Laura, gadis miskin yang berstatus mahasiswi. dia baru berusia 20 tahun, namun harus memikirkan bagaimana cara dia mendapatkan uang untuk biaya kuliah dan juga kehidupan nya.
Laura mencari kerja kesana kemari namun tidak ada yang menerimanya. tidak ingin menyerah begitu saja, dia mencoba mencari lowongan kerja melalui internet.
saat melihat ada yang membutuhkan pekerjaan sebagai Baby Sister tanpa syarat pendidikan yang baik. Laura ingin melamar. namun usianya tidak cukup. apa yang harus dia lakukan? haruskah dia berhenti berkuliah dan mati kelaparan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19_ otak tak terkontrol
seperti yang di rencanakan oleh Grayson. Dia membawa Ella ke perusahaan. Tentunya Laura juga ikut bersama nya. Laura dan Ella itu tidak bisa di pisahkan.
Tiba di perusahaan Grayson di sibukkan oleh pekerjaan nya. Sedangkan Ella bermain dengan Laura. Grayson sesekali menatap Laura. Laura terlihat sangat cantik saat tersenyum.
Tanpa sadar, sebuah senyuman tipis terukir di bibir Grayson. Saat tersadar Grayson lansung berpaling dan kembali ke setelah awalnya.
" ck! Ngapain senyum! kamu tidak boleh jatuh cinta pada gadis licik itu" batin Grayson memperingati dirinya sendiri.
Tok tok
pintu di ketuk dari luar. tidak lama Kenny masuk kedalam sambil membawakan berkas di tangan nya.
" tuan, meeting akan di mulai" ujar Kenny.
Grayson hanya mengangguk singkat. lalu dia berdiri dan berjalan menghampiri putri nya..
" Ella, Daddy ada meeting sebentar. kamu tunggu disini oke?" ujar Grayson pada putrinya.
" oke Daddy " ujar Ella.
Grayson menoleh pada Laura, tatapan mereka bertemu karena Laura juga sedang menatapnya.
Grayson tidak berkedip. dia terpesona dengan mata indah Laura yang berwarna coklat. Grayson tidak dapat berpaling, seolah terkunci oleh kedua manik mata milik Laura.
saat Laura tersenyum, matanya Nampak lebih indah. kenapa Grayson baru sadar jika Laura memiliki mata seindah itu?
" tuan, asisten anda sedang menunggu" ujar Laura menyadarkan Grayson dari lamunannya.
" sial!" desis Grayson dalam hati.
Grayson segera pergi di ikuti oleh Kenny. Tiba di luar ruangan Grayson mengeluarkan sesuatu dari sakunya dan memberikan pada Kenny.
" cari tahu siapa yang telah membuat KTP itu" ujar Grayson setelah menyerahkan KTP palsu milik Laura. Sedangkan KTP aslinya masih ada padanya. entah untuk apa dia menyimpan nya.
" baik tuan" jawab Kenny.
Lalu mereka kembali berjalan menuju ruang meeting. Grayson menghabiskan waktunya hampir satu jam di ruang meeting. Setelah meeting dia segera kembali ke ruangan nya.
saat masuk dia binggung saat melihat ruangan yang sepi tanpa Laura atau pun Ella.
" kemana mereka?" gumam Grayson.
Grayson berjalan ke kamar mandi, dia memeriksa nya mencari keberadaan Laura dan Ella, namun tidak Ada. lalu dia melangkah masuk ke kamarnya. Saat masuk dia dapat melihat Laura dan Ella yang sedang tidur siang.
" ternyata mereka disini" gumam Grayson.
Grayson berjalan mendekat. dia menatap kedua gadis cantik yang sedang tertidur. namun fokusnya sepenuhnya berfokus pada Laura yang sedang tertidur.
tiba tiba Grayson teringat pada kejadian tadi saat melihat keadaan Laura yang hanya memakai handuk.
Tangan Grayson bergerak menyentuh rambut Laura yang sedikit pirang. Lalu berpindah pada pipi Laura.
" kenapa aku baru sadar? Ternyata kamu sangat cantik" batinya.
Manik mata Grayson bergerak menatap tubuh Laura yang memakai dress tanpa lengan dan bawahan pendek hanya sampai paha.
Dress nya sedikit terangkat membuat paha mulus nya terlihat. Cuaca memang sedang panas, apa lagi siang begini. wajar Laura lebih nyaman tidur tanpa selimut.
Grayson menyentuh dress tersebut lalu memperbaiki nya agar paha Laura lebih tertutup. Lalu dia kembali menatap wajah Laura, namun matanya malah berfokus pada bibir Laura yang sedikit terbuka.
