NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Tuan Mafia

Jerat Cinta Tuan Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Qwan in

Dewi, seorang pelayan klub malam, tak sengaja menyaksikan pembunuhan brutal oleh mafia paling ditakuti di kotanya. Saat mencoba melarikan diri, ia tertangkap dan diculik oleh sang pemimpin mafia. Rafael, pria dingin dengan masa lalu kelam. Bukannya dibunuh, Dewi justru dijadikan tawanan. Namun di balik dinginnya Rafael, tersimpan luka dan rahasia yang bisa mengubah segalanya. Akankah Dewi bisa melarikan diri, atau justru terperangkap dalam pesona sang Tuan Mafia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qwan in, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 32

Hujan turun rintik-rintik di sebuah desa kecil yang jauh dari hiruk pikuk kota. Langit kelabu seperti mencerminkan suasana hati gadis muda yang kini tengah duduk di kursi tunggu rumah sakit daerah. Tubuhnya setengah membungkuk, tangannya saling meremas di atas pangkuan. Air matanya belum juga berhenti sejak adiknya dilarikan ke ruang operasi.

Gadis itu adalah Mia.

Wajahnya pucat, rambut panjangnya kusut karena tidak sempat dirapikan. Sudah hampir dua jam ia menunggu di sana. Di dalam ruang operasi, adik laki-lakinya tengah menjalani prosedur pencangkokan hati. operasi rumit yang hanya bisa dilaksanakan karena ada seseorang yang mendonorkan organ dan ia berhasil mengumpulkan dana besar... dengan cara yang tidak bisa ia banggakan.

Ia menunduk dalam diam, berdoa lirih dalam hati agar adiknya bertahan. Agar ia bisa melihat mata ceria adiknya kembali menatap dunia seperti anak-anak lain seusianya. Agar adiknya bisa hidup normal, sehat, dan bermain seperti dulu.

Namun harapannya tak berlangsung lama.

Dua bayangan besar mendekat dari ujung lorong. Dua pria bertubuh tinggi berpakaian rapi dan mengenakan jas hitam berhenti tepat di hadapan Mia.

Mia mendongak. Pandangannya bertemu dengan tatapan dingin seorang pria yang wajahnya tidak asing. Nafasnya tercekat.

Tubuhnya seketika bergetar.

“Tu… Tuan Juno” bisiknya, suaranya hampir tak terdengar.

Pria itu tidak menunjukkan emosi apa pun. Hanya menggerakkan bibirnya pelan. “Ikut kami.”

Mia menggeleng cepat, mundur setengah langkah. “M-maaf, Tuan… saya… saya tidak bisa. A-adik saya sedang dioperasi. Saya harus di sini. Dia… dia butuh saya…”

Tangisnya pecah, namun tidak menggoyahkan Juno sedikit pun.

Tanpa mengucapkan sepatah kata, Juno langsung mencengkram lengan Mia dengan kasar dan menariknya berdiri. Gadis itu menjerit pelan, mencoba melepaskan diri, tapi tenaganya terlalu lemah.

“Jangan! Tolong! Lepaskan saya! Adik saya...!”

Beberapa orang di rumah sakit memperhatikan kejadian itu, namun tak satu pun yang berani mendekat. Aura dingin dari Juno dan pengawalnya terlalu mengintimidasi. Dalam waktu singkat, Mia diseret keluar dari rumah sakit dan dilempar masuk ke dalam mobil hitam mewah yang terparkir di depan.

Pria lain duduk di samping Mia, memastikan ia tidak bisa kabur.

Juno duduk di balik kemudi. Tak lama kemudian, ia mengeluarkan pistol kecil dari saku jasnya dan mengarahkannya ke kepala Mia.

“Siapa yang telah membantumu?” tanyanya dingin, tajam, seolah peluru bisa meledak kapan saja.

Mia menunduk, gemetar hebat. Air matanya bercucuran tanpa henti.

“Maafkan saya… tuan…” bisiknya lirih. “Saya… saya terpaksa melakukan semua itu. Saya butuh uang… dan… dan Anjar… dia yang menawarkan pekerjaan itu pada saya. Saya benar-benar tak punya pilihan. Adik saya… dia... dia butuh operasi, dan saya... saya tak bisa membiarkan dia mati…”

Juno menatap Mia sejenak dengan mata gelap, lalu tanpa sepatah kata pun, ia mengeluarkan ponsel dan menelepon seseorang.

“Bawa pelayan bernama Anjar ke ruang bawah tanah. Dia terlibat dalam kasus ini,” ucapnya dingin, lalu menutup telepon dan menyelipkan kembali pistol ke saku jasnya.

Mobil itu pun melaju kencang, menembus hujan malam menuju kediaman besar Rafael.

...

Langkah kaki Juno menuruni tangga menuju ruang bawah tanah bergema seperti palu godam yang menghantam batin Mia. Di belakangnya, gadis itu tertatih, kedua tangannya masih terborgol, dingin besi menusuk pergelangan hingga meninggalkan bekas merah keunguan. Ia menggigil. bukan karena dingin, tapi karena firasat buruk yang mencengkeram jiwanya seperti cakar iblis.

