NovelToon NovelToon
MR.A Sang Pembalap

MR.A Sang Pembalap

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Romansa / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:26.1k
Nilai: 5
Nama Author: Pa'tam

Merasa bosan hidup di lingkungan istana. Alaric, putra tertua dari pasangan raja Carlos dan ratu Sofia, memutuskan untuk hidup mandiri di luar.

Alaric lebih memilih menetap di Indonesia ketimbang hidup di istana bersama kedua orang tuanya.

Tanpa bantuan keluarganya, Alaric menjalani kehidupan dan menyembunyikan identitasnya sebagai seorang pangeran.

Sementara sang ayah ingin Alaric menjadi penerus sebagai raja berikut. Namun, Alaric yang lebih suka balapan tidak ingin terkekang dan tidak punya ambisi untuk menjadi seorang raja.

Justru, Alaric malah meminta sang ayah untuk melantik adiknya, yaitu Alberich sebagai raja.

Penasaran? Baca yuk! Siapa tahu suka dengan cerita ini.

Ingat! Cerita keseluruhan dalam cerita ini hanyalah fiktif alias tidak nyata. Karena ini hasil karangan semata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 18

"Kenapa berhenti?" tanya Denzel.

"Kak, bisa gak jangan bicarakan tante itu? Kesel tau gak. Kayak gak ada perawan saja," jawab Alaric tanpa menoleh ke lawan bicaranya.

"Iya, iya, iya. Nggak lagi kok. Masa pangeran ngambek," ucap Denzel. Namun ia menoleh ke luar jendela demi menahan tawa.

"Ada apa?" tanya Dexter yang penasaran sampai keluar dari mobil.

"Tidak ada apa-apa," jawab Denzel.

Namun Dexter melihat wajah Alaric yang tidak baik-baik saja. Denzel tetap mengatakan tidak ada apa-apa kepada kakaknya.

Akhirnya mereka tukar posisi. Alaric lebih memilih naik mobil Dexter. Denzel bengong sesaat. Dan akhirnya ia sadar jika bercanda juga ada tempatnya.

"Jalan kak, antar aku untuk mengambil motorku," pinta Alaric.

Dexter hanya mengangguk, walaupun masih penasaran, namun ia tidak bertanya karena takut menyinggung perasaan Alaric.

Entah kenapa, jika bercanda masalah perempuan, Alaric lebih sensitif. Apalagi Miranda yang sudah berumur kepala 4. Hampir sebaya dengan bundanya.

Miranda dan Arman sudah lama menikah, namun bertahun-tahun menunggu baru di karuniai seorang anak.

"Al, ayo sini. aku minta maaf deh, gak lagi bercanda seperti itu," kata Denzel.

Alaric tetap tidak mau, hingga mobil Dexter pun mulai berjalan mendahului Denzel. Kini mobil Denzel yang mengikuti dari belakang.

Tiba di perusahaan milik Denzel. Alaric langsung pamit pulang. Ia juga meminta maaf kepada Denzel karena terlalu egois.

"Sudah lupakan, kita ini saudara tidak boleh saling bermusuhan. Ya walaupun bukan sekandung," ucap Denzel.

Mereka berpelukan ala pria. Denzel menepuk pundak Alaric agar jangan mudah emosi. Alaric sebenarnya orangnya cukup sabar, tapi kalau di singgung masalah wanita, ia suka kesal. Kecuali jika orang itu benar-benar dia suka. Baru dia tidak akan kesal.

"Aku langsung pulang, jangan lupa jemput aku minggu depan," kata Alaric.

Denzel dan Dexter mengacungkan jempolnya. Kemudian Dexter masuk ke dalam mobil dan Alaric naik ke atas motornya.

Denzel tersenyum lalu menggelengkan kepalanya. "Anak itu, bicara masalah perempuan langsung ngambek," gumam Denzel.

Denzel masuk setelah mobil Dexter dan motor Alaric tidak terlihat lagi. Ia melangkah masuk ke dalam lift.

Sementara Dexter dan Alaric berpisah karena tujuan berbeda. Alaric terus melajukan motornya hingga tiba di rumah.

Alaric melihat kumpulan emak-emak yang sedang berkumpul. Dengan cepat ia membuka pintu lalu masuk ke dalam.

"Masa ganteng begini yang doyan cuma emak-emak, minimal gadis lah," gumam Alaric.

Ia membuka jaketnya dan menyimpan tas ransel miliknya. Alaric melihat topi nya yang tinggal satu.

Alaric segera menghubungi orang yang membuat topi untuk nya agar di buatkan lagi. Tadinya, Alaric hanya membuat untuk dirinya saja.

Namun tidak di sangka, ia menemukan teman di sini. Jadi ia pun berbaik hati memberikan topi miliknya.

Pintu rumahnya di ketuk dari luar. Alaric dengan malas membuka pintu. Ia sudah menduga yang datang pasti kumpulan emak-emak tadi.

"Ada apa Kak Irma?" tanya Alaric dengan wajah datarnya.

"Kamu sudah makan, belum?" tanya Irma.

"Sudah Kak, tidak perlu di khawatirkan, aku bisa jaga diri," jawab Alaric.

Irma tersenyum. Kemudian dia permisi pergi dan kembali berkumpul dengan teman-temannya tadi.

Alaric menghela nafas lega. Sungguh. Di negaranya tidak pernah ia merasakan seperti ini. Mungkin karena ia keluar istana hanya untuk jalan-jalan. Jadi tidak menemukan orang-orang seperti itu.

