NovelToon NovelToon
Menjadi Yang Terkuat Dengan Sistem Terkuat

Menjadi Yang Terkuat Dengan Sistem Terkuat

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Sistem / Budidaya dan Peningkatan / Romansa
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: FAUZAL LAZI

[BIJAK LAH DALAM MEMBACA] yang menceritakan tentang Jian yu seorang pekerja biasa Dengan gaji yang pas-pasan , dan saat dia pulang dia malah dihadang oleh sekelompok preman yg mabuk dan membentak nya untuk menyerahkan uang nya ,Jian yu yang tidak bisa melawan pun lari bukan Karena takut tapi Karena di sendirian dan mereka bertiga, mau tidak mau tidak ia harus melarikan diri tapi, pelarian nya itu sia sia Karena salah satu preman berhasil memukul nya dan membuat nya jatuh dan setelah itu dia di buang oleh Meraka , dan saat Jian yu membuka matanya kembali dia sudah tidak berada di bumi kagak melainkan berada di dunia yg tidak dia kenal dan mendapatkan sistem terkuat yg akan merubah hidup nya kedepan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FAUZAL LAZI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 26

Di bawah air terjun yang deras, Jian Yu duduk bersila dengan tubuh telanjang dada. Suara gemuruh air menghantam bahunya, menekan otot dan tulangnya seperti ribuan palu baja. Namun, ia tidak bergerak sedikit pun. Matanya terpejam, sementara di dalam dantiannya, energi spiritual berputar gila-gilaan.

Pil tingkat tinggi yang ia telan tadi sudah hancur menjadi aliran energi murni, membakar setiap nadi dalam tubuhnya. Rasanya seperti sungai lava yang mengalir deras, menggerogoti jalur meridian dengan panas yang menyesakkan. Tubuhnya bergetar hebat, sesekali terdengar suara “krak… krak…” dari dalam tulang, seolah ada sesuatu yang pecah lalu membentuk ulang.

“Akhirnya… saatnya datang…” Jian Yu bergumam lirih, lalu menarik napas dalam.

Energi itu tidak hanya masuk ke meridian, tapi juga mulai menekan dantian. Tekanan luar biasa membuat aliran qi bergemuruh seperti lautan yang sedang dilanda badai. Tiba-tiba, cahaya keemasan menyembur keluar dari pori-porinya, bercampur dengan kabut air terjun. Dari kejauhan, tubuh Jian Yu tampak seperti pilar cahaya yang menembus langit malam.

BOOM!

Suara ledakan menggema dari tubuh Jian Yu. Bahkan, dentumannya begitu kuat hingga menghasilkan gelombang qi yang meluas, membuat air terjun terpecah dan memercik ke segala arah. Saat matanya terbuka, ia mendapati bahwa matahari sudah naik tinggi di ruang dimensi miliknya. Setelah membersihkan diri, ia turun dari air terjun dan segera menemui Lin Lin dan kakaknya. Dengan tenang, Jian Yu memberi tahu mereka bahwa ia akan keluar, mungkin untuk waktu yang cukup lama.

Mereka pun mengangguk setuju, tidak mencoba menahan kepergiannya. Di tempat itu, mereka merasa aman, bahkan keberadaan mereka tidak akan mengganggu aktivitas Jian Yu sedikit pun.

Jian Yu kemudian merobek ruang dimensi dan keluar di bagian selatan hutan sebuah wilayah yang jarang dikunjungi warga karena dipenuhi binatang buas. Baru saja ia melangkah keluar, matanya langsung menangkap bayangan-bayangan raksasa yang bersembunyi di antara pepohonan.

Seekor serigala dengan tubuh besar bersisik hitam berkilau menyeringai padanya, sementara tak jauh dari sana, seekor beruang dengan tubuh dua kali lipat lebih besar dari normal menggeram, suaranya mengguncang tanah.

“Makhluk aneh… macam apalagi ini?” ujar Jian Yu dingin.

Dengan kehadiran nya yang tiba-tiba menarik perhatian kawanan monster. Dalam sekejap, puluhan pasang mata merah menyala menatap ke arahnya. Suara langkah berat dan raungan menggema, lalu kawanan itu berlari menyerang tanpa ragu.

