NovelToon NovelToon
Aku, Kamu & Adat Jawa

Aku, Kamu & Adat Jawa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong
Popularitas:438
Nilai: 5
Nama Author: naura hasna

seorang perempuan yang mempunyai kesalahan untuk jatuh cinta terhadap seseorang, dari sekian banyaknya laki-laki di dunia ini mengapa ia pilih laki-laki itu untuk menjadi kekasih hatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon naura hasna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 24

Menuju sidang perceraian Hasna mulai di hari ini untuk mempersiapkan semua dokumen-dokumen pernikahan sebelumnya untuk membuat surat perceraian dan mengurus sidang perceraian.

Tangannya meraba-raba seluruh ruangan dalam lemari supaya menemukan buku nikah khusus istri. "Bu, buku nikah aku mana ya? Aku nyariin dari tadi nih pusing banget gak ketemu mulu?"

"Loh nak, kan buku nikah kamu sudah ada di rumah suami kamu, kok bisa ada di sini, coba kamu cari atau tanya ke suami kamu, di rumahnya ada buku nikah kamu sama dia ngga."

"Yasudah bu, aku mau pergi ke rumah Dafa dulu ya, mau cariin buku nikahku."

Hasna berjalan mencari kunci motornya, dan menaiki motornya dengan kecepatan yang sedang dan tidak terlalu cepat atau ngebut.

Tatapannya kosong, ditemani dengan suara gemuruh ramai motor lainnya. Tangannya yang sedang memegang setir motor terasa dingin akan anginnya pagi hari itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Singkat cerita setelah tiga puluh menit perjalanan dari rumah Hasna menuju ke rumah Dafa dengan menaiki motor berwarna pink warna kesukaannya.

"Bu, pak permisi, saya lagi nyari buku nikah saya di mana ya bu? Saya udah nyari di rumah tapi kata ibu saya gak ada di sana," ucap Hasna dengan mengetuk pintu pelan secara tiga kali dengan suara sopan.

Seseorang membukakan pintu dari dalam, seorang wanita paruh baya dengan menggunakan baju daster santainya. "Sok cari aja neng, takutnya masih ada di sini barangnya."

Ibu Dafa pun mempersilahkan Hasna untuk masuk mengambil dokumen yang tidak sengaja tertinggal di sana.

"Saya izin masuk ya bu."

Hasna melangkah berjalan pelan memasuki ruangan tamu yang berada di depan pintu masuk tadi. Langkah kakinya terasa lebih berat, rasa canggung atau malu mengusai diri-Nya. Sebentar lagi, ia akan menjadi seseorang yang asing dan tidak akan dikenali oleh keluarga itu.

Ketukan pintu kamar bergema, terdengar hingga di dalam kamar.

Dari balik pintu seseorang berkata. "Oke silahkan masuk."

ceklek

Suara deretan pintu kembali terdengar, dengan rasa canggung yang menguasai tubuh bahkan jiwanya Ia menundukkan Kepalanya.

"Saya mau membawa buku nikah saya yang tertinggal di sini," Kata-katanya terdengar sangat dingin sekali, awalnya tak pernah Hasna berbicara dengan cara dingin seperti itu.

"Oh, buku nikahnya ada di lemari itu, ambil saja," Tangannya menunjukkan kepada arah lemari dengan sopan dan lembut.

"Terimakasih."

Dirinya menundukkan kepala, dengan mengucapkan permisi di hadapannya langsung.

Karena suasana di kamar pada saat itu sangatlah sunyi hening, Dafa berusaha mencairkan suasana itu, setidaknya ada satu kata yang keluar.

"Hari ini sidang jam berapa?" Tanya Dafa.

"Nanti siang," ketusnya.

"Kok kamu jadi ketus begini sih? Kita memang sudah mau berpisah, tapi tolong lah hargai yang berbicara di hadapan kamu ini, tatap mata atau diri saya, jangan sok sibuk seperti itu coba!" Dafa merasa tidak dihargai dan tidak dihiraukan ucapannya sedari tadi.

"Panjenengan masih nanya, kenapa saya ketus seperti ini? Panjenengan masih nanya? Selama semalaman ini panjenengan gak berpikir yang telah Panjenengan katakan kemarin? Panjenengan memang orangnya sangat-sangat play victim ya, coba panjenengan pikir sendiri mengapa saya bisa bersikap seperti ini kepada panjenengan,"

"Saya tidak mau dengar jawaban dari panjenengan, karena sudah pasti jawabannya selalu meminta maaf kepada saya kan? Jadi yaudah. Saya permisi dulu, jangan lupa hadir dipersidangan nanti." Lanjutnya.

Tangannya memegang dan menarikku untuk kembali ke hadapannya. "Tunggu sebentar."

"Apalagi yang mau dibicarakan? Semuanya sudah jelas kan? Maka dari itu, mohon lepaskan tangan saya."

Dafa terpaksa melepaskan cengkraman tangannya, membebaskan Hasna untuk pergi ke luar kamar.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Singkat cerita, persidangan sudah dimulai sejak tadi di jam 13:00 WIB, alhamdulillah semua orang yang bersangkutan bisa hadir tanpa ada halangan.

Hasna berangkat ke persidangan dengan memakai baju berwarna hitam, Warna yang sama seperti yang ia kenakan di akad nikah kemarin.

"Ternyata, dia adalah pemenangnya."

1
Elyn Bvz
Ga sabar nunggu kelanjutannya thor, terus semangat ya!
Vash the Stampede
Gokil abis!
ian gomes
Karya indah dengan plot yang tak terduga!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!