Kayra Maheswari seorang wanita yatim piatu, hidup bersama adik satu-satunya yang di vonis sakit parah. Demi membiayai pengobatan adiknya, Kayra terpaksa melakukan cinta satu malam dengan seorang pria kaya.
Kenzo Alexander pada saat itu sedang dilema karena patah hati setelah diselingkuhi oleh kekasihnya, pada malam itu temannya sengaja membayar seorang wanita untuk menjadi teman tidurnya
Setelah kejadian itu, Kayra merasa hancur dan bersalah. Namun, dia tidak memiliki pilihan lain ia tetap harus melanjutkan hidupnya. Suatu hari, Kayra ditawarkan pekerjaan sebagai pembantu rumah mewah dengan gaji yang fantastis. Siapa sangka bahwa pemilik rumah mewah itu adalah pria yang pernah melakukan cinta satu malam dengannya. Kayra gugup dan takut jika pria itu mengenali dirinya.
Akankah Kenzo mengetahui bahwa Kayra adalah wanita yang pernah ia kencani?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keputusan yang sudah bulat
Tubuh Kayra lemas tak berdaya setelah mendapatkan gempuran yang bertubi-tubi dari Kenzo, sedangkan Kenzo sendiri saat ini malah tergeletak di atas lantai, sepertinya ia telah tertidur di sana, Kayra mencoba bangkit dari atas sofa, ia mencari baju miliknya yang telah berceceran di atas lantai, saat ini ia tak mengenakan apapun.
"Aarrkkhhhh, kenapa perutku begitu sakit?" Kayra terus saja memegang perut bagian bawah, ditambah area inti yang masih terasa ngilu, namun Kayra tetap berusaha untuk bangkit, ia harus segera pergi dari tempat ini.
Sambil berjalan tertatih, akhirnya Kayra buru-buru mengenakan pakaiannya dan bergegas pergi meninggalkan Kenzo seorang diri di sana.
Kayra hanya bisa menangis dalam keheningan malam, ia tidak menyangka jika malam ini dirinya akan mengalami peristiwa memilukan seperti ini.
'Sekarang aku sudah hancur, aku sudah tidak suci lagi, pria itu telah memperkosaku! ' batinnya seraya ingin menjerit.
Tak lama ponselnya berbunyi notif pesan, Kayra buru-buru membuka isi pesan tersebut.
"Hah, dua ratus juta! Bukankah tadi aku hanya meminta seratus juta saja?" Kayra malah menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ia masih tak percaya di dalam rekening tabungannya saat ini ia telah memiliki uang sebanyak itu.
karena hari sudah semakin larut akhirnya Kayra bergegas pergi menuju Rumah Sakit. Meskipun kondisi tubuhnya saat ini sedang tidak baik-baik saja.
.
.
Johan dan Roby akhirnya pergi menuju ruangan Kenzo di lantai dua, ia pikir sudah dua jam lamanya Kayra berada disana
"Bro, elo yakin mereka sudah selesai melakukan itu? takutnya pas kita kesana, mereka belum udahan! " ujar Roby merasa ragu.
" Kau ini bodoh atau bego sih, mana ada pria normal bercinta sampai dua jam seperti itu? yang ada bisa mati anak orang karena terus di tunggangi, aku yakin Kayra dan juga Kenzo sudah terkulai lemas disana! " Johan tampak yakin dengan perkataannya itu.
"Kalau ada apa-apa elo yang tanggung sendiri akibatnya, gue gak mau ikut campur!" Roby benar-benar takut
" Cih, kau pria pengecut dan juga payah! " Johan berdecak kesal.
Setibanya di lantai dua, Johan dan Roby melihat sebotol minuman Beer berceceran di atas lantai, dimana botol tersebut telah pecah dan berserakan dimana-mana.
"Wah, sepertinya Kenzo telah bersikap buas terhadap Kayra, aku yakin wanita itu dibuat kewalahan olehnya! " Kali ini Johan telah berpikiran yang tidak-tidak.
