NovelToon NovelToon
Cinta Monyet Nadia

Cinta Monyet Nadia

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Cintapertama / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: CumaHalu

Nadia Zahira Wijaya (16th) baru saja menyelesaikan MPLS di sekolah barunya di jenjang SMA. Selama MPLS, Nadia mendapat perlakuan istimewa dari kakak kelasnya bernama Reno dan membuat kakak kelasnya cemburu. Di masa itu juga Nadia mendapat banyak teman baru, hingga memiliki teman akrab tiga orang bernama Widya, Dewi dan Riska. Mereka juga berada di kelas yang sama. Awal masuk semua baik-baik saja, dan masalah muncul ketika Riska naksir teman sekelasnya bernama Farhan, sedangkan Farhan naksir Nadia. Masalah itu pula menyebabkan perpecahan di antara mereka berempat. Sementara Nadia memiliki perasaan spesial pada Faizar, seorang mahasiswa yang sedang PPL di sekolahnya. Bagaimana Nadia mengatasi masalahnya di sekolah? Apakah dia memilih salah satu diantara mereka untuk meredam suasana atau tetap menjomblo hingga lulus sekolah? Apakah Faizar memiliki perasaan yang sama dengan Nadia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CumaHalu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertunangan Kak Dani

Karisa berjalan dengan anggun diiringi keluarganya. Kedua orangtuanya mengapit di kanan dan kirinya. Nadia dan Bu Dena memandangnya dengan penuh kekaguman.

"Assalamualaikum," ucap pak Ardian begitu berhadapan dengan Bu Dena.

"Waalaikumsalam," jawab Nadia dan Bu Dena serempak.

Lalu satu demi satu menyalami tuan rumah. Bu Dena masuk bersama Karisa dan kedua orangtuanya, sementara Nadia masih di teras menyalami para tamu undangan. Setelah memastikan semua tamu undangan sudah masuk rumah, Nadia masuk dan ikut berbaur dengan saudara-saudaranya.

Acara dimulai, semua mata tertuju pada kecantikan Karisa dan Dani. keduanya sangat serasi, kedua orang tua mereka berdiri berdekatan dan saling melempar senyum. Nadia dan Alvin berdiri di depan mereka dan menunggu saat Dani menyematkan cincin tunangannya ke jari manis Karisa. Setelah itu Karisa yang bergantian menyematkan cincinnya ke jari manis Dani.

Setelah tukar cincin, seluruh tamu undangan di hibur dengan lantunan musik jazz dari penyanyi yang diundang khusus oleh Bu Dena ke rumahnya. Selain menikmati alunan musik, para tamu undangan juga di persilahkan mencicipi berbagai macam jenis makanan yang tersaji di atas meja.

Alvin dan Nadia menghampiri Dani yang berdiri bersama Karisa. Nadia memeluk Karisa, sementara Alvin memeluk kakaknya.

"Kak, selamat ya, semoga kalian segera menikah dan segera saling mencintai," ujar Alvin sambil memeluk kakaknya. Sementara Dani hanya tersenyum kecut mendengar ucapan adiknya.

Setelah itu keduanya bergantian, namun Alvin hanya menjabat tangan Karisa dan mengucapkan selamat. Sedangkan Nadia hanya memandang kakaknya tanpa mengucapkan sepatah katapun. Ia memeluk erat kakaknya seperti semalam.

Kemudian Nadia dan Alvin meninggalkan Karisa dan Dani berdua. Selepas kedua adiknya pergi, Dani mulai memberanikan diri bicara dengan Karisa.

"Karisa, apa kamu yakin dengan perjodohan ini?" Dani melirik Karisa yang diam dan memperhatikan penyayi yang tengah melantunkan lagu-lagu cinta.

"Karisa," panggil Dani sambil menyentuh punggung tangan Karisa.

Seketika Karisa menoleh dan tersenyum padanya, "Ada apa?" tanya Karisa dengan suara lembut.

"Eum, kamu yakin dengan perjodohan ini?"

