NovelToon NovelToon
Kukira Rumah Ternyata Neraka

Kukira Rumah Ternyata Neraka

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh
Popularitas:266k
Nilai: 5
Nama Author: Muhammad Yunus

Suami terbangsat adalah suami yang berusaha menjadi pahlawan untuk perempuan lain namun menjadi penjahat untuk istrinya sendiri. Berusaha menjadi teman terbaik untuk perempuan lain, dan menjadi musuh untuk istrinya sendiri.


Selama dua tahun menikah, Amora Juliansany tidak pernah mendapatkan perhatian sedikitpun dari sang suami yang selalu bersikap dingin. Menjadi pengganti mempelai wanita yang merupakan adiknya sendiri, membuat hidup Amora berada dalam kekangan pernikahan.

Apalagi setelah adiknya yang telah ia gantikan sadar dari komanya. Kedekatan sang suami dan adiknya hari demi hari membuat Amora tersiksa. Mertuanya juga ingin agar Amora mengembalikan suaminya pada adiknya, dan menegaskan jika dia hanya seorang pengganti.

Setelah tekanan demi tekanan yang Amora alami, wanita itu mulai tak sanggup. Tubuhnya mulai sakit-sakitan karena tekanan batin yang bertubi-tubi. Amora menyerah dan memilih pergi meninggalkan kesakitan yang tiada akhir.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Yunus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rindu yang menyesakkan

Megan tak tahu pasti apa yang terjadi dalam hidupnya beberapa bulan terakhir ini? Namun, satu yang pasti hubungannya dengan Sunny benar-benar tak bisa dilanjutkan. Megan tidak bersedia menemui gadis itu, apapun alasannya.

Otaknya benar-benar ingin menemukan keberadaan Istrinya, walau sampai detik ini keberadaan wanita itu belum diketahui. Rindu yang dirasakan Megan menyesakkan dadanya.

Hanya Bobin yang menjadi teman bercerita.

"Tuan, untuk malam ini apa saya harus menggantikan tuan di acara Tuan Smit? Bobin menatap tuannya dengan tatapan khawatir.

Mata Megan melirik sekilas, sebelum akhirnya laki-laki itu menggelengkan kepalanya. "Aku akan datang menemanimu." ucapnya memberi keputusan.

Malam itu Megan menghadiri pesta pernikahan putri rekan kerjanya yang sangat akrab. Tidak hanya dirinya, bahkan kedua orang tuanya juga mendapat undangan.

Akan tetapi kedua orang tuanya tidak bisa hadir karena sedang tak berada di tanah air.

Pesta kalangan atas memang kerap menjadi ajang pertemuan bisnis. Mereka berlomba-lomba menunjukkan keunggulan agar menarik investor dengan mudah, begitu juga yang dilakukan sebagian besar para tamu malam ini, meskipun mereka tampil glamor dengan barang branded yang melekat di tubuh.

Megan tiba bersama dengan Bobin, kedatangannya sempat menarik perhatian sebagian besar tamu undangan. Tapi lelaki itu cuek dan tak ambil pusing. Megan lebih tertarik mencari si pemilik acara untuk mengucapkan selamat, hanya saja belum sempat menemukan orang yang dicari, Megan justru bertemu dengan Dewiani ibu mertuanya, disamping wanita paruh baya itu ada gadis yang sudah dihindari nya beberapa bulan belakangan.

"Nak Megan, kamu apa kabar, sudah lama rasanya kita tidak bertegur sapa." Dewiani tidak menyangka bisa bertemu Megan malam ini. Kesempatan ini digunakan untuk menyapa lelaki itu dan dia juga ingin mendiskusikan sesuatu yang sejak lama ingin dibicarakan.

Laki-laki itu mengukir senyum palsunya, dan membalas uluran tangan ibu mertuanya.

"Ibu minta maaf kepadamu, sungguh tentang kepergian Amora kami sebagai orang tua tidak tahu apa-apa."

Megan menaikkan sebelah alisnya. Apakah wanita dihadapannya ingin membicarakan masalah pribadi di pesta orang? Sungguh?

Lagi pula. Terhitung sudah tiga bulan lamanya Amora pergi. Bukankah sudah basi jika wanita itu baru membahasnya sekarang.

"Kak, aku sangat merindukanmu." Sunny berusaha mendekati Megan, tetapi Megan segera menepis pelan tangannya.

Hal itu dilihat langsung oleh Dewiani, akan tetapi Megan tak bisa lagi berpura-pura.

Setiap kali Sunny memberikan perhatian dan meluapkan kasih sayang untuknya, hanya tersisa rasa bersalah yang semakin besar. Megan pikir dia bisa kembali dengan Sunny, dulu mereka pernah saling mencintai. Mereka hanya harus kembali terbiasa bersama. Namun, sebanyak apa pun waktu yang dihabiskan Megan dengan Sunny, tak bisa menghapus sosok lain dari hati dan pikirannya.

Megan tak bisa berhenti memikirkan Amora, saat bekerja, saat sedang sendiri atau bahkan saat bersama Sunny sekalipun.

