Eliza seorang gadis yang terlahir dari keluarga kaya, bahagia juga ceria harus angkat kaki dari rumahnya setelah menolak perjodohan
namun sial pelariannya malah berakhir dengan pertemuannya kembali dengan musuh bebuyutannya yang tak sudah lama pergi ikut bersama orang tuanya
Karena ketidaktahuannya Eliza kabur dari perjodohan yang sebenarnya pria ini adalah tipenya dan malah terjebak nikah kontrak dengan musuh bebuyutannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ai laelasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps 19 Misi Gina
Mario menu pertama Mario memesan kepiting besar untuk mereka berempat, Mario memperhatikan Eliza yang sepertinya kebingungan harus mengambil bagian mana
"Eliza gak bisa makan kepiting" ucap Zayn
"Oh ya.. Kamu alergi? Maaf aku gak tahu" ucap Mario
Tiba-tiba Zayn memberikan potongan kepiting yang sudah di kupas di piring Eliza, sontak Renata dan Mario melihat kearah mereka lalu saling menatap
"Makasih" ucap Eliza
"Ehemm.. Mario berdehem membuat Zayn langsung menatap Renata
"Eliza gak bisa makan kepiting kalo gak di kupasin" Zayn tampak canggung karena refleks mengupas kepiting untuk Eliza
"Tidak usah repot-repot.. Sekarang aku yang kupasin " Mario menarik piring dari hadapan Eliza lalu mengupas kepitingnya
"Aaa.." Mario menyuapi Eliza dan Eliza dengan senang hati menerimanya
"Enak?" tanya Mario
"Enak" Eliza mengangguk sambil tersenyum
"Aku lupa ada janji sama orang, El ayo pulang" Zayn berdiri menggeser kursinya
"Lo pulang aja duluan sama Renata, gue masih mau makan" ucap Eliza
"Tapi..." ucapan Zayn terpotong saat Mario menyela
"Eliza saya antar pulang nanti tuan Zayn, jangan khawatir karena saya jamin Eliza tidak akan lecet sedikitpun" Mario melihat Zayn tampaknya tak suka jika dia dekat dengan Eliza
...🍒🍒🍒🍒🍒🍒...
Saat Eliza pulang ke rumah Zayn
Rumah tampak gelap dan sepi hingga Eliza berpikir Zayn masih menghabiskan waktunya dengan Renata, namun kenyataannya Zayn ternyata menunggunya di ruang tamu
"Lo punya hubungan sama dia?" tanya Zayn,
Eliza yang tak menyadari kehadiran Zayn di buat kaget setengah mati, Eliza pun duduk di kursi tepat di hadapannya
"Emang kenapa? Menurut lo kalo gue pacaran sama dia gimana?"
"Enggak banget.. Lo mau sama modelan kek gitu? Apaan cakepan gue" ucap Zayn
"Tapi gue gak mau sama lo" Eliza menjulurkan lidahnya seraya berjalan meninggalkan Zayn
"Ehh.. Siapa juga yang mau di taksir sama lo, gue cuma bilang gue lebih cakep dari dia" Zayn merasa tak terima mendengar ucapan Eliza
...🍒🍒🍒🍒🍒🍒...
"Aku dengar sendiri Gina, keputusan kita sepertinya salah" Tiara menelpon Gina untuk memberitahu apa yang dia dengar di rumah Zayn
"Keputusan kita gak salah.. Kita bisa bantu mereka agar mereka semakin dekat, aku yakin mereka akan saling mencintai apalagi setelah punya anak" ucap Gina
"Anak? Gina mereka saja sudah seperti ini sekarang, aku rasa ini gak harus dilanjutkan " Tiara khawatir mereka akan semakin tertekan dan akan menimbulkan efek yang buruk
"Udahlah tiara jangan terlalu di pikirkan, mereka memang seperti Anjing dan kucing tapi dalam hati mereka saling menyayangi, mereka sudah saling mengenal bahkan semenjak mereka masih bayi"
"Jangan beritahu Andri dan Vincent, aku akan urus semuanya " sambung Gina
"Apa ini akan baik buat mereka? Kenapa kita gak tanya aja apa maunya mereka?" Tiara tetap merasa ini bukan jalan yang benar
"Lihat saja nanti aku yakin mereka akan saling mencintai, sebelum pernikahan mereka usai aku akan membuat seorang bayi lucu hadir diantara mereka" Gina tetap meyakinkan Tiara
"Tapi jika mereka tidak bahagia aku mohon biarkan mereka memilih jalan mereka, jangan paksa mereka untuk saling menerima" ucap Tiara
"Kamu tenang saja aku sudah yakin ini akan berhasil "
Setelah mendengar kabar tersebut akhirnya Gina memutuskan untuk pulang, Gina pulang seorang diri untuk mengurus anak dan menantunya
Vincent tak keberatan dengan permintaan sang istri untuk tinggal bersama Zayn selama dua Minggu, Gina berdalih ingin lebih dekat dengan sang anak karena terlalu rindu anak semata wayangnya
...🍒🍒🍒🍒🍒🍒...
