NovelToon NovelToon
SESAL YANG TERLAMBAT

SESAL YANG TERLAMBAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyesalan Suami / Pelakor jahat / Putri asli/palsu
Popularitas:33.6k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Virginia Fernandes mencintai Armando Mendoza dengan begitu tulus. Akan tetapi kesalah pahaman yang diciptakan Veronica, adik tirinya membuatnya justru dibenci oleh Armando.

Lima tahun pernikahan, Virginia selalu berusaha menjadi istri yang baik. Namum, semua tak terlihat oleh Armando. Armando selalu bersikap dingin dan memperlakukannya dengan buruk.

Satu insiden terjadi di hari ulang tahun pernikahan mereka yang kelima. Bukannya membawa Virginia ke rumah sakit, Armando justru membawa Vero yang pura-pura sakit.

Terlambat ditangani, Virginia kehilangan bayi yang tengah dikandungnya. Namun, Armando tetap tak peduli.

Cukup sudah. Kesabaran Virginia sudah berada di ambang batasnya. Ia memilih pergi, tak lagi ingin mengejar cinta Armando.

Armando baru merasa kehilangan setelah Virginia tak lagi berada di sisinya. Pria itu melakukan berbagai upaya agar Virginia kembali.

Apakah itu mungkin?
Apakah Virginia akan kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Bodohnya Armando

“Veronica Aku tanya sekali lagi, dulu Virginia Fernandez menyalahgunakan kekuasaan sebagai Putri untuk menyiksa kalian apakah itu benar?”

“Kak Armando, itu… aku…, aku …”

Veronica kebingungan harus menjawab seperti apa. Tapi ia juga tidak mungkin mengakui kesalahannya walaupun semuanya sudah terbongkar jelas. Dia harus tetap bisa mengambil hati Armando. Mengambil napas dalam, menyiapkan jawaban yang paling tepat.

"Kamu penipu!"

"Kak Armando, aku tidak menipumu. Aku mengatakan yang sebenarnya. Virginia selalu menyiksaku. Dia tidak hanya menyiksaku tapi juga Ibuku, dia ingin merebutmu dariku."

Armando menghempaskan tangan Veronica yang terus berusaha untuk menyentuhnya. Mengisyaratkan dengan telapak tangan agar Veronica tak lagi mendekat.

"Veronica Fernandez kamu terus membuat kebohongan untuk membuatku kasihan. Aku membencimu!"

Armando melangkah meninggalkan Veronica membawa hatinya yang terluka. Luka karena merasa dibodohi.

Terus berjalan menyusuri setiap sudut yang dulu pernah ia lewati. Langkahnya terhenti ketika ia tak sampai di sebuah anak tangga di mana dulu ia dan cinta kecilnya berada di sana.

"Tuan muda, Apakah itu anda?" Seorang pria paruh baya datang mendekatinya.

Armando mengerutkan kening, mengamati pria yang kini berdiri di hadapannya dengan raut bahagia. "Maaf, Anda adalah…?"

"Saya dulu adalah kepala pelayan di rumah keluarga Fernandez." Pria itu menjelaskan Siapa dirinya.

Armando mengangguk. Ia tak mengenal pria itu.

“Sejak saya memutuskan untuk pensiun, sudah lama sekali saya tidak berkunjung ke sini. Katanya Anda menikah dengan Nona besar. Saya benar-benar bahagia mendengar berita itu. Akhirnya impian Nona besar Virginia benar-benar terkabul.” Pria paruh baya berbicara menggebu-gebu dan penuh semangat.

“Apa maksudnya?” tanya Armando bingung.

“Tuan muda lupa ya? Dua puluh tahun lalu Anda sering main ke sini. Waktu itu Anda dan Nona besar sangat akrab. Anda memberinya banyak hadiah dan membelanya melawan Nona kedua.”

“Maksud Anda, dua puluh tahun lalu gadis kecil yang dekat dengan saya bukan Veronica?”

"Tentu saja bukan, yang anda sayangi adalah Nona besar Virginia Fernandez."

Armando terkesiap, wajahnya berubah pias. Sebelumnya ia masih bertanya-tanya tentang foto-foto yang ia temukan. Tapi keterangan dari mantan kepala pelayan tidak mungkin diragukan. Sedikit Kenangan peristiwa dari masa lalu melintas di pelupuk matanya.

*

Seorang gadis kecil duduk sendirian di sebuah anak tangga taman menangis pilu dengan memeluk sebuah pigura foto.

"Ibu kenapa meninggalkan Virginia? Adik dan ibu tiri semua menyiksa Virginia. Ibu cepat pulang, Virginia ingin ikut ibu."

Seorang gadis kecil lainnya yang tak lain adalah Veronica kecil datang menghampiri. "Dasar peniru jelek. Berani-beraninya merebut Ayah dariku." Veronica kecil membentak Virginia.

