Bayu yang kesehariannya bekerja sebagai pemulung kehidupannya berubah semenjak mendapatkan sepatu antik yang ternyata sepatu Gatot Kaca,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Alam Gaib
Saat sampai di rumah Bayu kembali berlatih, meningkatkan kekuatannya, ia yakin Toro tak akan diam saja walau dia tak lagi mengawal Angel.
Sesaat Bayu tersenyum pahit, mengingat Angel, baru kemarin dia yang memaksa menjadi kekasihnya, memandang dirinya dengan lembut dan penuh kasih sayang, namun hari ini sudah tak memiliki hubungan apapun, tatapannya juga berubah menjadi sinis dan merendahkan. Untung dia masih menjaga perasaan, ia memang mengagumi tetapi belum mencintai .
" Ah kenapa jadi melantur kesana " gumam Bayu tersadar, ia dengan cepat memfokuskan pada latihannya.
Ia mengambil napas dalam dalam , dan menahannya beberapa detik , melepasnya beberapa detik , tak lama ia tenggelam pada latihannya .
Di rumah Toro , Toro tertawa senang, ia beruntung bisa lebih dulu membicarakan tentang Bayu yang ingin naik status dengan mendekati Angel, dan berpura pura ia di pukuli karena berbicara agar Bayu menjalani hubungan serius dengan Angel tetapi Bayu malah tak terima dan memukulinya.
" Ha ha ha, kini tak ada lagi yang menghalangi rencanaku !" Seru Toro sambil tertawa senang penuh kemenangan.
" Apa bos akan membiarkan saja Bayu bos,?" Tanya salah satu preman ,
" Membiarkan saja ,terlalu enak untuknya, aku akan membuat dia sengsara seumur hidup ,dia telah mematahkan kaki dan tanganku !" Teriak Toro penuh dendam.
" Baiknya bagaiman kita menghabisinya saja bos, dia telah tahu banyak tentang kita " sahut salah satu preman lagi
" Ya, tetapi harus bersih dan profesional , agar tak berimbas pada kita " ucap Toro sambil berpikir bagaimana menghadapi Bayu, yang jelas mempunyai bela diri yang tinggi.
" Baiknya bos menyewa pemhunuh bayaran saja bos" saran seorang preman
" Ya itu ide yang bagus ,cepat hubungi black shadow, menurutku mereka juga mempunyai ahli bela diri yang tinggi dan kemampuan lain yang unik " kata Toro berbinar saat mengingat salah satu Organisasi pembunuh yang lihai dalam bela diri dan senjata modern
" Kalau begitu biar aku saja, mana uang dan foto Bayu bos " ucap seorang preman yang menjadi tangan kanan Toro.
" Kau telponlah nanti aku transfer DP-nya " ucap Toro
" Siap bos" preman itu menjawab dengan semangat.
" Kita buat dia menyesal telah mematahkan kaki dan tanganku!" Geram Toro .
Sore hari Bayu menyudahi latihannya , ia berjalan ke beberapa daerah untuk melihat tempat tempat strategis yang kosong untuk melihat peluang usaha apa yang bisa ia buka .
Namun setelah berjalan jauh ia tak mendapat kios kosong yang di sewakan.
Bayu kembali dengan tangan kosong, namun ia tak putus asa, jakarta masih luas mungkin nanti dia menemukan tempat di sudut kota yang lain .
" Assalamualaikum" ucap Bayu saat mulai masuk ke rumah karena di rumah pintu terbuka menandakan Retno ayu sudah pulang kerja.
" Waalaikum salam " terdengar sahutan dari dalam rumah.
" Mas dari mana?" Tanya Retno ayu melihat Bayu baru datang.
" Iya , mas tadi nyari kios yang di sewakan, tapi belum dapet" jawab Bayu , Retno ayu mengambilkan air putih untuk Bayu.
" Sabar mas, nanti juga ada jalannya" ucap Retno ayu menghibur Bayu , Bayu tersenyum.
" Iya de, besok mas cari ke daerah yang lain " sahut Bayu .
Bayu membuka buku yang di beri oleh Bu kosasih, ia membaca satu persatu resep masakan kuno.
