NovelToon NovelToon
Sang Penakluk

Sang Penakluk

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Perperangan
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: RantauL

Dunia Kultivator adalah dunia yang sangat Kejam dan Keras. Dimana yang kuat akan berkuasa dan yang lemah akan ditindas. Tidak ada belas kasihan, siapapun kamu jika kamu lemah maka hanya ada satu kata untukmu yaitu "Mati".

Dunia yang dipenuhi dengan Keserakahan dan Keputusasaan. Dewa, Iblis, Siluman, Monster, Manusia, dan ras-ras lainnya, semuanya bergantung pada kekuatan. Jika kamu tidak ingin mati maka jadilah yang "Terkuat".

Dunia yang dihuni oleh para Predator yang siap memangsa Buruannya. Tidak ada tempat untuk kabur, apalagi bersembunyi. Jika kamu mati, maka itu sudah menjadi takdirmu karena kamu "Lemah".

Rayzen, salah satu pangeran dari kekaisaran Awan putih, terlahir dengan kekosongan bakat. Hal itu tentunya membuat Ia tidak bisa berkultivasi. Ia dicap sebagai seorang sampah yang tidak layak untuk hidup. Banyak dari saudara-saudaranya yang ingin membunuhnya.

Tetapi tanpa diketahui oleh siapapun, Reyzen ternyata memiliki keberuntungan yang membawanya menuju puncak "Kekuatan".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RantauL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 12. Perburuan di Hutan Kabut

Hutan kabut adalah hutan terluas yang ada di kekaisaran Awan Putih. Hutan ini terletak dibagian utara kekaisaran yang berbatasan langsung dengan kekaisaran Awan Oren.

Bagi para kultivator, Hutan Kabut merupakan tempat berlatih, berburu dan mendapatkan sumber daya. Dihutan kabut terdapat lebih dari jutaan binatang buas. Binatang-binatang buas ini sangat berguna bagi kultivator dalam meningkatkan kekuatannya.

Jika seorang kultivator berhasil membunuh binatang buas, maka orang tersebut bisa mendapatkan Inti binatang buas. Inti binatang buas ini dapat diserap untuk meningkatkan kekuatan. Semakin kuat kekuatan binatang buas, semakin kuat juga kekuatan yang didapatkan ketika berhasil menyerap Intinya.

Selain inti binatang buas, kulit, tulang dan daging binatang buas juga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kekuatan. Kulitnya dimanfaatkan dalam membuat pakaian atau jubah, dagingnya dapat dikonsumsi, dan tulangnya dapat ditempa menjadi sebuah senjata. Karena hal itulah, para kultivator sering berburu didalam hutan kabut.

Kekuatan binatang buas tergantung dari usia mereka. Semakin tua usia binatang buas itu, maka semakin kuat juga binatang buasnya. Beberapa tingkatannya seperti :

- Binatang buas muda (< 9 tahun)

- Binatang buas puluhan tahun (10-99 tahun)

- Binatang buas ratusan tahun (100-999 tahun)

- Binatang buas ribuan tahun (1.000-9.999)

- Binatang buas puluhan ribu tahun (10.000-99.999 tahun)

- Bintang buas ratusan ribu tahun (100.000-999.999).

- Binatang buas jutaan tahun (> 1 juta tahun)

Jika bagi para kultivator Hutan Kabut adalah tempat tersimpannya banyak harta, tetapi tidak bagi orang biasa. Mereka yang tidak memiliki kekuatan atau mereka yang lemah, Hutan Kabut adalah tempat yang sangat mengerikan. Ditambah lagi, ada beberapa rumor mengatakan, jika dihutan kabut terdapat beberapa binatang buas yang sudah berusia ratusan ribu tahun.

Binatang buas ratusan ribu tahun sangatlah kuat. Mereka memiliki kemampuan untuk berubah menjadi manusia. Hanya kultivator yang berada diranah Agung dan Legend yang bisa bersaing dengannya. Itu sebabnya kultivator yang merasa dirinya lemah tidak akan pernah berani untuk memasuki Hutan Kabut lebih dalam.

****************

Setelah lebih dari tim jam perjalanan, Ray Zen dan rombongan perburuannya telah sampai dibagian luar hutan kabut. Jendral ke-8 menyuruh rombongan itu beristirahat sejenak, sebelum memasuki hutan.

Ray Zen dengan senang hati memanfaatkan hal itu untuk menikmati pemandangan luar hutan. Sesuai namanya, hutan itu seluruhnya terselimuti oleh kabut yang cukup tebal. Kabut yang tebal membuat pohon-pohon tidak terlihat oleh mata biasa.

Ray Zen memejamkan matanya, ia bisa merasakan aura kekuatan yang cukup besar berada dibagian tengah hutan.

Ray Zen dan Bai Hu memilih untuk beristirahat dibawah pohon besar yang ada dipinggir hutan, sembari melihat rombongan lainnya–memastikan pergerakan seperti apa yang akan dilakukan oleh Fui Che dan juga Zee Xia.

Fui Che dan pengawal pribadinya masih tetap berada didalam kereta kuda, sementara Zee Xia dan pengawalnya telah bersiap untuk memasuki hutan.

Sesuai arahan dari jendral ke-8, dari luar hutan kabut, mereka tidak akan menggunakan kereta kuda lagi. Mereka hanya akan berjalan memasuki hutan. Hal itu dilakukan agar tidak memancing keributan dihutan, karena jika terjadi keributan, bisa saja ratusan binatang buas akan datang menyerang mereka. Tentu saja hal itu akan sangat fatal jika terjadi. Selain itu, mereka juga hanya akan berburu secukupnya, tanpa merusak ataupun menghancurkan hutan kabut, yang menjadi sumber daya bagi para kultivator.

