NovelToon NovelToon
WHO¿

WHO¿

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Identitas Tersembunyi / Anak Genius / TKP / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: jewu nuna

Misteri kematian Revano yang tidak pernah meninggalkan jejak, membuat gadis penderita ASPD tertantang menguak kebenaran yang selama bertahun-tahun ditutupi sebagai kasus bunuh diri.

Samudra High School dan pertemuannya bersama Khalil, menyeret pria itu pada isi pikiran yang rumit. Perjalanan melawan ego, pergolakan batin, pertaruhan nyawa. Pada ruang gelap kebenaran, apakah penyamarannya akan terungkap sebelum misinya selesai?

Siapa dalang dibalik kematian Revano, pantaskah seseorang mencurigai satu sama lain atas tuduhan tidak berdasar?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jewu nuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sebelas

Avrem dan Kasandra hanya diam dari dalam rumah. Melihat untuk pertama kalinya Aletha membawa teman kerumah, lebih lagi dia laki-laki. Tatapan tidak percaya dan kagum bercampur jadi satu. Bagaimana bisa gadis itu menemukan teman secepat ini? Laki-laki? Rekor luar biasa dalam sejarah kehidupan Aletha dan keluarga ini.

“Gue cuman berputar di beberapa titik dan cari cara untuk bisa ada disana lebih lama”

Khalil menghela napas. Pertama, ruang kepala sekolah bukan tempat yang mudah untuk dimasuki dan dicari dokumen kasus yang sudah disembunyikan lebih dari tiga tahun lalu.

Kedua, tempat kejadian perkata sudah tidak meninggalkan jejak kecuali bercak darah yang mengering dan sudah tertutup warna baru.

Ketiga, ruang kelas yang sama yang dia tempati sudah Aletha curigai sebagai tempat kasus serupa, lebih mengarah pada kasus pembullyan verbal.

“Itu nggak cukup”

“Lebih dari cukup” ucapnya penuh penekanan. Gadis itu membuka laptop yang jadi salah satu alat untuk memecahkan masalah dalam hidupnya. Termasuk teori yang dia yakini terjadi sepanjang kakaknya bersekolah disana.

“Ini nggak akan masuk akal kalo lo ngomongin perasaan”

Khalil mengamati setiap line yang tersusun rapih pada layar. Menampilkan secara detail awal kejadian sampai kemungkinan besar perilaku apa saja yang dilakukan pelaku terhadap korban.

“Gue yakin pelakunya punya kuasa, lebih dari yang gue bayangin”

“Ini lo yang bikin?”

Aletha menelan ludahnya. Manik mata tak percaya bisa dia lihat lebih jelas dari ketulusan tadi pagi. Ini yang membuatnya tidak ingin menggantungkan kepercayaanya pada manusia lain. Karena Aletha selalu percaya bahwa manusia bersifat dinamis, yang mudah berubah. Soal bentuk atau perasaan sekecil apapun.

Gadis itu menutup laptopnya, membiarkan pikiran liar bercabang diotak Khalil.

“Gue ngga butuh bantuan lo”

“Tapi itu nggak logic”

Aletha menggeleng pelan, masih dengan tatapan dingin yang cukup membuat Khalil tak berpaling, “nggak ada yang logic didunia investigasi, kasus pembunuhan manusia bahkan lebih kejam dari pada santet”

“Aletha, ini bahaya”

“Iya, keluarga gue juga bilang gitu”

Khalil menghela napas, menatap penuh keraguan pada gadis berani yang baru dia temui beberapa hari lalu.

“Aletha Waniwongso, dua piagam OSN Fisika nasional, tujuh mendali perlombaan akademik non-akademik sudah saya atas namakan”

Gadis itu menghela napas, menatap kotak trasparsan yang berisi barang yang telah disebutkan. Maniknya mengintai detail ukuran dan tulisan, tampak nyata atau justru kurang?

“Ijasah dan rangkap nilai?”

“Athena”

Gadis itu hanya diam, suara Avrem tampak samar. Bahkan seisi pikirannya telah dipenjara oleh kemarahan. Namun berbeda dengan tubuhnya yang berreaksi sebaliknya. Gadis itu tampak tenang dengan isi kepala yang berisik.

“Aku sudah cukup menunggu, atas keadilan yang sampai saat ini kalian sebut adil demi kepuasan budak negara?”

Gadis itu membuka tas hitam favoritenya, dengan sebuah obeng kecil diremangnya malam. Dia berharap malam ini akan jadi hari yang menguntungkan untuknya atau justru tidak? Bayangan hitam yang sejak awal sudah dia curigai mengikutinya kian membelah kesunyian. Sepasang sepatu hitam yang cukup familiar terlihat seperti, Khalil.

“Lo hampir bikin jantung gue berhenti berfungsi”

Ucapan datar yang justru membuat pria itu tertawa pelan. Menghiasi ketegangan malam tanpa rencana bagi Khalil, selebihnya memang sudah Aletha rencanakan sebelumnya.

“Lo nggak lupa ada cctv dibeberapa bagian termasuk ruangan ini kan?”

Aletha menatap nanar, seharusnya pria itu juga sudah tahu bahwa Aletha bisa mengakses semua cctv sekolah dari cerita yang sempat sengaja dia beberkan.

1
daiiisy_
maaf atas ketidaknyamanannya karena cerita ini lagi berantakan 🤣 mending ga usah dibaca dulu, aku lagi coba hubungin editor buat benerin alurnya🤣🤣
marchang
ini kok diulangg yaa thor alur nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!