Jian Yu berusaha menghindar, tubuhnya bergerak secepat bayangan. Namun, salah satu monster beruang berhasil menghantamnya dengan cakar besar. Dentuman keras terdengar, tubuh Jian Yu terpental, dan darah segar menyembur dari mulutnya.

“Kenapa makhluk ini begitu kuat? Bahkan aku yang sudah berada di ranah Pengolahan Qi tingkat enam… masih kesulitan melawan mereka!” Jian Yu mengusap darah di bibirnya, lalu menatap tajam.

Kali ini, ia tidak lagi menahan diri. Pedang Penghancur Langit perlahan muncul di tangannya, memancarkan aura yang tajam hingga udara sekitarnya bergetar.

Serigala bersisik itu mengaum keras, lompatannya bagaikan panah hitam yang siap menelan kepala Jian Yu. Namun, Jian Yu sudah bergerak.

Swish!

Dengan kecepatan yang sulit diikuti mata, pedang Jian Yu terayun. Cahaya pedang memancar, menembus udara. Dalam sekejap, tubuh serigala raksasa itu terbelah menjadi dua, darahnya memercik panas ke tanah.

“Kalau begitu, mari kita lihat… siapa yang pantas hidup di sini!” teriak Jian Yu, matanya berkilat tajam.

Ia melesat maju dengan Langkah Bayangan Petir. Tubuhnya bergerak seperti kilat, meninggalkan jejak cahaya biru di udara. Setiap ayunan pedangnya menghasilkan ledakan qi, menghantam para monster yang berusaha mengepungnya.

Boom! Boom! Boom!

Beberapa monster roboh dengan tubuh koyak. Raungan demi raungan memenuhi hutan, tapi Jian Yu tidak berhenti. Gerakannya semakin cepat, semakin liar, seolah ia menari di tengah hujan darah.

Beruang raksasa yang sebelumnya berhasil melukainya maju lagi, mengangkat kedua lengannya yang seperti tiang baja untuk menghantam. Namun Jian Yu menyambutnya, pedangnya meluncur deras.

Clang! Crack!

Suara logam retak menggema, dan cakar beruang itu patah seketika. Raungan kesakitan mengguncang hutan, tapi Jian Yu sudah berputar, mengayunkan pedangnya sekali lagi. Kali ini, kepala beruang itu terlempar tinggi ke udara sebelum jatuh menghantam tanah, meninggalkan lubang besar yang dipenuhi darah.

Namun belum juga Jian yu beristirahat dia sudah dihampiri lagi oleh berbagai monster dengan wujud yg berbeda beda lagi dan menatap tajam kearah nya dengn air liur yg menetes.dengan cepat para monster itu maju secara bersamaan, kearah nya.

Melihat mereka maju secara bersamaan Jian yu tersenyum kecil “Bagus, sudah lama rasanya tidak bertarung seperti ini…” ucap Jian Yu sambil melesat dengan Langkah Bayangan Petir miliknya. Tubuhnya seolah lenyap dan muncul kembali di titik lain, pedangnya berkilat menebas setiap monster yang mencoba mendekat. Darah dan potongan tubuh berhamburan, namun Jian Yu justru semakin bersemangat,

tapi dia sempat lengah dan tiba-tiba, dari belakangnya, seekor ular raksasa muncul. Tubuhnya sebesar pohon dengn ukuran yg besar dan panjang sekitar 30 meter kurang lebih, bersisik hitam mengilap, dengan sepasang tanduk tajam menjulang di kepalanya. Matanya menyala merah darah, penuh kebencian. Tanpa peringatan, ular itu melesat dan membelit tubuh Jian Yu dengan kecepatan mengejutkan.

“Khhhraaahhh!” raung ular itu, dan lilitannya semakin kuat, membuat tulang-tulang Jian Yu berderak seperti akan patah.

“Keparat… lilitannya kuat sekali!” Jian Yu mendesis, wajahnya menegang.

Tak mau membuang waktu, Jian Yu mengaktifkan kekuatan es di dalam tubuhnya. Udara di sekitarnya mendadak membeku, dan puluhan tombak es terbentuk di udara. Dengan ayunan tangannya, tombak-tombak itu melesat seperti hujan meteor, menancap ke arah kawanan monster sekaligus ke tubuh ular yang melilitnya.

Shu! Shu! Shu!

