NovelToon NovelToon
VANIA (GHOST STORIES)

VANIA (GHOST STORIES)

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Kumpulan Cerita Horror / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:9.8k
Nilai: 5
Nama Author: poppy susan

Vania dan Basir terpaksa harus meninggalkan kampung tempat mereka dilahirkan dan dibesarkan. Kampung itu sudah tidak beres, bahkan hal-hal aneh sudah mulai terlihat.

Basir pun mengajak adiknya untuk pindah ke kota dan menjalankan kehidupan baru di kota. Tapi, siapa sangka justru itu awal dari perjalanan mereka. Terlahir dengan keistimewaan masing-masing, Vania dan Basir harus menghadapi berbagai macam arwah gentayangan yang meminta tolong kepada mereka.

Akankah Vania dan Basir bisa menolong para arwah penasaran itu? Lantas, ada keistimewaan apa, sehingga membuat para makhluk astral sangat menyukai Vania?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 27 Pertolongan

"Kang, ayolah kita tolong Mbak Sri, sumpah aku takut Mbak Sri kenapa-napa," paksa Vania.

"Ini sudah malam, Dek," sahut Kang Basir.

"Kang, Akang lihat 'kan tadi kaya gimana Mbak Sri diseret gitu, aku takut Mbak Sri diapa-apain," ucap Vania cemas.

Basir terdiam tapi Vania terus saja memaksa. "Ayolah Kang, please! ini masalah nyawa orang loh Kang, kita gak bakalan rugi kalau nolongin dia," paksa Vania kembali.

Tiba-tiba angin berhembus kencang, bahkan jendela kamar Vania terbuka sangat kencang. Sosok Marni kembali muncul membuat Vania dan Basir menatapnya. "Tolong Sri sebelum terlambat," ucapnya.

"Tuh Kang, buruan nanti kita terlambat," ucap Vania.

"Baiklah, tapi Akang telepon polisi soalnya Akang gak mau sampai terjadi apa-apa nanti dan kita yang disalahkan," sahut Kang Basir.

Basir pun dengan cepat menghubungi polisi untuk datang ke rumah Tarno. Sedangkan Vania dan Basir langsung melesat menggunakan motor. Tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya mereka pun sampai di depan rumah Tarno.

Sosok Marni menujuk ke arah gudang belakang. Keduanya mengendap-endap masuk ke halaman rumah, dan Basir yang memanjat pagar sedangkan Vania menunggu di depan. "Hati-hati Kang," bisik Vania.

Basir mengikuti sosok Marni, baru saja dia sampai terdengar suara teriakan Sri. Basir panik, dia pun mencari balok kayu untuk jaga-jaga. Setelah menemukan balok kayu, dia pun kembali berjalan pelan. "Tarno, dia harus mati kalau tidak, kita akan dalam masalah," seru Bu Atin.

"Apa kita bikin bakso lagi seperti Marni?" ucap Mas Tarno dengan senyuman menyeringai.

Sri memundurkan tubuhnya, wajahnya sudah penuh dengan keringat. Ternyata dulu Atin juga yang memprovokasi Tarno untuk membunuh Marni karena Atin menyukai Tarno sehingga Atin menyebar gosip jika Marni selingkuh. Dan kali ini, dia juga yang memberitahukan Tarno jika Sri ingin mencari tahu mengenai asal usul meninggalnya Marni.

Basir sudah tidak bisa menunggu lagi, nyawa Sri sudah mulai terancam. Basir pun dengan sekuat tenaga menendang pintu gudang sampai terbuka membuat semuanya kaget. "Siapa kamu?" tanya Mas Tarno.

"Tidak penting siapa saya, yang jelas sekarang lebih baik kamu serahkan diri ke polisi karena semuanya sudah tahu jika kamu yang sudah membunuh istri kamu sendiri," sahut Kang Basir.

Sri hendak bangkit, tapi Atin dengan cepat mengeluarkan pisau dan menahan Sri dengan pisau disimpan di leher Sri. "Diam kamu!" bentak Bu Sri.

"Kurang ajar, siapa kamu sebenarnya? kenapa kamu tahu masalah istriku?" geram Tarno.

"Pokoknya cepat bebaskan Sri dan kamu kasih tahu di mana letak kamu kuburkan jasad Marni," ucap Kang Basir dingin.

Lagi-lagi Tarno hanya tersenyum, dia pun langsung menyerang Basir dengan pisau yang dia sembunyikan di balik bajunya. Tentu saja Basir tidak mengelak, Sri sangat khawatir tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa karena Atin menahannya. Hingga tidak lama kemudian, suara mobil polisi pun datang.

Atin dan Tarno panik, Sri memanfaatkan kelengahan Atin dengan mendorong dan mengambil pisau itu dari tangan Atin. "Kurang ajar!" Atin berlari ke arah Sri tapi Sri sudah bersiap dengan pisau itu.

Pada saat mendekat, Sri menancapkan pisau itu ke perut Atin membuat Atin melotot. Sri melepaskan pisau itu dan membiarkan masih tertancap. Seketika Atin tumbang, sedangkan Tarno dan Basir masih saja bergulat.

Beberapa polisi datang dan menggerebeg gudang itu. "Angkat tangan kalian!" seru Polisi.

Tarno menjatuhkan pisaunya. Atin sudah tewas di tempat, sedangkan Sri bergetar hebat melihat Atin yang mati oleh tangannya sendiri. Polisi segera menangkap Tarno, tapi sebelum Polisi membawa Tarno, mereka pun menanyakan di mana Tarno mengubur jasad Marni.