"Heum, aku yakin. Aku sudah tanya ke teman-temanku yang mengenal dirimu. Yah, meskipun kamu playboy, tapi kamu sering menolong orang-orang yang butuh bantuan hukum tanpa memasang tarif atau bahkan menggratiskan tenagamu, itu yang buat aku menerima perjodohan ini," ucap Karisa mengulum senyum.

"Jadi, kamu juga tau kalau aku playboy?" ujar Dani gugup dan kesusahan menelan salivanya.

"Tentu saja aku tau Daniyal Wijaya." Karisa tersenyum lebar dan menggelengkan kepalanya.

"Ehm, aku jadi malu nih. Hehe," kelakar Dani.

Dani dan Karisa berbincang dengan akrab, kedua orang tuanya menatap mereka dengan raut wajah bahagia. Senyum mengembang terus menghiasi bibir Bu Dena maupun pak Harun. Begitu juga dengan kedua orang tua Karisa.

Hingga di akhir acara, momen kebersamaan kedua keluarga terasa hangat dan menyenangkan. Siang hari keluarga Pak Ardian berpamitan. "Pak Harun, kita lanjut lagi untuk acara pernikahan Dani dan Karisa dua bulan lagi." Pak Ardian tersenyum lebar sembari menyalami tangan pak Harun.

"Tentu saja, aku lihat calon pengantinnya sudah bisa akrab," ucap pak Harun melirik Dani dan Karisa bergantian. Sedangkan keduanya tersipu malu dilirik oleh pak Harun.

"Dani, aku pulang dulu ya," ucap Karisa tersenyum menatap Dani.

"Ya, jangan lupa kabari aku kalau sudah sampai rumah," jawab Dani. Karisa hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Ciee, wah ... Bakalan jadi pasangan so sweet nih," celetuk Alvin disambut gelak tawa kedua keluarga.

Sebelum mobilnya keluar dari halaman rumah pak Harun, Karisa menurunkan kaca pintu mobil dan melambaikan tangannya sambil tersenyum. Spontan Dani juga melambaikan tangan dan kedua orangtua serta kedua adiknya saling lirik.

"Ehm, langsung cocok nih sama calon istrinya," gurau pak Harun melirik Dani yang salah tingkah di depan orang tuanya.

"Eh, nggak gitu ayah. Hehe. Trus aku harus gimana kalau nggak menanggapi Karisa?" Dani menggaruk kepalanya dan tersenyum lebar.

"Gapapa sayang, bunda senang akhirnya kamu hanya memiliki satu wanita dalam hidupmu. Sekarang berjanjilah pada hatimu untuk tidak kepincut dengan wanita lain selain calon istrimu," kata Bu Dena menatap putra sulungnya dan tersenyum sambil menepuk bahu Dani.

Dani menundukkan kepalanya dan mulai berjanji pada hatinya. Pak Harun mengajak keluarganya masuk rumah karena adzan dzuhur sudah berkumandang dengan suara muadzin yang sungguh merdu. Pak Harun mengambil wudhu bersama kedua putranya dan Bu Dena bersama Nadia. Mereka semua ke ruangan khusus berdoa untuk melaksanakan sholat berjamaah di rumah.

Selesai sholat, Nadia ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya di atas kasur. Ia menatap langit-langit yang dilukis seperti awan dan berlatar biru. Nadia memejamkan mata dan tak terasa tertidur pulas. Bu Dena yang menyusulnya ke kamar hanya mengusap kepala putrinya dan menyelimutinya.

Ketika Bu Dena keluar dari kamar Nadia, ia mendapati kedua putranya berbincang di sofa. Bu Dena menghampiri mereka dan duduk di samping Dani. "Ngobrolin apa sih kog kelihatannya seru begitu?" tegur Bu Dena.

"Biasa bunda, kita cuma ngobrol soal bola kog. Hehe," ucap Alvin.

"Dani, kamu benar-benar sudah memutuskan hubungan dengan semua pacarmu, kan?"