" Sepertinya jika di padukan resep masakan dan obat tradisional akan menjadi masakan yang mempunyai khasiat" gumam Bayu setelah melihat kedua buku resep masakan dan buku ramuan kuno, karena ada beberapa herbal yang bisa di jadikan tambahan ke resep makanan tanpa merubah rasa dari resep itu.
" Aku akan mencoba ini besok" ucap Bayu , ia menulis beberapa resep masakan yang akan ia tambahkan dengan herbal.
Malam hari Bayu kembali berlatih Ajian Suket Kalanjana , latihan kini ia mulai dengan memejamkan mata dan mengarahkan titik pandangannya ke pangkal hidung .
Perlahan ia melihat titik cahaya yang sangat kecil, dan perlahan membesar
Byaaaar
Tiba tiba pandangan Bayu berubah , ia melihat sesuatu yang berbeda, ia melihat langit cerah tetapi tak terlihat matahari di sana, ia memfokuskan lagi pandangannya ke depan , ia bergidik saat melihat beberapa sosok mahluk yang hanya pernah ia lihat seperti di komik komik lama , sosok hantu kecil yang botak bertaring, dengan beberapa warna kulit yang berbeda, putih, merah dan hitam, sosok wanita dengan baju merah yang rambutnya menutupi wajahnya, dan satu sosok wanita cantik namun punggungnya bolong dengan luka menga nga di penuhi belatung .
" Hih "Bayu bergidik dan menyudahi latihan ajian suket kalanjana , ia melihat alam gaib yang di penuhi setan ,setan menyeramkan .
" Aku harus memiliki ilmu pelindung kalau ingin melihat alam gaib lagi " namun perlahan pandangan mata kanan Bayu berubah, ia bisa melihat sesuatu di balik tembok. Ia mencoba memfokuskan lagi pandangannya, kini benda yang berada di ruang tengah terlihat jelas , seakan tak ada penghalang.
" Apa ini yang terakhir guru berikan padaku?" Gumam Bayu yang teringat saat sinar yang di berikan saat ia pingsan setelah menolong Samuel.
" Terima kasih guru," ucap Bayu, dengan penglihatan yang bisa menembus benda, ja yakin kehidupannya akan berubah apalagi dengan tenaga Braja Denta yang bisa menyembuhkan penyakit ia bisa menolong sesama mahkluk Allah .
Kini ia mulai mendalami cara penggunaan mata kanannya, agar bisa ia pakai secara maksimal dan tak sembarangan melihat sesuatu yang tak layak ia lihat.
Ia juga mempelajari cara menggunakan tenaga Braja musti nya agar tak lepas kendali, dan bisa di gunakan sesuai keadaan , karena selama ini tenaga Braja musti nya baru akan keluar saat ia dalam keadaan marah, ia tak mau nantinya tenaga itu menguasai dirinya.
⚫⚫⚫
Sementara di Lampung. Andri sedang di latih oleh Jony. Ia menyewa sebuah rumah kecil di pinggiran desa Rangai, sebuah desa di pesisir di bawah tanjakan Tarahan yang sering memakan korban.
Mereka sengaja menyewa tempat di sana karena sepi, mereka bisa berlatih tanpa di curigai oleh orang lain. Untuk kebutuhan sehari hari Andri mendapat kiriman dari ayahnya .
Pagi itu setelah berlatih ,Andri duduk di batu karang pinggir pantai, matanya menatap Pulau Tangkil di sebrang sebuah pulau yang dekat dan terlihat dari pesisir pantai .
Ada sedikit kerinduan di hatinya, dengan kota jakarta, di mana keluarganya berada.
" Bayu, ini semua gara gara kamu!" Geram Andri kesal
" Apa yang kamu lamunkan?" Tanya Jony yang melihat Andri duduk diam menatap kosong ke arah Pulau Tangkil .
" Ga bang, cuma ingat sama saudara yang di jakarta saja" sahut Andri
" Buat dirimu kuat dulu baru pulang, agar bisa membalas dendam pada musuhmu!" Tegur Jony,
" Baik bang, aku pasti akan berlatih dengan semangat " janji Andri .
" Baguslah, jadikan dendam mu cambuk untuk memacu kamu lebih giat lagi berlatih. " Kata Jony memberikan dorongan .