NovelToon NovelToon
KESEPAKATAN DI ATAS RANJANG

KESEPAKATAN DI ATAS RANJANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Single Mom / Cinta Terlarang / Cerai / Keluarga / Suami Tak Berguna
Popularitas:90.7k
Nilai: 5
Nama Author: EvaNurul

Maya hanya ingin satu hal: hak asuh anaknya.

Tapi mantan suaminya terlalu berkuasa, dan uang tak lagi cukup.

Saat harapan habis, ia mendatangi Adrian—pengacara dingin yang kabarnya bisa dibayar dengan tubuh. Dengan satu kalimat berani, Maya menyerahkan dirinya.


“Kalau aku tidur denganmu... kau akan bantu aku, kan?”


Satu malam jadi kesepakatan. Tapi nafsu berubah jadi candu.

Dan

permainan mereka baru saja dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EvaNurul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AROMA DAPUR DAN BAYANG-BAYANG SIDANG

Udara siang yang terik berubah menjadi sore yang mulai teduh ketika Maya turun dari bus. Jemarinya masih menggenggam tas kecil berisi berkas sidang, tapi langkahnya diarahkan ke sebuah bangunan sederhana di pinggir jalan — restoran tempatnya bekerja selama hampir dua tahun terakhir.

Bangunan itu tidak besar, tapi selalu ramai. Aroma tumisan bawang putih dan kecap manis sudah menyambutnya bahkan sebelum ia membuka pintu. Dari balik kaca, terlihat meja-meja kayu yang mulai terisi pelanggan, dan di ujung, meja kasir tempat Sinta, rekan kerjanya, sedang menunduk mencatat pesanan.

Begitu Maya melangkah masuk, suara Sinta langsung terdengar.

"Eh, akhirnya datang juga. Kirain hari ini nggak masuk," celetuknya sambil menatap Maya dari balik meja kasir.

"Aku bilang sama Pak Heru masuk sore ini," jawab Maya sambil memaksakan senyum. "Nggak enak kalau absen, udah cukup banyak cuti gara-gara sidang."

Sinta mendengus kecil. "Ya ampun, kalau aku jadi kamu udah resign dari dulu. Capek banget, kerja sambil ngurus sidang."

Maya hanya tersenyum tipis, menaruh tasnya di loker kecil di belakang. Ia memang sudah hampir dua tahun bekerja di sini. Awalnya hanya untuk bertahan hidup setelah Reza meninggalkan dia dan Nayla. Restoran ini menjadi penyelamatnya — gajinya memang tidak besar, tapi cukup untuk membayar kos, makan, dan sedikit menabung untuk sekolah Nayla. Selain itu, pemiliknya, Pak Heru, orangnya baik, meski kadang cerewet.

Suara berat Pak Heru terdengar dari arah dapur.

"Maya! Cepat siap, meja tiga minta tambahan es teh. Dan tolong, itu tumpukan piring kotor sudah kayak gunung."

"Iya, Pak!" sahut Maya sambil mengambil celemek. Ia mengikat rambutnya, lalu mengambil nampan. Langkahnya lincah, meski pikirannya masih memutar kembali suara hakim dari sidang pagi tadi. Kata-kata Adrian yang tegas di ruang sidang juga belum sepenuhnya hilang dari kepalanya.

Meja tiga terisi sepasang anak muda yang sedang asyik berbicara sambil menatap layar ponsel. Maya meletakkan es teh dengan senyum sopan.

"Ini tambahannya, silakan."

"Thanks, Mbak," jawab si perempuan tanpa mengangkat wajah.

Begitu kembali ke dapur, ia disambut kepulan asap wajan dan suara dentingan logam. Chef Arman, pria bertubuh besar dengan tato di lengan, sedang sibuk membalik tumisan cah kangkung.

"Maya, nanti tolong antarin orderan meja lima. Sambalnya pedes, hati-hati tumpah," katanya sambil melempar pandang sekilas.

"Iya, Chef."

Sore itu berjalan padat. Pelanggan datang silih berganti, suara tawa dan obrolan bercampur dengan aroma masakan yang terus menguar. Namun, di sela-sela melangkah cepat, Maya merasakan getaran ponselnya di saku. Ia melirik sekilas — sebuah pesan dari nomor yang sudah hapal luar kepala.

Kamu pikir sidang tadi bisa bikin aku kalah? Tunggu aja. Aku nggak akan biarin Nayla sama kamu selamanya. – Reza.

