Ayana diminta untuk menikahi Billy anak dari Ibu Tika yang merupakan sahabat dari almarhum ibunya dan wali dari dirinya saat dia ditinggal oleh kedua orang tuanya. Billy yang saat itu dalam keadaan lumpuh dan ditinggal oleh tunangannya karena tidak mau melanjutkan hubungannya di karenakan keadaan Billy yang cacat.
Bagaimana kelanjutan cerita antara Billy dan Ayana apakan setelah menikah Billy atau Ayana bisa meneria bahwa mereka adalah suami istri???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yunichanchan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 28...
Farel yang berada di lobi rumah sakit sedang menunggu Nata dan berencana untuk makan siang bersama. Tak lama Nata keluar dari ruang IGD berjalan menuju tempat Farel berada. Tak jauh dari Nata berjalan ada seorang lelaki yang berjalan menghampiri nya dan memaksa Nata untuk mengikutinya. Farel yang melihat nya langsung berjalan kearah Nata.
"Nat tolong ikut aku sebentar, aku bisa jelaskan semua masalah yang kamu lihat kemarin." Ucap Atal memohon.
"Buat apa?. Kemarin sudah jelaskan untuk apa dijelaskan lagi dan hubungan kita sudah berakhir. Jadi terserah kamu mau apa, aku gak mau ikut campur lagi." Ucap Nata keras.
Farel yang disana hanya diam melihat dan mendengakan pembicaraan antara Nata dan Atal.
"Aku gak mau hubungan kita berakhir, aku melakukan ini demi perusahaan dan masa depan kita. Setelah urusan selesai aku akan ceraikan dia dan kita menikah." Ucap Atal menjelaskan kepada Nata.
"Gila kamu. Cukup aku yang kau sakiti jangan kamu sakiti gadis itu juga Tal."
"Nat aku sayang kamu, tolong jangan akhirnya hubungan kita."
"Tapi aku sudah gak sayang kamu lagi." Ucap Nata dengan keras dan tegas.
Atal yang emosi memegang tangan Nata dan menariknya. Farel yang melihat langsung melepaskan tangan Atal dari tangan Nata.
"Lepas kamu gak lihat dia gak mau kamu ajak." Ucap Farel. "Kamu gak apa Nat?."Tanya Farel.
Nata menggelengkan kepala.
"Kamu sapa?. Ooo....apa ini Nat pacar baru mu. Kemarin waktu di restoran aku lihat kamu kan sama dia juga. Jadi kita kan sama-sama mendua, kamu juga gak jauh beda dengan ku. Dasar cew......." Ucap Atal terhenti karena pukulan keras dari tangan Farel.
"Diam kamu, Nata beda dengan kamu. Selama ini aku diam dan gak mau ikut campur urusan mu dengan Nata. Tapi didiamkan lama-kelamaan sikap mu kurang ajar. Ingat ya ini peringatan buat kamu kalau kamu masih mengganggu dan menemui Nata, aku gak akan segan-segan membuat perhitungan dengan mu." Ucap Billy dengan raut muka marah.
"Memang kamu siapa, berani mengatur ku?." Tanya Atal.
"Aku Farel, ingat itu. Satpam!." Ucap Farel dengan tegas.
Dua satpam langsung datang menghampiri Farel.
"Iya pak." Ucap kedua satpam dengan hormat.
"Ingat baik-baik muka bapak ini. Jangan biarkan dia masuk kedalam rumah sakit ini apapun alasannya." Ucap Farel.
"Memang kenapa kalau aku kesini lagi ini hak ku datang kesini dan apa hak mu melarang ku?."
"Karena anda sudah mengganggu dan membuat keributan di dalam rumah sakit ini. Apa perlu saya laporan anda ke polisi."
"Cih...awas kamu ya." Ucap Atal yang pergi meninggalkan rumah sakit.
Setelah Atal pergi meninggalkan mereka, Farel langsung menggandeng tangan Nata ke kantin rumah sakit, Farel memilih tempat paling pojok, jika Nata menangis tidak akan ada yang melihat.
"Tangan mu gak apakan mas?." Tanya Nata.
"Gak apa kok, tenang aja tangan ku ini sekuat baja." Ucap Farel sambil menunjukkan tangannya.
Farel melihat Nata sedikit aneh setelah kejadian di lobi rumah sakit.
"Kamu gak apakan Nat, kalau kamu memang mau nangis jangan di tahan."
"Aku sudah capek nangis mas, mungkin ini akibat aku gak mendengarkan nasehat ibu dan ayah. Jadi seperti ini akibatnya, dari awal aku pacaran ibu memang kurang setuju tapi aku meyakinkan ibu kalau Atal lelaki yang baik. Ayana juga sering bilang kepada ku untuk berhati-hati tapi aku nya yang buta karena cinta kepada Atal selalu menepis semua nya. Aku sudah capek mas." Ucap Nata sambil menutup muka nya dengan telapak tangannya.
"Sudah sekarang kan kamu sudah putus. Jadi kamu harus semangat gak perlu mikir dia lagi. Kalau kamu ada masalah kamu bisa cerita sama aku, dan juga sebaliknya jika aku butuh teman buat cerita aku akan cerita kepada mu. Jujur setelah mas Billy menikah aku gak punya teman cerita lagi. Gimana mau?." Ucap Farel sambil mengacungkan jari kelingkingnya.
"Siap pak Farel." Ucap Nata yang juga mengacungkan jari kelingkingnya dan tersenyum lebar. "Benar juga mas sebenarnya setelah Ayana menikah aku juga gak punya teman lagi buat curhat.
"Karena kita senasib ya sudah kita berteman ya."
"Ok...!. Lapar." Ucap Nata yang manja.
Farel tersenyum yang melihat Nata. "Ya mau makan apa, biar aku yang traktir, nanti gantian kamu harua traktir aku juga".
TERIMA KASIH
TUNGGU KELANJUTANNYA