Sebuah pernikahan yang membawa petaka, hal ini lah yang di alami seorang gadis cantik yang bernama Athena.
Gaun pengantin yang berlumuran darah menjadi saksi atas hancurnya kehidupan Athena. Pria yang sangat di cintai nya dengan tega membatalkan sepihak pernikahan yang selama ini merupakan impiannya.
Tidak hanya itu, ia juga harus kehilangan sosok seorang ayah yang telah merawatnya sedari kecil.
Namun sebuah fakta yang mengejutkan mulai terungkap, sosok ibu yang selama ini telah meninggalkannya, ternyata telah membunuh kedua orang tua dari calon suaminya Delano.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisa Rmd, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15
Malam itu hujan deras mengguyur kota Jakarta, petir menyambar di sertai kilatan cahaya yang menyilaukan. Angin berhembus kencang, membuat hawa malam itu terasa sangat dingin.
Seorang gadis terlihat meringkuk di atas kasur seperti orang kedinginan. Ia baru saja terbangun dari tidurnya.
Gadis itu meraih ponsel di atas nakas hendak memeriksa jam yang terdapat di layar ponselnya.
"Ah sepertinya aku tertidur dari tadi siang", Gadis itu mengucek matanya yang sembab.
Di layar ponsel juga terlihat 50 panggilan tidak terjawab dari Delano.
Gadis itu menyalakan lampu kamar hendak turun ke dapur, ia merasa sangat lapar.
Gadis itu juga menyalakan semua lampu di rumahnya, ia menyadari bahwa tidak ada seorang pun di rumah malam itu.
Ia membuka kulkas dan lemari namun tidak di temukan makanan yang dapat di makan.
Gadis itu juga sudah mencoba memesan makanan lewat aplikasi Gojek namun tidak ada seorang pun driver yang mau mengambil pesanannya.
Athena langsung menghubungi Delano berharap pria tersebut masih belum tertidur.
"Hallo Na...", Sahut Delano ketika mengangkat telponnya.
"Hallo"
"Kamu kemana aja, aku khawatir...", Ucap Delano yang memang sangat mengkhawatirkan Athena.
"Aku baru saja bangun", Jawab Athena.
"Aku kira kamu marah samaku"
"Marah kenapa?"
"Gara-gara kejadian tadi pagi. Aku menghubungimu sampai puluhan kali, tapi kamu tidak mengangkatnya"
"Enggak! Aku kelelahan hingga tertidur pas bangun ternyata sudah tengah malam", Jawab Athena karena memang ia sama sekali tidak marah dengan Delano.
"Jam berapa kamu tidur? Aku menghubungimu dari sore"
"Mungkin sekitar jam 2 an", Athena mencoba mengingat jam berapa ia mulai tertidur.
"Berarti kamu belum makan dari tadi siang!", Tebak Delano.
"Iya, aku lapar", Athena memegang perutnya.
"Ya ampun... Aku kesana sekarang!" Delano langsung memutus sambungan telpon.
Delano mengambil jaket yang tergantung di dalam lemari, dan kunci mobil yang terletak di atas tempat tidur. Ia langsung bergegas menuju parkiran.
Delano sudah berkeliling cukup lama mencari tempat makan yang masih buka, namun tidak ada satupun yang terlihat. Semua warung, atau pun cafe sudah tutup, mungkin karena sudah terlalu malam di tambah hujan badai yang masih belum berhenti.
Ia menepikan mobil dan menghubungi Athena untuk menanyakan apakah ada bahan masakan yang bisa di masak.
👸Athenaku♥️
Online
'Cuma ada beras, telur dan bumbu dapur'
Setelah membaca pesan singkat dari Athena, Delano langsung tancap gas ke rumah kekasihnya.
Sesampainya di rumah itu, terlihat Athena langsung menyambut kedatangan Delano dan membiarkan pria tersebut masuk ke dalam rumah.
"Maaf merepotkan kamu malam-malam", Ucap Athena yang merasa bersalah.
"Aku malah seneng di repotkan sama kamu, aku gak suka kalau kamu sampai gak makan!", Ucap Delano.
Setibanya di dapur Delano mencuci beras dan memasaknya di rice cooker, sementara Athena hanya memperhatikan pria tersebut sambil belajar bagaimana cara memasak nasi.
"Aku masaknya dikit biar cepat matang", Ucap Delano memberi tahu Athena.
"Kamu masih bisa menunggu kan?", Tanya Delano sambil menyibakkan rambut Athena ke belakang telinga gadis itu.
Athena hanya mengangguk dan tersenyum melihat Delano yang selalu memperhatikannya.
