NovelToon NovelToon
Cinta Itu Terlalu Dalam

Cinta Itu Terlalu Dalam

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: rosnila

Kiara merupakan seorang gadis yang masih berusia 18 tahun, saat ini dia baru dinyatakan lulus SMA, Akan tetapi takdir malah membuat dia terjebak dalam ikatan pernikahan dengan pria asing bernama Arya. akankah pernikahan yang dijalaninya berakhir bahagia? ataukah akan sebaliknya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rosnila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali Tenang

Kiara mengelus pelan rambut Arya, lelaki yang menjadi tempat dia melabuhkan cintanya. Lelaki pertama yang begitu dicintai oleh nya.

Namun ternyata takdir mempermainkan rasa itu, haruskah dia bertahan? atau pergi menjauh.

Mata itu berkaca-kaca, Kiara tak mampu menahan luka yang digores Arya dihatinya. Bahkan tanpa sengaja titik bening itu menetes ke kening Arya.

Arya membuka matanya, dia sebenarnya tidak tidur, hanya memejamkan matanya saat itu. Menatap gadis cantik dihadapannya itu.

Arya bangun dan menghapus air mata di pipi Kiara. Menatap gadis cantik itu begitu dalam. Dan tentu saja tatapan itu meluluhkan hatinya Kiara.

"Tolong kasih saya kesempatan Kiara!"

Arya memeluk tubuh Kiara begitu erat, yang semakin membuat Kiara terisak.

"Saya tidak ingin kamu pergi Kiara!" melepaskan pelukannya, dan tanpa mengatakan apapun, Arya mengecup kening Kiara.

Kiara terdiam, hatinya seakan luluh. Bahkan untuk sesaat dia melupakan semua yang sudah terjadi.

Menatap netra hitam yang seakan meneduhkan hatinya. Mencoba membuang semua keraguan Yang ada.

"Besok kita kembali kerumah ya!" ajak Arya sambil tersenyum.

Senyum yang hampir tak pernah Kiara lihat itu. Namun hari ini semua sikap dingin Itu hilang begitu saja.

"Istirahat lah!" pinta Arya.

Dia bangkit dari duduk nya dan pergi ke kamar sebelah. Entah kenapa hatinya sedikit lega. Meskipun dia tidak tau bagaimana keputusan Mamanya besok.

Kiara merebahkan tubuhnya, mencoba untuk lanjut tidur. Dan berharap semoga apa yang barusan terjadi bukanlah hanya sebuah mimpi indah saja .

Sekitar jam 06.00 pagi, Kiara dan juga Arya turun ke ruang makan. Disana sudah ada Bu Amanda yang menunggu mereka.

Bu Amanda sempat menyungging kan senyumnya melihat Arya yang turun dengan menggenggam jemari Kiara

Sejujurnya dia merasakan rasa takut, kalau ini hanya sesaat saja.

"Selamat pagi Ma!" ucap Arya begitu melihat Mamanya.

" Pagi! " jawab Bu Amanda.

"Ma, apa kita bisa bicara?" tanya Arya.

"Setelah sarapan?"tanya Bu Amanda.

Arya pun mengangguk, namun Kiara hanya diam saja. Dia tidak tau pembicaraan apa yang akan dibicarakan lelaki disampingnya itu.

Mereka menghabiskan sarapan pagi dipiring masing-masing, dan kemudian menuju keruang tamu.

"Apa yang ingin kamu katakan Arya?" tanya Bu Amanda.

" Ma, Arya ingin membawa Kiara kembali kerumah. " jawab Arya terbata.

"Mama tidak masalah dengan hal itu, tapi apa kamu sudah pikirkan ini semua Arya? " tanya Bu Amanda tegas.

" Sudah Ma."

"Ini sebuah pernikahan, bukan permainan. Mama tidak ingin kamu menyakiti Kiara lagi."

" Ma, Arya janji akan menjaga Kiara dengan baik. "

" Mama pegang janji kamu, dan jika kamu menyakiti kiara. Mama adalah orang pertama yang akan memisahkan kamu dengan Kiara. "

Sesaat Arya terdiam, dia tak pernah melihat Mamanya yang di penuhi amarah seperti sekarang ini.

"Iya Ma!" jawab Arya tanpa ragu.

Setelah pembicaraan pagi itu selesai, Kiara kembali membawa barang-barang nya yang masih berada didalam koper.

Barang yang dibawa oleh buk Amanda, namun belum juga Kiara keluarkan dari kopernya.

Pagi itu keduanya kembali kerumah, namun Arya tidak membawa Kiara kerumah mereka. Melainkan kerumah lain yang tak kalah megah dari rumah Arya sebelumnya.

"Ini rumah siapa mas?" tanya Kiara yang kebingungan.

" Ini rumah kita, mulai sekarang kita tinggal disini dulu. "jawab Arya.

" Apa kamu keberatan? " tanya Arya.

"Bukan mas, Kiara hanya bingung saja."