Dan juga, setiap kali keluar, ia selalu menggunakan masker agar tidak terlalu di kenal oleh banyak orang.

Alaric kembali menutup pintu dan menguncinya dari dalam. Ia ingin istirahat siang sejenak.

Alaric memejamkan matanya, baru beberapa menit, terdengar suara deru mesin mobil di depan rumah kontrakannya.

Alaric bangkit dari duduknya lalu perlahan berjalan membuka pintu. Di lihatnya keluarganya datang.

Emak-emak yang tadi kumpul pun tertegun. Karena mereka kenal betul yang datang itu anggota keluarga Henderson.

"Eh, itu bukan nya keluarga Henderson ya?" tanya salah satu dari mereka.

"Benar, itu Tuan Arthur dan istrinya, itu anak dan ...." Irma menjeda ucapannya. "Jadi Alaric itu. Dia bagian dari keluarga Henderson?" sambung nya.

Alaric tersenyum langsung memeluk Sofia, kemudian berpindah ke yang lain. Hal itu semakin menguatkan mereka kalau Alaric adalah bagian dari keluarga Henderson.

"Ada perlu apa kalian kemari?" tanya Alaric.

"Bunda mu memaksa datang kemari. Ayah bisa apa jika itu keinginan bunda mu?" jawab Carlos.

"Besok kita mau kembali, jadi sebelum itu kami mau menemui kamu," kata Sofia.

"Kenapa repot-repot Bun? Tinggal hubungi saja aku pasti datang," ujar Alaric.

Sofia ngotot ingin datang, hanya untuk memastikan kehidupan putranya. Hal yang paling di khawatir kan nya adalah, Alaric tidak terurus dengan baik.

Maklum sajalah, Alaric dari kecil tidak pernah hidup susah. Apa-apa selalu di layani. Minta ini itu selalu di turuti. Namun, saat sudah besar malah memilih tinggal di tempat seperti ini.

"Jadi ini tempat tinggal mu? Apa tidak ada yang lebih besar?" tanya Carlina.

"Oma, ini juga sudah cukup kok. Lagipula kalau terlalu besar, aku akan kerepotan mengurusnya," jawab Alaric.

Sofia, Carlina dan Alice meneliti setiap sudut ruangan. Bahkan hingga ke dapur dan kamar mandi. Kamar mandi memang berada di dekat dapur.

Tidak seperti di rumah mereka yang ada di setiap kamar tidur pasti ada kamar mandinya. Sofia menghela nafas, dia tidak habis pikir dengan pemikiran putranya.

"Oh iya, Bunda ada bawakan makanan," kata Sofia. Sofia pun meminta Alderich untuk mengambilnya di mobil.

Tanpa di suruh yang kedua kalinya, Alderich langsung mengambil makanan yang ada di bagasi mobil.

Cukup banyak, dan bisa di simpan untuk beberapa hari kedepan. Nanti tinggal di panaskan kalau ingin memakannya.

"Kamu tidak kerja?" tanya Carlos.

"Hari ini di beri libur oleh boss," jawab Alaric.

"Seperti apa sih boss mu itu? Baru mulai kerja sudah di beri libur?" tanya Arthur.

Alaric tidak menjawab. Ia justru mengalihkan pembicaraan ke arah lain. Alaric malah meminta kedua adiknya untuk tidak pulang dulu ke istana.

Alderich dan Alberich tentu saja merasa senang. Keduanya memohon kepada Carlos untuk di izinkan tinggal seminggu lagi di sini.

"Baiklah, baiklah. Tapi setelah itu kalian kembali ke istana," kata Carlos.

"Ayah, aku juga mau tinggal di sini," rengek Alice.

"Kamu kembali bersama ayah, nanti kita akan datang lagi ke sini," ujar Carlos.

Emak-emak yang kumpul masih penasaran dan menunggu mereka keluar. Namun, sampai satu jam mereka belum juga keluar.

Hingga beberapa dari mereka memilih pulang ke rumah untuk melakukan pekerjaan. Dan sebagian lagi masih menunggu. Karena yang kumpul ada 6 orang di situ.

1
Cindy
lanjut kak
Soraya
ditunggu lagi thor
StAr 1086
Next
kaylla salsabella
lanjut Thor
Healer
jgn lama2 up nya thor.... Boni kebingungan melihat Alaric dan adik2nya🤭🤭
Cindy
lanjut kak
Lili
keren......
StAr 1086
Itulah akibatnya jika kau salah pilih lawan Heri....
@pry😛
rskn🤣🤣
Zea Rahmat
mamam tuh jeruji besi🤣😁
Healer
cari mati si heri 🤣🤣🤣....
kaylla salsabella
heri... oh heri... udah mending kerja baik" dapat uang malah kebanyakan gaya🤣🤣🤣🤣
Rohana Omar
huhuhuhuhuhuuuuu pangeran muda di lawan.....memang cari penyakit tu.....
Sani Srimulyani
seriusan ini seru banget ....
Sani Srimulyani
hadeuh Heri Heri...cari perkara mulu.
Sani Srimulyani
pasti tuh cewe minder karna alaric hanya pake motor, syukur deh biar indah gada saingan.🤭😜
Maria Lina
💪💪🥰🥰
Healer
tak sabar Thor utk up sate seterusnya
Soraya
Heri nyari penyakit aja
@pry😛
heri heri... jijik aq
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!