NovelToon NovelToon
Cinta Rahasia

Cinta Rahasia

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Perjodohan / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers / Tamat
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author:

Santiago Moreno pria keturunan Amerika dan Brazil, ia seorang pengusaha yang sangat sukses dalam bidang Entertainment dan Perhotelan, yang memiliki sikap dingin dan emosional tapi di gilai banyak wanita.

Luma Santos wanita asli keturunan Brazil yang sangat mendambakan cinta sejati dalam hidupnya. Ia sering bergonta-ganti kekasih hanya untuk menemukan cinta sejati dalam hidupnya sampai ia di cap sebagai wanita petualang cinta oleh teman-temannya.

Meskipun sering bergonta-ganti kekasih tapi Luma tidak pernah melakukan S•X dengan para kekasihnya karena ada seorang pria yang pernah berbicara padanya (jangan pernah menyerahkan dirimu kepada siapa pun kalau pria itu bukan cinta sejati mu, sungguh kau akan menyesal)

Luma sangat membenci pria arogan, emosional dan semena-mena dengan kaum wanita.

Akan kah Santiago dan Luma bertemu ?
Bisa kah Luma menaklukkan Santiago ?
Atau Santiago lah yang justru menyakinkan Luma dengan cintanya?

Penasaran ? Yuk baca cerita lengkapnya …

Dua Paparazi

Santiago dan Mark masuk ke dalam musium. Santiago langsung mencari Luma dengan matanya melihat setiap sisi area di depan nya dan sekelilingnya, sedangkan Mark hanya mengikuti saja dari belakang.

“Mark!!! apa yang kau lakukan di belakang ku?tanya Santiago sedikit kesal dengan nada suara kecil.

“Mengikuti Bos dan ikut mencari wanita mu” jawab Mark jujur sambil melihat sekeliling area musium mencari Luma.

“Ck… kau ini. Kau cari kesana dan aku cari ke sini temukan wanita ku, kalau kau menemukannya segera hubungi aku” ujar Santiago memberikan intruksi.

“Benar juga!! Ok Bos, siap” Mark langsung berbalik dan mencari keberadaan Luma di area yang lain masih di dalam musium.

Santiago langsung mencari Luma di segala arah, setelah terus mencari, akhirnya ia menemukan Luma sedang berdiri sendirian di depan lukisan tiga dimensi memperhatikan gambar seorang wanita yang menangis dengan tangan sebelah kiri memegang payung hitam dan tangan sebelah kanan menggendong seorang anak bayi.

“Ternyata dia disini” ucap Santiago tersenyum kecil memperhatikan Luma dari jarak yang agak lumayan jauh.

Marco mendekat ke arah Luma dan berdiri di samping wanita itu dengan tersenyum. Luma pun membalas senyuman dari Marco. Mereka berdua mengobrol entah apa yang mereka berdua bicarakan sambil tertawa kecil dan tersenyum.

“Sungguh aku muak melihatnya” ujar Santiago mengeram kesal melihat interaksi Luma dan Marco yang akrab.

Luma dan Marco pun berjalan ke lukisan yang lain melihat-melihat lukisan yang menarik perhatian mereka.

Santiago berjalan pelan-pelan mengikuti mereka berdua dari jarak yang lumayan jauh agar tidak ketahuan sambil melihat-lihat lukisan yang dia lewati.

Walaupun wajahnya saat ini di tutupi oleh masker dan mengunakan topi tetap saja Santiago harus menjaga jarak.

Luma dan Marco berhenti di sebuah satu lukisan berwarna biru gelap dan biru mudah, memperlihatkannya lukisan itu seperti langit gelap di sertai banyak bintang yang bertaburan.

Mereka berdua melihat lukisan itu dan menilai dengan pemikiran mereka masing-masing. Sebuah kalimat-kalimat yang mereka berdua bicarakan tentang lukisan biru itu, yang tidak bisa Santiago dengar karena posisinya lumayan jauh tapi masih bisa terlihat oleh nya keberadaan mereka berdua.

Santiago pura-pura mendekat dan melihat lukisan lain tapi lirik matanya selalu mengawasi Luma.

“Bos…” suara Mark terdengar di telinga Santiago dengan nada pelan.

Mark pura-pura melihat lukisan di samping Santiago.

“Kau mengagetkan saja” ujar Santiago mengembuskan nafas berat.

“Maaf Bos…hehehe itu wanita mu” arah mata Mark melihat Luma yang berdiri sambil berbicara pada Marco yang berada di samping ya.

Tidak lama berselang Marco pergi dari sisi Luma dengan ponsel berada di telinga pria itu sambil berbicara.

“Bos.. pria mes**um itu pergi, ayo Bos dekati wanita mu” Mark memberi dukungan pada Santigao.

