Awalnya Daniel tidak ingin dijodohkan dengan Hannah wanita pilihan ibunya. Karena, dia sangat mencintai Shofia, kekasih sekaligus tunangannya. Daniel merasa kesal karena Isabella menuduh Shofia berselingkuh dengan klien bisnisnya. Sehingga, dia menolak permintaan ibunya, akan tetapi, saat keduanya bertemu Daniel berubah pikiran dan mau menikahi gadis itu. Sebab, Hannah adalah penolongnya pada saat dia kecelakaan dua tahun yang lalu. Meskipun dia telah memiliki seorang tunangan, tapi dia bertekad untuk menikahi gadis pilihan ibunya. Lalu, bagaimanakah kelanjutan hubungan keduanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon A-yen94, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
IPJ- 25
"Menurut penyelidikan kami, Tuan Daniel berangkat bersama seorang wanita muda. Wajahnya hampir mirip dengan Nona Shofia, hanya saja sepertinya wanita itu lebih muda dari Nona Shofia maupun Tuan Daniel sendiri. Diperkirakan usianya 4 tahun lebih muda lah!"
"Berarti usianya sekitar 29 tahunan?"
"Benar Tuan, dengan Nona Shofia jelas berbeda. Dia masih terlihat murni, dan juga polos."
"Benarkah Daniel mengkhianati aku? Kenapa?" batin Sofia.
Ia menghampiri ayahnya yang sedang berbicara dengan orang suruhannya, "Benarkah kamu melihat Daniel?"
"I-iya Nona, saya melihatnya. Dan, saya memiliki buktinya, sudah ada dalam ponsel saya." ujar pesuruh itu dengan menunjukan ponselnya, dan Sofia pun melihat foto Daniel dengan seorang gadis manis, yang hampir mirip dengannya. Hanya saja matanya berbeda, di tambah gadis itu juga lebih cantik dibandingkan dirinya. Gadis itu masih segar, tidak seperti dirinya yang terlihat dewasa.
"Ayah, bukankah gadis ini mirip dengan wanita bodoh itu? Lihatlah, dia begitu mirip dengannya."
Wajah Ayah Sofia mengkerut, ia kemudian meminta bukti tersebut. Betapa terkejutnya ia saat melihat foto Daniel dan juga gadis di sampingnya, ia benar-benar mirip dengan anak wanita yang pernah menjadi istrinya,"B-bagaimana bisa? Dia sudah mati kan? Mungkin itu kebetulan saja, di dunia ini kita memiliki 7 kembaran, kan? Jadi, mungkin itu hanya mirip saja."
"Ayah benar! Hannie tidak mungkin masih hidup. Selidiki mereka di mana? Aku akan menyusulnya!" ujar Sofia sambil mengembalikan ponsel milik pesuruh ayahnya.
"Tidak bisa, aku akan habisi gadis itu. Berani-beraninya dia merebut kekasihku." batin Sofia sambil melenggak-lenggokan tubuhnya bak model internasional.
"Kau awasi dia, berikan aku informasinya dengan detail. Aku ingin memastikan, gadis yang bersama Daniel adalah orang lain, bukan Hannie anakku!"
Pesuruh itu menganggukkan kepalanya,"Baik, saya akan memastikan kalau wanita itu bukan putri Anda. Kalau begitu saya pamit undur diri dulu."
Ayah Sofia, alias Rovan Cooper benar-benar penasaran mengapa bisa gadis yang bersama dengan Daniel itu sangat mirip dengan putrinya yang telah tiada. Sementara itu ia penasaran di manakah Elizabeth di makamkan. Walaupun ia telah menceraikan Elizabeth tapi hatinya masih selalu mengingat wanita itu. Sebab, Elizabeth berbeda dengan Amelia istrinya yang sekarang alias kekasih yang selalu menunggunya, karena telah menikah dengan Elizabeth.
Rovan merasa bersalah atas kejadian terdahulu, ia selalu menyiksa Elizabeth lahir dan batin. Apalagi, setelah Elizabeth memberikannya seorang putri yang cantik, bermata biru, dan bernama Hannie Lucia Cooper. Nama yang indah, dan cantik seperti anak itu. Tapi kemudian, ia di datangi oleh mantan kekasihnya, Amelia dan Amelia menunjukkan padanya, kalau ia telah melahirkan seorang anak perempuan yang amat sangat mirip dengannya. Usia anak itu 3 tahun, dan saat melihat anak itu ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Pada akhirnya ia mengabaikan istri dan anaknya demi bersama wanita di masa lalunya. Ia memutuskan untuk menceraikan Elizabeth, tapi sebelum itu ia mengambil uang Ayah mertuanya. Menipunya habis-habisan hingga membuat ibu mertuanya meninggal karena banyak pikiran.