" Mungkin lebih baik kita tidak tinggal dirumah lama dulu, karena Felicia pasti akan datang kesana. "

"Nanti saya akan meminta Bik Marni untuk menyusul kerumah ini. "

" Iya Mas. "

" Lebih baik kita masuk! "

Kiara dan Arya membuka pintu utama rumah itu, dan terlihat jelas rumah itu tak berpenghuni.

Semua barang-barang disana tertutup dengan rapi. Kiara dan Arya mulai membuka satu persatu penutupnya. Semua perabot rumah itu masih bagus.

"Kenapa perabotan rumah ini masih tertata rapi Mas?" tanya Kiara.

"Tentu saja karena tetap ada yang mengurusnya. " jawab Arya.

" Lebih baik kita melihat kamarnya dulu! "

Kiara hanya ikut saja, berjalan menuju kamar utama rumah itu. Tak kalah mewah dengan kamar di rumah sebelumnya.

"Semoga kamu betah dirumah ini !"

"Iya Mas, terimakasih!" jawab Kiara.

"Apa kamu hari ini akan ke kampus?" tanya Arya.

" Tidak Mas, hari ini Kiara sudah izin."

" Maaf Kan saya Kiara!"

" Sudah Mas, jangan terus-terusan meminta maaf. "

" Bukankah kita akan membuka lembaran baru? "

"Jadi lebih baik, kita melupakan semuanya." ucap Kiara.

Arya tersenyum menatap perempuan cantik dihadapannya, perempuan yang telah meluluhkan hatinya. Meskipun masih ada satu sudut hati yang diisi oleh Felicia. Arya tidak memungkiri hal itu.

Arya menarik nafas berat, dia berharap ini awal hidup baru untuk dirinya. Karena Arya tidak ingin melukai hati Kiara berulang kali.

Kiara langsung merapikan kamar tidur mereka, memindahkan baju-baju yang masih berada di koper ke lemari.

"Mas!" panggil Kiara.

"Hmm!" jawab Arya yang masih sibuk membuka tirai jendela kamar.

"Baju-baju Mas kan masih dirumah yang lama?"

" Iya, tapi nanti Bik Marni yang akan bawa." jawab Arya.

" Apa kita akan ke pengadilan agama lagi hari ini?" tanya Arya sambil tersenyum.

"Kenapa?" tanya Kiara balik.

"Kalau Mas bersemangat, Kiara ikut saja " jawabnya sambil membalas senyum Arya.

Keduanya pun duduk disisi tempat tidur, Arya terlihat menatap lurus kedepan.

"Kenapa Mas? Apa ada yang masih dipikirkan?"

"Tidak, hanya-" Arya menggantung perkataan nya.

" Hanya apa?" tanya Kiara lagi.

"Hanya menyesali, melewatkan waktu dua bulan dengan kondisi yang tidak baik."

" Mas, kan Kiara sudah bilang. Lupakan yang sudah terjadi, jangan terus menatap kebelakang."

" Masih banyak hal yang bisa kita usahakan untuk masa depan kita kan?"

Arya menggenggam jemari Kiara, menatap gadis cantik dihadapannya. Kenapa selama ini dia seakan tak bisa melihat begitu cantik dan lembutnya Kiara.

Gadis yang berani mengorbankan masa depannya demi kebahagiaan dan menyelamatkan keluarga besar orang yang baru dikenalnya.

"Mama benar, kalau aku tidak akan mendapatkan perempuan yang jauh lebih baik dari Kiara." ucap Arya didalam hati.

" Mas, apa tidak sebaiknya kita belanja dulu untuk mengisi stock barang dapur?" tanya Kiara membuyarkan lamunan Arya.

"Tadi saya juga sudah meminta Bik Marni untuk belanja."

" Apa Bik Marni tidak kerepotan Mas?" tanya Kiara.

" Enggak, Bik Marni sudah terbiasa." jawab Arya.

" Sepertinya Mas begitu bahagia?"

"Kenapa?" tanya Arya.

" Kiara melihat senyum Mas."

"Biasanya?"

" Selalu pasang tatapan dingin?" jawab Kiara sambil terkekeh.

Arya hanya ikut tersenyum, Dia berpikir apa selama ini dia begitu dingin dengan Kiara? ataukah terlalu tak perduli.

"Terimakasih ya Mas!" ucap Kiara sambil menyentuh lengan Arya.

"Untuk?" tanya Arya balik.

"Untuk kesempatan yang Mas berikan hari ini, Semoga ini bukan hanya mimpi ya Mas!"

Arya tersenyum, dia berjanji pada dirinya saat itu. Akan melakukan yang terbaik untuk rumah tangga nya.

Huru-hara yang baru saja terjadi mereda sudah. Namun siapa tau kalau akan berlanjut

1
Adinda
kapan kiara tau kalau suaminya tidur sama felicia
Adinda
sudahla lebih baik kiara cerai dari Arya dan semoga mendapatkan pria yang lebih dari Arya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!