NovelToon NovelToon
AZAYREA, ISTRI PENGGANTI SANG MILYARDER

AZAYREA, ISTRI PENGGANTI SANG MILYARDER

Status: tamat
Genre:Lari Saat Hamil / Anak Genius / Pengantin Pengganti / Anak Kembar / Single Mom / Crazy Rich/Konglomerat / Tamat
Popularitas:352.9k
Nilai: 5
Nama Author: Mom Ilaa

“Mama, dadan Luci atit, nda bita tatan ladi. Luci nda tuat..."

"Luci alus tatan, nda ucah bitala dulu. Abang Lui nda tuat liat Luci nanis,” mohon Rhui berusaha menenangkan adik kembarnya yang tengah melawan penyakit mematikan.
_____

Terasingkan dari keluarganya, Azayrea Jane terpaksa menghadapi takdir yang pahit. Ia harus menikah dengan Azelio Sayersz, pimpinan Liu Tech, untuk menggantikan posisi sepupunya, Emira, yang sedang koma. Meski telah mencintai Azelio selama 15 tahun, Rea sadar bahwa hati pria itu sepenuhnya milik Emira.

Setelah menanggung penderitaan batin selama bertahun-tahun, Rea memutuskan untuk pergi. Ia menata kembali hidupnya dan menemukan kebahagiaan dalam kehadiran dua anaknya, Ruchia dan Rhui. Sayangnya, kebahagiaan itu runtuh saat Ruchia didiagnosis leukemia akut. Keterbatasan fisik Rhui membuatnya tidak bisa menjadi pendonor bagi adiknya. Dalam upaya terakhirnya, Rea kembali menemui pria yang pernah mencampakkannya lima tahun lalu, Azelio Sayersz. Namun, Azelio kini lebih dingin dari sebelumnya.

"Aku akan melakukan apa pun agar putriku selamat," pinta Rea, dengan hati yang hancur.

"Berikan jantungmu, dan aku akan menyelamatkannya.”

Dalam dilema yang mengiris jiwa, Azayrea harus membuat pilihan terberat: mengorbankan hidupnya untuk putrinya, atau kehilangan satu-satunya alasan untuknya hidup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom Ilaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 29

“Saham kita anjlok drastis?”

Dua puluh tahun sudah perusahaan mereka berdiri dengan kesuksesan, namun kabar itu membalikkan semua keadaan. Saham Pak Ezton anjlok tanpa sebab yang jelas, dan para investor beramai-ramai kabur, membawa lari keuntungan besar mereka. Semua data-data penting dicuri. Dalam satu malam saja, kekayaan Pak Ezton merosot tajam.

“Mama, Papa, mengapa semua kartu kreditku dibekukan?!” Selina datang dengan luapan kemarahan dan kepanikan. Ia sedang menyiapkan pelarian ke luar negeri, tetapi ia tak bisa menarik sepeser pun uang. Semua kartunya tidak berfungsi, bahkan di bandara.

“Sudah jelas, ini adalah perbuatan Presdir Liu, Pa! Rea yang pasti memaksa pria itu untuk menghancurkan kita. Papa, Mama tidak mau jatuh miskin! Lakukan sesuatu, Pa! Jangan diam saja!” cerocos Tante Luna, tangannya gemetar.

“Cih, keadaan kita sedang sulit begini, seharusnya Emira ada di sini membantu kita, tapi dia malah menghilang!” desis Selina, menggigit kuku jarinya.

Pak Ezton sedang berpikir keras, mencari jalan keluar, tetapi bayang-bayang utang kini merayapinya. Ia takut para penagih utang akan datang mengobrak-abrik rumahnya.

“Papa, katakan sesuatu!” Tante Luna menarik-narik tangan suaminya berulang kali. “Jika Papa diam saja, rumah ini akan Mama ju…”

PLAK!

Belum selesai bicara, sebuah tamparan keras mendarat di pipi kanan Tante Luna. Bahkan Selina yang melihat itu seketika mematung. Ini adalah kali pertama ia melihat langsung Ayahnya main tangan. Tante Luna pun terguncang hebat dibuatnya.

“Mama berisik sekali! Selalu saja marah-marah! Papa jadi pusing. Ditambah lagi, Mama mau menjual rumah ini? Kalau dijual, kita mau tinggal di mana?!” bentak Pak Ezton, matanya memerah.

Derai air mata Tante Luna membasahi pipinya, tetapi Pak Ezton sudah tak peduli lagi. Selina maju, segera memeluk Ibunya yang terpukul dengan sikap kejam suaminya.

“Soal rumah, itu salah Papa sendiri, seharusnya Papa membeli rumah cadangan tapi Papa malah memasukkan semua uang ke dalam bank. Jadi semua uang kita tidak bisa dicairkan!” ucap Selina, membela Ibunya.