"Ini apa sih? Lo ngapain pindah kesini?" Eliza dengan suara parau terganggu saat tidur karena Zayn tiba-tiba melompat ketempat tidur
"Mami ada disini.. Bisa gawat kalo kita ketahuan pisah kamar" ucap Zayn dengan bisik-bisik
"Apa?" pekik Eliza langsung terbangun seketika
"Ssstttt" Zayn membekap mulut Eliza saat mendengar langkah kaki
Dengan cepat Zayn menarik Eliza dalam pelukannya lalu pura-pura tidur, benar saja tanpa mengetuk pintu Gina masuk ke kamar mereka
"Kenapa mereka tidur sambil menyalakan lampu?" Gina mematikan lampu lalu keluar
Sebenarnya Zayn mendengar suara ribut-ribut dari bawah saat tengah malam, rupanya pelayan sedang membukakan pintu untuk Gina
Beruntung Zayn belum tidur lalu dengan cepat lari menuju kamar Eliza, Zayn mengira sang ibu tidak mengetahuinya
Namun sebenarnya Gina sudah melihat terlebih dahulu sosok Zayn yang mengintip lalu berlari masuk ke kamar Eliza
"Gimana nih? Lo jadi tidur disini?" Eliza menarik diri dari dekapan Zayn
"Ya gimana lagi? Kalo pindah nanti ketahuan" ucap Zayn
"Kalo mami lama disini terpaksa baju gue harus di pindahin diam-diam " sambungnya
"Gini deh.. Besok gue mau ajak mami pergi, tugas lo pindahin baju lo ke kamar gue" usul Eliza
"Yaudah gue setuju"
Saat pagi tiba-tiba Gina menyingkap selimut yang menutupi tubuh keduanya, sontak saja mereka terperanjat meskipun matanya masih samar-samar
"Mami.. Kapan mami datang?" tanya Eliza pura-pura tidak tahu
"Mami gak boleh gitu dong, privasi anak sama menantunya di jaga" protes Zayn
"Kamu kayak sama siapa aja, kenapa emangnya? kalo tel*nj**g pun mami udah tahu semua bentuk badan kamu" ucap Gina
"Mami.." Zayn kembali protes namun ibunya hanya tertawa
Sementara Eliza tersenyum kikuk mendengar ucapan mertuanya, sesaat kemudian Gina menarik tangan Eliza untuk turun dari tempat tidur
"Sayang ayo bangun jangan malas-malasan, kita olahraga biar sehat, biar kalian cepet dapat momongan" ucap Gina
Eliza tampaknya sedikit terkejut sementara Zayn berusaha menahan tawanya, Eliza menggerutu dalam hatinya
"Temenin mami jogging sayang, aku bisa siap-siap sendiri untuk ke Kantor" ucap Zayn pada Eliza seraya mengedipkan mata untuk memberi isyarat
"Sayang.. Sayang kampret" batin Eliza
"Yaudah ayo mi... Tapi aku ganti baju dulu" Eliza beranjak dari tempat tidur
"Jangan lama, mami tunggu di luar " Gina keluar dari kamar Zayn
"Cepet bawa mami pergi, gue mau pindahin baju" ucap Zayn
Setelah Eliza dan Gina pergi kini giliran Zayn yang sibuk menyuruh pembantunya untuk memindahkan barang-barang milik Zayn
...🍒🍒🍒🍒🍒🍒...
"Sayang nanti temenin mami ke dokter, ya" ucap Gina saat sedang lari pagi
"Iya mi... "eliza hanya bisa menuruti ucapan sang mertua
Setelah lari pagi keduanya pulang dan beruntungnya barang-barang Zayn sudah berhasil di pindahkan, Eliza mengangkat alisnya begitupun Zayn seolah mereka sedang bicara melalui telepati
"Kamu mandi, nanti anter mami ke dokter" ucap Gina
"Iya mi" jawab Eliza
"Mami sakit? Kenapa gak minta aku buat anter?" tanya Zayn
"Kamu pergi kerja aja sana, mami cuma mau di temenin menantu mami" Gina tampak bersemangat
"Syukur deh kalo gak mau dianter, aku berangkat dulu" Zayn mencium tangan ibunya sebelum pergi
Ketika Zayn baru melangkahkan kaki tiba-tiba Gina memanggilnya dengan lantang, Eliza saja sampai terkejut
"Zaaaaaayn.. Kamu sering lihat mama sama papi, kan? Harus gimana saat pergi kerja?" ucap Gina
"Sayang aku berangkat" Zayn mengulurkan tangannya dihadapan Eliza
Posisi Eliza membelakangi Gina hingga Eliza bisa menunjukkan ekspresi jijik setelah mencium tangan Zayn, Zayn semakin senang dan menjadi-jadi jika Eliza tak menyukainya
"Hati-hati nanti nganter mami, aku telpon nanti kalo udah sampe" Zayn meraih belakang kepala Eliza lalu mencium keningnya sebelum pergi
"Si...." Eliza hendak mengumpat saat mendapat kecupan dari Zayn namun dia sadar gina ada di belakangnya
terimakasih sudah membaca 🙏