Duda Tampan , Tetangga Baru Ku

" Anggia , apa yang sedang kamu lakukan di sini?". Arshaka cukuo kaget , baru saja keluar dari mobilnya , ia melihat mantan calon istrinya ada di kampusnya.

Rupanya Anggia sudah menunggunya dari tadi , terbukti ketika Arshaka tiba , Anggia sudah ada di sana

Perutnya terlihat sudah rata , berarti Anggia sudah melahirkan atau Anggia menggugurkannya , entahlah... itu yang ada di pikiran Arshaka, , tapi bukan urusannya juga , mereka sudah tidak ada ikatan apa - apa . Arshaka melirik sebentar ke arah perut Anggia., ia juga melihat badan Anggia sudah kembali ke setelan awal , langsing dan nampak cantik.

Tapi tidak berpengaruh apapun pada Arshaka , perasaannya sudah mati terhadap Anggia .

Padahal untuk kembali cantik dan untuk kembali menarik simpati Arshaka , Anggia berusaha keras mengembalikan tubuhnya menjadi langsing kembali....ia juga sampai rela mengabaikan anaknya sendiri.

Jangankan untuk menyusui, merawatnya pun Anggia tidak sudi. Ia juga tidak pernah menanyakan kabar putranya apalagi menjenguknya , hanya Mama Sinta lah yang masih terus memantau cucu pertamanya itu.

" Yaaa... menemui calon suamiku yang kabur lah ". Anggia memasang senyum terindahnya , dulu saja Arshaka terpesona, masa sekarang tidak , ia masih cantik seperti waktu pertama kali bertemu dengan Arshaka , bahkan makin cantik. Soal melahirkan tidak berpengaruh apa - apa pada kecantikannya.

Arshaka menaikkan alisnya , mudah sekali bicaranya , lalu Arshaka terkekeh pelan , " Kamu mengigau , kalau begitu bangunlah , kita sudah selesai Anggia ".

" Tidak , kita belum selesai, kamu masih calon suamiku Shak ".

" Ah sudahlah , terserah kamu, aku enggak perduli, pergilah, aku mau mengajar ".

" Aku tidak akan pergi sebelum kamu berjanji mau menemuiku nanti ".

Arshaka geram, setelah Meta , ternyata hidupnya belum tenang juga, sang mantan kembali mengusiknya .

" Ayolah Shak , atau aku akn nekat masuk ke ruangan kamu dan menunggunya di sana ".

" Baik , di Cafe X.....jam dua siang ". ucap Arshaka , lalu berbalik pergi meninggalkan Anggia yang senyam senyum sendiri , ia merasa menang.

" Di ancam sedikit saja mudah luluh kamu Shak....eh , kenapa harus ketemuan di cafe X yang cukup jauh dari sini , bukannya di dekat kampus ada cafe juga ya , ah sudahlah , yang penting Arshaka mau menemuiku , dan aku tidak akan menyia - nyiakan kesempatan ini ". Anggia berjalan sambil bersenandung. Ia kemudian menjalankan mobilnya.

Anggia berhenti di sebuah mini market yang berada tak jauh dari Cafe X , ia duduk di sana , tak lupa membeli minuman dan makanan ringan sambil memainkan HP nya.

Tidak terasa siang itu pun tiba , Arshaka ragu mau memberitahu Sila atau tidak , tapi karena takut salah paham, Arshaka memilih memberitahu calon istrinya itu. Apalagi tadi saat dia berinteraksi dengan Anggia , ada beberapa mahasiswa yang melihatnya , Arshaka takut Sila pun melihat kejadian itu.

" Sayang , bisa ke ruangan ku sebentar ". pesan dari Arshaka masuk ke HP Sila

" Siapa Sil ?". tanya Kinar , matanya memicing jelas ia melihat nama yang memberi pesan pada sahabatnya itu , di tambah ada kata " Sayang " , tentunya Kinar mulai curiga.

" Pak Shaka ", ucap Sila lirih di telinga Kinar , " Kin , gue harus ke ruangannya sebentar ".

Melihat raut wajah Kinar, Sila tau ia memang harus menjelaskan semuanya pada sahabatnya itu , sebelum mereka tau dari orang lain. " Nanti gue jelaskan ". Kinar pun mengangguk.

" Loh - loh, elo mau kemana Sil ?". Chika yang baru datang dari toilet heran melihat Sila seperti sedang tergesa.

