menceritakan kisah Arief Indiyanto (18), seorang pelajar SMA Indonesia yang ganteng, soft spoken, rajin nabung, dan kocak. Kehidupan tenangnya sebagai anak kos berubah drastis ketika ia menemukan Kristal Biru Misterius. Kristal tersebut mengaktifkan Sistem Hologram Sarkastik yang memaksanya menjalani serangkaian quest konyol namun berbahaya.
Tujuan utama Sistem? Mentransformasi Arief menjadi "Pemain Kunci Semesta Harem" dengan meningkatkan kekuatan dan Relasi Harem-nya. Arief dipaksa berpetualang mulai dari membasmi kejahatan-kejahatan kecil di Indonesia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sourcesrc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33
Arief dan Roro tiba di venue konser megah tempat Hikaru Nagi (Target Arcana I) akan tampil. Arief, meskipun diselimuti aura Karisma 65, tetap merasa gabut dan konyol.
“Roro, misinya cuma nyuri Pena Kristal? Aku jadi ingat waktu SMP disuruh nyuri pulpen guru yang absurd karena nggak mau ngerjain PR Matematika,” bisik Arief, mengunyah Permen Karet Transformasi Naga Laut (Buff AGI 48, STR 50).
“Arief, fokus! Ini bukan PR Matematika. Ini Pengujian Karisma oleh Arcana,” Roro mengingatkan, berdiri di dekat saluran air besar.
Arief menemukan celah: ventilasi udara yang kotor. “Oke, aku masuk. Roro, seperti yang sudah kita bahas: gunakan Dominasi Air mu untuk bikin sensor keamanan mereka panik karena terlalu lembap, seolah-olah venue mereka bocor!”
Saat Arief merangkak masuk, ia sempat mengambil snack yang jatuh di lantai koridor.
Sist Akhirnya Beraksi (Mode Roasting Intensitas Menengah):
Sist: “Ya ampun, Rief! Lu disuruh jadi Demigod Maling malah sempat-sempatnya ngambil snack kadaluarsa! Karisma 65 lu itu harusnya lu pakai buat negosiasi item gratis, bukan buat nyemil kotor! Cepat! Jangan konyol!”
Arief mengabaikan Sist. "Gabut, Sist. Harus tetap fun."
Arief merangkak di dalam ventilasi, AGI 48-nya membuatnya bergerak sangat cepat. Ia tiba di atas ruang ganti. Dua penjaga keamanan elite (STR 45, berotot) berdiri di depan pintu.
“Oke, dua penjaga berotot. Pukulan Maut Polwan sudah diisi ulang, MAG 1.5. Ini akan jadi Duel Gabut yang cepat,” gumam Arief.
Ia mengaktifkan Cincin Teleportasi Logis. Arief memilih teleportasi tepat di antara kedua penjaga. Secara Logis, itu titik buta terbaik. Secara Konyol, itu adalah titik di mana dia bisa membuat mereka saling menabrak.
FUSH! Arief muncul di antara mereka.
Kedua penjaga terkejut, berbalik dan hampir saling adu jidat. Arief memanfaatkan sepersekian detik kebingungan mereka.
Arief menggunakan Pukulan Maut Polwan (MAG 1.0) ke dada penjaga pertama, diikuti tendangan STR 50 yang konyol ke pantat penjaga kedua, membuat mereka tersungkur ke depan.
"Maaf, Mas! Saya lagi buru-buru mau nyari pulpen!" teriak Arief sambil berlari melewati pintu.
Kedua penjaga itu K.O., bukan hanya karena kekuatan Pukulan Maut, tapi karena keabsurdan Arief yang membuat mereka kehilangan fokus bertarung.
[Aksi Stealth-Action berhasil! 2 Elite Guards K.O.! Kekonyolan Arief berhasil memecah konsentrasi musuh!]
Arief masuk ke ruang ganti. Di sana, Hikaru Nagi (Karisma 40) sedang memoles riasan. Pena Kristal Idol tergeletak di meja riasnya.
Hikaru Nagi melihat Arief—pemuda konyol dengan jaket gombrong yang tiba-tiba muncul.
“Siapa kau?! Bagaimana kau bisa lolos dari penjaga?” Hikaru Nagi bertanya, mencoba mengaktifkan Aura Karisma Idol-nya.
Arief menghela napas, Karisma 65-nya sudah aktif. Tapi perutnya keroncongan karena buff Permen Karet.
“Nagi-san, aku adalah Arief Indiyanto, Pahlawan Gabut dari dimensi lain. Aku ke sini karena urusan Pena Kristal,” ujar Arief, sambil menunjuk perutnya yang keroncongan.
Aura Karisma 65 (Output 100) Arief, yang kini bercampur dengan Kekonyolan Absolut, benar-benar melumpuhkan Karisma Idol Hikaru Nagi. Hikaru Nagi, yang terbiasa dengan pemujaan, terkejut melihat Karisma Setulus Keterlaluan yang justru fokus pada rasa lapar.
“Ka... Karisma mu! Itu sungguh murni dan konyol! Aku tak bisa melawan! Kamu... kamu kelaparan?” tanya Hikaru Nagi, Karisma Idol-nya langsung berubah menjadi Insting Keibuan.
Arief memanfaatkan momen ini. "Ya! Aku harus buru-buru. Aku janji aku akan mengembalikannya setelah Misi Arcana selesai. Tapi sekarang, aku harus ambil Pena Kristalmu dan segera cari Ramen!"
Hikaru Nagi malah tersentuh oleh Kekonyolan Arief. Ia meraih tangan Arief.
“Ambil! Ambil Pena Kristal itu! Tapi berikan aku Karisma Murni mu ini! Aku akan memberikan Karisma Idol ku padamu sebagai balasannya!”
Arief mengambil Pena Kristal itu. [Misi Samping Kritis: Tantangan Arcana I Selesai!]
[Target Wanita: Hikaru Nagi (S-Rank Idol) Track EX-01: Tertaklukkan Kekonyolan dimulai! Energi Keintiman +100!]
Arief keluar dari venue, segera membuka Bento Box Absurd Pengendali Nafsu-nya. Nasi berbentuk ikan koi.
[Item Aktif: Bento Box Absurd Pengendali Nafsu digunakan! MAG Arief: 0.5 -> 2.0! Karisma Buff +5 (Total Output 105)!]
Saat Arief mengunyah nasi berbentuk ikan koi, The Magician (Akira Takamina) muncul di dekatnya, bersandar pada tembok.
“Absurd! Kamu menyelesaikan Tantangan Arcana dengan kelaparan dan kekonyolan?” tanya Akira, nadanya tidak lagi sinis, melainkan bingung.
Arief tersenyum konyol. “The Magician, aku ini Pahlawan Karisma Absolut. Kekonyolan dan rasa lapar adalah Kekuatan Sejati ku. Ini membuktikan bahwa Logika Sihir mu harus tunduk pada Karisma Gabut ku.”
Akira hanya bisa menggelengkan kepala. “Kamu adalah Anomali yang berbahaya, Arief. Aku akan berikan Gacha Kartu Tarot pertama mu. Kamu akan segera membutuhkannya melawan Iblis Lust.”
Arief kini telah membuktikan dirinya dengan Aksi Stealth-Action Konyol. ARC 2 resmi dimulai.