Tidak ingin menanggapi, Virginia kecil berdiri dari duduknya lalu bermaksud pergi. Akan tetapi belum sampai ia melangkah, Veronica kecil mendorong punggungnya.

Virginia kecil nyaris terjatuh jika saja tidak ada Armando kecil yang datang dan menangkapnya. “Masih kecil sudah pandai menyiksa orang. Kamu benar-benar seperti anak tidak berpendidikan.” seru Armando.

“Jangan ikut campur!” sentak Veronica kecil lalu pergi kembali menaiki tangga meninggalkan mereka berdua.

Virginia kecil menatap ke arah Armando kecil. “Terima kasih Kakak,” ucapnya sambil menghapus air mata.

Armando kecil memeluknya menghibur dan menghapus air matanya.

“Nona besar Virginia ini posisi di keluarganya sangat rendah. Semua orang menyiksa dia, terutama Nona kedua dan ibunya. Hari itu di pemakaman hanya Anda yang menolongnya. Nona besar sangat berterima kasih pada Anda.”

Kata-kata mantan kepala pelayan semakin membuat Armando terdiam. Ingatannya terlempar kembali ke masa lalu, manakala ia dan Virginia kecil duduk berdua di taman melihat. Virginia yang sangat sedih setelah ibunya meninggal. Armando berinisiatif memberikan hadiah berupa sebuah pita kecil berwarna merah dan menyelipkannya di rambut Virginia.

"Jangan takut, aku akan selalu melindungimu!” ucap Armando kecil.

“Ibu juga selalu bilang begitu. Tetapi setelah Ibu meninggal tidak ada lagi yang melindungiku.” Virginia menjawab di sela Isak tangisnya.

“Armando menghapus air mata Virginia. “Tidak apa-apa. Ibuku bilang asal menikah dengan seorang gadis kecil, aku bisa melindunginya selamanya. Nanti kalau aku besar aku akan menikahimu. Aku yang akan melindungimu. Kamu tidak perlu takut lagi.”

“Benarkah?” tanya Virginia

“Tentu saja benar.” Armando mengeluarkan kalung berliontin angsa dari sakunya. “Ini adalah kalung kesukaanku. Kamu harus selalu memakai kalung ini. Nanti kalau aku besar aku akan mengenalimu. Ayo kita janji Nanti kalau aku besar aku akan menikahimu.”

Armando kecil mengulurkan jari kelingkingnya dan Virginia menerimanya. Kedua jari kecil saling bertautan. Tanpa mereka tahu, dari kejauhan Veronica kecil melihat keduanya dan ia sangat benci melihat Virginia yang memiliki seorang teman.

“Nona kedua? Kenapa kamu di sini?” kepala pelayan datang menghampiri.

“Kepala pelayan jelek. Kamu teman Virginia, kan? Tapi aku tidak peduli. Apa yang kakak punya, aku juga harus punya. Nanti kalau besar, aku pasti akan merebut Armando darinya.”

Dengan kasar Veronica kecil mendorong tubuh kepala pelayan yang berjongkok di hadapannya, hingga pria itu terjengkang, lalu Veronica kecil berlari meninggalkan tempat itu.

Kepala pelayan menggelengkan kepala. Nona kedua masih terlalu kecil, tapi sudah bisa menyimpan niat jahat.

*

“Waktu itu Anda bilang, nanti kalau Nona besar dewasa, Anda pasti akan menikahinya dan membawanya pergi dari rumah ini. Tak disangka janji masa kecil ternyata benar-benar menjadi jodoh.”

“Waktu itu Nona Veronica sering menyiksa Nona Virginia. Bahkan pernah dengan sengaja mendorong Nona Virginia ke kolam. Anda membalas dendam dengan mendorong Nona Veronica juga ke kolam.”

“Ini semua kejadian dua puluh tahun lalu wajar jika Anda lupa, karena setelah itu Anda keluar negeri dan lama tidak pulang.”

Armando terdiam mengingat kala kali pertama ia pulang dari luar negeri. Yang pertama ingin ia temui adalah cinta masa kecilnya. Dengan hati berbunga-bunga ia mendatangi ke rumah keluarga Fernandez.

Berdiri menunggu di tepi kolam. Seorang pelayan sedang memanggil cinta masa kecilnya. Tak berapa lama seorang gadis cantik mendatanginya.

“Kak Armando. Aku senang akhirnya kamu datang untuk mencariku.”

Armando menoleh, tersenyum melihat kalung yang dikenakan oleh Veronica, dan mengira bahwa Veronica adalah cinta masa kecilnya.“Tentu saja aku kembali. Aku datang untuk menepati janjiku.”