Tangan nya Bergerak perlahan, menyentuh bibirnya tebal dan menggoda itu dengan lembut. Grayson meneguk ludah kasar saat membayangkan bagaimana rasa benda kenyal itu.
" pasti sangat manis, apa aku harus mencoba nya?"
Perlahan, Grayson menunduk dan mendekatkan wajahnya dengan wajah Laura. Perlahan namun pasti hingga akhirnya bibir nya berhasil menyentuh bibir kenyal milik Laura.
Grayson terkejut dan seketika membeku kala tiba tiba Laura membuka matanya. mata mereka saling bertemu dalam jarak sangat dekat.
brak!
" aww"
" ngapain kamu? kamu mau melecehkan saya! dasar pria mesum!!" pekik Laura yang kini sudah duduk dan menutup tubuhnya dengan selimut.
Sedangkan Grayson berakhir mengenaskan di lantai. Bokong nya menghantam keras lantai. Rasanya sangat sakit, pinggang nya seakan patah. dia tidak bisa bangkit kembali.
" bantu saya berdiri" pinta Grayson menjulurkan tangan nya pada Laura meminta bantuan.
" tidak mau!" tolak Laura tegas.
" kamu ingin saya pecat dan lapor polisi karena telah berperilaku kasar pada Saya?" ancam Grayson.
Padahal yang salah Grayson sendiri, namun dia menolak sadar diri dan malah mengancam Laura.
" anda juga bisa saya laporkan karena melakukan pelecehan seksual" ujar Laura tidak ingin kalah.
" emang nya kamu punya bukti?" ujar Grayson lagi yang membuat Laura terdiam.
yaa, Laura tidak punya bukti. untuk melaporkan seseorang pasti memerlukan bukti yang kuat. apa lagi melaporkannya Grayson yang memiliki kekuasaan dan Harta.
" cepat bantu saya berdiri" ujar Grayson lagi.
Dengan terpaksa Laura turun dari ranjang dan membantu Grayson berdiri. Grayson tidak bisa berdiri tegak. pinggang nya terasa sangat sakit. belum lagi bokongnya.
" panggilkan Kenny, suruh bawa saya kerumah sakit" ujar Grayson memegang pinggang nya menahan sakit. Dia juga berpegangan pada dinding.
" apa separah itu?" tanya Laura jadi khawatir.
" kau tidak lihat? Saya tidak bisa berdiri tegak. Pinggang saya patah!" ujar Grayson.
" sorry tuan, saya akan segera memanggil tuan Kenny " ujar Laura lalu segera pergi untuk memanggil Kenny.
Laura takut, takut pinggang Grayson beneran patah dan dia harus bertanggung jawab dengan membiayai biaya rumah sakit. atau sampai dia di Pecat.
" mana baru mau gajian lagi. kalo semua uang nya habis untuk biaya rumah sakit gimana? kalo nggak cukup gimana? gw dapat uang dari mana? mana utang sama kaivan belum kebayar lagi" gumam Laura cemas.
Laura tiba di ruangan Kenny. Kenny yang melihat kehadiran Laura dengan wajah cemas pun jadi binggung" ada apa nona?" tanya Kenny.
" anu... Itu... Tuan Grayson terjatuh, sepertinya pinggang nya patah dan harus di bawa ke rumah sakit" ujar Laura.
Kenny segera berdiri dan berjalan cepat ke ruangan tuan nya. Laura juga ikut. Kenny segera memapah tuan nya untuk membantu nya berdiri.
" jaga Ella disini, jangan kemana mana sebelum mendapatkan perintah dari saya" ujar Grayson.
" baik tuan " ujar Laura patuh.
Grayson tersenyum tipis melihat wajah Laura yang takut. padahal tadi Laura sangat berani padanya bahkan mengancam lapor polisi. Tapi sekarang Laura malah terlihat seperti kucing yang lemah.
Kenny pun segera membawa Grayson untuk pergi. Kenny memapah Grayson dengan hati hati agar tuan nya tidak merasakan kesakitan.
" bagaimana ini? Bagaimana kalo aku di pecat?" gumam Rani cemas " nggak! aku nggak boleh di pecat. Pokoknya nggak boleh!"
Rani tidak tenang. Dia memikirkan cara bagaimana agar dirinya tidak di pecat? Rasanya membayar semua biaya pengobatan lebih baik dari pada harus di pecat dan kehilangan pekerjaan nya yang dengan susah payah dia dapatkan.
" gw belum dapat apa apa, gw nggak boleh kehilangan pekerjaan gw secepat ini "