NovelToon NovelToon
Panduan Tokoh Numpang Lewat

Panduan Tokoh Numpang Lewat

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Romansa Fantasi / Sistem / Menjadi NPC / Mengubah Takdir / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Najwa Aaliyah Thoati

Su Runa hanya ingin hidup tenang, bekerja santai, dan rebahan damai di apartemen kecilnya. Tapi siapa sangka, setelah satu malam penuh deadline dan mie instan, hidupnya malah “di-upload” ke dunia kolosal sebagai… tokoh numpang lewat?!

Kini dengan nama Yun Ruona, ia mendapati dirinya bukan putri bangsawan, bukan tokoh utama, bahkan bukan penjahat kelas kakap—melainkan karakter sampingan yang kalau muncul, biasanya cuma jadi latar pemandangan.

Awalnya, hidupnya berjalan damai. Sistem hanya memberi satu misi: “Bertahan Hidup.” Tidak ada skenario aneh, tidak ada takdir tragis, tidak ada paksaan ikut alur novel. Ia tumbuh sebagai gadis biasa, menjalani kehidupan versinya sendiri—bebas dan santai.

…sampai takdir iseng mempertemukannya dengan seorang pria misterius. Sejak saat itu, hidup Yun Ruona yang tenang berubah jadi drama tak terduga, penuh salah paham kocak dan situasi yang bikin geleng-geleng kepala.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Najwa Aaliyah Thoati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32: Benih Dalam Waktu

Yun Zhen turun dari kuda, menunduk dalam. “Zhen'er pulang, Niangqin, Diedie, Meimei.”

Su Yulan menutup mulutnya, menahan air mata.

Yun Haoran menghela napas panjang, menepuk bahu putranya. “Kau telah melakukannya dengan baik, Zhen’er.”

Di antara mereka, cahaya lembut sore itu menembus pepohonan, menyorot bunga Ziwei terakhir yang jatuh tepat di kaki Yun Zhen.

>【Sistem catat: peringkat ke-4 — stabilitas dunia terjaga.】

>【Efek resonansi keluarga: meningkat.】

>【Catatan tambahan: lingkaran perlindungan lengkap.】

Dunia terasa diam sejenak, lalu angin menghembus perlahan — seperti bisikan lembut dari langit yang menjawab doa mereka.

Malam itu, kediaman Yun kembali hidup dengan suara hangat. Di aula utama, meja kayu dipenuhi aroma masakan rumahan: ikan kukus, kue beras manis, dan teh jahe hangat. Tak ada lentera mewah, hanya cahaya lembut dari pelita minyak yang bergoyang, memantulkan warna keemasan di wajah mereka.

Yun Zhen duduk di antara orang tuanya dan adiknya. Untuk pertama kalinya setelah berbulan-bulan, ia bisa merasakan kehangatan rumah tanpa rasa tergesa.

“Nana sudah makin besar,” katanya lembut sambil mengusap kepala adiknya. “Sekarang rambutmu sudah sepanjang ini?”

“Nana juga pinter,” jawab gadis kecil itu cepat. “Nana bisa nulis huruf sendiri. Mau lihat?”

Su Yulan tersenyum. “Nanti setelah makan, sayang. Gege masih lelah.”

Tapi Yun Zhen tertawa kecil. “Tak apa. Aku ingin lihat.”

Yun Ruona bangkit, berlari ke paviliun timur, kembali membawa buku kecil berikat pita merah muda. Ia membukanya di atas meja.

“Ini ... buku rencana Nana. Sekarang udah ada halaman baru.”

Yun Zhen menatap lembaran-lembaran itu. Gambar-gambar aneh tapi rapi memenuhi halaman—roda, tuas, tabung air, dan bahkan pola seperti kipas melengkung. Di bawahnya ada tulisan mungil: “Untuk memudahkan hidup orang lain.”

Ia menatap adiknya lama, kemudian menoleh pada ibunya, seolah mencari penjelasan.

Su Yulan hanya tersenyum lembut. “Ia menulisnya setiap hari. Katanya, itu rencana untuk masa depan.”

Yun Haoran ikut melihat dari samping. “Rencana besar untuk gadis sekecil itu.”

Yun Zhen menunduk, menatap adiknya yang sedang menatap buku itu dengan mata berbinar. “Kalau begitu, aku harus belajar keras supaya bisa membantumu nanti.”

>【Sistem catat: sinkronisasi keluarga mencapai fase damai penuh.】

>【Efek: energi spiritual dalam radius rumah meningkat 23%。】

Su Yulan bangkit dan mengambil sesuatu dari meja samping—selembar baju biru muda, bordiran halus berbentuk awan di ujung lengannya.

