Hallo readers kembali ketemu di novel author yang ke 4.
kali ini ceritanya agak lain ya, author lagi pingin bawa cerita yang ada sedikit mistis nya, selamat membaca ....
Dio fandi pradika seorang cassanova yang terjebak di sebuah kampung yang jauh dari keramaian, dia di temukan oleh seorang pria yang misterius di dalam hutan, dan ia di bawa oleh pemuda itu ke luar dari hutan dan di bawa ke sebuah pondok sederhana yang berada di pinggir hutan.
pondok yang di tempati oleh seorang wanita cantik yang berhijab.
next...langsung ke episode satu ya readers
Mohon dukungannya ya ...HAPPY READING
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. Mia. t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TDPJP 30
Hanifah sibuk di dapur memasak untuk makan malam, sebenarnya tadi saat pulang dari mengajar, Hanifah sudah membelikan makanan di warung yang ada di desanya, karena Hanifah tak memiliki lemari pendingin jadi Hanifah selalu memasak langsung habis dan bahan bahannya juga beli seperlunya.
Dio, reyhan, dan nino sedang berbincang di teras rumah di temani dengan segelas kopi dan ubi dan jagung rebus.
" Tuan, kapan tuan akan kembali ke kota, apa tuan betah tinggal di sini " tanya reyhan.
" Tunggu sampai mereka lengah, biarkan mereka menganggap aku telah mati , Sampai di mana penyelidikan kalian tentang percobaan pembunuhan terhadap ku?" sahut dio.
selama ini dio bukannya diam saja, selama ini setelah dia mengantar hanifah ke sekolah, dia langsung pergi melewati hutan untuk sampai ke desa di pinggiran hutan yang jaraknya tak jauh dari kecamatan, kurang lebih 3 jam perjalanan, di desa itu internet sudah masuk , dio membutuhkan waktu 2 jaman untuk mencari informasi yang ada di perusahaannya dan kemudian ia balik kembali ke desa dan menjemput hanifah kembali.
" Sepertinya orang terdekat anda tuan, yang melakukan semua itu " jawab nino.
" pak atmo dan mobilmu juga menghilang tanpa jejak, keluarga pak atmo pun saat ini sedang mencari keberadaan pak atmo, tapi kami terus mengawasi keluar pak atmo, dan selama ini tak ada yang mencurigakan dengan keluarga pak atmo " ucap reyhan.
" Awasi carlos " ucap dio
" maksud tuan " tanya reyhan.
Dio tersenyum tipis " awasi saja dia, nino lakukan tugasmu dengan baik, setelah kasus ini selesai, berhentilah jadi detektif, dan Masuklah keperusahaanku " ucap dio.
" Tuan..." ucap pelan nino dan menatap nanar dio.
" tidak usah menangis atau berterimakasih, aku tahu aku orang baik, aku suka membantu dan menolong orang, jadi perlu terharu " ucap dio .
reyhan dan nino menghela da melepaskan nafasnya pelan.
" Bukan seperti itu tuan dio fandi pradika, saya suka dengan pekerjaan ini, saya lebih suka berurusan dengan kasus seperti ini daripada harus berurusan dengan keras kertas putih itu, sangat membosankan " ujar nino.
" cek...kalau begitu kamu akan aku jadikan pengawal prioritasku, tidak ada penolakan atau pengeyelan dan tak ada panggilan tuan jika kita bertiga seperti ini, panggil seperti dulu" ucap dio .
Reyhan tersenyum sambil mengejek ke arah nino, sedangkan nino hanya menghela nafas pelan, ia tahu bagaimana dio kalau sudah memutuskan sesuatu, tak akan bisa di bantah.
" tapi reyhan memanggil anda tuan muda " kata nino.
" siapa bilang...mulut dia itu lebih kejam jika memanggilku " mendengar itu nino langsung melihat ke arah reyhan, reyhan hanya nyengir kuda.
" si walid, pria mesum, si tukang cocok tanam, playboy cap gerobak sampah, buaya berekor panjang, sang pendaki gunung kembar...selanjutnya tanyakan sendiri, jadi biarkan saja itu mulutnya memanggilku apa saja " ucap dio sambil menatap tajam reyhan.
reyhan hanya tersenyum lebar mendengar julukan yang ia lontarkan pada bosnya itu, Bos yang suka sekali bergonta ganti wanita untuk melayani kepuasannya.
" Tuan ...apa nyonya muda sudah tahu kelakuan tuan muda yang suka koleksi wanita wanita seksi " tanya reyhan.
" Ssttt...mau aku sumpal mulutmu, diamlah jangan bahas itu " kata dio sambil menempelkan telunjuknya ke bibirnya dan kemudian menoleh ke sekeliling.
" Jangan bahas itu, di sini banyak kuping yang tak terlihat " ucap dio.
" tuan muda sepertinya nyonya muda orang yang baik dan tulus, apa anda..." dio langsung berdiri dan mengapit leher reyhan di lengannya.