Roby malah menggetok kepala Johan. "Elo berpikir terlalu jauh, Bro! Ck."
Kenzo akhirnya mulai tersadar sejenak, ia mencoba untuk bangkit sambil memijit pelipisnya.
"sebenarnya apa yang telah terjadi?" Kenzo mencoba mengingat kejadian barusan, dimana ingatannya mulai pulih, dan sekilas ingatan saat dirinya me rudapaksa seorang wanita yang mengenakan pakaian pelayan klub miliknya telah muncul dalam benaknya
"Aaarrrkkkhhhh... Ini gila, aku tidak mungkin melakukan hal rendahan seperti itu? " Kenzo malah menjambak rambutnya sendiri, kemudian netranya beralih ke arah sofa berwarna putih, dimana ia telah melihat noda darah yang telah membekas di atas sana, Kenzo pun semakin diselimuti rasa bersalahnya.
"siapa yang telah merencanakan semua ini? Aku yakin ini pasti ulah dari Johan dan juga Roby, dasar bedebah kalian berdua!" Kenzo sampai mengepalkan tangan, dan ia buru-buru mengenakan pakaiannya yang masih berserakan di atas lantai.
Sedangkan Johan dan Roby tampak gugup untuk membuka handel pintu.
"Eh Bro, elo sudah transfer uangnya sama wanita itu? Elo TF berapa?" tanya Roby penasaran.
" Sudah gue TF dua ratus juta? " jawabnya cukup lantang.
" Apa! dua ratus juta, bukannya dia mintanya hanya seratus juta saja, akh elo terlalu gegabah, hilang sudah uang seratus jutaku!" jawab Roby sampai berdecak kesal atas keputusan Johan yang seenaknya.
Mendengar ada kegaduhan di depan ruangannya, Kenzo buru-buru membuka pintu, dan benar saja, di depan matanya ia melihat dua temannya sedang adu mulut.
"Pasti ini ulah kalian berdua kan? Dasar bedebah, enyahlah kalian dari hadapanku!"
Bugh!
Bugh!
Akhirnya Kenzo menendang perut mereka satu persatu karena kesal, Johan dan Roby sampai jatuh tersungkur dan keduanya memilih untuk kabur.
"Hey, bedebah! Kalian mau kemana? Awas ya kalau sampai aku melihat kalian berdua, akan aku cincang tubuh kalian!" omelnya sampai menggema.
Johan dan Roby lari terbirit-birit, mereka begitu ketakutan jika Kenzo sudah benar-benar marah.
Lalu Kenzo memutuskan untuk pulang ke Apartemen miliknya yang berada tidak jauh dari klub miliknya.
Sepanjang perjalanan, kenzo terus saja mengingat kejadian naas itu, ia tak menyangka bahwa dirinya telah bersikap layaknya seorang pria yang bejad, padahal seumur-umur dia samasekali belum pernah berhubungan badan dengan wanita manapun, meskipun ia pernah memiliki seorang kekasih, tapi Kenzo sangat tahu batasnya, apalagi ia memiliki seorang adik perempuan dan adik laki-laki yang selalu ia jaga dengan baik, Kenzo takut terkena karma.
.
.
Keesokan harinya.
Alika merasa heran melihat kakaknya murung dan tidak bersikap seperti biasanya.
"Kakak kenapa? Aku perhatikan sedari tadi kakak terus saja murung? Kalau ada masalah, ceritakan padaku, kak!" Alika tampak khawatir akan kondisi kakaknya, karena hanya dialah satu-satunya yang ia punya di dunia ini, ditambah kondisinya saat ini yang sangat memprihatikan.
Kemudian Kayra duduk mendekat, tiba-tiba ia memeluk adiknya, Kayra menangis sampai sesenggukan membuat Alika semakin cemas
"Kak, kakak kenapa? Kak baik-baik saja kan?" Alika sampai memeluk erat kakaknya.