“Untukmu, Zhen’er. Niangqin jahit sendiri.”

Yun Zhen menerima baju itu dengan dua tangan, hampir tak berani menyentuhnya terlalu keras. “Indah sekali, Niangqin. Terima kasih.”

Yun Haoran menambahkan, menyerahkan sebuah kotak kecil dari kayu cendana.

“Dan ini dari Diedie. Pena bambu tua. Pernah Diedie pakai waktu masih di akademi dulu.”

Yun Zhen membuka kotak itu, mengangkat pena bambu yang warnanya sudah mulai memudar, tapi masih kokoh. Ia menatapnya lama. “Diedie … Zhen'er akan menulis masa depan dengan pena ini.”

Yun Haoran tersenyum tipis. “Tulis dengan hatimu, bukan dengan tinta.”

Setelah makan malam, rumah menjadi tenang. Yun Ruona tertidur di pelukan Su Yulan, boneka Xiao Ming di sisinya. Batu bening di leher boneka itu berpendar lembut, selaras dengan napas sang gadis.

Di paviliun belakang, Yun Haoran dan Yun Zhen duduk berdua. Udara malam lembap, tapi angin dari gunung membawa kesejukan yang tenang.

“Kau tahu,” kata Yun Haoran pelan, “tempat kita sekarang belum cukup aman. Jadi peringkat keempat bukan karena kau kurang mampu—itu langkah tenang untuk menjaga nama keluarga tetap di bawah angin. Itu pilihan yang bijak. Dunia belum siap melihatmu bersinar terlalu terang saat ini. Kadang, menahan cahaya juga bagian dari kebijaksanaan. ”

Yun Zhen mengangguk. “Aku mengerti. Aku tidak ingin hanya mengejar kehormatan, Diedie. Aku ingin jadi orang yang berguna — untuk keluarga, dan mungkin … untuk dunia.”

Yun Haoran menatap wajah putranya dalam diam, lalu tersenyum samar. “Bagus. Karena waktu untuk melangkah terang belum tiba. Saat itu datang, kau akan tahu sendiri — bagaimana cahaya bisa jadi pedang, tapi juga jadi perlindungan.”

Angin malam berhembus. Di antara ranting pohon, kelopak Ziwei terakhir jatuh perlahan, mendarat di antara mereka berdua.

>【Sistem catat: kedalaman sinkronisasi ayah–anak meningkat.】

>【Efek spiritual lingkungan: stabilitas malam penuh.】

Di kamar lain, Su Yulan terbangun karena mendengar suara lembut dari arah paviliun timur. Ia berjalan pelan, membuka pintu. Yun Ruona duduk di meja kecilnya, matanya setengah tertutup kantuk. Di hadapannya, buku rencana terbuka — tapi pena di sampingnya bergerak sendiri, menulis dengan cahaya lembut dari batu kalung Xiao Ming.

Su Yulan menahan napas, melihat tulisan samar muncul:

> 「Benih tumbuh dalam waktu.」

Cahaya itu bergetar lembut sebelum perlahan memudar. Yun Ruona menguap kecil, menatap ibunya.

“Niangqin ... langit nulis sesuatu lagi.”

Su Yulan mendekat, menyelimuti putrinya, lalu berbisik, “Mungkin itu pesan dari langit. Artinya, semua yang kau lakukan sekarang akan tumbuh suatu hari nanti.”

“Nana tanam benih, Niangqin?”

Su Yulan tersenyum. “Ya. Tapi bukan di tanah. Di waktu.”

Yun Ruona terdiam sejenak, menatap tulisan yang mulai memudar. Di balik matanya yang jernih, ada sesuatu yang lebih dalam—

kesadaran yang tidak semestinya dimiliki anak seusianya.

"Benih ... bukan sekadar yang ditanam untuk tumbuh, tapi juga sesuatu yang ditanam di garis waktu, untuk menunggu dunia siap menumbuhkannya."

"Jadi, sistem mengingatkanku bahwa setiap rancangan yang kutulis di sini, sekecil apa pun, akan mencari jalannya sendiri. Bukan sekarang ... tapi nanti. Saat keseimbangan dunia sudah bisa menanggungnya."

Ia menatap kalung di leher Xiao Ming, yang masih berpendar lembut.

"Waktu ... bahkan di dunia baru ini, waktu tetap menjadi tanahnya."

“Nana tanam benih di waktu,” ia mengulang lirih, kali ini bukan sekadar meniru ibunya — tapi mengafirmasi pengertian yang jauh lebih tua.

Ia tersenyum samar, lalu menutup matanya, membiarkan kesadarannya perlahan tenggelam dalam tidur yang tenang.

