Aku Pergi Gus,Aku Bukan Wanita Solehah

Risa bersiap siap untuk pergi kebutik ustadzah Halima setelah beberapa hari tidak kebutik karna sibuk merawat ummi fatimah yang sedang sakit.

Ummi Fatimah kini telah pulang dari rumah sakit.

.

" Risa"

Risa menoleh ke sumber suara.

" Ada apa ummi"

" Ini ummi bikin nasi goreng kebanyakan jadi kamu bawalah"

Risa tersenyum melihat sikap ummi fatimah yang mulai lembut kepadanya.

"Ummi buatin aku bekal"

.

" Kamu jangan kepedean ummi bikin nasi gorengnya

Kebanyakan nanti mubazir jika tidak ada yang makan" ujar ummi Fatimah masih dengan sikap gengsinya yang terlalu tinggi.

Risa meraih kotak bekal itu.

Cupp

Satu kecupan mendarat di pipi ummi Fatimah membuat ia melotot kearah Risa yang telah mencium pipinya.

" Terimakasih kasih ummi" ujarnya sambil berlari menjauh dari ummi Fatimah,karna takut terkena semprot dari ummi fatimah.

Ummi fatimah hanya geleng geleng dengan tingkah kekanak Kanakan menantunya Hingga sudut bibirnya terangkat menunjukkan sebuah senyuman tipis.

Sepanjang langkah kakinya Risa merasa aneh dengan tatapan para santri kepadanya, seperti tatapan orang yang sedang menangkap basah seorang pencuri.

Ketika telah sampai didepan butik ustadzah halima,Risa mengrenyitkan dahi melihat ustadzah halima menghampirinya dengan ekspresi wajah yang panik.

" Risa kamu sudah lihat media sosial "

" Memangnya ada apa ustadzah"

" Kamu dan Gus Zai trending topik ditwiter"

" Haaaaaa"

Risa lalu mengambil handphone nya dari dalam tas selempang yang ia gunakan.

Matanya membulat sempurna melihat beberapa video ditwiter dengan hastag seorang Gus pimpinan pondok pesantren menikah dengan wanita pelacur karna telah berzina.

Video pertama memperlihatkan Risa yang sedang memakai baju bikini dipinggir pantai dengan beberapa teman laki lakinya,ia terlihat enjoy berpakaian seperti itu meski banyak kaum laki laki berada disampingnya.

vidio kedua terlihat Risa sedang berciuman dengan seorang laki laki dan memakai bikini yang sama seperti Vidio pertama.

Risa mengeser layar handphone nya dan memperlihatkan sebuah foto dirinya dan Gus Zai,

terlihat Gus Zai hanya memakai handuk dan Risa dengan memakai baju seksi sepertinya gambar itu diambil pada malam itu ,

saat pertama kalinya Risa masuk kepesantren ini dan tanpa tidak sengaja masuk kedalam kamar Gus Zai.

Entah siapa yang telah mengambil gambar mereka secara diam diam.

Beberapa komen menyudutkan Gus Zai,dan beberapa lagi mengata gata ii Risa.

"Gus kok kelakuan nya kayak gitu,dikasih wanita Soleha malah milih wanita pelacur"

"Ning Salwa kamu terselamatkan"

" Ternyata GUs Zai tidak sealim yang kita fikirkan"

" Pantas aja pernikahan nya mendadak jangan jangan sudah Hamidin"

Risa merasa kepalanya pening membaca semua komentar yang menyudutkan Gus Zai. Dan dirinya.

Ia memang mengakui dirinya dulu begitu buruk tapi setelah kenal dengan Gus Zai dan berada di dalam ruang lingkup pesantren Al mukmin,ia ingin bertaubat dan ingin memperbaiki diri.

" Ustadzah apa boleh hari ini aku ijin dulu kepalaku rasanya sakit,aku ingin pulang menenamkan diri dulu"

" Baiklah pulang lah,dan istirahat lah" ujar ustadzah Fatimah menepuk bahu Risa seolah memberikan semangat disana.

Dengan langkah tergesa gesa Risa pulang kembali.

Glekkkk

Risa membuka pintu dengan perasaan tidak karuan terlihat Gus Zai tengah duduk disofa menoleh kearahnya dengan tatapan yang tidak bisa dijelaskan.

Matanya merah padam terlihat jelas emosi memuncak disana.

" Apa kamu sudah lihat video nya" tanya Risa hati hati.

Gus Zai tersenyum getir.

"Aku minta maaf aku tidak bermaksud memfitnahmu untuk ini"

Gus Zai bangkit dari duduknya

"Hmm tadinya aku berfikir kamu gadis baik baik dan kamu punya alasan mengapa malam itu kamu terpaksa berbohong kepada Abi dan mefitnahku"

"Tapi setelah aku lihat Vidio itu ternyata dugaanku salah kamu hanya wanita murahan yang datang ketempat ini.mungkin untuk bersembunyi dari laki laki yang belum puas dengan tubuhmu"

"Seharusnya aku mengusir mu dari dulu dari pesantren ini, kamu telah memfitnah ku dan sekarang lihatlah bahkan semua orang memandang aku sama kotornya dengan dirimu"

" Nama pesantren yang Abi bangun dengan kerja keras, nama baiknya tercoreng karena satu perempuan seperti kamu"

Berbagai makian hinaan yang dilontarkan Gus Zai kepada Risa.

Risa menahan air mata mendengar apa yang dikatakan oleh Gus Zai,harga dirinya sebagai seorang perempuan merasa sangat dilukai.

Gus Zai melangkahkan kakinya ingin pergi.

"Gus katakan apa yang membuat anda merasa diri anda suci sehingga memandang saya sekotor itu"

langkah Gus Zai terhenti,matanya masih memerah menahan segala emosi yang memuncak didalam dada.

"Apakah karna Gus anak dari ulama terkenal dikota ini,kenapa Gus sampai memandang saya sehina itu"

" Saya akui saya memang karap memakai pakaian terbuka,dan sering kali ketempat tempat yang dilaknat Allah tapi itu dulu,dan asal Gus tahu saya tidak sekotor apa yang Gus katakan"

" Dan saya sadar pakaian saya dulu memang sangat memalukan tapi bukan berarti saya menyerahkan kesucian saya kepada laki laki yang bukan suami saya"

Gus Zai tak bergeming ia tetap melanjutkan langkahnya.sedangkan Risa terduduk lesu disofa ,ia hanya butuh kekuatan dari suaminya bahwa apa yang ada dividio itu hanya masa lalu yang jejaknya ingin ia hapus tapi Gus Zai sama saja dengan yang lainnya,yang menghakiminya tanpa melihat kalau sekarang ia sedang berusaha memperbaiki dirinya.

"Ya Allah kenapa rasanya semakin rumit,aku ingin berubah yaAllah, tapi kenapa semuanya sulit?"

Risa bangkit dari duduknya bergegas keluar dari pesantren,dia tidak peduli lagi dengan berneto yang mungkin saja akan menangkapnya.

Ia hanya butuh ruang untuk menenangkan dirinya dari huru hara yang ada dipesantren,ia juga belum siap dengan segala macam pertanyaan yang akan diajukan kiAi jaffar terhadanya meskipun kiAi Jaffar terkenal bijak namun tetap saja ia belum siap.

Menenangkan diri itu pilihan yang terbaik untuk sekarang.