Peraturan yang sulit dijalankan Rizki begitu sulit bagi Rizki untuk tidak menyatakan perasaannya pada sahabatnya, mampukah Rizki untuk menjalankan peraturan orang tuanya untuk tidak pacaran sampai lulus sekolahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 32
Rizki diam-diam chat sama Prapti takut ketahuan kedua kakaknya yang akhirnya bakal dikasih tahu ke orang tua dan akhirnya dikasih hukuman karena sudah berani melanggar peraturan yang dikasih.
"Woy Ki diem saja dari tahu, diajak ngobrol juga tidak sopan sama sekali kamu tuh bikin kesal saja!" protes Sisca melihat Rizki sibuk sendiri sama handphone nya.
"Eh Kak maaf-maaf, Rizki lagi main games mumpung sudah belajar kan bisa main games walaupun sebentar kan." ucap Rizki berusaha santai supaya tidak ketahuan dirinya kaget karena dipanggil sam Sisca dengan nada keras.
"Huh cuman main games saja tidak dengar orang bicara, kedepan yuk sudah lapar nih apa bunda sudah selesai masak iya." lanjut Sisca pegang perutnya mulai demo minta diisi.
"Oke hayo deh semoga makan malam ada ayah iya, masa setiap malam kita makan tanpa ada ayah mana enak kan." lanjut Rizki langsung matikan handphone nya supaya tidak ketahuan isi chat nya bareng Prapti tadi.
Ikutin langkah Sisca buat jalan menuju dapur, berharap malam ini bisa makan malam bersama kedua orang tuanya.
**
Bela tarik tangannya Brata untuk pergi dari dapur, rasanya tidak suka melihat Brata selalu dekat sama Meta walaupun sekedar bantuin masak untuk makan malam.
"Hayo Papi tunggu saja dimeja makan ngapain sih disini, dapur itu tempatnya ART masak bukan tempat majikan bikin malu saja jijik lihat dapur berantakan begini." protes Bela tidak suka.
"Kata siapa dapur tempat ART saja, dapur bisa jadi tempat suami istri bermesraan sambil masak selama tidak ada orang disini." ucap Meta merasa bangga karena Brata selalu ada waktu dan alasan berduaan sama dirinya, beda sama Bela ada saja alasan untuk menghindar.
"Kalo tidak suka lebih baik Mami kumpul sama anak-anak saja, Papi senang masak bareng Bunda tidak merasa jijik apa lagi malu karena sering ke dapur." ucap Brata santai karena semenjak menikah sama Meta sudah terbiasa berduaan didapur bahkan sambil modusin Meta.
"Huh menyebalkan sekali Papi ini!" bentak Bela kesal karena Brata tidak bisa diajak untuk pergi dari rumah.
Sejujurnya dirinya bingung kenapa merasa kesal melihat Brata selalu berduaan sama Meta berlama-lama didapur dengan alasan masak bardua.
Meta senyum sinis melihat Bela kesal, Meta langsung melanjutkan masak nya dan mengabaikan Bela yang masih berdiri sambil kesal melihat dirinya dan Brata mulai melanjutkan masak.
**
Bagas ajak Rizki main Playstation sambil nunggu orang tuanya masak, senang rasanya punya adik yang bisa diajak main games bareng walaupun ada Kamal tapi rasanya lebih seru main games bareng anak kecil.
"Ki di sekolah kamu tidak modusin temen sekolah kan?" tanya Bagas melihat Rizki fokus main Playstation nya.
"Mana berani Kak, semua teman cewek kan temenan sama kak Sisil dan kak Sisca yang pastinya mereka bakal cerita sama kedua kakak yang cerewetnya seperti petasan berisik." ucap Rizki pura-pura, mana mungkin berani jujur.
"Bagus lah Ki, soalnya kalo sudah modus yang akhirnya pacaran diam-diam bisa khilaf memang sih tidak semua laki-laki begitu tapi buat jaga-jaga iya jangan sampe modusin anak orang, kalo kagum boleh tapi jangan berlebihan oke soalnya Kakak saja suka sama teman saja waktu kuliah dan berani modusin ajak jalan bareng iya setelah lulus kuliah soalnya takut dimarahin sama papi." lanjut Bagas terus terang, selama sekolah tidak pernah jalan sama teman sekolah karena takut ketahuan orang tuanya.
"Siap Kak tenang saja." lanjut Rizki santai, berharap tidak ketahuan dirinya mulai modusin Prapti lewat chat pribadinya.