Bagaimana jika di hari pernikahan setelah sah menjadi suami istri, kamu ditinggal oleh suamimu ke luar negeri. Dan suamimu berjanji akan kembali hanya untukmu. Tapi ternyata, setelah pulang dari luar negeri, suamimu malah pulang membawa wanita lain.
Hancur sudah pasti, itulah yang dirasakan oleh Luna saat mendapati ternyata suaminya menikah lagi dengan wanita lain di luar negeri.
Apakah Luna akan bertahan dengan pernikahannya? Atau dia akan melepaskan pernikahan yang tidak sehat ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Persiapan Ulang Tahun
Bu Endah menerima surat peringatan itu dan segera menutup pintu setelah orang dari pengadilan agama pergi. Kepalanya terasa berputar saat melihat isi didalam amplop ditangannya.
"Jika tidak segera di lunasi, maka Pak Rafi akan di kenakan sanksi pidana. "
Luna benar-benar tidak bisa diajak bernegosiasi. wanita itu sangat keras kepala. Berbanding terbalik dengan sikapnya selam ini yang dia kenal.
"Bu... ibu, "
Terdengar suara lirih Rafi dari ponsel yang masih ada di genggaman tangan Bu Endah.
"I... iya Rafi, ada apa? "
"Itu, tadi... "
"Seperti yang kamu dengar, Nak. Pengadilan agama memintamu untuk membayar uang yang diminta Luna." terdengar hembusan nafas berat dari bu Endah. " Apa yang harus kita lakukan. "
"Ya sudah bu, nanti sepulang kerja kita bahas lagi masalah ini. Aku kerja dulu. "
Panggilan di tutup, Mata Bu Endah menatap pintu kamar Rafi yang tertutup rapat. Di dalam sana ada Saras yang mungkin sedang tidur nyenyak. Wanita yang tidak tau diri itu dan hanya bisa makan dan tidur saja.
"Lihat saja aku pasti akan mengusirmu dari sini. " gumam Bu Endah.
********
Di apartemennya, Luna sedang bersiap akan pergi ke hotel kakeknya dan melihat persiapan acara ulang tahunnya. Dia ingin semua terlihat sempurna tanpa kurang sedikit pun. Karena dia akan memulai semuanya dari awal, memimpin perusahaan papanya dan untuk membalas dendam kematian orang tuanya.
"Ibu Luna, selamat datang di hotel. Ada yang bisa saya bantu... " tanya Manager hotel yang menyambutnya.
"Aku hanya ingin melihat persiapan acara ulang tahunku. Setelah itu aku akan ke ruangan direktur, dan memeriksa laporan keuangan. Jadi letakkan semua laporan keuangan selama empat bulan terkahir. " perintah nya tanpa basa basi.
Manager hotel terdiam mendengar permintaan Luna, karena dia tidak boleh sembarangan memberikan laporan keuangan kepada siapapun selain direktur utama.
"Kenapa diam? " tanya Luna.
"Maaf Bu Luna, bukannya saya tidak mau memberikan laporan keuangan hotel ini. tapi biasanya Pak Darma yang memintanya. " jelas manager.
"Sudah, berikan saja laporan itu kepada cucuku. Mulai sekarang, apapun yang terjadi di hotel ini akan menjadi tanggung jawabnya. Nanti saat ulang tahunnya, aku akan menyerahkan semua perusahaan kepada Luna. termasuk hotel ini. " sahur seorang pria yang tak lain adalah kakek Darma yang tiba-tiba muncul di hotel mereka.
"Kakek, kenapa kakek ada disini? " tanya Luna terkejut dengan kemunculan kakeknya.
"Aku ingin melihat persiapan ulang tahunmu. Ini akan menjadi acara yang spektakuler. " kata Kakek Darma penuh semangat.
Dia merasa sangat bahagia melihat Luna peduli pada perusahaan yang salah satunya adalah hotel milik mereka D'Lunas.
"Ayo, kita keruangan. " Luna membawa kakeknya itu keruangan direktur. Tidak lupa dia mengingat kan untuk membawa laporan keuangan kepada manager hotel.
Sampai di ruangan direktur mereka duduk di sofa. Baru kali ini Luna dan kakeknya berbicara dengan rukun tanpa perdebatan. Pria tua itu memandangi wajah cantik Luna cucunya yang akan mewarisi kekayaan Wijaya.
"Persiapan sudah hampir seratus persen selesai. Besok kamu akan menjadi tuan putri yang akan menunjukkan dirimu kepada dunia. Akan banyak rekan kerja kakek dan papamu yang datang. Apakah kamu sudah siap untuk memilih salah satu dari mereka? " Kakek Darma mencoba memancing.