>【Analisis sistem: komunikasi lintas realitas → berhasil sebagian.】

>【Efek tambahan: keterhubungan antar waktu meningkat.】

>【Status subjek utama: kesadaran dua lapis stabil.】

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

Fajar menyelimuti Yunshan perlahan. Kabut turun di lembah, dan sinar pertama menyentuh genting rumah keluarga Yun. Yun Zhen berdiri di depan gerbang, mengenakan baju biru muda yang dijahit ibunya. Di tangannya, ia memegang pena bambu lama. Ia menatap ke arah timur, tempat matahari mulai muncul.

“Suatu hari nanti,” katanya lirih, “biarlah nama keluarga Yun bukan diingat karena peringkat, tapi karena ketenangan yang kita tinggalkan di dunia.”

Angin gunung membelai rambutnya, membawa aroma bunga dan tanah basah. Di paviliun timur, Yun Ruona sudah bangun. Ia duduk di meja kecilnya, menggambar pola baru: lingkaran air, tabung bambu, dan roda kecil di bawahnya. Di sampingnya, boneka Xiao Ming bersandar, kalungnya berpendar lembut seolah ikut menyetujui.

>【Sistem catat: fase baru dimulai — ‘Benih Dunia’.】

>【Sinkronisasi keluarga penuh: aktif.】

>【Status dunia: stabil. Jalur takdir siap diperluas.】

Langit Yunshan perlahan berubah warna, dari ungu muda menjadi emas lembut. Di bawah sinar itu, rumah keluarga Yun berdiri tenang — pusat kecil dari dunia yang perlahan menulis ulang dirinya sendiri.

✨ Bersambung ✨

1
Fitri R
thor upnya semangat
Kinara Wening
Halo para pembaca setia. Aku mau kasih tahu kalian, nggak tahu kenapa update bab baru di Noveltoon lama. dari kemarin gak keluar bab baru, padahal aku dah nulis bab banyak. Aku harap kalian mau tunggu cerita ini. kalau sampai besok gak ada bab baru, mungkin aku tulis ulang karya ini besok dan hapus yang di sini. kalian keberatan gak pindah buku? judul dan cover tetap sama kok, jadi kalian gak kesusahan pas cari.
Fitri R
semangat
Fitri R
semangat upnya thor
Fitri R
semangat thor upnya
Fitri R
lanjut
Fitri R
semangat thor upnya...
Ravenel Whitly
Ceritanya seru, menarik.

Tentang reinkarnasi jadi bayi, trus tetiba ada sistem. Tapi sistemnya bukan membantu si FL punya kehidupan lebih baik. Lebih ke sistem yang menghubungkan perasaan atau ikatan hubungan gitu. Ini sistem yang baru sih.

Dari judulnya Panduan Tokoh Numpang Lewat. sempet di sebutkan bentar di bab 1 & 4 tentang novel dan ingatan FL. Tapi masih belum di temukan. Ini sangat pas, berarti tokoh numpang lewat itu beneran lewat aja di buku tanpa ada yang kenal dan sadar akan keberadaannya.

Sepertinya dari 24 bab ini masih pembuka cerita. belum masuk ke intinya. Mungkin semakin ke tengah, akan semakin terbuka alur-alur tersembunyi lainnya.

Good job Author. Aku suka gaya pikirmu. Lanjutkan! aku dukung .... /Joyful//Determined//Applaud//Rose//Heart//Good/
Aisyah Suyuti
menarik
Fitri R
lanjut upnya thor...semangat
Fitri R
lanjut upnya thor....semangat
Fitri R
lanjut
DJSH _ Tutul
Ceritanya seru, gak bosen, ringan, tapi misterius.

bikin nagih deh. ditunggu bab berikutnya, ya!

/Good/
Kinara Wening
Sebagai penulis novel ini, cukup menguras otak. kadang sampai begadang buat mikir outline dan istilah lainnya. padahal belum nulis satu bab pun. perjuangan awal nulis cerita ini gak mudah. aku ingin cerita ini tidak hanya menghibur, tapi membekas dihati kalian.

dengan berkat dukungan dan cinta kalian, aku bisa tetap ada di sini dan tetap melanjutkan kisah ini, meski gak mudah.

makasih semuanya! love U All ....
/Rose//Heart//Pray/
Yourali
Karya yang bagus. ada lucunya, ada seriusnya, ada tema keluarganya, ada sistemnya. Belum tahu gimana romansa cerita ini karena masih kecil FL-nya.

Kutunggu dewasamu, Nana!

alurnya mulus bgt. gak kerasa kepaksa alurnya, kayak lagi naik rollercoaster!

pokok sukak bgt!!!!
semangat mamathor!
/Drool//Angry//Determined/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!