Sunny juga tak bodoh. Dia selama ini pun Sunny menyadari kalau hati Megan tidak lagi miliknya. Tak ada lagi cinta di mata laki-laki itu saat menatapnya dan juga pelukan yang terasa hambar setiap laki-laki itu membalas dekapan tubuhnya. Namun Sunny ingin berusaha. Dia yakin bisa menarik kembali hati Megan yang pernah diisinya selama bertahun-tahun. Dia adalah seorang perempuan yang pernah menggerakkan Megan berkorban dan rela melakukan apapun. Tak masuk akal jika dia tak bisa kembali mencuri hati laki-laki itu.

"Kak, beri aku kesempatan agar bisa membuatmu melupakannya. Kamu dan dia itu semua hanya perasaan sementara."

Sunny masih berusaha meraih tangan Megan. Namun, lagi-lagi lelaki itu berhasil menghindar.

"Aku sangat merindukannya. Rasanya sangat menyiksa saat tidak bisa melihatnya walau hanya sehari. Tiga bulan ini sungguh menyiksaku. Aku tak bisa melepas istriku. Maafkan aku, Sunny."

Megan menatap mata perempuan yang tampak begitu patah hati mendengar penuturan dari mulutnya.

"Tega sekali kamu mengatakan itu pada Sunny, Megan." Dewiyanti menunjuk dada Megan dengan telunjuk tangannya disertai dorongan pelan.

Perasaan amat bersalah Megan pada Amora semakin besar mana kala menyadari perempuan itu tak memiliki tempat untuk pulang, bahkan ingin menyangkal bagaimanapun bukti sudah ada di depan mata. Tak hanya dirinya yang mengabaikan wanita itu, bahkan keluarganya sendiri.

"Apa tidak ada setitik ke khawatiran kalian pada Amora?" Megan membuang muka, merasa tidak siap mendengar kalimat dari dua perempuan dihadapannya.

"Untuk apa? Dia sendiri yang memilih pergi, jika dibandingkan dengan rasa khawatir, kami justru merasa malu karena tindakannya yang tak beradab."

Megan menggeleng pelan. Sesuai dugaan, jawaban yang didengarnya buruk.

"Kamu harus segera menikahi Sunny, bagaimanapun kalian sudah sepantasnya bersama."

"Bagaimana mungkin?" Sentak Megan.

Obrolan serius mereka menarik perhatian, orang mulai berbisik-bisik membicarakan mereka, dari segelintir orang berubah jadi kelompok yang lebih besar. Dan itu membuat Megan kesal, laki-laki itu ingin segera pergi, akan tetapi acara bahkan belum dimulai.

"Sial!"

1
Felycia R. Fernandez
Verel manusia yang baik banget,suka membantu dalam apapun kondisi nya.
dulu juga membantu Amora, sekarang Megan...
Felycia R. Fernandez
terima takdir mu Megan,lepaskan Amora...
jalani kehidupan mu lebih baik lagi ke depan....
itu obat satu satu nya untuk hati mu
Ais
Waduh ada apa knp kamu nangis mora apakah ada perkataan varel yg menyinggung hati dan pikiran kamu smoga ngak ya mora
dewi rofiqoh
Sekarang dinanti-nanti dulu disakiti, bu melinda.. Bu melimda
Liana CyNx Lutfi
hemmmmm3 melinda klu ada maunya sok baik
Liana CyNx Lutfi
Perempuan yg dl mereka hina bahkan direndahkan oleh orang2 sekitarnya ternyata adalah prempuan yg pnya hati seluas samudra ..syakila wanita yg tau berbalas budi tdak seperti sunny anak kandung seperti anak tiri serakah licik bhkan membunuh
Mama Oya
Sepertinya mantan Varel itu si Sunny.
dewi rofiqoh
Lanjuut kak
Yurike
samboja, Kaltim kak
Y. Kasanova
Mertua ini lebih kejam dari ibu tiri
Y. Kasanova
Dimn kotanya mbk
dewi rofiqoh
Bu melinda hanya mencari pembenaran untuk dirinya sendiri, baginya apapun yang dilakukan amora dulu / shakila sekarang tetap salah
rian Away
yah cupu anying
Felycia R. Fernandez
nah bener tuh...
dulu disuruh menjauh,setelah jauh malah di cari...
bisa mikir gak sih apa mau nya,seenak hati aja...
Liana CyNx Lutfi
Dasar mantan mertua gk beradab ,Amora sekarang sdh pnya suami yg tulus mencintai..melinda dr pada km sibuk menganggu mora urus aza'anakmu megan biar cepet smbuh
Intan Marliah
Luar biasa
Neng Saripah
kepalaku ikut ngebul gara2 kelakuan mak lampir....Iiih greget ga ada berubah2nya itu orang
Felycia R. Fernandez
muka tembok bener nih si Melinda 🤣🤣🤣🤣
dewi rofiqoh
Bu melinda ngaca dulu sebelum bilang varel dan shakila gk punya hati....
Ingat bagaimana dulu kamu memperlakukan shakila
Dianra Malakut
ga nyadar diri si melinda bilang ga pnya hati,, situ dlu dizalimi amora pnya hati ga, ada belas kasihan ga, boro2 kan. hnya krna amora anak org kaya situ ngemis2 minta bntu amora buat anak loe, klo amora miskin mana sudi loe ngemis mnta bntu amora. emak sama anak nya sma2 ga tau dri dlu amora d sia2in giliran amora kaya d butuhin, pada sakit mereka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!