Ketika pintu baja besar terbuka, bau besi, darah, dan daging membusuk langsung menyergap hidungnya. Mia menahan napas. Pandangannya menyapu lorong yang dipenuhi deretan sel. Dan hatinya remuk hanya dalam beberapa langkah pertama.

Di sel pertama, seorang pria tua meringkuk. Bajunya compang-camping, tubuhnya penuh luka mengering. Satu tangannya hilang, hanya sisa darah hitam yang menodai dinding. Mia tak tahu siapa dia. Tapi dalam mata pria itu, tak ada lagi kehidupan. hanya kehampaan yang seperti telah menelan jiwa.

Di sel kedua, Mia tertegun. Ia mengenali sosok yang terbaring di lantai, tubuhnya penuh luka lebam, wajahnya hampir tak bisa dikenali. Malik. Pria yang dulu memberinya pekerjaan. Pria yang menjadi pintu gerbang menuju neraka ini. Matanya terbuka, memandangi Mia, dan dari sana hanya terpancar satu hal: penyesalan.

Langkah Mia semakin berat. Napasnya tersengal. Tapi Juno tak memberinya pilihan.

Dan di sel ketiga, ada sosok yang terikat pada kursi. Kepalanya tertunduk. Tubuhnya tak lagi tegak, seperti manusia yang telah kehilangan seluruh kekuatannya.

“Masuk!” bentak salah satu anak buah Juno. Mia didorong kasar, tubuhnya tersungkur ke lantai dingin dan lembap, tepat di hadapan pria itu.

Anjar.

Kepalanya terangkat pelan. Matanya membelalak.

“Mia…” bisiknya. Suaranya serak, seperti tercabik dari dalam.

Juno berdiri di ambang pintu, wajahnya tak menunjukkan sedikit pun emosi.

“Ini dia. Gadis yang kau rekrut. Yang kau seret ke lubang ini,” katanya dingin.

Anjar menunduk. Bahunya gemetar. “Maafkan saya… Tuan… saya… saya tidak tahu akan begini…”

“Maaf?” Juno mencibir, lalu perlahan mengangkat pistol dari dalam jasnya.

“Sayangnya, maafmu tak cukup.”

DOOR!

" Arrggghh...."

Peluru panas menembus bahu Anjar. Darah memercik, jeritannya melengking. Mia menutup mulutnya, air matanya jatuh tanpa suara. Ia mencoba bangkit, namun tubuhnya lunglai. Terlalu banyak rasa takut. Terlalu banyak luka yang belum sempat sembuh.

Juno menoleh pada anak buahnya yang berdiri di luar sel.

“Panggil mereka semua,” katanya dingin.

Tak lama, sepuluh pria bertubuh tinggi dan tegap berdiri di depan sel. Wajah-wajah mereka seperti tak punya nurani. Sorot mata mereka tajam, haus, dan gelap seperti malam tak berbintang.

“Kalian boleh lakukan apa saja,” ujar Juno. “Tapi pastikan dia masih hidup saat Tuan Rafael datang.”

Dan dengan itu, ia pergi.

Mia mundur ke sudut sel. Tangannya bergetar, tubuhnya menggigil hebat. Sepuluh pria itu mendekat perlahan, seperti bayangan yang merayap naik ke dalam mimpi buruk. Senyum mereka menghantui. Nafas mereka seperti racun yang menyusup ke setiap pori tubuh Mia.

“Jangan… jangan… tolong…” bisiknya.

Tapi tak ada yang mendengar. Atau memang tak ada yang peduli.

Tangan-tangan kasar mulai meraih. Dunia Mia runtuh.

Anjar memekik, meronta sekuat tenaga. “BERHENTI! JANGAN SENTUH DIA!”

Tapi ikatan di tubuhnya terlalu kuat. Yang bisa ia lakukan hanyalah menatap. dan itu lebih menyakitkan daripada peluru yang bersarang di tubuhnya.

Malam itu, bukan hanya tubuh Mia yang dilukai, tapi juga jiwanya. Cahaya dalam matanya padam perlahan, dan yang tertinggal hanya luka yang tak bisa dijahit oleh waktu.

Mia tak tahu berapa lama waktu telah berlalu. Ia tak lagi bisa menghitung detik atau menit, karena yang tersisa hanya rasa sakit dan kehampaan. Tubuhnya tergeletak di sudut sel, dingin dan basah oleh darah dan air mata. Napasnya tersisa dalam desah lemah, seperti nyala lilin yang hampir padam tertiup angin malam. Dunia di sekelilingnya tampak buram, bergoyang antara kenyataan dan mimpi buruk yang terlalu nyata.

1
Myōjin Yahiko
Bikin nagih bacanya 😍
Silvia Gonzalez
Gokil abis!
HitNRUN
Bingung mau ngapain setelah baca cerita ini, bener-bener seru!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!