NovelToon NovelToon
DELUSI

DELUSI

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:239
Nilai: 5
Nama Author: Prameswari Ayu

Aku tau,kamu tau..


komunikasi adalah kunci terjalinnya suatu hubungan bagaimana jika kamu menikahi seorang pria yang sulit di ajak berkomunikasi?

Hubungan yang mulai membaik harus di hancurkan karena rahasia yang mulai terkuak.

Yuk ikuti kisah nisma dan zykra...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Prameswari Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

part7

Nisma's pov...

Saat membuka mata aku terkejut menatap mata suamiku yang sedang menatapku tidak lupa dengan senyum segaris nya.

" Selamat pagi " sapanya masih dengan senyum di bibirnya tidak lupa dengan tatapan mata yang membuat ku takut saat pertemuan pertama. Melihat tatapan matanya aku hanya terpaku memandangi wajahnya dan cupp... Hangat bibir tipisnya mendarat mulus di bibirku dan dia berucap lagi "Ini tidak apa-apa kan? Mmm..kita harus terbiasa dengan sentuhan agar lebih cepat saling mengenal " . Dia berlalu sambil mengusap pucuk kepalaku. Di perlakukan romantis membuat kadar dopamin ku meningkat drastis ku usap bibir yang masih terasa hangat nya kecupan itu.

Aku jadi teringat perbincangan tadi malam kita memutuskan untuk istirahat karena kami sangat kelelahan. Tidak ada malam pertama karena sepakat akan saling mengenal dan menyelami perasaan satu sama lain. Aku tentu saja berterimakasih atas keputusan yang mas zykra ambil karena dia mementingkan perasaanku. Aku memang menyukai suamiku tapi itu hanya sebatas perasaan suka yang biasa aku rasakan jika melipat pria tampan hhhee. Aku juga tidak bodoh memang aku menyukai suamiku tapi aku juga berpikir jernih untuk tidak mudah jatuh cinta padanya tapi melihat perlakuan nya yang manis aku ragu untuk tidak mudah jatuh hati padanya terlebih barusan saat aku bangun dan mendapati tubuhku berada di pelukannya sungguh membuat hatiku bergetar.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Pagi ini setelah kami membersihkan diri mas zykra mengajakku untuk bersarapan di restoran yang terdapat di seberang hotel katanya itu restoran baru. Pagi ini aku memakai dress selutut berwarna biru langit dengan corak bunga daisy sedangkan suamiku memakai kaos abu tua di padupadankan dengan celana pendeknya. Sungguh melihatnya berpakaian santai tidak terlihat bahwa pria yang ada di sampingku berumur 35 tahun.

Saat di restoran kami memesan menu sarapan karena restoran baru ini hanya menghidangkan satu menu. Saat makanan datang ternyata di dalam menu itu adalah american breakfast. Waiters menyajikan pancake dengan sirup maple di taburi blueberry di atasnya Selain itu, ada juga omelet yang bisa diisi dengan berbagai topping seperti keju, ham, atau sayuran.

" American breakfast " Gumamku.

" Sejujurnya aku tidak suka nasi " ucap suamiku. pantas saja kemarin aku tidak melihatnya makan.

" Tidak apa-apa kan jika makan di restoran ini "

" Tidak apa-apa, sudah terlanjur " Jawabku dengan senyuman paksa agak kesal sedikit pasalnya yang aku bayangkan menu sarapannya adalah nasi uduk.

Sarapan pagi itu aku nikmati dengan tenang ternyata tidak buruk tidak memakan nasi di pagi hari. Setelah sarapan kami kembali ke hotel seharian kami hanya menghabiskan waktu di dalam. Kami mengobrol saling menanyakan apa yang di suka dan tidak suka dari obrolan itu aku sedikitnya tahu ternyata selain tidak suka nasi suamiku juga alergi terhadap makanan yang terdapat olahan kacang kacangan. Selain itu juga ternyata dia tidak banyak bicara jadi hanya aku yang bertanya dia hanya menjawab.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Setelah dua hari berada di hotel, zykra mengajakku untuk pulang ke rumah orang tuanya terlebihdahulu. Sebab ibunya berpesan sebelum pergi ke rumahnya sendiri alangkah baiknya jika ia membawa nisma ke rumah orang tuanya. Sesampainya di rumah mertuaku aku disambut dengan baik dan kebetulan kedatangan kami di waktu makan siang jadi saat itu kami makan siang bersama.

