NovelToon NovelToon
Time Travel Raja Perang Memburu Istrinya

Time Travel Raja Perang Memburu Istrinya

Status: tamat
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita / Agen Wanita / Tamat
Popularitas:2.8M
Nilai: 5
Nama Author: Lily Dekranasda

Novi adalah seorang wanita seorang agen mata-mata profesional sekaligus dokter jenius yang sangat ahli pengobatan dan sangat ahli membuat racun.

Meninggal ketika sedang melakukan aktivitas olahraga sambil membaca novel online setelah melakukan misi nya tadi malam. Sayangnya ia malah mati ketika sedang berolahraga.

Tak lama ia terbangun, menjadi seorang wanita bangsawan anak dari jendral di kekaisaran Dongxin, yang dipaksa menikah oleh keluarga nya kepada raja perang Liang Si Wei. Liang sangat membenci keluarga Sun karena merasa mencari dukungan dengan gelar nya sebagai salah satu pangeran sekaligus raja perang yang disayang kaisar.

Tepat setelah menikah, Novi melakukan malam pertama, ia menuliskan surat cerai dan lari. Sayangnya Liang, selalu memburu nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dorong Lagi

Udara pagi di Desa Mamy terasa hangat dan lembut. Bunga-bunga peony dan bunga musim semi lainnya bermekaran indah di taman belakang rumah utama, menciptakan suasana tenang dan damai. Sun Yu Yuan melangkah perlahan di antara jalur batu taman, mengenakan jubah longgar berwarna biru langit. Tangannya menopang perut besarnya yang sudah menginjak sembilan bulan, ditemani oleh Mei Lin yang selalu setia di sisinya.

“Hari ini indah sekali, Mei Lin. Seperti menyambut sesuatu,” gumam Yu Yuan sambil menghirup aroma bunga yang semerbak.

Mei Lin tersenyum. “Desa ini seperti tahu bahwa keturunan penerus Anda akan segera lahir, Nona.”

Sun Yu Yuan terkekeh, “Kau lihat bunga merah itu, Mei Lin? Dulu aku menanamnya sendiri... saat masih baru membangun tempat ini.” Sun Yu Yuan tersenyum samar, tangannya sesekali mengusap perut besarnya yang nyaris menonjol ke depan seakan akan tumpah.

Mei Lin menahan tangan Nona-nya yang tampak mulai gemetar. “Dan mereka mekar dengan sangat indah, Nona. Sama seperti hari-hari yang akan datang... bersama keempat bayi Nona.”

Sun Yu Yuan terkekeh lemah. “Empat bayi... satu tubuh kecilku harus memuat mereka semua. Kadang aku merasa seperti kantong semangka berisi batu.”

Namun belum sempat mereka tertawa lebih lama, tiba-tiba Yu Yuan berhenti mendadak. Wajahnya berubah pucat, tubuhnya sedikit bergetar. “Mei Lin...”

Mei Lin refleks menoleh. “Nona?”

Ada genangan bening yang menetes dari bawah gaun Yu Yuan, mengalir deras, membasahi rumput dan tanah di bawahnya.

“Air... ketuban...” bisik Yu Yuan pelan, lalu matanya membelalak. “MEI LIN!! AIR KETUBANKU PECAH!!”

Mei Lin langsung panik, suaranya melengking. “A-APAAA?! A-AAHH!! TABIB!! TABIB!! SEMUAAA CEPAT!! NONA AKAN MELAHIRKAN!!”

Jeritan Mei Lin menggema di seluruh penjuru halaman. Dari sudut-sudut tersembunyi, para pelayan, tabib, dan pengawal berlari keluar seperti semut yang sarangnya diganggu. Tim melahirkan yang selama ini siaga penuh, langsung mengangkat tandu khusus yang memang telah disiapkan sejak minggu lalu.

Sun Yu Yuan dibaringkan perlahan, sambil terus mengerang pelan. “Aduh... sakitnya seperti neraka!! Siapa yang menyuruh anak-anak ini keluar sekaligus?!”

Tabib Hua, memberi instruksi cepat. “Bawa ke ruang kelahiran. Semuanya sudah siap. Pelan-pelan, jaga posisi tubuh Nyonya!”

“Cepat! Waktu antar kontraksi sudah semakin pendek!” seru tabib Ning, seorang ahli medis yang di bekali Yu Yuan pengobatan modern.

Mei Lin terus memegangi tangan Yu Yuan. “Nona... tarik napas. Jangan panik. Kita sudah siap, semuanya akan baik-baik saja.”

Namun Yu Yuan hanya mengerang keras, tangan kirinya mencengkeram bantal di bawahnya dengan brutal, lalu ia berteriak, “LIANG! SI! WEI!! KAU PRIA SIALAN!! INI SEMUA SALAHMU!!! KENAPA HARUS EMPAT SEKALIGUS?! APA KAU BERTANI DI DALAM SANA, HAH?!”

