Pernikahan Paksa Berakhir Bahagia

Setelah itu dia menuju kamar Danu dan segera membersihkan nya.Dia juga memasak makanan kesukaan Danu.

Hari itu pun berlalu.Pagi hari telah tiba.Seperti biasa dia terbangun dari tidurnya yang beralaskan selembar tikar di lantai.Dia melihat Danu yang masih tertidur pulas.Dia segera bangun dan mempersiapkan semua keperluan Danu,membuatkan sarapan untuknya.Tak lama kemudian Ratih kembali lagi ke kamar Danu.Dia melihat Danu sudah terbangun dari tidurnya.Dia pun menghampiri Danu.Danu yang sedang duduk di kursi roda melihat Ratih datang,Danu memalingkan wajahnya enggan melihat Ratih.Langkah kaki Ratih semakin mendekat.

"Mas sudah bangun?"Tanya Ratih sembari meletakkan sarapan Danu di meja yang berada di belakang Danu.

"Hemmmm".Jawab Danu singkat .Dia hanya memandang layar handpone nya.

"Mas makan dulu setelah itu mas minum obatnya ya supaya mas cepat pulih."Ucap Ratih.

"Ya nanti saja."Jawab Danu.

Ratih terus berusaha membujuk Danu untuk segera makan.

"Mas harus makan sekarang,mas harus tepat waktu minum obat mas,ayok makan sekarang."Ucap Ratih sembari menyodorkan makanan ke Danu.

Danu yang mendengar Ratih memaksanya merasa kesal.

"Kamu tu dengar nggak si,aku bilang nanti ya nanti.Maksa banget si.Udah deh nggak usah sok peduli sama aku."Ucap Danu,dia melempar handpone nya ke atas tempat tidurnya.

"Iya mas tapi kan mas harus tepat waktu minum obat jadi harus makan sekarang."ucap Ratih.Dia terus memaksa Danu untuk segera makan.

Danu semakin kesal dia melempar piring yang di pegang Ratih.Untuk sekian kalinya dia membuang makanan yang di bawa oleh Ratih.Makanan pun berserakan di lantai kamar itu.Ratih terkejut dengan sikap Danu .

"Kamu itu maksa banget si udah aku bilang nanti masih aja maksa_maksa.Pagi_pagi bikin kesel aja."ucap Danu yang marah kepada Ratih.

"Udahlah kamu pergi aja sana,muak aku lihat wajah kamu."lanjut Danu.

"I iya mas ,saya beresin dulu ini."Ucap Ratih.

"Udah lah nggak usah cepet pergi aja kamu dari hadapan saya,biar pelayan lain aja yang bersihin.Pergiiiii."Teriak Danu.

Ratih hanya berdiri terdiam,dia menundukkan kepala sembari menahan air matanya.Hatinya merasa sakit mendengar Danu berkata memanggil pelayan lain.Hatinya semakin hancur karena dia seakan di anggap sebagai pelayan juga.

"Biiiiii Bibiiii sini cepetan."Teriak Danu memanggil pembantu di rumahnya.

Pembantu yang mendengar Danu berteriak segera terburu_buru pergi ke kamar Danu.

"Ya mas ada apa."ucap pembantu itu.

Pembantu itu terkejut,dia melihat makanan yang berserakan di lantai kamar itu.Dia memandang Ratih yang berdiri dengan kepala tertunduk seakan sedang menangis.

"Bi ini cepetan bersihin dan bawakan saya makanan baru,segera.Saya tunggu di ruang makan.Ngerti."Ucap Danu kepada pembantu itu.

"Iya mas saya akan segera membawakan makanan lagi."Jawab pembantu itu.

Danu segera pergi dari kamar itu dan menuju ke ruang makan dengan rasa kesal.

Ratih memandang Danu yang beranjak pergi dari kamar itu.Pembantu itu sudah mengerti dengan apa yang terjadi jadi tidak banyak bertanya kepada Ratih.

Ratih melihat pembantu itu,dia merasa bersalah dengan pembantu itu.

"Bi maafkan ya ini salah saya,bibi jadi nambah pekerjaan lagi."Ucap Ratih sembari memandang pembantu itu.

"Udah nggak apa_apa mbak ini juga kan pekerjaan saya,ini bukan salah mbak.Saya tau kok ini semua karena mas Danu kan yang melakukan.Dia memang seperti itu mbak orang nya kasar dan keras kepala."Ucap pembantu itu sembari tersenyum kepada Ratih.

"Ya sudah biarkan saja,saya bantu saja ya?."Ucap Ratih.

"Sudah mbak nggak usah nanti kalau ketahuan mas Danu malah kita kena omel semua."Jawab pembantu itu.

"Ya sudah kalau begitu saya kerjakan yang lain saja.Oh ya jangan lupa segera antarkan makanan untuk mas Danu ya bi,karena dia harus segera meminum obat."Ucap Ratih kepada pembantu itu.

"Iya mbak akan segera saya antarkan setelah ini."Sahut pembantu itu .

Ratih pun beranjak pergi dari kamar itu .