Santiago tidak menjawab ucapan Mark ia menoleh ke arah Luma yang masih berdiri di depan lukisan dan beberapa orang yang lalu lalang di dekat Luma sambil melihat lukisan yang lain.

“Ayo Bos…” Mark bersuara memberi dukungan pada Santiago.

“Baik lah” ucapnya dengan suara pelan dan menarik nafas dan bersiap.

“Nah begitu, semangat” Mark tersenyum senang melihat Santiago yang akan beraksi.

Santiago melihat ke arah Luma dan mulai berjalan ingin mendekat, tapi baru tiga langkah berjalan tiba-tiba nyali nya menciut ‘apa yang terjadi pada ku? kenapa nyali ku jadi begini?’gumam nya dalam hati bertanya pada diri sendiri.

Dan akhirnya Santiago mengurungkan nian nya ia pura-pura melihat lukisan yang ada di dekat nya. Niat hati ingin mendekat pujaan hatinya mala melihat lukisan abstrak yang ada di hadapnyan, sesuai apa yang di rasakan hatinya saat ini.

“Astaga apa yang terjadi pada Santiago” ujar Mark binggung melihat Santiago berdiri di depan lukisan.

Mark pun mendekati Santiago.

“Ada apa dengan mu Bos. Kenapa kau tidak mendekati wanita mu?” tanya Mark dengan nada pelan berdiri di samping Santiago.

Santiago menggelengkan kepala dengan pelan sambil menunduk “aku tidak tahu Mark, apa yang terjadi padaku” ujarnya pelan.

Mark melihat wajah Santiago yang diam sambil menunduk. Tidak pernah ia melihat wajah Santiago seperti ini, di mana King of the bisnis yang selalu memasang wajah datar dan garang serta aura dingin yang melekat pada Santiago yang membuat lawan dan rival bisnisnya tidak bisa berkutik hanya melihat sekali pandang.

“Bos..jangan menyerah” ucap Mark memberi semangat sambil menyentuh pundak Santiago bukan karena kasihan tapi ini soal harga diri seorang pria.

Santiago menoleh melihat Mark “terima kasih” ucapnya pelan.

“Sama-sama Bos.. aku akan selalu mendukung mu” ujar Mark memberi semangat.

Santiago berbalik ia ingin mendekati Luma untuk kedua kalinya tapi ternyata Luma sudah tidak ada lagi di tempat.

“Kemana dia” ujar Santiago melihat seluruh area di depan matanya.

“Di mana wanita mu Bos?” Mark juga melihat sekeliling area di depan matanya.

Santiago tidak menjawab pertanyaan Mark karena saat ini pun ia tidak tahu Luma pergi kemana. Santiago berjalan menyusuri musium dengan rasa khawatir takut kalau Marco melakukan hal-hal yang tidak di inginkan ya. Mark juga mencari ke area yang lain.

Dari kejauhan Santiago melihat Luma dan Marco berjalan untuk keluar dari musium di iringi canda tawa dari mereka berdua.

Sakit, sakit hati yang di rasakan Santiago saat ini melihat pujaan hatinya dengan pria lain “kurang ajar” umpatnya pelan menatap dengan tajam.

Saat tangan Marco ingin merangkul pinggang Luma. Tiba-tiba ada seorang pria yang menabrak tubuh Marco dengan sangat kuat sampai Marco terjatuh ke lantai.

“Auhhhhhh” teriak Marco sakit karena tubuhnya terhempas ke lantai.

“Astaga Marco” ujar Luma terkejut Marco jatuh ke lantai. Luma berjongkok melihat ke adaan Marco yang memegang bokong karena sakit “apa kau tidak apa-apa?” tanya Luma khawatir dan melihat dari kejauhan pria yang menabrak Marco sudah keluar dari musium.

‘Sepertinya aku tidak asing dengan orang itu’ gumam Luma dalam hati.

“Aaaaaa… lumayan sakit bokong ku” ucap Marco dengan raut wajah kesakitan mengerakan sedikit tubuhnya.

“Siapa orang itu!!! apa dia tidak bisa melihat!!! asal tabrak saja” ujar Marco dengan marah menujukan wajah tidak sukanya.

Luma sedikit tertegun dengan reaksi Marco.

Tidak lama kemudian ada seorang pria berlari ke arah mereka untuk keluar dari musium karena posisi Luma dan Marco saat ini dekat pintu keluar.

Krak…. (suara tulang berbunyi)

Salah satu kaki pria itu menginjak tangan Marco yang masih menyentuh lantai.

‘Rasakan’ gumam pria berlari itu dengan puas.

“Aaauuhhhhhh” jerit kedua kali keluar dari mulut Marco dengan raut wajah menujukan kalau ia kesakitan.

“Marco….” ujar Luma dengan wajah syok ia tahu kalau tangan Marco baru saja di injak oleh pria yang sedang berlari.

