Bagaimana jadinya jika di jodohkan dengan ketos yang paling kita benci di sekolah.
Alvina Anindita anak dari Hana, dengan sifat bad girl yang membuat dirinya di kenali di SMA Garuda,dan membuat anggota Osis serta ketua Osis kewalahan dengan sifat Alvina Anindita.
Alvina Anindita mempunyai seorang bunda yang sangat sibuk dan jarang ada waktu buat Alvi,di tambah lagi Alvi tidak mengetahui siapa ayah kandungnya karna sedari kecil Alvi hanya tinggal bersama bunda Hana
Bagaimana jika Bunda Hana mempunyai Rahasia besar dan Alvi belum mengetahuinya?Banyak yang tidak di ketahui Alvi mengenai bundanya
Kevin Gionino sebagai ketua Osis dengan wajah cool, yang membuat fansnya semakin menggilainya.
Kevin yang selalu kewalahan dengan sifat Alvina yang selalu buat onar dan tidak mempunyai rasa takut kepada Kevin dan anggota Osis lainya.
Bagaimana jadinya jika Mereka berdua di jodohkan?
follow ig author
ya
@chitanda_nnd
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ananda Putri Sarna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bolos
Kini Alvi berada di kelas dengan kedua sahabatnya sembari menunggu guru yang akan masuk mengajar bahasa Inggris.Kini guru yang di tunggu telah datang ke kelas untuk mengajar.Alvi hanya tertidur di dalam kelas entah kenapa.
"Kamu nggak belajar"Tanya Manda kepada Alvi yang melihatnya hanya tidur.
Alvi menoleh ke arah Manda dengan senyum "Nggak usah pake aku kamu,pake elo gue aja.Biar tambah akrab"Ucap Alvi tersenyum.Karna umur Meraka hanya beda berapa bulan dan Alvi juga merasa tidak enak di panggil aku kamu sama teman kelasnya.
Manda yang mendengar itu hanya mengangguk.Sementara Alvi melanjutkan tidurnya.
"Alvi Anindita"Tegas Bu Marni kepada Alvi yang melihatnya tidur.Dengan segera Alvi bangun dari tidurnya lalu menarik nafasnya kasar.
"Kamu kel-"Belum sempat Bu Marni meneruskan ucapannya Alvi sudah keluar dari kelas.Bu Marni yang melihat itu hanya geleng geleng kepala lalu melanjutkan ajaranya.
Sinta dan Rindi yang melihat Alvi keluar hanya menatapnya sendu
Kini Alvi berada di lapangan hormat kepada tiang bendera.Ngantuknya kini hilang di gantikan dengan peluh bercucuran di wajah cantiknya.Saat itu ada seorang pemuda memberikannya minuman dingin.Alvi melirik siapa yang memberikannya minuman.Saat di lihat Alvi hanya mengabaikan pemuda itu.
"Gue nggak tau kesalahan gue ke elo apa Al?Yang seharusnya marah itu gue bukan elo"Ucap Arkan.
Arkan yang melihat Alvi hanya diam.Arkan menarik nafasnya panjang "Lo ambil nih minuman,gue tau elo haus"Ucap Arkan Lagi.Seketika Alvi mengambil minuman itu karna minuman yang di bawakan Arkan adalah minuman kesukaan Alvi.Arkan sudah tau makanan apa yang di suka Alvi dan yang tidak ia sukai.Arkan yang melihat Alvi meminum minuman yang di berikannya hanya tersenyum getir.Lalu pergi meninggalkan Alvi di lapangan.
Alvi yang melihat kepergian Arkan hanya menatapnya sendu."Gue tau gue yang salah Ar,udah putusin elo,tapi elo juga yang buat gue kecewa karna elo punya pacar baru baru sehari kita putus"Menolong Alvi sendri.
Alex yang Melihat sahabatya datang dengan wajah yang di tekuk.Alex hanya memandang kasihan kepada sahabatnya itu.Karna alex tau kalau Arkan cinta mati pada Alvi.
"Gue yakin Alvi bakalan balik ke lo lagi Ar"Ucap Alex memberikan semangat kepada sahabatnya dan menepuk pundak sahabatya itu.
Arkan hanya tersenyum simpul kepada Alex
Bel Istirahat pun berbunyi.Kini Alvi telah menyelesaikan hukuman yang di berikan oleh ibu Marni.Alvi berjalan menelusuri koridor buru buru untuk ke taman belakang.Saat berjalan tiba tiba Alvi bertabrkan seseorang.Alvi memejamkan matanya karna ia yakin dia akan terjatuh di bawah lantai.Alvi merasa badannya tidak merasa sakit.Namun ada sebuah tangan kekar yang merangkul pinggang rampingnya.Alvi melihat siapa seseorang yang menolongnya.Setelah melihat pria itu Alvi tidak asing lagi dengannya.
"Makasih udah nolongin"Ucap Alvi seraya tersenyum.