Tidak hanya itu ia juga ingin mencelakai Ayah mertuanya, sayangnya Ayah mertuanya itu terlalu kuat. Sehingga ia juga tidak dapat berbuat apa-apa, ia masih pulang ke rumah seperti biasanya hanya untuk menceraikan istrinya. Begitu selesai persidangan dan bercerai dengan Elizabeth, ia memutuskan untuk menikahi wanita pilihannya. Tapi entah mengapa setelah sekian lama berumah tangga dan mendapatkan seorang putra dari pernikahannya, ia baru merasakan kalau Istrinya ini hanya mau enaknya saja. Ia seperti tidak ingin disaingi oleh Elizabeth. Jujur kalau lebih cantik siapa, otomatis ia akan menjawab Elizabeth lebih cantik dibandingkan Amelia. Istri pertamanya itu adalah seorang bunga dari semua bangsawan. Bahkan, tidak segan-segan saingannya banyak dari kalangan para pejabat pemerintahan. Mulai dari Duke, sampai pangeran terdahulu. Sayangnya Elizabeth lebih memilihnya dibandingkan dengan para pria baik di negara ini.
Namun sayangnya, ia justru lebih memilih Amelia, karena wanita itulah yang membuatnya jatuh cinta pada awalnya. Akan tetapi wanita itu pergi ketika ia sudah sangat mencintainya. Alhasil saat melihat Elizabeth yang seorang bangsawan itu ia begitu tertarik, sehingga ia mencoba merayu dan mendekatinya. Begitu berhasil, ia mencoba untuk memengaruhi Elizabeth agar ia mau menikah dengannya. Dan Elizabeth pun dengan polosnya mau menikahinya. Ia menentang kedua orang tuanya, dan memilih tinggal bersamanya di daerah kumuh. Hidup secara sederhana, lebih tepatnya susah dan jauh dari kata glamor. Tapi sayang semua itu hanya sebatas jebakannya saja, agar ia bisa menjerumuskan sang istri ke lubang yang sangat menyakitkan.
Sekarang ia sadar kalau dirinya telah begitu keterlaluan pada istri dan anaknya. Sampai-sampai keduanya meninggal karena dirinya. Ia diam-diam sering ke jurang tempat anaknya pergi dulu, ia meminta maaf sambil menangis atas dosa-dosa yang telah di perbuatnya. Ia tidak akan berbuat hina seperti ini kalau saja Amelia tidak mempengaruhinya. Ia tidak akan berbuat curang seperti itu, ia gagal menjadi seorang ayah yang adil dan baik. Ia justru menjadi penjahat yang telah membuat istri dan anaknya pergi dan tak kembali lagi.
"Hannie, Eliza, aku minta maaf. Ini semua aku lakukan karena terpaksa. Hannie terutama kamu, Ayah yang mengajakmu ke jurang, dan pergi meninggalkan kamu sendirian. Ayah minta maaf, Ayah janji akan berbuat kebaikan untukmu, Ayah minta maaf." batin Rovan.
"Ayah!"panggil putranya.
"Giovani? Iya Nak, ada apa?"
Giovani putranya bersama dengan Amelia, ia lahir dua tahun setelah bercerai dari Elizabeth. Anak itu cukup tampan dengan mata hazel nya, sangat mirip dirinya saat muda. Tapi, yang membedakan adalah matanya saja. Matanya mirip dengan ibunya, alias Amelia.
"Besok aku akan pergi ke negara Liora Selatan. Aku minta izin pada Ayah, jangan sampai Ayah mengganggu liburanku kali ini!'
"Baiklah, Ayah tidak akan menganggumu. Jaman telah berubah, bahkan kita sudah tidak menggunakan sistem monarki lagi. Jadi, Ayah juga akan merubah sistem pendidikan Ayah padamu. Tetap ingat jadilah pria baik, jangan kurang ajar!"
"Baik Ayah, kalau begitu aku pergi dulu ya!"
Putranya itu mengecup pipi kanan dan kirinya, "Sampai jumpa Ayah!"
"Ya, hati-hati, Nak!"
Begitu putranya telah pergi, ia menatap punggung nya, "Aku memang pandai berakting, setidaknya putraku tidak tahu Ayahnya, Ibu, dan Kakak nya adalah orang yang brengsek. Semoga terus seperti ini. Aku tidak mau Giovani tahu tentang kebenarannya, cukup dia hanya menikmati harta kami, dan pendidikan yang kami beri untuknya. Dia harus sukses seperti kakaknya. Ya, aku yakin dengan begini, aku telah berbuat kebaikan, dan sedikit mengurangi dosa-dosa yang telah aku perbuat kepada mantan istri dan putriku, Elizabeth dan Hannie. Aku harap kalian mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan."
Bersambung...
nyatanya masih dimalam itu baru kenalan😆
tau tau udah lebih dari seminggu di apart Daniel,