Beberapa orang lalu lalang berjalan hanya melihat tanpa menolong.

“Hey kau…” ujar Luma menaikkan sedikit suaranya menghentikan pria itu.

Pria itu berhenti dan menoleh ke arah suara yang teriak di belakangnya. ternyata pria itu adalah Mark, ia sengaja menginjak tangan Marco karena kesal apa yang di alami oleh Santiago.

Sebelum ber akting berpura-pura lari ingin keluar dari musium. Mark melihat Santiago mengepalkan tangannya melihat Marco dan Luma ber interaksi dan tiba-tiba Mark melihat Santiago berjalan cepat menabrak tubuh Marco dengan sangat kuat sampai jatuh ke lantai. Mark tertawa pelan melihat kelakuan Santiago, ia pun ingin melakukan hal yang sama tapi tiba-tiba sebuah ide terlintas di pikirannya.

Kalau Santiago menabrak Marco dengan sangat kuat sedangkan Mark menginjak tangan Marco dengan sangat kuat sampai tulang tangan pria itu berbunyi.

“Apa kau buta” ucap Luma emosi sambil berdiri melihat Mark.

Luma menyeringit dan teringat dengan pria yang berdiri agak jauh di depan nya ‘bukan kah ini pria yang berada di area ruang ganti pakaian waktu itu’ ujar Luma dalam hati.

“Maaf Nona.. saya buru-buru istri saya mau melahirkan. Sekali lagi saya minta maaf” ujar Mark berbohong memintah maaf pada Luma bukan pada Marco yang menjadi korban dari perbuatan kakinya.

Mark pergi keluar musium dengan tertawa puas tampak di wajahnya. Ia berjalan cepat ke parkiran motor sambil cengar cengir mengingat kejadian tadi.

Santiago merokok di samping motor ya di parkiran dengan hati yang kesal, marah dan sedih, karena ula Luma dan Marco.

Melihat wajah Mark yang cengar cengir mendekatinya maka bertambah satu lagi kekesalannya.

“Kenapa kau sepertinya senang sekali?” tanya Santiago curiga.

“Hahahha jelas Bos aku senang. Apa kau tahu sebelum aku keluar dari musium aku melakukan hal yang sama seperti yang kau lakukan pada pria mes**um itu hahaha” ujar Mark tertawa senang.

“Maksud mu” Santiago menyipitkan matanya melihat Mark.

“Kau menabrak tubuhnya dengan sangat kuat sampai dia jatuh ke lantai sedangkan aku menginjak tangannya dengan sangat kuat sampai tulang tangan ya terdengar Hahahha.”

Santiago tersenyum senang mendengar cerita Mark.

“Bagus aku suka cara kerja mu Mark” puji Santiago sambil memberikan jempolnya untuk Mark.

“Terima kasih Bos” ujar Mark senang Santiago memuji perkerjaan ya.

“Tunggu-tunggu kalau kau berada disini jadi siapa yang mengawasi wanita ku di dalam!!! astaga Mark… Mark kau ini!!!” ujar Santiago memarahi Mark.

Mark langsung tertunduk lesu mendengar omelan Santiago untuknya ‘baru memuji sebentar emm… sekarang marah-marah lagi’ gumam ya dalam hati.

“Mark itu wanita ku keluar dengan si mes**um itu” ujar Santiago sambil membuang puntung rokoknya.

“Iya itu wanita mu Bos. Mau kemana dia?” ujar Mark memperhatikan Luma keluar musium dengan seorang penjaga yang bertugas memapa tubuh Marco untuk berjalan masuk ke dalam mobil Marco.

“Kita ikuti mereka” ajak Santiago yang langsung duduk di atas motornya dan membuka topi dan memasukan barang itu ke dalam jaketnya dan langsung memakai helm.

“Baik Bos” ujar Mark yang menaiki juga motornya dan mengambil kunci motornya di saku celana sebelah kanan dan memasukan kunci itu untuk menyalakan mesin motornya.

“Markkkkk mana kunci motor ku” suara Santiago meninggi dengan wajah yang selalu kesal dengan tingkah Mark.

Mark langsung menutup kuping sebelah kirinya karena reflek mendengar teriakan Santiago.

Mark mengambil kunci motor Santiago di saku sebelah kirinya “Iya…iya ini Bos.. maaf lupa hehehe” ujarnya memberi kunci sambil menutup kuping.

Santiago mengambil kunci motornya dari tangan Mark dan mulai menyalakan mesin motor nya.

Santiago melihat petugas musium mendudukkan Marco di kursi penumpang sedangkan Luma langsung duduk di kursi pengemudi tidak lama kemudian mobil itu berjalan keluar area musium.

Santigao dan Mark mengikuti mobil itu dari belakang dengan hati bertanya-tanya kemana tujuan mereka akan berhenti.

