NovelToon NovelToon
Pelukan Yang Tertunda Delapan Tahun

Pelukan Yang Tertunda Delapan Tahun

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Cherry Yang, yang dipaksa mendonor darah sejak kecil untuk adik tirinya, setelah dewasa ginjalnya diambil paksa demi menyelamatkan sang adik.
Di malam itu, ia diselamatkan oleh Wilber Huo—pria yang telah mencarinya selama delapan tahun.

Kehidupan Cherry berubah drastis setelah pertemuan itu. Ia bahkan terpaksa menikah dengan Wilber Huo. Namun, tanpa Cherry sadari, Wilber menikahinya dengan alasan tertentu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Anak buah Roman yang mengeluarkan Charles Yang dari rumah sakit itu tampak tergesa. Mereka mendorong ranjang pasien menuju pintu keluar darurat. Tubuh Charles terbaring lemah, dengan selang infus yang masih menempel, matanya tertutup rapat dalam kondisi koma.

Ketika mereka hendak mengangkat tubuh Charles ke dalam mobil yang sudah menunggu di luar, tiba-tiba langkah mereka terhenti. Dari sisi lain halaman, muncul sekelompok pria berpakaian serba hitam, wajah mereka tegas dengan sorot mata penuh kewaspadaan.

"Bawa Tuan Yang pergi, tahan mereka semua!" suara Roby lantang, penuh wibawa, memberi perintah pada anak buahnya.

Anak buah Roman saling pandang, wajah mereka tegang. "Siapa kalian?" seru salah seorang dengan nada menantang, meski jelas ada rasa gentar.

Roby tersenyum tipis, dingin. "Beri pelajaran pada mereka!"

Tanpa basa-basi, anak buah Roby langsung maju. Terdengar suara benturan keras, teriakan, serta tubuh-tubuh yang terhempas ke aspal. Pukulan dan tendangan mendarat bertubi-tubi, membuat anak buah Roman tak berdaya. Dalam hitungan menit, mereka terkapar, sebagian mengerang kesakitan, sebagian tak sanggup bangun lagi.

Dengan sigap, Roby mengisyaratkan. "Cepat, angkat Tuan Yang!"

Siang itu, di bawah teriknya matahari, mereka berhasil membawa Charles Yang dengan ambulan yang telah mereka siapkan sebelumnya. Sirine meraung, membelah jalanan, meninggalkan tubuh-tubuh yang tergeletak di belakang.

Di dalam mobil, Roby mengeluarkan ponselnya, suaranya terdengar penuh kepuasan saat melapor. "Tuan, rencana berhasil!"

Di ujung telepon terdengar suara Wilber, singkat namun tegas. "Segera antar ke rumah sakit!"

"Baik," jawab Roby sambil menutup panggilan.

***

Ambulans berhenti di depan rumah sakit terbaik yang dijaga ketat. Petugas medis segera mendorong ranjang pasien masuk ke ruang gawat darurat, sementara Roby berjalan cepat di belakang mereka memastikan semuanya lancar.

Tak lama kemudian, sebuah mobil hitam berhenti di pelataran. Dari dalam keluar Wilber dengan wajah serius, diikuti oleh Cherry yang tampak pucat dan gelisah. Begitu melihat tubuh ayahnya di atas ranjang, Cherry menahan napas, matanya memerah.

"Papa…" bisiknya lirih, tangannya bergetar saat hendak menyentuh lengan ayahnya.

Wilber berdiri di sampingnya, menepuk bahunya lembut. "Tenang, Cherry. Dokter akan segera memeriksa."

Beberapa menit kemudian, seorang dokter berusia paruh baya keluar dari ruang pemeriksaan. Wajahnya penuh kehati-hatian saat menatap Wilber dan Cherry.

"Dokter, bagaimana kondisi Papa saya?" tanya Cherry dengan suara bergetar, matanya basah menahan tangis.

Dokter menarik napas panjang sebelum menjawab. "Tuan Charles Yang… keadaannya sangat lemah. Ia sudah lama berada dalam kondisi koma, dan tubuhnya menunjukkan tanda-tanda kerusakan sistem saraf. Dari pemeriksaan awal, kami melihat ada hal yang tidak wajar."

Cherry terperanjat. "Maksud Anda…?"

Dokter menunduk sedikit, lalu menatap mereka serius. "Ada kemungkinan besar beliau terpapar zat berbahaya dari luar tubuh. Namun, kami belum bisa memastikan penyebab pastinya. Kami harus melakukan tes laboratorium lengkap—darah, urine, bahkan rambut dan jaringan—untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi."

Wilber mengangguk, wajahnya tegang. "Berapa lama hasilnya bisa keluar?"

"Jika berjalan lancar, dalam satu atau dua hari kami bisa pastikan jenis zat yang menyerang tubuhnya. Untuk saat ini, beliau harus masuk ke ruang ICU, dengan alat bantu pernapasan dan pengawasan ketat. Kami juga akan mulai melakukan langkah detoksifikasi ringan sambil menunggu hasil."

