NovelToon NovelToon
Bayangan Si Cupu Tampan

Bayangan Si Cupu Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ahmad Taufik

Di balik kacamata tebal, kemeja kusut, dan sepatu bolongnya, Raka Arya Pratama terlihat seperti mahasiswa paling cupu di kampus. Ia dijauhi, dibully, bahkan jadi bahan lelucon setiap hari di Universitas Nasional Jakarta. Tidak ada yang mau berteman dengannya. Tidak ada yang peduli pada dirinya.

Tapi tak ada yang tahu, Raka bukanlah mahasiswa biasa.

Di balik penampilan lusuh itu tersembunyi wajah tampan, otak jenius, dan identitas rahasia: anggota Unit Operasi Khusus Cyber Nusantara,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahmad Taufik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penculikan

Langit senja menyapu kampus dengan cahaya jingga keemasan, bayang-bayang pepohonan memanjang di antara bangunan fakultas. Mahasiswa mulai berangsur meninggalkan area kampus, tapi perhatian masih tertuju pada satu pasangan yang baru saja melewati gerbang utama—Raka dan Cheviolla.

Sorot mata yang mengintai dari balik kaca jendela kelas, dari balik tirai kantin, bahkan dari pojok lapangan basket—semua menatap mereka dengan ekspresi tak percaya.

“Ih, itu beneran Cheviolla sama Raka ya?”

“Pacaran beneran mereka?”

“Si Katak ngedapetin Ratu Es?! Wah gila sih, bener-bener memeluk bulan…”

Cheviolla tetap berjalan tenang tanpa mempedulikan sorotan itu. Sementara Raka, meskipun menunduk seperti biasa, sudut bibirnya melengkung sedikit. Ia masih memerankan si culun kampus dengan baik—untuk saat ini.

Sampai akhirnya mereka tiba di parkiran. Di antara deretan motor dan mobil mahasiswa, mobil sedan putih milik Cheviolla terparkir anggun, bersih mengilap. Tanpa berkata apa-apa, Cheviolla membuka kunci pintu dengan satu klik.

Raka ikut masuk ke dalam. Begitu pintu mobil tertutup dan suara mesin dinyalakan—dunia luar seperti lenyap. Hanya ada mereka berdua.

Butuh beberapa detik sebelum keheningan itu dipatahkan oleh suara gesekan pelan—Raka melepas kacamata bulatnya.

Disusul tangan yang mengacak rambutnya, merusak gaya culun yang selalu menutupi wajah tampannya. Ia juga mencabut sepasang softlens bening dari matanya. Dan seketika, mata hazel keemasannya memantul di kaca spion.

Tak ada lagi si Raka culun di sana.

Cheviolla melirik sekilas, ekspresinya masih datar—tapi dagunya sedikit terangkat, satu alisnya naik.

“…Akhirnya,” gumamnya pelan.

Raka menyandarkan tubuh ke jok mobil dan meregangkan tangan, senyum tipis tersungging di wajahnya.

“Dua bulan jadi katak, pinggangku hampir patah,” katanya ringan.

Cheviolla tak bisa menahan tawanya. Suara tawa yang langka, bahkan membuat udara di dalam mobil jadi lebih hangat.

Namun di balik senyuman itu, mereka tahu—permainan ini belum selesai.

.

.

Cheviolla menoleh ke arah Raka, alisnya terangkat sedikit.

“Ok. Kamu mau ajak aku ke mana?” tanyanya datar, tapi matanya tak bisa menyembunyikan rasa penasaran.

Raka menyandarkan lengannya ke sandaran jok, lalu menoleh pelan ke arahnya sambil tersenyum.

“Nggak ke mana-mana,” jawabnya ringan. “Aku cuma pengin jalan-jalan sama kamu.”

Ia menunduk sedikit, menatap jalan di depan mereka yang mulai sepi, lalu kembali menatap Cheviolla.

“Berhenti sebentar di depan, ya,” katanya. “Biar aku yang nyetir.”

Cheviolla mengerjapkan mata. “Kamu yang nyetir?”

Raka hanya mengangguk sambil kembali merapikan rambutnya, kini posturnya benar-benar berubah—tegas, tenang, dan jauh dari sosok culun yang tadi masih ada di kantin.

Tanpa berkata apa-apa lagi, Cheviolla menginjak rem dan menepikan mobil ke sisi jalan. Mesin masih menyala. Ia melepas seatbelt dan keluar dari mobil.

Beberapa detik kemudian, pintu sisi pengemudi terbuka. Raka masuk dan mengambil alih kemudi.

Kini, Cheviolla duduk di kursi penumpang. Ia melirik ke samping.

“Sok keren.”

Raka terkekeh pelan, “Bukan sok. Emang keren.”

Lalu ia menyalakan lagu pelan dari sistem audio mobil dan mulai mengemudi.

.

.

Mobil Cheviolla berhenti perlahan di salah satu sudut kawasan PIK yang ramai namun terasa santai. Langit sore masih menyisakan warna keemasan, berpadu dengan siluet awan tipis yang mengambang tenang. Angin pantai berembus lembut, membawa aroma asin laut dan wangi kopi dari deretan kafe di sepanjang jalan.