"Tidak, aku belum siap prioritas utamaku setelah ini adalah menjebloskan mereka yang terlibat dalam kecelakaan kedua orang tuaku. " Kata Luna mematahkan keinginan kakeknya.
Kakek Darma menghela nafasnya mendengar keinginan Luna. Ya, cucunya itu memang sangat keras kepala jika ingin melakukan sesuatu yabg menjadi tujuannya.
"Siapa saja yang ingin kamu undang dalam acara besok? " tanya Kakek Darma mengalihkan pembicaraan.
"Tentu saja teman kantorku semua harus datang. juga... Apakah aku boleh mengundang Rafi dan keluarganya? " tanya Luna ragu.
"Untuk apa kamu mengundang keluarga sampah itu. " jawab kakek Darma ketus.
"Aku ingin menampar wajah mereka yang sudah berani mempermainkanku dan tidak tau diri itu. Aku ingin menunjukkan siapa diriku kepada mereka. " Luna menjelaskan kenapa dia ingin mengundang Rafi dan keluarganya.
"Jika itu tujuanmu, maka terserah kamu saja. Aku juga ingin melihat apakah mereka bisa lolos dari rasa malunya. " Kakek Darma sepertinya setuju untuk mengundang keluarga benalu itu untuk datang ke acara ulang tahun Luna.
"Baiklah, terima kasih kakek. Kalau begitu aku akan mengirim undangan untuk teman-teman di kantor Adiguna, juga untuk Rafi sekalian. " Kata Luna
Hal yang serupa juga terjadi di kediaman Adiguna, Mama Jasmin yang baru saja pulang dari mall bersama dengan satu pengawalnya langsung memamerkan apa yang dia beli kepada Arya dan suaminya.
"Lihatlah, Aku sudah membelikan baju baru untuk kalian semua. Cobalah, "
"Untuk apa, ma? " tanya papa Marshall yang sepertinya belum tau apa-apa tentang rencana Arya dan istrinya.
"Ah, iya. Aku lupa, belum memberi tahu papa kalau calon menantu kita akan ulang tahun besok. " kata mama Jasmin.
"Siapa? Apakah kekasih Reza yang ulang tahun?" Papa Marshal Bingung. "
"Bukan, tapi kekasih Arya, Luna. "
"Benarkah, katanya mereka masih belum pacaran dan masih pendekatan. " kata papa Marshal.
"Mereka sudah jadian semalam pa, karena itu Arya tidak pulang semalaman menjaga Luna. "
Papa Marshal langsung menatap Arya dengan tajam, dia berfikir Arya sudah melakukan hal-hal tidak baik lainnya kepada Luna sampai dia tidak pulang semalam.
"Eng...enggak kok, pa. Aku hanya menemani Luna, iya. Hanya menemani. " kaya Arya menyangkal semua tuduhan papanya walau tidak terucap.
Mama Jasmin akhirnya menceritakan apa yang terjadi kemarin, sama persis dengan apa yang diceritakan Arya kepadanya. Agar tidak terjadi kesalah pahaman.
"Begitulah, pa. Disaat orang yang kita sayangi sedang dalam masalah atau terpuruk, bukankah sebaiknya kita mendekat, menemaninya dan memberikan perhatian kepadanya, agar dia tidak merasa sendiri sehingga perasaanku bisa tersampaikan kalau aku selalu ada untuknya dan tidak meninggalkan nya sendiri. " Kata Arya dengan bangga.
"Kamu hebat, bisa mengambil kesempatan di dalam keadaan yang terjepit. " Papa Marshal menepuk bahu Arya dengan bangga.
"Jadi papa merestui hubungan kami, kan? " Arya memastikan.
"Tentu saja, siapa yang tidak suka dengan Luna, wanita itu sangat luar biasa. Ajaran keluarga Wijaya memang tidak diragukan lagi. "
Mama Jasmin dan Arya saling berpandangan dan tersenyum penuh arti. Sepertinya dua pihak keluarga sudah saling merestui. Jadi, tidak ada alasan bagi Arya untuk menutupi perasaannya lagi.
"Lihatlah ini, ini akan sangat cocok untuk kalian berdua. " Mama Jasmin menunjukkan sesuati kepada Arya dan suaminya.
"Aku percaya pilhan mama memiliki kualitas di atas rata-rata. " kata Arya penuh kebanggaan setelah melihat apa yang ditunjukkan sang mama.
krn luna sdh tau siapa kalian berdua tak lain yg sdh melenyapkn kedua ortu luna demi persaingan bisnis tp cr mu gak jentlmen mario