NovelToon NovelToon
OBSESI SANG “CALON CEO”

OBSESI SANG “CALON CEO”

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Terlarang / Nikah Kontrak / Percintaan Konglomerat / Kehidupan di Kantor
Popularitas:26.6k
Nilai: 5
Nama Author: Five Vee

Gyantara Abhiseva Wijaya, kini berusia 25 tahun. Yang artinya, 21 tahun telah berlalu sejak pertama kali ia berkumpul dengan keluarga sang papa. Saat ia berusia 5 tahun, sang ibu melahirkan dua adik kembar laki - laki, yang di beri nama Ganendra Abhinaya Wijaya, dan Gisendra Abhimanyu Wijaya. Selain dua adik kembarnya, Gyan juga mendapatkan sepupu laki-laki dari keluarga Richard. Yang di beri nama Raymond Orlando Wijaya. Gracia Aurora Wijaya menjadi satu-satunya gadis dalam keluarga mereka. Semua orang sangat menyayanginya, tak terkecuali Gyan. Kebersamaan yang mereka jalin sejak usia empat tahun, perlahan menumbuhkan rasa yang tak biasa di hati Gyan, yang ia sadari saat berusia 15 tahun. Gyan mencoba menepis rasa itu. Bagaimana pun juga, mereka masih berstatus sepupu ( keturunan ketiga ) keluarga Wijaya. Ia pun menyibukkan diri, mengalihkan pikiran dengan belajar. Mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin Wijaya Group. Namun, seiring berjalannya waktu. Gyan tidak bisa menghapus

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Five Vee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26. Apa Kalian Hanya Pergi Berdua?

Cia tak hanya membelikan pakaian, tetapi juga kosmetik dan peralatan lain untuk merias wajah. Ia bahkan mengajak sekretaris calon Direktur Utama itu untuk pergi ke salon kecantikan yang ada di mall itu.

Pukul sembilan mereka baru keluar dari gedung pusat perbelanjaan itu, setelah selesai makan malam.

"Terima kasih untuk semuanya, kak." Ucap Senja saat Cia mengantarnya hingga depan gang menuju rumah.

"Sama - sama, Senja. Kamu tidak perlu merasa sungkan. Sejak dulu aku ingin memiliki adik perempuan. Anggap saja aku sedang mentraktir adikku." Ucap Cia.

"Ingat pakai itu mulai besok." Imbuh gadis itu lagi.

Mesin mobil masih menyala. Cia tidak berencana untuk mampir karena sudah malam.

Senja hanya mampu mengangguk patuh. "Apa kak Cia mau mampir?" Tanya gadis itu kemudian.

"Tidak, Sen. Ini sudah malam. Lain kali saja, dan tolong sampaikan salam ku pada ibu dan bapak." Cia sempat bertemu dengan ayah dan ibu Senja beberapa kali. Jadi ia sudah dikenal oleh orang tua gadis itu.

"Baik, kak. Kalau begitu, kak Cia hati - hati di jalan. Selamat malam." Senja kemudian keluar dari dalam mobil itu.

Setelah melihat Senja masuk ke dalam gang, dan berjalan menjauh, Cia pun melakukan mobilnya untuk kembali ke rumah.

"Darimana saja kamu, jam segini baru pulang?" Tanya Langit yang sedang duduk di kursi yang ada di teras rumah mereka.

"Tumben Abang ada di rumah jam segini?" Senja menanggapi dengan pertanyaan lain. Sebab, sang kakak tidak pernah ada di rumah saat malam hari.

"Kalau orang bertanya, jawab yang benar, Senja! Jangan mengalihkan pembicaraan. Darimana saja kamu, jam sembilan baru pulang?" Bentak Langit.

Pria itu mendelik tajam, memindai penampilan sang adik, kemudian tatapannya terhenti pada tas belanja yang di bawa oleh gadis itu.

"Apa kamu pergi dengan seorang pria?"

"Aku pergi bersama kak Cia, dan aku sudah mengirimkan pesan pada ibu." Ucap Senja yang kemudian masuk ke dalam rumah.

"Kamu pasti berbohong 'kan? Mana ada anak gadis orang kaya mau keluyuran sama kamu?" Pria itu mengikuti langkah sang adik masuk ke dalam rumah.

"Terserah Abang saja. Aku sudah mengatakan yang sebenarnya."

"Senja."

"Apa yang kalian perdebatkan?" Ibu Senja muncul dari dalam kamar setelah mendengar perdebatan kedua putra putrinya.

"Bu, tadi kak Cia membelikan martabak asin untuk ibu dan ayah." Senja memberikan kotak makanan itu pada sang ibu. Dan wanita paruh baya itu pun menerimanya.

"Ibu percaya dia pergi bersama gadis kaya itu? Siapa tau Senja pergi dengan seorang pria hidung belang." Sela Langit tanpa diminta.

"Percaya. Karena adikmu sudah mengirim foto pada ibu." Ucap wanita paruh baya itu.

"Siapa tau itu hanya alibi untuk menutupi kebohongannya, Bu." Langit kembali bersuara.

"Terserah Abang saja. Bu, aku pamit ke kamar." Ucap Senja pada sang ibu. Ia tak menghiraukan sang kakak.

Keesokan harinya.

"Apa saja yang kalian lakukan di mall hingga semalam itu?" Tanya Gyan pada Senja, saat gadis itu meletakkan cangkir kopi di atas meja.