Setelah makan siang nisma di ajak berbincang oleh ibu mertunya di halaman belakang rumah. Disana terdapat berbagai tumbuhan yang indah dan tempat bersantai yang nyaman.

" Ibu tahu tidak mudah menghadapi zykra. Tapi kamu harus tahu bahwa dia tulus sama kamu." Ucap ibu mertuaku tersenyum.

" Iya ibu, mas zykra tidak menyukai nasi " Jawabku sambil tersenyum. Mendengar itu ibu mertuaku tertawa hingga mengeluarkan air mata entah bagian mana yang ia tertawakan. Apakah ia menertawakan anaknya yang tidak memakan nasi.

" Ya dia memang tidak memakan nasi " kata ibuku sambil mengelap sudut matanya yang berair akibat tertawa. " Dia memiliki trauma berat terhadap nasi ".

Mendengar apa yang ibu mertuaku katakan aku tercenung ternyata suamiku bukan tidak suka nasi melainkan hanya trauma pantas saja saat aku menanyakan kenapa tidak suka nasi dia hanya menjawab " hanya tidak suka " . Ibu mertuaku menggenggam tanganku dan kembali berkata " Dia pernah hampir mati karena memakan nasi yang terdapat kacang-kacangan dan tidak sengaja memakannya." Belum sempat aku bertanya ponsel ibu mertuaku berdering dan dia pamit untuk menerima panggilan masuk nya. Di tinggal sendirian membuatku bingung untung ada anak kucing yang datang menjilat kaki ku aku berjongkok dan mengusap kepala kucing itu.

" Oh manisnya . Siapa namamu"

" Kucing". Tunggu itu bukan suara kucing itu suara manusia saat menengok aku mendapati bagas yang sedang terduduk di tempat yang sebelumnya ibu mertuaku duduki. Otomatis aku langsung terduduk karena kaget dengan kehadirannya yang tiba-tiba untung saja halaman belakang di tumbuhi rumput sintesis jadi celanaku tidak kotor.

" Astaga" ucapku sambil mengelus dada.

" Begitu saja kaget. Lagian kamu, kucing di ajak bicara" ucapnya mengejek.

" Aku hanya menanyakan namanya" jawabku sewot.

" Kucing namanya kucing."

" Semua tau mahluk ini kucing bukan bebek "

" Iya dan aku memberi namanya kucing"

" Nama apaan itu hahaha " aku tertawa lepas mengetahui nama kucing nya kucing " sungguh tidak kreatif." ucapku lagi masih dengan tertawa.

Aku mengobrol cukup lama bersama bagas entahlah mengobrol dengannya seru aku seperti mendapat teman baru karena mungkin kami seumuran jadi obrolan kami nyambung tidak seperti mengobrol dengan kakaknya mas zykra obrolah kami selalu saja singkat karena dia tidak bisa mencairkan suasana. Omong-omong aku jadi teringat suamiku, dimana dia karena setelah makan siang dia tiba-tiba menghilang. Jadi aku memutuskan untuk mencari nya. Setelah berpamitan dengan bagas aku masuk ke dalam tapi aku bingung harus mencarinya kemana aku melihat ke sekeliling dan mendapati suamiku turun dari tanggu buru-buru aku menghampirinya.

" Mas zykra .." belum sempat aku menyelesaikan apa yang ingin aku katakan suamiku berkata.

" Ayo kita pulang ke rumahku " ucapnya.

Belum sempat aku menjawab, dia menggandeng tanganku dan membawaku ke luar. Rupanya dia telah membawa tasku yang aku lupakan saat akan memasuki mobil aku melihat bagas di samping rumah sedang menggendong kucing dia tersenyum dan melambaikan tangannya, aku membalas melambaikan tangan dan tersenyum setelah itu aku masuk ke dalam mobil. Di sepanjang perjalanan kami hanya diam aku jadi bingung tadi menuju rumah orang tuanya dia masih berbicara sepatah dua patah kata tapi sekarang dia diam membisu. Aku tidak ingin ambil pusing mungkin dia sedang fokus dan melihat nya sedang fokus seperti itu membuat kadar ketampanannya bertambah. Aku jadi tersenyum sendiri.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!