Pemuda itu hanya tersenyum "Lain kali jalanya harus hati hati"Ucap Ray.Yah orang yang menolong Alvi adalah Ray .
Alvi hanya mengangguk lalu pergi meninggalkan Ray.
Kini Alvi berada di taman belakang sekolah.Tidak banyak murid murid yang berlalu lalang di sini.Alvi menyukai di taman karna bisa menyejukkan hatinya.Alvi melirik jam di pergelangan tanganya Alvi melirik 5 menit lagi bunyi bel masuk.Alvi malas untuk masuk hari untuk belajar Alvi memutuskan untuk bolos sekolah.Dia mengambil handphone miliknya lalu mengirim pesan kepada kedua sahabatnya.Setelah mengirimkan pesan kepada sahabatnya Alvi menyinmpam handphonenya kembali.Lalu Alvi beranjak dari taman kursi.Kini Alvi berada di pagar belakang sekolah untuk membolos.Alvi mengambil kursi lalu memanjat pagar lalu melompat.
Huft.Kini Alvi berhasil kabur dari sekolah.Alvi merapikan seragam sekolahnya lalu berjalan.saat mengambil langkah lagi Alvi berhenti karna suara yang memberhentikan.
"Mau kemana lo"Ucap Seseorang dengan suara dingin.
Alvi yang sudah tidak asing dengan suara itu hanya mendengus kesal.
"Ah sial"Gerutu Alvi.
Alvi berbalik dan sudah melihat Kevin dengan wajah datar dengan tangan di lipat di dadahnya.
Kevin menghampiri Kevin dengan wajah datar dengan tangan di masukkan di saku celananya.
"Mau bolos lagi Lo"Ucap Kevin kepada Alvi
"Bukan urusan lo"Ucap Alvi ketus
"selama gue jadi ketua OSIS di sini itu urusan gue."Ucap Kevin tak kalah ketus.
Alvi hanya memutar bola matanya malas.
"Belagu banget lo,baru aja ketua osis udah belagu"Ucap Alvi lalu pergi meninggalkan Kevin namun dengan cepat tanganya di cekal oleh Kevin.
"Lepasin ketan"Berontak Alvi
Kevin tidak mendengarkan Alvi dan terus memegang tanganya lalu menarik Alvi ke parkiran.
"Lo mau bawa gue kemana"Ucap Alvi dengan suara cempreng.
"Diam!"Ucap Kevin.Alvi hanya memutar bola mata malas percuma berdebat dengan ketua OSIS aneh menurut Alvi.
Kevin mendorong Alvi masuk ke dalam mobilnya.Lalu Kevin melajukan mobilnya keluar dari sekolah.
"Lo mau bolos yah,ketua OSIS aja bolos"Ucap Alvi meremehkan
Kevin hanya memasang wajah datar dengan menatap fokus ke jalan.
Alvi yang tidak mendapatkan jawaban dari Kevin hanya berdecak kesal.Alvi juga tidak tau Kemana Kevin membawa dirinya.
Kevin sampai di apartemen mewah miliknya.Dengan segera Kevin turun di susul oleh Alvi.
"Mau ngapain kita ke sini"Ucap Alvi serius
"Ikut aja"Ucap Kevin datar
Alvi hanya mengikuti Kevin naik lift lalu sampai lah mereka di apartemen milik Kevin dengan nomor 123.
Kevin masuk ke apartemennya dengan Alvi.
Alvi melihat apartemen milik Kevin yang sedikit berantakan."Lo bawa gue kesini buat apa"Tanya Alvi ketus karna sedari tadi Kevin hanya diam saja.Kevin menyimpan tasnya lalu mendekati Alvi.Seketika Alvi berjalan mundur karna melihat Kevin mendekatinya.
"Lo masih ingat hukuman Lo kemarin kan? Sekarang lo bersihin apartemen gue"Ucap Kevin santai.
Seketika Alvi melotot dengan hukuman yang di berikan Kevin padanya.
"Gu nggak mau yah"Ucap Alvi lalu mendorong Kevin menjauh darinya.
"Kalau lo nggak mau,gue cium"Ucap Kevin tersenyum devil.Kevin tau jika Alvi di Ancam dengan cara ini dia akan mau.
seketika tangan Alvi mengepal dengan emosi memuncak.Dengan segera Alvi mengambil sapu untuk menyapu ruang tamu ini.
Sudah satu jam Alvi membersihkan apartemen milik Kevin.Dia begitu lelah karna apartemen milik Kevin begitu luas untuk di bersihkan.
Alvi duduk di kursi dengan raut wajah kecapean habis membersihkan.Kevin datang membawa sirup di gelas lalu membersihkan kepada alvi.Dengan segera Alvi menerimanya lalu meminumnya hingga tandas karna dia juga kecapean.
Saat duduk apartemen milik Kevin di ketuk.
seketika Alvi dan Kevin saling memandang siapa yang datang
jujur aja baca sampe sini belum dapet feel nya
maaf ini menurut saya, maaf sekali lagi kalau saya ada salah niat saya cuma kasih saran