Keduanya saling berpelukan tanpa Armando tahu bahwa yang dipeluk bukanlah cinta masa kecilnya.

Veronica mengajak Armando masuk ke dalam rumah dan berpapasan dengan Virginia.

Armando melihat Virginia yang mengenakan pita warna merah. Armando mengenalinya. Pita itu adalah hadiah yang ia berikan pada cintanya kecil.

Armando marah karena pita itu dipakai oleh orang lain, lalu mengambil pita itu dari rambut Virginia dengan kasar. “Kenapa hadiahku untuk Veronica ada padamu?” tanya Armando sarkas.

Veronica mengerutkan kening. Jadi pita jelek yang selalu dipakai oleh Virginia adalah pemberian Armando? Oh tidak…

“Ini pita milikku sejak aku masih kecil,” jawab Virginia lalu merebut kembali pita itu dari tangan Armando.

Armando merampas kembali pita yang sudah berada di tangan Virginia. “Barang ini kupilih sendiri. Hadiah yang kuberikan pada orang yang aku sayang tidak mungkin aku lupa!”

“iya,ini memang hadiah yang kau berikan…”

“Kakak, kenapa kamu selalu mengambil barang milikku?” Veronica memotong ucapan Virginia yang belum selesai. Jangan sampai Armando mengetahui, kalau Virginia adalah cinta masa kecilnya.

“Semua yang aku miliki sudah aku berikan padamu. Aku mohon jangan lagi merebut milikku.” Air mata Veronica jatuh berderai.

Virginia tertegun, tidak tahu apa maksud Veronica.

“Jadi, kamu yang selalu menyiksa Veronica? Kamu mengharap apa yang bukan milikmu, apa itu baik?”

*

*

"Ternyata selama ini Veronica terus menipuku. Ternyata Virginia benar-benar gadis yang ku janjikan untuk kunikahi. Dan bodohnya aku yang tidak menyadari semuanya. Bahkan saat tadi melihat foto-foto di dalam sana, aku masih tetap berharap yang kulihat salah? Aku benar-benar bodoh."

1
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦Tͩeͤaͮrͥsᷝ✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎
hadeh vero vero /Facepalm/ sana sini mengiba minta nikahi /Scowl/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦Tͩeͤaͮrͥsᷝ✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎
gak tau malu vero ini /CoolGuy/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦Tͩeͤaͮrͥsᷝ✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎
denger tuhh ndo, begitulah wanita yang terus kau bela itu /Tongue/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦Tͩeͤaͮrͥsᷝ✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎
pen guyur Vero dengan kopi Armando tadi 🤣🤣
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦Tͩeͤaͮrͥsᷝ✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎
mimpi ternyata /Facepalm/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦Tͩeͤaͮrͥsᷝ✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎
wanita super si virgin ini ternyata /Applaud//Applaud/
Ma Em
Balasan yg setimpal untuk Veronica tuan Fernandes dan ibunya Veronica yg selalu menyiksa Virginia biar mereka merasakan penderitaan seperti yg Virginia rasakan .
〈⎳ FT. Zira
tidak terlibt tapi dirimu diam aja, ya sama saja.. gimana sih
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia 💃💃💃: kan mereka emang sama gilanya/Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
ehh.. yang nya ketinggalan/Facepalm/
〈⎳ FT. Zira
kyk ada kata yg kurang🤔🤔..

mendapatkan perlakuan sama pria-pria berjas hitam....

mendapatkan perlakuan sama dari pria-pria berjas hitam
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia 💃💃💃: ahh, ya ampun. ketinggalan di mana itu tadi /Curse//Curse//Curse/
total 1 replies
Naning Naning
iyessss....... veronika dan keluarganya harus dberi pelajaran, biar tahu rasanya menderita dan sengsara
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
Amazing 🫶🫶🫶💚💚💚
Cristella Tella
nikmati karmamu veronica
Patrick Khan
yg gila cuma arman aja kyk e.. tak panggil arman ae lah.. armando kapik en 😅😅gk cocok kelakuane jahat soale 😁
Sri
nah bagus, habisi tuh keluarga Fernandez yang licik
untung adik iparnya waras
dan lepas Virginia
Ma Em
Armando yg telah menyakiti Virginia dgn begitu kejamnya sekarang merasakan penyesalannya dan baru sadar bahwa dia sdh ditipu dan dibohongi oleh Veronika tapi itu sdh terlambat karena Virginia tdk akan kembali padamu Armando meskipun Virginia msh hidup .
〈⎳ FT. Zira
gitu kek dari awal😮‍💨😮‍💨😮‍💨
〈⎳ FT. Zira
semenyedihkan ini Armando sekarang🤧🤧
〈⎳ FT. Zira
ehhh/Silent//Silent/🤭🤭🤭
〈⎳ FT. Zira
Ale kyaknya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!