Kening Senja berkerut halus. Bagaimana Gyan bisa mengetahui jika ia pergi ke mall bersama Cia?

Ah, mungkin saja Cia yang memberitahu pria itu. Hubungan keduanya pasti sudah membaik, mengingat Gyan sering membelikan makan siang untuk gadis itu.

"Itu, kak Cia membelikan saya baju. Kemudian mengajak pergi ke salon dan makan malam, kak." Jelas Senja dengan gugup.

Mendengar jawaban Senja, Gyan kemudian memindai sang sekretaris. Ternyata ada perubahan pada penampilan gadis itu.

Setelan kerja Senja terlihat baru, dan wajah gadis itu terlihat lebih segar dengan riasan tipis.

"Berbelanja dan ke salon hingga semalam itu?" Ulang Gyan lagi.

"Apa kalian hanya pergi berdua?" Imbuh pria itu.

Sebenarnya Gyan tau keberadaan Cia dari aplikasi ponsel mereka yang terhubung. Mengetahui gadis itu berada di mall, membuat Gyan langsung menyusulnya.

Ia takut jika Cia pergi bersama pak Bima. Namun, saat tiba di pusat perbelanjaan, ia melihat Cia keluar bersama Senja.

Gyan pun mengikuti mobil Cia saat mengantarkan Senja pulang. Hingga kembali ke rumah keluarga papi Rich.

Ia memang tidak menemukan orang atau mobil lain yang mengikuti Cia.

"Iya, kami hanya pergi berdua saja, kak." Jelas Senja lagi.

Kedua tangan gadis itu bertaut di depan tubuhnya, untuk mengusir rasa gugup berhadapan dengan Gyan. Apalagi tatapan pria itu begitu mengintimidasi.

"Tidak ada orang lain? Dari Devisi Keuangan mungkin?" Tanya Gyan lagi.

"Tidak, kak." Senja menjawab sembari menggeleng pelan.

Gyan pun mengangguk paham. Ia hanya ingin memastikan saja. Jika memang pak Bima tidak ikut bersama Cia.

Senja baru akan pamit untuk kembali ke meja kerjanya. Namun, Gyan kembali bersuara.

"Kamu dan Cia sering bertukar kabar?" Tanya pria itu lagi.

"Tidak terlalu sering, kak. Kemarin kami tanpa sengaja bertemu di kafe depan kantor saat makan siang. Setelah itu, kak Cia mengajak saya untuk pergi ke mall saat pulang kerja." Jelas Senja.

Ucapan gadis itu membuat kening Gyan berkerut halus. Cia makan siang di kafe depan? Bukannya ia sudah menitipkan makanan untuk gadis itu pada seorang OB ?!

"Cia makan siang di kafe depan?" Ulang Gyan.

"Iya, kak." Gadis itu mengatupkan bibirnya. Apa mungkin ia salah menjawab.

Kenapa raut wajah Gyan berubah?

"Apa petugas kebersihan itu tidak memberikan makanan yang aku titipkan untuk Cia?" Gumam pria itu, tetapi Senja masih bisa mendengarnya.

"Maaf, kak --

"Kamu bisa kembali ke tempat." Potong Gyan dengan cepat.

Tangan pria itu terkepal di bawah meja. Entah ia harus marah pada siapa?

Tidak mungkin petugas kebersihan itu berani mengambil makanan yang seharusnya untuk Cia 'kan?

Apa mungkin Cia tidak mau makan, makanan pemberian Gyan lagi?

...\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*...

1
Ariany Sudjana
puji Tuhan, arrea datang tepat waktu
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
salahmu sendiri Gyan. makanya jangan gila
Rafly Rafly
Bagus..beri upper cut atau jab yg keras pada CEO gila' itu..
cepet Lapor sama papi mu gadis bodoh...
Rafly Rafly
CIA...kamu pendidikan tinggi.mtapi bodohnya sampe ubun ubun... tinggal bilang papi mu tentang kelakuan laki laki psikopat itu kan beres...mami dan Tante mu juga udah ada firasat.kamu saja yg juga bebal.. sekarang terima nasib saja...mo di perkosa juga apa daya
Ariany Sudjana
aduh Gyan ini psikopat, kok ga ada yang nolong cia ?
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
sikap gyan menakutkan. posesif banget. kapan sadarnya dia?
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
sulitnya gyan berpaling hati. padahal sudah jelas gak mungkin dengan cia.
Rafly Rafly
ue..yee...dang CEO pecundang.. hatinya meradang
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
jangan ulangi lagi ya gyan
Amidah Anhar
Boleh kah minta Doble Up 🤭🤭🤭🤭🤭
Rafly Rafly
sang CEO. malah pergi sbg seorang pecundang...
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
berawal dari menyebalkan bisa menjadi mengesankan, Cia.
gyan memang kelewatan. gak ada tanggung jawab nya.
Patrish
waduuh... bahayaaaa...
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
arrea hadir disaat yang tepat.
Ariany Sudjana
ayo arrea semangat, dekati terus Cia
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
sepertinya acara ini bakal ramai
Ariany Sudjana
apa nanti cia akan ketemu arrea lagi di bazaar amal? wah Gyan mulai ajak senja nih hehehe
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
gyan masih belum move , jangan maksa ya
Amidah Anhar
Gregetan sama Gyian pen tabooook aja palanya biar kembali ke posisi semestinya 😛😛😛😛🤭🤭🤭
Ariany Sudjana
arrea itu calon suamimu CIA hehehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!