(Season 1-2)
"Bagaimana rasanya jika seorang tuan muda yang dingin dan sombong menikahimu? Dan dia mencintaimu sejak usiamu masih 12 tahun"
Berkisah tentang pencarian cinta masa kecil seorang laki-laki yang memiliki segalanya,
harta, tahta dan kekuasaan berada dalam genggaman tangannya.
Laki-laki yang juga bersinggungan langsung dengan dunia hitam.
dengan seorang gadis biasa bernama Freya yang kehilangan segalanya diusia belia. Freya kehilangan kedua orang tua, perusahaan, bahkan harus diusir dari rumahnya sendiri dan tinggal di rumah pamannya yang seperti neraka.
Sampai suatu malam, karena kesalahan bodohnya melempar sebuah botol dan merusak mobil mewah seorang laki-laki.
Freya dipaksa masuk ke dalam mobil seorang lelaki yang menyebut dirinya Louis Wijaya.
“Paman. Kemana kau akan membawaku?” teriak Freya.
Apa yang akan terjadi pada Freya?
Bisakah Louis menaklukan hati wanita yang telah lama melupakannya?
Ikuti terus kisah mereka.
Memiliki alur maju - mundur, harap pembaca bersabar mengikuti cerita ini.
Update Senin - Sabtu.
Follow
IG : @roseelily16
Fb : RoseeLily
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siapa pun Tolong Aku
Sudah empat hari Freya bekerja di sebuah Club terbesar di kota A. Freya tidak pernah menyangka kehilangan orang tua membuatnya harus bisa mengandalkan diri sendiri, betapa beratnya cobaan hidup Freya. Meski demikian Freya tidak pernah menyerah, satu tahun hidup di rumah pamannya membuat Freya mengerti bahwa di dunia yang kejam ini tidak ada orang yang hanya memberi tanpa meminta, bahkan orang yang ia anggap saudara sekali pun dengan tega menyakiti dan mengkhianatinya.
Freya mepangkahkan kaki menyusuri lorong-lorong Club yang sangat besar, sebuah Club mewah yang tidak hanya digunkan untuk mabuk dan menumpahkan hasrat lelaki hidung belang. Terkadang Club ini juga sering menjadi transaksi bisnis.
Meski jalan hidupnya begitu pahit, ia tetap harus berdiri di atas kakinya sendiri. Di lubuk hatinya yang paling dalam terbersit perasaan iri, mengapa hidupnya tidak seperti kebanyakan gadis lain. Yang saat seusianya sedang bermain dan menempuh pendidikan, memiliki keluarga yang saling mencintai, memiliki banyak teman, bisa bercanda dan tertawa.
Sementara dirinya terdampar di sebuah Club malam dengan nampan di tangan kirinya dan botol minuman di tangan kanannya. Di tempat ini ia bahkan tidak bisa melihat seperti apa indahnya dunia. Yang kebanyakkan orang mengatakan bahwa setelah hujan pasti ada pelangi, hidupnya hanya dipenuhi air mata. Tidak ada warna, tidak ada pelangi.
Matanya menelisik, menerawang jauh.
Apa kabar si gila harta itu, sudahlah lupakan. Kamu harus bekerja dan menghasilkan banyak uang. Gumam Freya
*Club Malam*
“Freya tolong antarkan minuman di ruang Vip 4. mendadak perutku sakit, sepertinya ada yang tidak beres dengan perutku” pinta Dini salah seorang rekan kerjanya. Dini lebih senior dari Freya, meski Freya memiliki tubuh yang biasa-biasa saja, namun kecantikkan wajahnya sering membuat orang lain iri hati. Salah satunya adalah Dini.
“Baiklah” Dengan segera Freya melangkahkan kakinya mencari ruang Vip 4.
“Din, tadi kamu meminta Freya keruang Vip? Pendapatan kita hari ini bisa berkurang” tanya salah seorang karyawan Club.
“Hahahahah.. apa kau tidak mengerti? Tamu di ruang Vip 4 adalah Tuan Tristan” Dini tertawa puas.
“Astaga, bukankah Tuan Tristan adalah orang yang sangat licik, dia dikenal sering mempermainkan wanita. Tak terhitung berapa banyak wanita yang sudah ditidurinya kemudian dicampakan begitu saja, ya ampun habislah sudah”
Keduanya tertawa, di dunia yang begitu kotor. Ada sosok Freya yang begitu polos, tak ada sedikit pun rasa curiga di hatinya. Ia menyusuri ruang demi ruang ketika matanya menangkap sebuah tulisan. Vip 4
Tanpa ragu Freya membuka pintu dan melangkah masuk dengan nampan yang berisi sebotol Red Wine jenis Cabernet Sauvignon di tangannya. Di lihatnya seorang laki-laki yang sedang duduk di tengah dan dihimpit wanita cantik di kiri dan kanan nya. Laki-laki itu adalah Tristan.
“Yo !! kemarilah cantik” Tristan menggoyang-goyangkan gelas kosong, Freya mengerti jika itu sebuah kode agar ia segera menuangkan Wine ke dalam gelasnya.
Freya berjalan pelan ke arah Tristan. Tangannya bergerak untuk menuangkan wine ke dalam gelas yang di pegang Tristan. Freya menuangkan dengan sopan, ia segera melangkah mundur setalah selesai menuangnya. Namun diluar dugaan, Tristan menarik tangannya dan membuat Freya terjatuh tepat di pelukannya.
“Lepaskan aku!?” Freya berteriak, mengeluarkan semua volume suaranya. Namun sia-sia. Cengkraman tangan Tristan sangat kuat, Tristan berusaha menciumnya sampai Freya menggigit tangan Tristan.
“Wanita, berani sekali kau menggigit tanganku?!" Tristan berteriak kencang, Ia melempar tubuh Freya sampai terjerembab di atas lantai, pelipis kanannya membentur ujung meja, ada darah mengalir ke pipinya.
“Maafkan aku Tuan, aku tidak bermaksud untuk menggigit apa lagi sampai melukai tanganmu. Tolong biarkan aku pergi” pinta Freya memohon
Mendengar permohonan Freya, hatinya tidak melunak. Tristan justru tertawa terbahak-bahak “Aku akan membiarkanmu pergi, setelah kau menemani malam panjangku, kau hanya perlu menyebutkan berapa banyak uang yang kau butuhkan”
“Aku bukan wanita seperti itu. Aku hanya bekerja untuk mendapatkan uang agar bisa bertahan hidup, dan aku tidak akan menjual diriku pada lelaki kejam sepertimu” Jawab Freya
“Cih.. kau sebut aku apa, hah? Lelaki kejam? Dasar kau wanita murahan. sepertinya aku harus memberimu sedikit pelajaran”
Tristan mendekati Freya dan menarik tubuhnya secara paksa, ia melemparkan tubuh Freya di atas kursi lalu menindihnya. Freya memberontak sekuat tenaga namun sia-sia. Tenaga Tristan cukup besar, Tristan semakin menggila ia terus berusaha merobek pakaian yang dikenakan Freya.
Siapapun tolong aku, tolong aku, aku mohon. Batin Freya
aku bc ulng di thn 2025/Sob/