Dani yang sebelumnya fokus memperhatikan layar ponselnya, kini menatap bundanya tepat disampingnya. "Sudah bunda, ada yang terima dan ada yang tidak. Tapi Dani janji akan selesaikan semuanya," ujar Dani mantap.

"Alhamdulillah, habis ini jangan main-main sama cewek lagi ya, Nak."

"Iya bunda," jawab Dani.

"Eum, satu lagi. Nadia bilang pacarmu yang benar-benar kamu cintai itu Rosa. Apa kamu juga sudah benar-benar putus hubungan dengannya?" selidik Bu Dena.

"Sudah bunda, Rosa bahkan memblokir nomerku dan juga semua media sosialnya yang terhubung denganku," jawab Dani tertunduk lesu.

"Sudahlah kak, lagipula kak Rosa sendiri yang memutuskan untuk meninggalkan kamu. Aku juga sebagai saksinya kalau kamu terus berusaha untuk memperbaiki hubungan kalian. Tapi dia aja mengabaikanmu, buat apa dipertahankan," ulas Alvin yang beberapa hari menemani Dani membujuk Rosa.

"Sudah sayang, Karisa juga ga kalah cantik dan pintar dari Rosa. Bunda yakin, kamu akan dengan mudah mencintai Karisa. Dia gadis yang sangat baik," jelas Bu Dena sambil tersenyum dan mengusap bahu putra sulungnya.

Obrolan ketiganya didengar langsung oleh pak Harun. Meskipun ada rasa khawatir suatu saat Dani akan kembali dengan Rosa, tapi ia segera menepisnya dan meyakinkan dirinya kalau Karisa dan Dani akan baik-baik saja. Bu Dena yang menyadari suaminya tengah menguping segera berdiri dan meninggalkan kedua putranya.

Drrrt ... Drrttt ...

Dani yang tengah fokus menatap layar televisi segera mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja. Matanya terbelalak membaca pesan yang baru saja dia terima.

1
Nurika Hikmawati
pucuk dicinta ulam pun tiba
Nurika Hikmawati
aaah.... jadi inget masa-masa putih abu. Gibahin kk kelas ganteng... masa-masa terbaik
drpiupou
lah bwkwkw parah banget
drpiupou
huhh Nadia kakak mu itu beli dimana m, pengen kakak yang tengok dan playboy kAya dia
Nurika Hikmawati
kalau udh jodoh mah gak ke mana
Nurika Hikmawati
Nadia nih pasti cantik sekali ya... dikejar cowok tapi disebelin kk kelaa cewek
Dewi Ink
rupanya Nadia ini kembang sekolah 😅😅
Dewi Ink
banyak kasus seperti ini terjadi 🤣
Muffin🧚🏻‍♀️
Hmmmmm susah ini kalau jd nadiaaa
Muffin🧚🏻‍♀️
Lamaaa pakkkk duh kolot niii
🌹Widianingsih,💐♥️
uhuk....uhuk....(batuk)
cieeee disapa duluan lagi/Joyful/
🌹Widianingsih,💐♥️
salam kenal dulu ahhh...
haiiiii.....✋
Avalee
Kita liat aja dulu effortan si cinta monyet apa farhan ☺️☺️
Drezzlle
gaje banget Dani
Drezzlle
wah wajah mulus gitu pasti ganteng ding
CumaHalu: emang ganteng kak, makanya jadi buaya/Chuckle/
total 1 replies
drpiupou
belum nya ketinggalan
drpiupou
nah bener!
drpiupou
Hem Yusuf bukan muhrim nggak boleh pegang pegang
drpiupou
wkwkwkwk... kamu sih playboy sangat/Awkward/
drpiupou
hah kakak mu slalu bikin ulah tentang cewek trus mslhnya kan/Smile/

nanti tak tungguin dipinggir gang trus aku tumbuk KLO Lwat
CumaHalu: yang ini kak Alvin, karakternya alim bahkan jomblo akut dia/Grin/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!