Melawan Restu

Dor... Dor.... Dor...

Suara tembakan tiba-tiba menggema, Dirga segera menatap tajam kepada laki-laki yang menembakan peluru tepat ke jendela kamar Klarisa.

"Astaga, benarkah itu kamu?" ucap Dirga.

" Siapa Dirga? Siapa?"ucap ayah Klarisa yang mulai panik.

"Om tenang saja, sekarang juga kita akan tahu siapa dalang dibalik kekacauan ini, dan kita akan tahu motif kejahatan yang dilakukan oleh mereka itu diperintahkan oleh siapa,"ucap Dirga yang langsung mengejar laki-laki misterius itu.

...****************...

"S1414n, kenapa harus ada Dirga, dia pasti mengenali ku," ucap laki-laki misterius itu.

" Emm mau lari kemana si, buru-buru amat kayanya, apa kamu sudah bosa hidup? Kenapa mencari gara-gara dengan ku? Kamu sehat? Atau kamu memang ingin segera musnah dari peradaban ini?" pertanyaan Dirga memancing emosi laki-laki misterius itu.

"Kep4r4t kamu ya, jangan harap kamu akan lolos kali ini, tangan ku sendiri yang akan mengantarkan mu ke dunia orang mati," laki-laki misterius itu segera melayangkan tinjunya kepada Dirga.

"Ronny, Ronny, sudah tahu jika berlari kamu lemah, dan kamu belum tahu daerah sini, kenapa kamu nekat ke Lampung hanya untuk membuat kekacauan, aku akan melepas mu tetapi kamu harus mengaku kepada ayahnya Klarisa siapa yang menyuruh mu berbuat hal kotor seperti ini," ucap Dirga.

" Baiklah Dirga aku menyerah," namun tanpa disadari oleh Dirga, Ronny menusukan pisau ke bahunya, "B0d0h!!!! Aku tak akan selemah itu Dirga!! Ingat aku ini Ronny berdarah dingin, kamu sudah tertangkap sekarang, dasar bedebah!" ucap Ronny.

" Angkat tangan kamu ditahan," ucap Polisi Andra dengan tegas.

" Sekarang siapa yang tertangkap basah? Tenang saja Ronny pisau kecil mu itu tidak bisa melukai ku, selamat mendekam dibalik jeruji besi Ronny," ucap Dirga yang menahan sakit karena di tusuk oleh Ronny.

"B4n954t kamu Dirga, tunggu pembalasanku, asal kamu tau Tante mu lah yang meminta ku untuk menjauhkan kamu dengan Risa!" ucap Ronny.

" Apa Tante ku, ahk ini sudah tidak benar,"ucap Dirga.

" Cepat masuk, kamu akan diproses hukum,"ucap Polisi Andra.

Ronny dibawa ke kantor polisi, tak lama dari itu ambulance datang dan membawa Dirga ke rumah sakit untuk diperiksa karena tanpa sadar luka tusukan itu membuat Dirga kehilangan darah.

Klarisa menangis sejadi-jadinya, ia tak ingin kehilangan Dirga tetapi ia yakin bahwa Dirga akan melewati masa kritisnya dengan baik.

"Mbak Risa, jangan nangis terus dari tadi mbak nangis, kak Dirga juga tidak ingin melihat mbak menangis begini mbak, " ucap Zelo yang menenangkan Klarisa.

"Zelo, kak Dirga begini karena mbak, gimana mbak tidak merasa bersalah dan menyesal,"ucap Klarisa.

" Tapi kak Dirga begini karena ia mencintai kaka, ia tidak ingin kekasihnya di serang hanya karena mencintainya, kaka harus percaya bahwa cinta kaka dan kak Dirga akan mengalahkan segalanya,"ucap Zelo.

"Klarisa yang dikatakan Zelo itu benar, ayah akan membantu mu untuk memperjuangkan restu ibundanya Dirga, ayah tidak mau anak ayah kehilangan apa yang membuatnya tetap memilih untuk bahagia, anak ayah harus mendapatkan apa yang ia cintai,"ucap ayah Klarisa.

" Iya nak, bunda juga tidak ingin kamu bersedih, kamu harus bahagia nak,"ucap ibunda Klarisa.

" Dirga pasti kuat, Dirga tidak lemah,"ucap Klarisa.

Klarisa berusaha untuk menahan air matanya yang sebenarnya tidak tertahan, ia ingin menangis karena baginya ketika Dirga lemah kekuatannya juga ikut melemah.