Tombak-tombak es menghujani hutan. Beberapa monster langsung terpanggang dingin, tubuh mereka membeku lalu pecah berkeping-keping. Seekor serigala bersisik terbelah dua, sementara burung buas berukuran raksasa jatuh dengan sayap tertusuk.

Salah satu tombak menembus tepat ke mata ular bertanduk.

SKREEEEEEHHHHH!!!

Ular itu meraung keras, tubuhnya menggeliat liar. Lilitannya melemah seketika, memberi celah pada Jian Yu untuk melepaskan diri. Dengan sekali hentakan tubuh, ia melompat tinggi, melayang di udara sambil mengatur napasnya.

Ia mengeluarkan sebutir pil penyembuhan tingkat tinggi, menelannya, dan merasakan energi hangat menyebar ke seluruh tubuh. Luka-luka kecilnya menutup dalam sekejap.

“Untung tubuhku sudah ditempa dengan air kolam darah Naga Langit… kalau tidak, tulangku pasti sudah hancur sekarang.” Jian Yu menyeringai, matanya tajam menatap ke bawah. Puluhan monster masih berdiri, menggeram, meski banyak dari mereka yang sudah hancur oleh tombak es tadi.

Dengan cepat ia bertanya pada sistem.

“Sistem, dari mana datangnya semua monster ini? Kenapa seperti tidak ada habisnya?”

Sistem menjawab tegas, suaranya dingin.

[Tuan, sepertinya mereka bukan monster asli dari hutan ini. Semua ini hasil formasi pemanggilan. Dari hasil analisis, monster-monster tersebut berasal dari benua iblis. Ada kemungkinan besar bahwa di kota ini terdapat kelompok iblis yang menjual pil terlarang untuk mengubah manusia biasa menjadi iblis. Salah satu basisnya… ada di kerajaan.]

Mata Jian Yu melebar. “Apa!? Jadi ini semua kerjaan pemuja iblis…” gumamnya, rahangnya mengeras.

Ia menukik turun dengan aura membara. “Kalau begitu… aku akan menghabisi mereka semua!”

Dengan teriakan lantang, Jian Yu mengangkat pedangnya.

“Teknik Pedang Naga — Tebasan Beruntun!”

BOOOM!!!

Dari pedangnya, belasan bilah energi pedang raksasa menyembur keluar, panjangnya puluhan meter, bagaikan naga emas yang mengamuk. Tebasan itu menghantam kawanan monster, tubuh mereka terbelah satu per satu, tanah terbelah, dan pepohonan roboh seakan disapu badai.

Ular bertanduk yang tadi sempat melilitnya melompat lagi dengan amarah membara, mulutnya terbuka lebar hendak menelan Jian Yu. Namun, Jian Yu sudah menunggu. Dengan ayunan cepat, pedangnya menebas dari bawah ke atas.

SWOOOSH!

Kepala ular itu terbelah, darah hitam pekat menyembur ke udara. Tubuh raksasa itu menggeliat sebelum jatuh menghantam tanah dengan dentuman keras.

Jian Yu tak membuang waktu.

“Sistem! Pindai area ini. Temukan formasi pemanggilan mereka!”

Beberapa detik kemudian, sistem menjawab.

[Formasi terdeteksi! Dua kilometer dari posisimu, arah barat daya. Tuan harus berhati-hati. Pemuja iblis-lah yang memanggil monster ini. Mereka adalah organisasi rahasia yang rela mengorbankan manusia demi kekuatan besar. Jangan remehkan mereka.]

Tatapan Jian Yu berubah tajam, tubuhnya bergetar dengan aura membunuh.

“Kalau begitu… biar aku cabut akar busuk mereka.”

Ia mengaktifkan kembali Langkah Bayangan Petir. Tubuhnya meledak menjadi kilatan cahaya biru, melesat menembus hutan. Setiap kali seekor monster menghadang, pedangnya berayun sekali, cukup untuk merobek mereka tanpa memperlambat langkahnya sedikit pun.

Hutan itu dipenuhi bau darah, cahaya pedang, dan raungan monster. Namun Jian Yu terus berlari, semakin dekat dengan sumber kegelapan yang tersembunyi di dalam hutan

1
Pakde
lanjut thor
FAUZAL aut: siap tingal di review aja nih Giman cerita nya udah menarik belum
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!