Raka turun lebih dulu, membuka pintu untuk Cheviolla dengan gerakan refleks. Sore itu, mereka benar-benar terlihat seperti pasangan dari film romantis: yang satu tampan luar biasa, dengan sorot mata hazel yang tajam, postur tegap, dan gaya santai; satunya lagi dingin dan memesona, dengan langkah percaya diri dan tatapan yang tak mudah ditebak.

Beberapa orang mulai memperhatikan.

“Eh, cowok itu siapa? Ganteng banget.”

“Ceweknya juga cantik parah. Ini tuh couple goals sih.”

Bisik-bisik mulai menyebar seperti gelombang di antara para pengunjung taman dan pejalan kaki. Tapi Raka hanya tersenyum kecil, tangannya masuk ke saku jaket, santai. Cheviolla berjalan di sebelahnya tanpa bicara, hanya menoleh sekilas ketika Raka bertanya, “Kamu lapar?”

Cheviolla menjawab datar, “Tergantung siapa yang traktir.”

Raka menoleh cepat dengan ekspresi sok panik. “Wah, kalau gitu aku pura-pura lupa bawa dompet deh.”

Cheviolla mendelik ke arahnya. “Kukira kamu prajurit khusus, ternyata pelit.”

Raka tertawa kecil. “Hemat, bukan pelit. Tapi demi kamu, aku rela jual motor vespa butut aku.”

Cheviolla akhirnya tersenyum tipis. “Kamu emang bodoh.”

“Tapi bodoh yang dapet kamu,” balas Raka pelan, sambil berjalan pelan di sisinya.

Langit sore makin menghangat, membuat bayangan mereka memanjang di aspal jalan. Tak ada misi, tak ada penyamaran. Hanya dua orang muda yang diam-diam sedang jatuh cinta.

.

.

Mereka berjalan berdampingan di tepi danau buatan, menikmati angin sejuk dan sinar matahari sore.

Raka: (menoleh ke Cheviolla sambil pura-pura serius)

"Kamu tahu nggak, sebenernya aku bawa kamu ke sini buat satu tujuan penting."

Cheviolla: (melirik datar)

"Kalau kamu bilang mau ngenalin aku ke abang-abang yang jual kopi keliling, aku pulang."

Raka: "Bukan dong. Lebih penting dari itu."

Cheviolla: "Apa?"

Raka: (berhenti, lalu menunjuk ke danau)

"Aku mau ngasih tahu, di danau itu... dulu aku hampir tenggelam."

Cheviolla: (bingung)

"Hah? Kamu pernah nyebur ke sini?"

Raka: "Nggak sih. Tapi aku hampir tenggelam... dalam tatapan matamu."

Cheviolla: (berhenti jalan, menatapnya tajam)

"Aku nyesel nanya."

Raka: (tertawa puas)

"Ya ampun, ekspresi kamu priceless banget."

Cheviolla: (jalan lagi sambil mendengus pelan)

"Aku mulai paham kenapa kamu cocok nyamar jadi culun."

Raka: "Lho kenapa?"

Cheviolla: "Karena kelakuanmu emang nyebelin. Bawaan lahir."

Raka: "Tapi kamu suka kan?"

Cheviolla: (berpura-pura mikir)

"Hmm... aku suka... rasa es krim di kafe itu. Yuk ke sana, kamu yang traktir."

Raka: "Aku nyesel nanya."

.

.

Waktu semakin malam. Langit Jakarta mulai gelap, dihiasi lampu-lampu kota yang berpendar di kejauhan. Setelah cukup puas menikmati sore bersama, Raka dan Cheviolla memutuskan untuk pulang.

Mobil melaju tenang di jalanan Ibu Kota yang mulai sepi. Di dalamnya, suasana hening namun nyaman. Tak banyak kata, hanya sesekali Raka mencuri pandang ke arah Cheviolla yang fokus menyetir.

Sesampainya di apartemen Raka, ia tersenyum kecil.

Raka: "Thanks ya, udah anter. Besok... kita masih pura-pura diem-dieman di kampus, atau gimana?"

Cheviolla: (senyum tipis) "Kita lihat nanti si katak."

Raka: (tertawa pelan) "Hati-hati pulangnya."

Cheviolla hanya mengangguk dan kembali melajukan mobilnya menuju rumah. Tapi tanpa mereka sadari, sejak tadi ada mobil yang mengikuti dari kejauhan, yah dalam mobil itu bawahan rico, segera memberi kabar ke rico untuk bersiap.

.

Begitu mobil Cheviolla memasuki kawasan perumahan elite tempat tinggal keluarganya, dua sosok pria sudah berdiri di balik bayang-bayang pepohonan, tak jauh dari gerbang.

Mereka adalah Riko dan temannya—teman yang juga dulu ditabrak Raka.

Teman Riko: "Lu yakin ini nggak ketahuan?"

1
Suyono Suratman
mantap
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!