“Cih, Selina… kau bilang apa, ha?”

Selina mengatupkan mulutnya rapat-rapat, takut tangan Ayahnya akan menamparnya juga. Namun kemudian, setelah suasana menjadi hening sesaat, Pak Ezton berubah pikiran.

“Baiklah, rumah ini kita jual. Kita beli rumah yang lebih kecil dari tempat ini,” ucapnya tanpa ragu lagi.

Namun, nasib buruk tak terhindarkan. Beberapa saat kemudian, pihak bank mulai datang untuk menyita semua isi rumah dan tanah itu sebagai penebus utang yang menumpuk. Satu keluarga itu langsung mati kutu. Tante Luna ambruk ke lantai karena syok yang teramat dalam, sementara Pak Ezton mulai frustrasi. Selina sendiri membisu, tetapi selanjutnya ia menangis menjerit histeris.

Mereka ditendang dari rumah itu, dengan tangan kosong.

_

“Paman, napa Mama Lea nda banun-banun?” tanya Rexan, setia duduk di sisi Rea yang masih terlelap dalam tidur panjangnya. Waktu sudah menunjukkan pukul empat sore, dan sudah hampir 20 jam Rea belum juga membuka matanya.

“Tuan Muda, mohon panggilannya diubah. Tidak sopan memanggil Ibu orang lain seperti itu,” tegur Bob, sekretaris Azelio, sambil mengangkat satu jari telunjuknya.

Rexan cemberut, lalu meraih tangan Rea dengan lembut. “Bibi, alus banun. Kalo nda banun-banun, ental Lui cama Luci kawatil,” lirih Rexan memohon. Namun, tetap tak ada respons.

Rexan menunduk sedih, tapi ia sontak mengangkat kepala begitu merasakan tangannya digenggam erat oleh Rea. Bob yang berdiri di belakang Rexan pun merasa lega melihat Rea membuka matanya.

Hal pertama yang ia sebutkan adalah nama anak-anaknya.

“Rhui… Ruchia…”

Rexan menggigit bibirnya. Entah mengapa, ia merasa sedikit kecewa bibir wanita itu tidak menyebut namanya. Namun Rexan sadar, Rea belum mengenalnya.

“Bibi, aku bukan Lui, namaku Lejan. Aku teman Lui cama Luci,” ucap Rexan, tersenyum lebar.

“Si-siapa kamu?” tanya Rea dengan suara lirih dan tanpa ekspresi, membuat senyum Rexan memudar.

“Ke-kenapa kamu mirip anak saya?” tanya Rea lagi, matanya menyelidiki.

“Apa kamu juga anak saya?”

Tangan Rexan bergetar, membuat genggamannya melemah. Mulutnya mengatup rapat-rapat, dan air mata mulai menggenang. Perasaan aneh di dadanya bergemuruh hebat.

“Bukan, Lejan anak Mama Emi sama Papa Jilo, Bibi.”

Srekk!

Rexan seketika terhenyak begitu Rea menarik kasar tangannya dari genggaman kecilnya. Tindakan itu membuat Rexan terguncang. Dada sesak dan perih.

“Menjauhlah!” pinta Rea, beranjak duduk sambil memalingkan diri dari Rexan.

“Napa Bibi malah?” tanya Rexan sedih, air mata mulai menetes.

“Aku bukan Ibumu, pergilah ke Emira,” kata Rea dengan nada dingin yang dipaksakan. Ia merasa tak tega, tapi ia melakukan itu agar Rexan tidak terkena kesialan darinya.

“Tapi Bibi kan isteli Papa Jilo. Bibi juga Mama Lejan,…” Rexan kembali menangis. Ia merasa terluka karena Ibu tirinya pun tak mengharapkannya.

“Napa cemua benci Lejan?” Tangisannya terdengar mengiris hati, penuh keputusasaan.

Bob segera maju untuk menenangkan Rexan, tetapi Rexan tidak mampu mengendalikan air matanya sendiri. Tiba-tiba Rea berdiri, membuat Rexan mundur selangkah. Ia takut mengira Rea akan memukulnya, tetapi Rea justru berlutut dan memeluknya hangat.

“Maaf, ya, Bibi hanya bercanda. Bibi tidak benci kamu. Jangan sedih, anak manis.” Dengan usapan lembut, Rea menghapus air mata Rexan yang jatuh tak terbendung.

Rexan sesenggukan dan berusaha tersenyum, tetapi itu tidak cukup membuatnya tenang. Rexan maju, memeluk Rea kembali.

“Mama… jangan benci Lejan yah.”