Cherry menutup mulutnya dengan tangan, air mata jatuh deras. "Papa… jadi selama ini bukan sakit biasa?"

Dokter menatapnya penuh empati. "Sepertinya tidak, Nona. Kondisi ini terlalu… terarah, seakan ada sesuatu yang sengaja dibuat untuk melemahkan beliau."

Wilber mengepalkan tangannya, sorot matanya dipenuhi amarah. "Baik, Dokter. Lakukan semua pemeriksaan yang diperlukan. Dan apa pun hasilnya… saya akan cari tahu siapa yang membuat mertua saya seperti ini."

"Mungkin… aku tahu siapa pelakunya," kata Cherry, suaranya bergetar.

Wilber menoleh cepat, menatap wajah istrinya penuh serius. "Cherry, siapa yang paling kamu curigai?" tanyanya dengan nada tegas.

Cherry menarik napas panjang, matanya menatap kosong ke lantai. "Rosa Fang… dia rela meninggalkan aku dan Papa demi pria lain. Demi anaknya, dia bahkan rela mengorbankan aku. Kalau bukan dia, siapa lagi? Hanya saja aku tidak mengerti… kenapa dia harus membuat Papa koma. Padahal aku sudah ditangannya. Apakah niatnya memang untuk membunuh Papa?"

Suara Cherry pecah di akhir kalimat, air matanya jatuh tanpa henti.

Wilber segera menarik Cherry ke dalam pelukannya. "Cherry, aku tidak akan pernah melepaskan siapa pun yang menyakiti papamu. Serahkan semuanya padaku!"

Cherry terisak di dada suaminya, lalu dengan suara penuh harap ia berbisik, "Kakak Huo… Papa pasti akan selamat, kan?"

Wilber menatap mata istrinya yang basah, lalu mengusap air matanya dengan jemari penuh kelembutan. "Tentu saja. Aku berjanji akan melakukan segalanya untuk menyembuhkan Papa."

Cherry mengangguk lemah, meski wajahnya masih penuh duka.

Wilber menambahkan dengan suara yang lebih dalam, "Cherry… andaikan terbukti ibumu pelakunya, apa yang ingin kau lakukan? Aku akan ikut kata hatimu."

Suasana hening sejenak, hanya terdengar suara detik jam dinding. Cherry terdiam, dadanya sesak, pikirannya berkecamuk antara kasih seorang anak kepada ibunya dan dendam seorang putri yang ingin menegakkan keadilan bagi ayahnya.

1
merry
gimjl cery gk bs di ambil bkin mrk sengsara ajj hdp yaa
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
merry
pura pura si rosa menyesal gk mngkn dlm 10 thn nekat saktinn mntn suami dan ank kandung y demi ank dr suami br y gk mngkin dlm sekejap nyesel
partini
nyesel ahh masa
Isnanun
jangan percaya sama mamamu Cherry
merry
buat mm mu malu cer ddpn umunn katakan kau bukn sorang ibu tp iblis yg hisap darah mu selm 10 thn hnya demi ank lain mu
Reni Anjarwani
harusnya menjauh ibu yg sangat kejam sekalii
partini
dihhh gampang banget minta maaf,, jangan percaya lagi itu tipu muslihat
Wil kata nak bikin perhitungan come on sat set ke ,,tuh Kunti bisa ga di kuliti atau ga cabut kuku ya gitu
merry
jgn serahin ke polisi buat mrk menderita dulu ginjal celia ambil ajjj itu kan ginjal cery,, klo serahin ke polisi terlalu gampang,, lgian apa y kesalahan ya ppy cery sm mamay smpai mmy sm suami baru bkin ppy cery koma dan ambil darah cery buat celia,,
merry
buat ank ibu y yg lain mersa kn apa yg kmu rasa kn
ambil darah tiap hari per botol gt sumbngknn ke pmi lakukan itu ddpnn mm mu dan papa trimu dan mike,,biar mrk sengsara liat org tersayang mrk menderita lbh bagus sii klo perlu darah mrk semuy di ambil biar mrk merasakan gmn tangan ditusuk jarum,,biar impas si 😁😁😁klo di penjara takutt bundir gk ngerasain penderitaan lgg,, viral jg kn biar pd tau kelakuan busuk mrk,,
Isnanun
lanjut
Bu Kus
harus berani Chery jangan takut jadilah kuat
Bu Kus
siapa suruh cari masalah
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Bu Kus
bagus cher
Bu Kus
lanjut
Bu Kus
apa mungkin hilang ingatan sampe lupa masa lalu kali ya
Bu Kus
seru teryata
Bu Kus
semoga wilber datang tepat waktu dan rencana gagal
Bu Kus
sebenarnya anak bukan sih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!