Delano mengangkat tubuh gadis itu dan mendudukkannya di atas meja agar gadis itu tidak perlu kelelahan menunggu.
Athena melingkarkan tangannya ke leher Delano yang berdiri di depannya.
Athena selalu merasa bersyukur karena memiliki seorang kekasih seperti Delano.
"Kenapa sayang?", Tanya Delano yang heran dengan sikap Athena yang terlihat manja.
Saat Delano menatap gadis itu, ia baru menyadari bahwa mata Athena terlihat sembab dan suaranya juga serak seperti habis menangis.
"Kamu abis menangis?", Tanya Delano dengan tampang sedih.
"Enggak kok!", Jawab Athena bohong.
"Mata kamu sembab, aku yakin kamu habis menangis", Delano merasa sangat yakin bahwa Athena berbohong.
"Ini karena kelamaan tidur, wajah sama mataku jadi membengkak", Jawab Athena dengan suaranya yang masih serak.
"Suara kamu aja seperti orang abis nangis!"
"Bukan... Ini karena pengaruh cuaca tau!", Athena masih tidak mau jujur.
"Ada yang kamu sembunyikan dari aku ya?", Tuduh Delano.
"Enggak kok, pokoknya aku gapapa!"
"Oke deh, tapi kalau kamu ngerasa kamu udah gak kuat menanggungnya sendirian, kamu harus ngasih tau aku!", Pinta Delano yang langsung di iya kan oleh Athena.
"Sepertinya sudah matang", Seru Delano sambil memindahkan nasi ke dalam mangkok.
Ia mulai mengiris bawang merah dan bawang putih, setelah selesai mengirisnya ia memasukan cabe dan bawang merah utuh ke dalam blender dan menggilingnya hingga halus.
Ia juga mulai memanaskan wajan dan menuangkan sedikit minyak. Menggoreng telor, dan mulai memasak nasi goreng spesial untuk Athena.
"Gimana?", Delano terlihat menantikan pujian dari Athena yang masih fokus menyantap nasi goreng yang di buat kekasihnya Delano.
"Enyakk!", Jawab Athena dengan intonasi yang tidak jelas.
"Enyak-enyak... Gemes banget deh", Delano menirukan apa yang di ucapkan Athena sambil mencubit pipinya.
"Ihh suka banget cubit pipi, nanti melar loh", Ucap Athena dengan suara imut yang menggemaskan.
"Aku suka banget liat kamu malam ini", Ujar Delano yang berhasil membuat Athena tersipu malu.
"Ih... Langsung memerah tuh pipi", Delano menertawakan Athena yang sedang tersipu malu akibat ucapannya.
"Apaan, ini merah karena kamu tarik terus dari tadi!", Bantah Athena.
"Masa sih", Cibir Delano dengan tampang bodohnya.
"Ih jelek banget wajahnya", Athena tertawa ketika melihat wajah Delano yang sengaja di buat lucu.
"Biarin, wekkk...", Delano menjulurkan lidahnya membuat Athena gemas dengan lelaki yang duduk tepat di depannya.
"Kek bocah", Athena geleng-geleng kepala melihat tingkah Delano.
"Kalau aku kek bocah, berarti kamu sukanya sama bocah dong", Seru Delano membuat Athena refleks memukul kepala Delano dengan sendok yang ada di tangannya.
"Ih sakit tau!", Delano mengusap bagian kepala yang di pukul Athena.
"Biarin!", Cibir Athena.
Mereka pindah ke ruang tamu setelah Athena menyelesaikan makannya.
Malam yang panjang namun mereka habiskan untuk mengobrol dan bersenda gurau.
"Terima kasih sudah mencintaiku", Bisik Delano di telinga Athena.
"Makasih juga sudah mencintaiku", Balas Athena.
"Kamu cewek paling cantik yang pernah aku temui", Ucap Delano sambil menatap wajah Athena.
"Ah masa", Athena tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.
"Serius, aku gak bohong!"
"Waktu di sekolah kan banyak yang cantik!"
"Mana ada, kamu doang yang cantik!" Sanggah Delano.
"Dulu semua teman-temanku selalu membicarakan kamu pas lagi ngumpul", Ucap Delano mengingat kenangan beberapa tahun yang lalu.
"Membicarakan apa?", Tanya Athena yang mulai tertarik.
"Semua hal tentang kamu, pokoknya mereka bilang kamu sangat cantik dan idaman semua cowok!", Jelas Delano.
"Benarkah?", Tanya Athena sambil tersenyum manis ke arah Delano.
"Iya... Makanya aku seneng dan bersyukur bisa dapetin kamu", Ucap Delano dan memeluk tubuh gadis itu.
"Hangat", Gumam Athena dan membalas pelukan Delano.