_

Azelio dan Jeremy tampak kelabakan di ruang kontrol, aroma panik tercium jelas. Kekacauan digital yang ditimbulkan virus pada sistem perusahaan mereka sudah mencapai titik kritis. Kegagalan berarti kerugian besar, bukan hanya bagi mereka tapi juga dalam kompetisi yang sedang berlangsung. Azelio sudah dua jam terkunci di kursinya, matanya fokus, jarinya menari di keyboard. Ia seperti sedang berperang melawan makhluk tak kasat mata.

Beberapa kali percikan listrik dan asap tipis mengepul dari salah satu server di belakangnya—komputer yang tak kuat menahan serangan malware itu akhirnya meledak kecil. Namun, Azelio berhasil. Sistem kembali normal, virus berhasil diatasi!

Ia mengembuskan napas lega, tapi langsung kembali tegang. Pelakunya? Lenyap tak berjejak. Jejak digitalnya dihapus dengan sangat rapi.

"Cih... siapa cecuNguk yang sudah berani ini?" desis Azelio sambil menggebrak meja, wajahnya keras menahan marah.

Tiba-tiba, sebuah keheningan aneh melanda. Bukan hanya di ruang kontrol, tapi di seluruh gedung, bahkan di layar-layar besar di berbagai penjuru kota.

Semua monitor yang menyala—dari komputer teller bank hingga papan reklame digital raksasa—serentak menampilkan sebuah foto konyol: seekor kodok dengan kepala Azelio yang sedang menganga ditempel di atasnya.

Di bawah foto itu, tertera kalimat singkat,

"Game Over"

Kalimat yang berarti Azelio kalah telak dalam pertempuran digital ini.

Di lobi perusahaan, orang-orang mati-matian menahan tawa, sementara pimpinan Liu Tech sudah memerah padam, campur malu tak terkira.

Jeremy yang berdiri di sebelah Azelio tak sanggup lagi. Tawanya meledak keras, ia sampai memegangi perut.

____

Kalah sama kecebong sendiri nih?

Like Ya, Biar Mom Ilaa semangat crazy update.

1
Juan Sastra
di sinilah benciku keluar,, sudah di sakiti di lukai lahir bathin..tak di anggap tidak lebih berharga dari sampah di buat zilio tapi tetap aja kembalubtanpa syarat..😡
Konok Neng
zelo tidak jelas
Konok Neng
capek deh,, sebuah kebodohan yg terus berlanjut..
ceuceu
aneh rea anak sakit bukan nya di tungguin,malah di tinggal" terus,dari awal sakit rea ninggalin ruchi di RS.
apa pun alasan nya seorang ibu biasanya klo anak di rawat ga tega ninggalin lama".
ini malah nungguin azelio/Panic/
ceuceu
keren good job boy/Good//Drool/
ceuceu
masih bingung
ceuceu
azelio jadi nikah sm emir ya ?
Nur Haida
aku malah pusing bhs ank cedal.capek x baca a
YNa Msa
Bagus 💯 Cerita Ny ❤️❤️❤️
umi istilatun
👍
THAILAND GAERI
ceritanya bagus Thor ,,tapi ga jelas nada bicara anak2 nya
Phi Pesek
👍
Sapna Anah
apa jangan rekan kembaranya rhuisama rhusia
Moertini
terimakasih Author sudah ditambah bagus akhirnya si bawel punya pawang yang lainnya menunggu giliran ya Author mau dilanjutin kapan Author keluarga besar Rea sangat asyik jenius lagi dilanjutin Author terus berkarya semangat selalu sehat pastinya
Moertini
Terimakasih kasih Author sudah tamat dengan kebahagiaan yang hakiki setelah Rea tidur panjang anak - anak cadel sudah usia 17 Th mantap seruuuu dan asyik tidak membosankan meskipun belum puas tahu - tahu tamat kecewa sih tapi dilanjutin saja Author selalu berkarya selalu sehat dan semangat💪💪👍
Choirun Nisa
Bagus2
Nurhayati Lubis
bingung rexan ank siapa sih Thor
Mom Ilaa: anak Azelio sama rea, ditanam di rahim Emira
total 1 replies
alin soebank
🤭🤭🤭🤭
alin soebank
🤣🤣🤣🤣🤣
Debora Parta
aahhh...lanjut Thor jng tamat dulu atau buat karya anak²nya tersendiri hehehehehe...btw,thank u ya thorr ceritanya bagus,seru,sedih,senang pokoknya the best lah...
Alyanceyoumee: Assalamualaikum. Thor permisi, ikut promo ya🙏.

Kaka, Jika ada waktu luang, boleh coba baca karya ku yang berjudul "PARTING SMILE" ya, siapa tau Kaka suka.

Berkisah tentang penyanyi religi yang terjerat pernikahan kontrak dan cinta masa lalunya yang sangat rumit. Ditambah dia tipe yang gengsian dan menyebalkan, hiih dah lah.

Insyaallah seru ka... xixi
di tunggu ya ☺️🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!