" Aku bilang tutup mulutmu reyhan sanjaya "
" ampun tuan ...aku akan tutup mulut "
Dio melepaskan lengannya dan memukul bahu reyhan pelan.
" Kembali ke masalah awal, jangan bahas masa lalu, sekarang aku sudah bertobat "
ketiganya kembali terlihat serius, reyhan dan nino mendengarkan penjelasan rencana dio.
" jika papa dan mama sudah tahu keadaanku, bilang pada mereka untuk berpura-pura aku belum di temukan, bilang papa untuk berhati hati, nino berapa orang yang menangani kasus ku, untuk saat ini saya dan bos saya tuan ...eh bang " jawab nino.
" Apa dia bisa di percaya "
" kami selalu menekankan kepercayaan pada klien bang " ucap nino.
" baguslah, besok kita akan ke kota suruh bosmu menemuiku di sana, kita akan bahas rencana kita lebih lanjut "
" baik tuan ...bang " jawab nino.
" Mas, bawa mereka masuk hari sudah mulai gelap " ucap Hanifah lembut.
" siap sayang, apa makan malamnya sudah siap " sahut dio.
" sudah .." sahut hanifah dengan muka merah dan senyum malu saat dio memanggilnya sayang dan langsung masuk ke dalam lagi.
" imutnya tuan..." ucap reyhan dengan mata tertuju pada hanifah.
" turunkan matamu atau besok matamu tidak akan bisa terbuka "
" Ayo masuk, di sini kalau jam jam segini, tuh makhluk dari hutan pada keluar " ujar dio.
mendengar itu reyhan langsung nyelonong duluan masuk ke dalam, ia teringat kejadian di hutan kemarin.
*****
Setelah makan malam dan menjalankan sholat isya kini mereka berkumpul di ruang tamu.
" hani, apa kamu sudah izin le sekolah untuk libur besok "
" sudah mas "
" besok kita akan berangkat pagi pagi, agar pulangnya nanti tidak kelamaan, besok pak lurah akan ikut kita ke kota " ucap dio
" iya mas .."
" nyonya muda, maaf ya....boleh saya tanya?" tanya reyhan.
" iya ..."
" Apa di desa ini memang banyak hantunya ya, apa warga di sini nyaman hidup seperti ini " tanya reyhan.
hanifah tersenyum manis "makhluk-makhluk itu akan muncul jika mereka merasa terganggu, tidak hanya di desa ini, dimana pun kita hidup kita semua berdampingan dengan makhluk-makhluk tak kasar mata dan ... " ujar hanifah.
belum sempat hanifah melanjutkan kalimatnya, tiba-tiba pintu rumah terbuka dan ada sebuah angin kencang berhembus dari arah pintu masuk.
hanifah dan dio langsung saling bertatapan sedang reyhan dan nino langsung menatap ke arah pintu.
" kenapa kamu harus membahas hal itu bang rey, jadi nongolkan mereka " ucap nino.
" aku kan hanya bertanya, bukan mau ngomongin mereka " sahut rey.
tak lama pintu itu tertutup kembali dengan keras sehingga membuat reyhan dan dio terlonjak dan langsung memegang dadanya.
" tidak sopan sekali...datang tak di undang, masuk tak permisi " gumam reyhan Kembali.
kini udara di ruangan itu menjadi sangat panas, hanifah berdiri dari duduknya dan kemudian segera mengambil Al Qur'an yang ada di dalam kamarnya, untung dia selalu menjaga wudhunya.
" han..." ucap dio yang mengikuti istrinya.
" bukan mereka mas, ini yang lain, aku merasakan kekuatan yang besar menyelimuti rumah ini " ucap Hanifah nampak gelisah.
Hanifah berjalan ke ruang tamu dan kemudian dia membuka Al Qur'an nya dan membacanya perlahan.
" Ada apa dio " kata reyhan yang melihat muka dio dan hanifah nampak menegang.
" Kamu akan tahu sebentar lagi, ini seperti film yang pernah kamu lihat, ayo bantu hanifah berdoa " ucap dio dengan nada serius.
reyhan tahu ini bukan suasana yang aman, ia tahu bagaimana mana dio serius atau bercanda.
keempatnya duduk melingkar, hanifah terus melafalkan ayat-ayat suci Al Qur'an, sedang dio, reyhan, dan nino berdoa dengan kemampuan mereka.
tak berselang lama sebuah ledakan besar terdengar di atas rumah hanifah.
reyhan dan nino langsung melihat ke atas.
" terus berdoa " seru dio.
Braakk....duar..
" Aaahh...."
###
Assalamualaikum readers HAPPY READING jangan lupa jejak cintanya ya...
hanifah selalu percaya dengan dio karena tidak mungkin dia melakukan hal rendah seperti itu, bisa2 dio akan dihajar oleh kakek dan bapak hanifah....
mau minta maaf apa masih tetap mau balas dendam loe hantu umar🤣