Sedangkan Kayra, lidahnya serasa kelu untuk menjawab pertanyaan dari sang adik.
'Aku tidak mungkin menceritakan apa yang telah aku alami tadi malam padamu adikku, yang terpenting saat ini kau harus segera sembuh, aku akan terus berusaha untuk bisa menyembuhkan penyakitmu, meskipun aku terpaksa harus menjual harga diriku!' batinnya lirih.
Bagi kayra menangis dengan cara seperti ini bisa membuatnya menjadi jauh lebih tenang.
"Kakak tidak kenapa-kenapa Alika, hanya saja Kakak menangis bahagia karena kamu sudah bisa di kemo besok lusa, kakak hanya ingin melihat kamu sembuh seperti dulu lagi" Kayra terpaksa berbohong demi kebaikan adiknya.
Mendengar kakaknya berkata seperti itu, Alika senang bukan kepayang, akhirnya ia menjadi lebih semangat lagi untuk sembuh dan ia tak mau sampai mengecewakan pengorbanan kakaknya yang telah mati-matian mencari uang untuk mengobatinya.
Setelah membayar uang seratus juta, Kayra juga diharuskan membayar rawat inap adiknya selama beberapa hari di Rumah Sakit, dan ia pun rencananya tak akan pernah kembali lagi ke klub malam tempat ia bekerja, dan lebih memilih untuk bekerja di tempat lain.
Saat dirinya sedang duduk termenung di kursi ruang tunggu administrasi Rumah Sakit, tanpa di sengaja ia dipertemukan dengan seseorang yang tentunya sudah ia kenal, dan Kayra pun menyapa orang itu dengan bersikap ramah padanya.
"Bu Wati! Aku kira siapa? sedang apa ibu berada di sini?" tanyanya penasaran.
" Eh, Kayra! Ibu kira siapa, anak ibu sakit, Kay dan sudah dua hari di rawat inap di sini, kamu sendiri ngapain ada disini?" tanya balik Bu Wati.
" Adikku di rawat disini juga Bu!" jawabnya murung
" ya ampun semoga adikmu lekas sembuh ya!" ucap Bu wati merasa iba.
" Anak ibu juga semoga lekas sembuh!" balasnya.
Kemudian keduanya kembali melanjutkan obrolan mereka sambil menunggu di panggil oleh pihak Admin Rumah Sakit.
"Oh iya Kayra, kamu masih bekerja di Klub? Bagaimana dengan pekerjaanmu yang sekarang? Ibu sudah memutuskan untuk resign, ibu sudah lelah kerja disana!" ujar Bu Wati sambil memasang raut wajahnya yang sedih.
Kemudian Kayra menjawab pertanyaan dari Bu Wati.
"Sepertinya mulai hari ini aku memutuskan untuk resign Bu, aku ingin mencari pekerjaan lain saja!" ucapnya tanpa adanya keraguan.
Bu Wati sempat syok saat mendengar Kayra berkata seperti itu.
'Keputusanku sudah sangat bulat, aku tidak mau kembali lagi ke tempat terkutuk itu!' batinnya mantap.
Bersambung...
🌸🌸🌸🌸🌸
Hallo pembaca setiaku 🤗🤗 kali ini Author akan memperkenalkan Visual mereka, semoga suka ya 😁
Kayra Maheswari
Cantik gak? 🤭
Kenzo Alexander
Si pria dingin, angkuh dan juga arogan
Nathaniel Alexander
Adik kandungnya Kenzo, si cowok tengil dan playboy cap gayung 🤣🤣, nanti kisahnya akan segera menyusul
Laura Michelle
Mantan kekasihnya Kenzo, yang rela pergi meninggalkannya demi si pria tampan bak buah kesemek 🤣🤣
Diana Alexandria
Adik bungsunya Kenzo, dia sangat protektif dengan kakaknya, dan super cerewet kalau soal jodoh untuk kakak tercintanya yakni Kenzo, kalau Nathan sih dia masa bodo.