" Gue ada perlu sebentar, Kin....tolong jaga makanan gue, jangan sampai ada yang nyomot ya ". Sila tertawa melihat mulut Chika yang mengerucut.

" Jahat banget sih , gue kan cuma nyicipin doang , iya kan Kin ?"

" Hemmm iya sih cuma nyicipin , cuma sepuluh sendok kan Chik ?".

" Iisshhh , enggak juga , kadang lebih malah , tapi kan ngambilnya dikit - dikit Kin ".

" Biar dikit - dikit nantinya jadi bukit Chik ". Kinar tergelak.

" Isshhh menyebalkan ". tapi Chika juga ikut tertawa.

Mengetuk pintu....Sila masuk setelah di persilahkan oleh yang punya ruangan .

" Pak ". Sila langsung duduk di sofa.

" Kan sudah aku bilang , khususon buat kamu tidak usah ketuk pintu Ay , langsung masuk saja ".

" Ngajarin kok enggak benar , itu kan tidak sopan Pak , siapa tau Pak Shaka sedang ehem - ehem , kan bahaya ".

" Aku aku sedang ehem - ehem bisa di pastikan itu hanya sama kamu Ay , aku juga tidak akan lupa mengunci ruanganku saat bersama kamu ".

" Ada apa Pak Shaka memanggil saya ". Sila lebih baik mengalihkan pembicaraan, kalau di turuti ya enggak akan kelar - kelar.

" Ciiee , ngalihin pembicaraan, mulai panas ya ?".

" Dih apaan sih , buru mau ngomong apa , nanti makanan saya keburu dingin Pak ".

" Iya - iya , galak juga calon Nyonya Arshaka Biantara ".

" Gini , ingat kan dengan Anggia ?".

" Tidak ingat, kenal pun tidak , memangnya siapa dia ?".

" Dia........dia itu.....anu, dia mantan calon istriku ".

" Hah ....yang benar ?".

" Iya bener Ay , bukannya aku sudah pernah bercerita padamu tentang Anggia "

" Masa sih , perasaan belum deh ".

" Oh belum ya , nanti aku ceritakan , tapi sekarang aku mau ngasih tau kamu kalau Anggia mau bertemu denganku ".

" Terus, Pak Shaka mau saja gitu ?".

" Dia mengancam tidak mau pergi dari sini tadi ".

" Ohhhh, jadi cewek yang tadi ketemu Pak Shaka di parkiran ya ?".

" Kamu tau Ay ?". Hampir saja....beruntung aku jujur sama , kalau tidak pasti akan ada masalah...

" Tau , ada yang ngirimin di grup kelas , ramai loh tadi , semua memuji kecantikan mantan Pak Shaka itu ".

" Aku enggak perduli Ay , bagiku yang paling cantik cuma kamu Ay ".

" Ha..ha..ha...bisa gombal juga ".

" Aku serius , kamu ikut aku ya Ay , buat ketemuan sama Anggia "

" Nanti saya menganggu , kan kalian mau reunian ".

" Please Ay , aku tidak nyaman jika harus menemuinya hanya berdua saja ".

" Tapi saya masih ada satu mata kuliah Pak ".

" Siapa ?".

" Pak Sapta ".

" Jam kosong, dia ijin pulang barusan karena sakit kepala "

" Yang benar, Pak Shaka tidak bohong kan ?".

" Enggak lah , ya sudah ayo berangkat !".

" Memangnya di mana ketemuannya ?".

" Di Cafe x ".

" Busyet jauh amat....jangan - jangan......".

" Jangan mikir macam - macam , aku cuma tidak mau ada gosip menyebar di kampus nanti ".

" Terlambat kali , yang tadi pagi di parkiran sudah jadi trending topik hari ini ".

" Biarkan saja , nanti juga mereka pada lupa ".

Sampai di Cafe X , mendadak Aysila tidak mau keluar dari mobil.

" Pak Shaka sendiri saja , saya menunggu di sini, ini bawa minuman mineral , ingat Pak.... jangan makan atau minum yang sudah di pesan oleh Mbak Anggia itu ya ". keseringan baca novel , Sila takut , Anggia menaruh obat di makanan dan minuman milik Arshaka.

" Terima kasih sayang , aku tidak akan lama ,jika terlalu lama , susul saja ke dalam!".

" Iya ".

Bersambung.......