Tarno membawa polisi ke halaman belakang dan dia pun menunjukan letak kuburan Marni. Ternyata yang dikubur di sana hanya tinggal tulang belulang saja. Polisi juga membawa Sri untuk dimintai keterangan atas meninggalnya Atin.

"Terima kasih ya, kalian sudah datang tepat waktu jika seandainya kalian tidak datang, mungkin nyawa saya sudah melayang," ucap Sri dengan wajah sedihnya.

"Sama-sama Mbak," sahut Vania.

Polisi pun segera membawa Basir dan Sri ke kantor polisi, dan rumah itu pun sudah diberi tanda garis polisi. Basir dan Vania terdiam sejenak di depan rumah itu, hingga sosok Marni pun muncul. Marni tersenyum kepada Vania dan Basir.

"Terima kasih sudah membantu saya," ucap Marni.

"Pergilah dengan tenang, jangan ganggu orang lagi," ucap Kang Basir.

Sosok Marni mengangguk dan tidak lama kemudian sosok Marni pun menghilang bersamaan dengan angin berhembus. "Tangan Akang terluka, biar aku saja yang bawa motor," ucap Vania.

Akhirnya Vania yang membawa motor itu. Vania tersenyum senang karena sudah berhasil menolong Marni. Entah kenapa dia akan selalu senang jika sudah menolong mereka meskipun kadang-kadang nyawa dia yang akan jadi taruhannya.

***

Keesokan harinya....

Vania sudah menyiapkan sarapan, tapi tidak seperti biasanya Basir belum turun. "Loh, Akang ke mana kok belum turun?" gumam Vania.

"Van, sepertinya Kang Basir sakit!" teriak Angeline sembari duduk selonjoran di pegangan tangga.

"Astaghfirullah, ngapain kamu pagi-pagi sudah duduk di situ? kalau kamu jatuh bagaimana?" seru Vania.

"Mana ada jatuh, lagian aku sudah jadi setan gak bakalan mati dua kali 'kan," sahut Angeline.

"Ah, iya aku lupa. Tapi seriusan Kang Basir sakit?" seru Vania.

"Gak tahu juga sih, kayanya sakit soalnya kalau gak sakit biasanya juga jam segini sudah bangun," sahut Angeline.

Vania pun naik ke atas dan mengetuk pintu kamar Basir. Tidak ada jawaban sama sekali, dia pun membuka pintu secara perlahan. "Kang, Akang gak kerja?" seru Vania.

Masih tidak ada jawaban, Vania pun mendekati kasur Basir. Wajah Basir terlihat pucat dan badannya pun menggigil. "Astaghfirullah, Akang kenapa? sakit?" tanya Vania khawatir.

Vania menyentuh kening Basir dan ternyata Basir demam. "Ya, Allah Akang demam. Ya, sudah hari ini aku izin gak masuk kerja saja," ucap Vania.

"Kamu kerja saja, Dek," lirih Kang Basir.

"Kalau aku kerja bagaimana dengan Akang? sudah gak apa-apa, aku izin dulu sama Pak Andri," sahut Vania.

"Seandainya aku bisa masuk ke kamar Kang Basir, mungkin aku bakalan ngerawat Kang Basir," ucap Angeline dari depan pintu kamar Basir.

Seketika bantal melayang. "Najis banget dirawat sama kuntilanak, yang ada saya bakalan tambah sakit," geram Kang Basir.

"Kang Basir kok jahat," ucap Angeline.

Vania sudah selesai menghubungi Andri dan Andri pun mengizinkannya. "Ya, sudah Akang tunggu sebentar aku buatin bubur dulu," ucap Vania.

Vania pun segera keluar dari kamar Basir untuk membuatkan bubur. Angeline terus saja mengikuti Vania tapi Vania tidak memperdulikannya. Aneh memang, ada manusia yang sama sekali gak takut setan malah mereka menjadi bestie.

1
Naysila mom's arga
menyeramkan ya kampung nya
KC~
pasti ini mah bakalan ada yg jadi korban,,, antara dasep/Hana keknya,,,,
si tau ya 😆😆😆
KC~
jangan² kampung pemuja setan lagi
KC~
duh gaswat kalo gak ada sinyal kalo ada apa² gak bisa hubungi kang Basir dong mana tempatnya jauh lagi,,,
KC~
ayo Vania kalo kamu yg bicara pasti yg lain bakalan percaya kok sama kamu,,,,
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
ya elah malah ke sasar di kampung hantu 🤭
ꪶꫝNOVI HI
kenapa ngga pergi ja vania 😩
ꪶꫝNOVI HI
Kenapa gak jujur vania hadeh 🤦🏻‍♀️
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
duh bakal ada uji adrenalin baru nih untuk Vania 🤭
KC~
jangan² tuh kampung malah istana setan lagi 😂
KC~
aduh Van kenapa gak di jelaskan aja sih,,, kalo di jelasin kan mungkin Andri bakalan ngerti karena tau kamu bagaimana
Naysila mom's arga
pasti tu kampung setan nya banyak 🤣🤣🤣🤣
Cindy
lanjut kak
⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ ⍣⃝🦉ꪻ꛰͜⃟ዛ༉
ntar hana patang hati kl tau vania jdian sama andri secara hama suka sama andri thor🤣
Cindy
lanjut kak
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
bodyguard nya lain daripada yang lain kalo Vania mah 🤣
ꪶꫝNOVI HI
waah vania dan andri jadian..
KC~
bodyguard Vania emang gak kaleng²,,, hati² yg mau jahat/nyakitin Vania 😆
KC~
saking perhatiannya sama mbak kun mawar,,, jadi sering di lempar batu ya sama kang Basir😆😆
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
duh untung aja ya Basir bertindak cepat ...duh jadi kebayang2 cuangki 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!