Semua tabib di dalam ruangan langsung saling pandang. Beberapa menahan tawa, beberapa menghela napas. “Kami harus fokus... kami harus profesional... kami harus... Ya dewa langit, Nyonya benar-benar menyumpahi Raja Perang itu dengan penuh gairah.”

Tabib Hua mendekat dengan waspada. “Nona... kontraksi besar akan segera datang. Yang pertama sudah sangat dekat. Anda harus bersiap mendorong.”

Yu Yuan menatap tabib itu seolah hendak mencekiknya. “Aku akan mendorong, tapi kalau Liang Si Wei ada di sini, aku akan dorong dia ke jurang dulu!!”

Tabib Ning menyeka keringat di dahinya. “Lahirkan bayi sambil memaki ayahnya... ini pertama pengalaman pertamaku.”

“ARGGHHH!!!” jerit Yu Yuan saat kontraksi besar menyerang. Ia menggigit kain selimut yang ia pegang dan di letakkan di mulutnya agar tak menggigit lidah sendiri.

“Baik, Nona, dorong... dorong sekarang!”

“INI! SEMUA! KARENA! LIANG! SI! WEI!!!” Yu Yuan mendorong dengan tenaga penuh, peluh membanjiri pelipisnya. Tangannya menggenggam erat tangan Mei Lin sampai hampir mematahkan jari.

Suara tangisan pertama terdengar nyaring.

“Laki-laki!”

Mei Lin langsung menangis bahagia. “Anak pertama lahir!! Anak pertama lahir!!”

Di luar ruangan, semua pengawal, pelayan, bahkan tukang kebun saling peluk. Beberapa menengadah, berdoa dengan mata basah.

“Anak pertama... anak pertama dari Tuan kita... telah lahir...”

Namun di dalam ruangan, belum ada waktu bersantai. Kontraksi kedua menyerang lebih kuat.

Yu Yuan kembali berteriak, “APA AKU SAPI PERAH?! TIDAK CUKUP SATU, MAU KELUAR LAGI SATU?!! LIANG SI WEI!! AKU HARAP KAU JATUH DARI KUDA DAN DIPIJAK SAPI!!”

Tabib Ning hampir tergelak, namun tetap menjaga kesopanan. “Astaga... demi para dewa, Raja Perang jika tahu di maki oleh istrinya, entah apa yang akan ia lakukan. Beruntung Raja Liang tidak ada disini.” ucapnya dalam hati.

“Dorong lagi, Nyonya!”

Yu Yuan menggigit bibirnya keras, tubuhnya menggigil menahan rasa sakit yang semakin menggila.

“ARGHHH!!! PRIA ITU... PUNYA WAJAH TAMPAN TAPI MENYEBALKAN!! MENGAPA AKU BISA MELAKUKAN DENGANNYA?! JIKA TAHU JIKA BIBIT NYA SANGAT BERKUALITAS, AKU TAK AKAN MELAKUKANNYA DENGANNYA.”

Para wanita yang didalam ruangan, “Kenapa harus berbicara hal itu disini?” ingin mereka menangis tapi mereka takut.

Tangisan kedua pun pecah, keras dan tajam.

“Laki-laki kedua, sehat!”

“Ya Dewi...” ucap Yu Yuan lemas. “Masih dua lagi...”

Mei Lin terus menyeka keringat sang Nona. “Kuat sedikit lagi, Nona. Tinggal dua lagi... dua lagi... demi anak-anak ini...”

Namun saat kontraksi ketiga datang, Yu Yuan langsung menghantam kepala tempat tidur dengan kepalan tangan. “LIANG SI WEI!! APA KAU MENGIRIM PASUKAN KE PERUTKU?! EMPAT!! BUKAN SATU, BUKAN DUA!! KAU MENANAM HUTAN DI SANA?!”

Tabib Hua terbatuk pelan. “Aku sudah dengar makian dalam lima bahasa hari ini...” ucapnya dalam hati.

Suara tangisan bayi ketiga pun lahir, nyaring dan keras.

“Laki-laki ketiga!”

Mei Lin sudah menangis bahagia, sambil tertawa kecil. “Tiga pangeran kecil kita sudah lahir... hanya tinggal satu, Nona!”

Yu Yuan menggeleng lemas. “Aku tidak mau lagi... keluarkan sendiri! Ambil alat pancing atau pakai sumpit raksasa!!”

“Tenang, Nona... yang terakhir ini tidak sebesar yang lainnya. Kemungkinan perempuan,” ujar tabib Ning, menenangkan.

“Kalau perempuan, kuharap dia tidak jatuh cinta pada pria tampan yang menyebalkan seperti ayahnya!” gumam Yu Yuan.

Kontraksi terakhir datang dengan sangat kuat. Semua tabib bersiap. Mei Lin memeluk kepala Yu Yuan, menyemangatinya dengan suara gemetar. “Ayo, Nona... ini yang terakhir... ayo, Nona... untuk putri kecilmu...”

