NovelToon NovelToon
Harem Sang Putri

Harem Sang Putri

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Reinkarnasi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Romansa / Cinta Istana/Kuno / Satu wanita banyak pria
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: miaomiao26

Seharusnya, dengan seorang Kakak Kaisar sebagai pendukung dan empat suami yang melayani, Chunhua menjadi pemenang dalam hidup. Namun, kenyataannya berbanding terbalik.

Tubuh barunya ini telah dirusak oleh racun sejak bertahun-tahun lalu dan telah ditakdirkan mati di bawah pedang salah satu suaminya, An Changyi.

Mati lagi?

Tidak, terima kasih!

Dia sudah pernah mati dua kali dan tidak ingin mati lagi!
Tapi, oh!

Kenapa An Changyi ini memiliki penampilan yang sama dengan orang yang membunuhnya di kehidupan lalu?!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon miaomiao26, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. Konfrontasi

Suara roda kereta berderak lembut di atas jalan berbatu, menebar getaran halus di sepanjang dinding kayu. Aroma dupa dari dalam ruangan kecil itu bercampur samar dengan wangi teh yang masih mengepul di teh yang baru di seduh.

Mendengar itu, Chunhua hanya tersenyum kecil. “Gagal?” ulangnya pelan. “Belum gagal, karena ini baru permulaan.”

Jing Zimo meletakkan cangkirnya, bunyinya beradu lembut di atas meja kecil. “Permulaan?” tanyanya dengan nada menggoda, tapi matanya menyipit tajam. “Mungkinkah ada rencana besar lain?”

Kemudian, seperti baru menyadari sesuatu, ia meraih tangan Chunhua dan menaruhnya di dadanya sendiri. “Mungkinkah Yang Mulia sudah tidak percaya padaku?” rajuknya, dengan senyum yang tak sepenuhnya lembut.

Chunhua menatapnya lama sebelum menarik tangannya perlahan. Senyum tipis melengkung di bibirnya, tanpa kehangatan. Ia mengangkat jari, menelusuri garis pipi Jing Zimo dan berhenti di sudut bibirnya. “Putri ini pernah bermimpi,” ucapnya, sama sekali tidak nyambung. “Mo’er mengkhianatiku dengan sangat buruk.”

Jing Zimo mengernyit. Bayangan muram melintas di matanya. Ia meraih tangan Chunhua, menggenggamnya kuat. “Bagaimana mungkin aku mengkhianatimu?” desisnya, “Yang Mulia tahu benar apa yang aku inginkan.”

Chunhua sedikit mencondongkan tubuh, matanya menatap lurus ke dalam mata gelap Jing Zimo. “Dalam mimpi itu, kamu terlalu tidak sabar,” bisiknya, “kamu memilih pihak lain dan membantunya membunuhku. Hatiku... sangat sakit.”

Kereta berguncang sedikit dan dalam keheningan yang sesaat itu, Jing Zimo menatapnya tajam. Lalu, dengan gerakan cepat, ia mendorong Chunhua hingga punggungnya menabrak dinding kayu di belakang. “Siapa kamu?” suaranya serak dan rendah.

Chunhua hanya tersenyum. Cahaya dari jendela kecil memantul di matanya. “Chunhua,” jawabnya, ringan.

"Kamu bukan Putri Agung!" Tangan Jing Zimo berpindah dari menekan bahu menjadi mencekik Chunhua.

Seperti tidak menyadari hidupnya sedang dalam bahaya, Chunhua masih tersenyum dan sempat bertanya, "kenapa bukan dia?"

"Tentu saja karena aku masih bisa mencekikmu," jawabnya, "jika itu Murong Chunhua, dia tidak akan diam dan berbicara tentang kecurigaan."

Chunhua mengangguk kecil, sedkit kesulitan karena cekikan itu. "Jadi dia tipe yang habisi dulu baru cari tahu?"