Napas Maya tercekat. Ia menggenggam ponsel erat-erat sebelum memasukkannya kembali ke saku. Suaranya nyaris bergetar saat ia kembali ke kasir untuk mengambil pesanan berikutnya.

Sinta memperhatikan raut wajahnya. "Kenapa? Dapet pesan dari si brengsek itu lagi?"

Maya menggeleng cepat. "Nggak, cuma spam."

"Tapi mukamu langsung pucat," desak Sinta.

"Udahlah, Sin. Nggak usah bahas." Maya memaksa senyum, lalu kembali melangkah cepat. Ia tidak ingin siapa pun melihat kelemahannya di sini. Restoran ini adalah satu-satunya tempat di mana ia bisa menjadi 'Maya yang kuat', bukan 'Maya yang diancam kehilangan anaknya'.

Menjelang malam, pelanggan semakin ramai. Suara Pak Heru makin keras memberi instruksi.

"Maya, meja tujuh! Dan tolong cek stok sambal, jangan sampai habis pas prime time!"

"Iya, Pak!"

Langkahnya cepat, tapi ia sempat melihat jam di dinding. Pukul 8 malam. Masih ada dua jam sebelum shift-nya selesai. Tubuhnya mulai lelah, tapi ia terus bergerak.

Di dapur, Chef Arman sempat berkomentar sambil menaruh piring berisi gurame goreng di nampan Maya.

"Kamu kelihatan nggak fokus hari ini. Banyak pikiran?"

"Sedikit, Chef."

"Sedikit? Dari tadi matamu kosong. Hati-hati, Maya, kalau pikiran lagi nggak di sini, gampang kecelakaan. Aku nggak mau ada minyak panas nyiprat gara-gara kamu melamun."

Maya hanya mengangguk. Ia tahu Arman tidak bermaksud kasar — itu bentuk perhatian.

Sekitar pukul sembilan, ada jeda singkat saat gelombang pelanggan mulai berkurang. Maya duduk sebentar di kursi dekat loker, meneguk air mineral. Sinta duduk di sebelahnya.

"Kalau boleh tahu, udah berapa lama kamu kerja di sini?" tanya Sinta sambil mengikat rambutnya yang mulai lepas.

"Hampir dua tahun," jawab Maya. "Awalnya cuma mau kerja paruh waktu, tapi malah keterusan. Restoran ini lumayan lah, Sin. Gajinya pas-pasan, tapi aku bisa atur waktu buat Nayla."

Sinta mengangguk pelan. "Terus… kalau nanti kamu menang sidang, rencananya mau tetap di sini?"

Maya menghela napas. "Entahlah. Kalau menang, aku pengen cari kerja yang jamnya lebih fleksibel. Supaya bisa lebih banyak waktu sama Nayla. Tapi ya… nggak tahu juga. Hidup nggak pernah semudah itu."

Sinta menatapnya lama, lalu menepuk pundaknya. "Kamu kuat banget, May. Aku aja nggak yakin bisa kayak kamu."

Maya tersenyum tipis, meski hatinya terasa berat. Ia tidak merasa kuat — ia hanya tidak punya pilihan.

...----------------...

Menjelang jam tutup, restoran mulai sepi. Meja-meja dibersihkan, lantai dipel pelan-pelan. Maya membantu menutup kasir, mencatat total penjualan, lalu menyimpan uang di laci. Pak Heru keluar dari dapur, membawa tasnya.

"Kerja bagus malam ini. Besok masuk sore aja, biar kamu bisa urus sidang."

"Iya, Pak. Terima kasih."

Pak Heru menatapnya sebentar. "Maya, saya tahu kamu lagi berat. Tapi jangan ragu bilang kalau butuh bantuan, ya? Kita di sini kayak keluarga."

Maya menunduk, matanya sedikit basah. "Terima kasih, Pak."

...----------------...

Pukul 11 malam, Maya keluar dari restoran. Udara malam dingin, dan lampu jalan memantulkan cahaya ke aspal basah sisa hujan. Ia berjalan pelan menuju halte, ponselnya kembali bergetar. Kali ini bukan pesan dari Reza, melainkan dari Adrian.

Besok kita mulai jam 9. Datang lebih awal, kita bahas strategi terakhir sebelum sidang dimulai.