Dengan teriakan terakhir yang mengguncang ruangan, Sun Yu Yuan mendorong sekuat tenaga...

Tangisan bayi perempuan akhirnya pecah, lembut namun nyaring.

“Perempuan! Sehat dan sempurna!”

Yu Yuan langsung menangis, tangannya terangkat ke udara, lalu jatuh lunglai ke samping.

Empat suara tangisan bayi menggema bersahut-sahutan. Dalam kelelahan dan air mata, Yu Yuan tersenyum... meski tubuhnya nyaris hancur karena proses melahirkan yang luar biasa berat.

Di luar ruangan, suara tangisan bayi keempat membuat semua orang bersorak, menangis, bersujud, dan memeluk satu sama lain. Doa-doa dipanjatkan, nama Tuan mereka dielu-elukan dengan syukur dan kekaguman.

Seorang pengawal berbisik, “Putra dan putri Tuan telah lahir.”

Sementara itu, di dalam kamar, keempat bayi dibersihkan dan di balut dengan selimut sutra dan telah di letakkan di samping Sun Yu Yuan.

Tabib Hua tersenyum haru. “Empat bayi... sempurna semua. Dewa memang memberkati Nyonya dengan kekuatan yang luar biasa.”

Yu Yuan membuka mata setengah, menatap keempat anaknya. “Lihat kalian... baru lahir sudah membuat ibumu jadi penyair makian... tapi aku tetap akan mencintai kalian... dengan seluruh hidupku.”

Mei Lin menatap sang Nona dengan mata basah. “Selamat, Nona. Empat permata... akhirnya lahir di dunia ini.”

Para tabib hanya bisa saling melirik sambil tertawa pelan dalam hati. “Kelahiran yang penuh makian... tapi juga penuh cinta.”

Mana komentar nya.. Tulis dibawah ya. Jika suka ceritanya, jangan lupa berikan rating nya, jika masih ada vote. Bisa beri pada othor ya. Thanks

1
Wisteria
nah cerita yg begini baru sip
mau bantu balas dendam kadang ada wangsit dr pemilik tubuh yg asli, g jadi deh. ( basi )
mau balas dendam kok mikir
Wisteria
aduh Thor sodomo rame"
Madison White
mamtappp 4 anakk lgsg!!!
Wisteria
nah kan Hamidun
Wisteria
korban pemerkosaan ngamuk
keperjakaan hilang, rejeki betul kamu bang
Wisteria
🤤🤤🤤 ini mah pelecehan atuh neng
Muhammad firzan Firzan
kereeeeennmnmm
karisma
sampai ga bisa berkata-kata aku kak, saking bagusnya. mohon maaf bom like kak. aku bacanya maraton.
Moertini
terimakasih Thor sudah tamat mantap ceritanya apalagi pendekarnya wanita tangguh dan romantis seperti Yu Yuan terus berkarya Thor semangat dan selalu sehat ditunggu
Moertini
uuuuh aku sampai ikut mengejan Thor pinternya Author bikin cerita menguras emosi ku dilanjutin Thor semangat selamat untuk Yu Yang sudah melahirkan 3 kembar dengan selamat mantap
Moertini
pasukan rahasia Yu Yang berhasil memenggal kepala Kaisar dan kepala suku pemperontak dengan sukses tanpa diketahui gerakannya senyap semoga tidak menimbulkan salah paham di Kekaisaran Raja Perang mantap dilanjutin Thor selalu sehat
Moertini
pasukan tersembunyi yang dipimpin Yu Yuan taktik penyerangan musuh dan sambil melindungi raja perang sangan hebat sampai raja perang dan pasukannya tidak tahu mantap Thor semoga menang dan tidak banyak korban dari pihak raja perang dilanjutin Thor semangat
Moertini
lucunya si kembar bikin paman pangeran ke empat disentil dahinya bagaimana kalau Kaisar melihat dilanjutin Thor selalu sehat
Moertini
Yu Yuan seorang ibu yang berhasil membesarkan 4 anak kembar berhasil menjadi isteri yang pintar memanjakan suaminya jadi pengusaha yang sukses berhasil menjadi ketua pasukan rahasia yang se waktu membantunya berkiprah fi kerajaan cantik pastinya mantap Thor dilanjutin semangat
Moertini
Sung Zheng dilawan itulah akibatnya seorangn jendral pun akan kalah kerena kebenaran ditangan Sung Zheng dilanjutin Thor semangat
Wawan Yulianto
👍
Agustine
Kereeeen banget... akhirnya ketemu lagi novel yg enak dibaca, alurnya tdk berbelit belit, penulis membuat pembaca menghayal dan menikmati setiap alur cerita.... TOP.. jempol 5 buat thor👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻😍
Agustine
Nooooooooo...../Scare/
kenapa the end.......whyyy...../Grievance/
lanjutannya dong thor...../Determined//Determined//Determined/
Kembae e Kucir
/Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool/
Phi Pesek
👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!