Tekanan di leher Chunhua mengencang, Jing Zimo menatap tajam, suaranya berubah menjadi geraman rendah. "Siapa kamu? di mana Murong Chunhua?"

Chunhua terkekeh. Suara tawanya pelan tapi dingin, seperti sesuatu yang keluar dari kegelapan. Untuk sesaat, bulu kuduk Jing Zimo berdiri. Ia bahkan tidak menyadari kapan Chunhua mencengkeram pergelangan tangannya.

Ia baru sadar ketika posisinya sudah terbalik, punggungnya menghantam kursi dan Chunhua menekannya kuat. Tangan ramping yang mencekik lehernya terasa dingin dan luar biasa kuat.

Tidak cukup lemah seperti tangan wanita yang dibesarkan untuk menyulam dan memetik dawai.

"Bukankah sudah aku katakan, namaku Chunhua," katanya.

"Siapa Chunhua?"

Bibir Chunhua mengerut, pertanyaan ini terdengar familiar. Sepertinya pernah ada seseorang yang menanyakan hal yang sama kepadanya. Namun, dia pikir itu tidak penting, jadi dia dengan cepat melupakannya.

"Kamu bisa katakan... iblis yang lari dari neraka dan merebut raga?" jawabnya, main-main.

Cahaya matahari menembus tirai tipis dan jatuh di pipi Chunhua seharusnya menjadi pemandangan yang indah. Namun, bagi Jing Zimo, cahaya itu tampak seperti api hantu yang menyorot dari dunia bawah.

Jing Zimo terkekeh dua kali dan menahan tangan Chunhua. "Iblis?" tanyanya, "apakah Yang Mulia iblis ingin membunuhku?"

Chunhua tersenyum samar.

"Bisakah Yang Mulia membantuku membalas dendam?"

Chunhua terkekeh. "Bisa."

"Apa yang harus aku bayar?" Jing Zimo menatap mata hitam Chunhua. Dia baru menyadarinya, mata itu terlihat sedikit kusam. Seperti mata yang melihat dunia seperti debu dan manusia seperti semut.

"Bukan sesuatu yang mahal," jawabnya, "hanya... hidupmu."

Jing Zimo tersenyum dan mengangguk, setuju. "Kalau begitu sepakat," katanya, "lagipula, saya tidak bisa membayar Yang Mulia dengan hal lain."

Chunhua menatap langsung mata Jing Zimo dalam hening. Sudut bibirnya miring, bergetar sedikit sebelum tawanya pecah.

Jing Zimo melihatnya, bingung.

Setelah puas tertawa, Chunhua akhirnya melepaskan cekikannya dan duduk kembali. Napasnya masih sedikit tidak beraturan saat dia bertanya, "apa kamu benar-benar percaya ucapanku?"

Jing Zimo menyentuh lehernya yang masih terasa nyeri, kemudian mengeluarkan cermin kecil dari lengan bajunya.

Cahaya matahari yang meyusup memantul di permukaannya, menyoroti bekas jari yang membiru di kulitnya.

"Percaya," jawabnya lirih, bibirnya tetangkat samar. "Karena ini tidak terlihat main-main." Dia menunjuk bekas cekikan itu.

Chunhua melirik singkat kemudian mendecih. "Hanya lebam," katanya ringan, "bahkan tidak kehilangan secuilpun daging."

Jing Zimo tidak membalas. Ia masih menatap bayangan dirinya di cermin, seolah mencoba memastikan sesuatu yang hanya bisa dirasakannya.

Udara di dalam kereta seakan menebal, hanya suara roda berderak dan dengung lembut angin yang terdengar.

Meski Chunhua menyebut semuanya hanya candaan, instingnya berkata sebaliknya.

1
lia
Cepat up ya kak, mau mampir bentar👣✨
Semangat selalu!👏🙌
Lulu: makasih dukungannya, aku usahakan up tiap hari /Rose/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!