Hanya kalimat singkat, tapi cukup membuat jantungnya berdegup cepat. Antara tegang dan… entah, ada rasa lain yang sulit ia jelaskan. Ia membalas singkat Baik, saya datang lebih awal, lalu menaruh ponselnya di saku.

Dalam perjalanan pulang, Maya memikirkan dua hal: wajah Adrian yang dingin namun misterius, dan kemungkinan skenario di pengadilan besok. Semua akan semakin memanas. Reza pasti tidak akan diam. Tapi ia tidak boleh kalah. Bukan demi dirinya, tapi demi Nayla.

Dan di tengah aroma masakan yang masih menempel di bajunya, Maya tahu satu hal: malam ini ia harus tidur nyenyak, karena besok… medan perangnya kembali dibuka.

1
Alin Norshalsabilla Alkhatir
Trlalu banyak air mata jdi ingin pamit
Rina Wati.S
lanjut kak, makin seru
Uthie
Betuuullll sekali.... makin tegang dan penasaran hasil perjuangan mereka 👍👍👍🤩🤩

Semangat Up lagiiii yg banyak 💪💪😆😆😍
Uthie
Semoga ada jalannya yaa 👍
𝐌𝐈🄸🅅🄰🄽🄳🄴🅁💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ: Pasti Adrian akan berusaha memenangkan walaupun kasusnya udah ditutup tapi dia akan memperjuangkan Nayla karena tau sendiri Reza dan istrinya yang kejam itu gak akan pernah bisa menjadi orang tua yang baik untuk Nayla anak sekecil itu dijadikan alat
total 1 replies
Rina Wati.S
semoga banding maya bs menang
Alin Norshalsabilla Alkhatir
Nie tantangan tuk Smart lawyer
ayo Ardian km pasti bisa 💪
jgn sampe yg berjuang kalah pada beruang .. realita cie 🤣


Lanjut Ka author ttp semangat
strawberry
Masih banyak teka-teki. Dimana Dina ibu kandung Nayla? Apa hubungannya dengan Reza? Istrinya kah? Kenapa Nayla diberikan kepada Maya? Tidak dirawat sendiri oleh Dina? Dan masih banyak lagi pertanyaan... hmmm🤔... Semangat author nulisnya 💪...
DewiKar72501823
mas Adrian ak padamu😭
DewiKar72501823
ya Allah Mb Maya yg kuat ya😭
𝐌𝐈🄸🅅🄰🄽🄳🄴🅁💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Dasar 2manusia berhati ibliss cocok tuhh pasangan gaj punya hati liat aja nanti pasti Maya pemenangnya Nayla tau siapa yg tulus menyayangi nya
Uthie
Ayok Adrian . segera hajar balik mereka yg sangat kejam pada Nayla!!! 👍😡😭
Uthie
Kenapa sihh bukti bahwa Nayla masih hidup sampai saat ini adalah berkat perjuangan Maya yg mengasuh nya dengan penuh Kasih dan pengorbanan!! 😡😡😡
Lailik Lailik
ya Allah tanggung jawab kamu thor sudah bikin aq nangis di part ini😭😭😭nyesek tahu thor please balikin nayla thor😭😭😭
Kinara Widya
😭😭😭😭
Alin Norshalsabilla Alkhatir
Biadab tuh laki padahal masih istri sahnya..
dosa apa yg Maya perbuat smpe Tuhan memberi ujian hidupnya sberat itu.😭

Gas keun ka thor jgn kasih kendor😁
Ana Akhwat
Hadir meramaikan, semoga endingnya berkesan dan tidak banyak drama thor
Lailik Lailik
bulshit pengadilanya athor gk adil pisan😅😅🤦‍♂️
Alin Norshalsabilla Alkhatir
Ceritanya sgt menguras emosi..si pembaca sampe terbawa ke dunia nyata..
sumpah nyandu sangat. si penulisnya bgtu apik n menguasai dunia hukum. pokoknya gak nyesel gw baca nie novel.. Good job ka author 👍
Uthie
Yaaaa.... koqqq... 😢😢

bukannya kalau tanpa Maya, Nayla sdh mati alias gak akan ada?!??? karena Reza seperti membuang anaknya begitu saja tanpa tau kabar dan memberikan nafkah untuknya sedari baru di lahirkan!!! 🤨😡
Kinara Widya
dan pada ahirnya Naila yg menjadi korban...kasihan Nayla.....atau jgn 2 ini prank autor...klo semua hanya mimpi...berharap hanya mimpi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!