Setelah sesi istirahat selesai, jendral ke-8 dan ke-9, memimpin rombongan berjalan memasuki hutan, diikuti dengan Fui Che, Zee Xia dan juga Ray Zen, yang masing-masing dengan pengawal pribadi mereka. Bagian belakang dikawal oleh para prajurit. Terdapat juga beberapa prajurit yang tetap berada diluar hutan, untuk menjaga perbekalan.

Dua puluh menit berlalu, Ray Zen dan rombongannya telah berjalan cukup jauh memasuki hutan. Anehnya, tidak ada tanda-tanda sedikit pun binatang buas yang bisa mereka buru. Entah apa yang menyebabkan binatang-binatang buas itu tidak terlihat seekor pun. Binatang buas yang mereka temukan hanya binatang-binatang buas kecil yang tidak layak diburu.

Sepuluh menit kembali berlalu, hasilnya tetap sama. Ray Zen dan rombongan perburuannya belum juga mendapatkan binatang buas buruan.

"Paman.., jika begini terus, sampai kapanpun kita tidak akan pernah mendapatkan binatang buas." gerutu Fui Che kesal. Dari tadi ia memang sudah terlihat cukup lelah hanya berjalan-jalan terus tanpa berburu.

Jendral ke-8 dan ke-9 pun menyuruh rombongan itu untuk berhenti sejenak. "Sabarlah pangeran, paman juga tidak tau mengapa sampai sejauh ini belum ada binatang buas yang dapat kita buru." jendral ke-8 menjawab, yang disetujui dengan anggukan kepala oleh jendral ke-9.

Mereka berdua berpikir keras akan kejadian aneh ini. Sepengetahuan dan sepengalaman mereka, hutan kabut dipenuhi oleh banyak binatang buas yang layak buru, walaupun hanya dibagian paling luar.

"Bagaimana kalau kita berpencar saja paman," Fui Che menjentikkan jarinya, seakan sudah mendapatkan ide cemerlang. Fui Che mendekati kedua jendral itu, memberikan penjelasan.

"Aku, paman Pou dan beberapa prajurit akan pergi ke arah barat. Saudari Zee, bibi Xua, paman jendral ke-9 dan beberapa prajurit akan pergi kearah timur, sementara saudara Ray, paman Bai, paman sendiri dan beberapa prajurit akan terus berjalan kearah utara." jelas Fui Che, membuat jendral ke-8 berpikir sejenak.

"Bagaimana paman? Apakah saranku cukup bagus? Itu adalah cara tercepat untuk mendapatkan buruan. Aku rasa saudari Zee dan saudara Ray juga setuju." tambah Fui Che.

Jendral ke-8 melihat kearah Zee Xia, gadis itu terlihat setuju dengan pendapat Fui Che, begitupun dengan Ray Zen, ia juga setuju dengan Fui Che.

"Tapi pangeran, yang mulia Kaisar berpesan agar kita tidak berpencar. Itu akan sangat berbahaya bagi keselamatan kalian."

"Jangan khawatir paman, kami bisa menjaga diri kami masing-masing. Benarkan saudara Ray?" kata Fui Che sambil melihat Ray Zen, dengan senyuman jahatnya.

Ray Zen tau perkataan itu secara halus menghinanya, karena ia tidak bisa berkultivasi. "Benar paman, kami bisa menjaga diri kami." balas Ray Zen, dengan senyuman khasnya, mengikuti alur permainan yang sedang dijalankan oleh saudara tirinya itu.

"Heh.., baiklah kita akan berpencar. Tapi ingat keselamatan kalian adalah yang paling penting. Jika kalian bertemu dengan binatang buas yang kuat, lebih baik kalian menghindar. Kita akan kembali berkumpul ditempat ini setelah selesai berburu. Kalian mengerti?" tegas jendral ke-8 yang dijawab dengan anggukan oleh mereka bertiga.

Ray Zen, Bai Hu, Jendral ke-8 dan beberapa prajurit berjalan lurus kearah utara, sesuai dengan saran dari Fui Che. Mereka berjalan beriringan, memasuki hutan kabut lebih dalam.

Sepuluh menit berjalan, suasana hutan kabut semakin gelap, hanya sedikit cahaya matahari yang masuk menerangi hutan. Kabut yang begitu tebal membuat mata mereka kesulitan untuk melihat keadaan sekitar.

Suasana semakin mencekam ketika aura membunuh yang begitu kuat datang menghampiri mereka. Aura itu bahkan membuat beberapa prajurit yang ikut bersama mereka tergeletak satu persatu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Christian Matthew Pratama
bai hu kmna, mc biarkan pengawal setianya mati demi menutupi kemampuannya, mc malah keliling hutan cari bawahan baru
Christian Matthew Pratama
mc tolol atau gmn, pengawalnya dalam bahaya malah dibiarkan, dia malah msk kehutan
Christian Matthew Pratama
ini critanya zaman kapan ada istilah big boss
Christian Matthew Pratama
mmg sdh ada jam ya🤔
Rizky Fadillah
suka aku sama guru nya,mengajarkan mc jngn naif,tidak ada kebaikan didunia kultivator,apa lgi di dunia nyata banyak tipu muslihat nya hahaha
Yuzuru03
Jalan ceritanya bikin penasaran
Dadi Bismarck
Seru banget! Gak sabar nunggu kelanjutan ceritanya!
Mưa buồn
Aku suka banget tokoh-tokohnya. Jangan berhenti nulis thor.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!