Lima belas menit kemudian mobil itu masuk ke area rumah sakit. Luma keluar dari mobil sambil memapa Marco keluar dari mobil dan berjalan masuk ke dalam rumah sakit.

”Kurang ajar” umpat Santiago melihat pemandangan di depan matanya.

Santiago dan Mark pun langsung memakirkan motor mereka dan mengikuti Luma dan Marco masuk ke dalam.

Setibanya di dalam dua pria itu berjalan pelan sambil mencari kebendaan Luma.

Semua mata wanita-wanita tertujuh pada dua pria tampan nan gaga berjalan di depan mereka.

Mark akan bertanya pada bagian informasi tapi langsung di cegat oleh Santiago.

“Tidak perlu. Itu orang yang kita cari” tunjuk Santiago melihat Luma bersama Marco duduk menunggu antrian di luar ruang praktek dokter bersama beberapa pasien ya lain.

Santiago berjalan mencoba mendekat ke ruangan itu sebisa mungkin ia membuat dirinya tidak di curigai oleh Luma dan melihat papan nama dokter yang tertera di gantung di dekat pintu ruang praktek dari kejauhan. Dengan menajamkan matanya.

Dr. Isabella kerr.

Smirk terbit di wajah Santiago. ia pun mengambil ponsel yang berada di celana levis nya dan menghubungi seseorang. Santiago berjalan agak menjauh dari tempatnya sekarang.

“Hallo isabella. Apa kabar? aku ingin memintah bantuan mu sedikit” ujar Santiago menghubungi teman sekolahnya.

“Wowww apa aku sedang bermimpi!!! Apa ini Santiago si pria dingin itu? kira-kira aku bisa membantu mu dengan apa? Jangan lama katakan dengan cepat karena aku sedang berkerja ini sedang menunggu pasien ku masuk ke ruangan” jawab Isabella dengan senyum senang mendengar suara Santiago dan pura-pura kesal.

“Ok, aku langsung ke intinya saja. Jadi begini kau harus melakukan •••••••••••” perintah Santiago pada temannya.

“Apa kau sudah gila!!! aku tidak mau. Santiago dengar aku ini seorang dokter dan aku sudah di sumpah untuk menolong pasien ku dengan tulus dan jujur” Isabella tidak mau menuruti kemauan Santiago yang menurutnya itu sudah melanggar sumpah seorang dokter.

“Hanya pura-pura saja Bella. Aku janji kalau kau menuruti keinginan ku maka bisnis papa mu akan lancar di New York aku janji” Santiago bernegosiasi membawa bisnis keluarga Isabella.

Isabella menimbang-nimbang perkataan Santiago dan akhirnya ia setuju dan akan menuruti keinginan Santiago.

“Baiklah” ucap Isabella pasrah.

Bersambung …

.

.

.

Jangan lupa like dan komen yang bagus serta kasih Vote ya terima kasih 🙏🏻.

💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻

1
Mentariiii
Semangat thor jgn patah semangat
Hoirul Umam
bagus
Harmoni cinta
Tebakan aku ini salah satu mantan Luma deh, tp ngk tau micky atau mantan yg lain.
Masih di buat misterius oleh si thor
Mentariiii
Best
Mentariiii
Best rencana ya top 👍
NoviJk
Betul bgt
Harmoni cinta
Aku kasih kopi biar semangat, tp update ya klo bisa langsung 2 bab 😁
Y. Kasanova: Terima kasih banyak 🙏🏻 siap insyallah besok saya rajin update sekali lagi terima kasih
total 1 replies
Harmoni cinta
Lanjut thor kok ngk update sih nangung nih
Harmoni cinta
Nah lo
Harmoni cinta
What??? 🤣🤣🤣
Mentariiii
Pasti Santiago
Y. Kasanova: Penasaran baca bab selanjutnya …
total 1 replies
Harmoni cinta
Langsung gercep
Mentariiii
Hahaha istri ? ada ada mark alasan kamu 🤣🤣🤣
Mentariiii
Semangat Santiago dekati luma skrng
Harmoni cinta
🤣🤣🤣 kesel bgt si bos sm si mata mata satu ini
Harmoni cinta
Bener internet bangking aduh mark kenapa jg kamu ngk kepikiran ngk konek bgt kamu
Y. Kasanova
Alhamdulillah novel ku sudah di kontrak di aplikasi ini. Jadi tambah semangat update nih
Harmoni cinta: Semangat kakak buat karya ya
total 1 replies
Mentariiii
B U dia kayak ya thor
Y. Kasanova
Jgn lupa like ya guys dan komen yang bagus
Klo bisa kasih vote biar novel ini naik terima kasih
Y. Kasanova
Guys mintak like ya dan dukungannya. Terima kasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!