NovelToon NovelToon
LIFE PROBLEM

LIFE PROBLEM

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Bullying di Tempat Kerja / Cinta pada Pandangan Pertama / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Enemy to Lovers
Popularitas:776
Nilai: 5
Nama Author: alwayscoklat_

Gadis yang tidak pernah bahagia di hidup nya satu kali saja pun tidak pernah

Di rumah?di sekolah? sama saja! tidak ada yang mau membahagiakan dirinya

bahkan seolah olah dunia ikut mendukung ketidakberdayaan diri nya,semua...SEMUA SAMA SAJA!! tidak ada yang peduli ! Tidak ada yang mengasihani diri nya, punya keluarga namun seperti hidup sebatangkara

MAURA ZAFINA AMORA, gadis yang mencoba untuk mencari secercah kebahagiaan walupun mustahil bagi diri nya


"Gue ada di sini karna gue masih hidup" Fina mengulas senyum kecil pada sudut bibir nya.

"Tapi gue bisa bikin lo sembuh"

Fina menggeleng pelan dengan senyuman manis nya. "Gua sendiri aja gak pernah bisa, apa yang bikin lo yakin banget bisa nyembuhin gua??"

"Hidup gua udah terlalu rumit dan sial, jangan terlalu deket sama gua atau lo juga bakalan rusak, ini juga demi diri lo sendiri"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alwayscoklat_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Arkan

Arkan berjalan keluar dari rumah sambil menepuk nepuk pelan kedua tangan nya menghilangkan debu debu yang dia rasa begitu menganggu di tangan nya. Laki laki itu melirik ke arah Rey yang tengah menyusun beberapa kursi di teras dan beralih menatap tumpukan barang di halaman.

Dia tau bahwa itu adalah pesanan yang dia pesan tadi untuk keperluan Fina.

"Tinggal masukin ini berarti." gumam Arkan.

"Dia udah selesai di kamar nya?" tiba tiba Rey datang menghampiri Arkan. "Di luar udah beres semua nya nih." ucap Rey lagi dan menatap sekeliling yang tampak bersih.

"Gak tau tuh, bentar deh gue tanya." jawab Arkan lalu berjalan kembali masuk ke dalam rumah untuk mengampiri Fina yang juga masih bersih bersih. Meninggalkan Rey lagi dan lagi.

Rey menggeleng pelan, "Pak Asep!" panggil nya kepada Sopir pribadi yang senantiasa menemani nya sejak tadi.

"Iya mas Rey? ada yang bisa saja bantu?" tanya bapak yang biasa Rey panggil "pak Asep" itu.

Rey kembali merogoh saku belakang celana nya dan mengeluarkan dompet. Mengambil beberapa lembar uang di dalam nya dan memberikan nya ke pak Asep, "Tolong beliin makan siang buat kita yah pak, sekalian ntar bapak juga beli buat makan siang. Tapi makanan nya anter ke sini dulu, baru habis itu bapak pulang atau mau main kemana kek. Sore nya jemput saya lagi nanti." Ucap Rey membuat pak Asep langsung mengangguk kecil.

"Tapi mas, kan udah di suruh pulang mama."

"Sore aja balik nya pak. Sekarang bapak kerjain ini dulu. Jangan lama lama pak, saya laper." ucap Rey dengan senyum kecil nya.

Pak asep pun mengangguk, setelah menerima uang yang di berikan oleh Rey tadi pak asep pun pergi untuk melakukan apa yang di minta oleh Rey.

di sisi lain ada Arkan yang memperhatikan Fina. Menyenderkan tubuh nya di antara pintu dan mengetuk tembok beberapa kali.

"Haloo, mau sampai kapan bersihin ini amora? masa dari tadi belum selesai selesai juga." ucap Arkan memanggil fina dengan akhiran nama lengkap nya.

Fina mendelik kecil, "Amora?! What??!!! Nama gue Fina yah! Tolong deh jangan di ubah." jawab nya.

"Suka suka gue lah, yang manggil kan gue! Ngapa lo yang ngatur?!" jawab Arkan tak mau kalah.

"Heh?! Tiang listrik! yang lo panggil itu kan gue! Wajar lah gue protes."

"Dih?! Ngatur lo, udah buru keluar. Gak sumpek lo bersihin ini mulu?!" ucap Arkan lagi.

"Udah selesai juga sebenernya." balas Fina dengan ketus.

Arkan pun mengangguk, "Yuk cabut." ucap nya lagi dan berjalan kembali ke uar rumah yang di ikuti oleh langkah Fina juga.

Rey yang sudah duduk santai di depan teras menatap arkan dan Fina yang berjalan mendekat ke arah nya.

"Udah beres?"

"Ubah bos" jawab Fina dengan candaan nya.

Toh benar semuanya ini yang bayar kan Rey, makanya Fina bisa bercanda seperti itu.

"Makan siang lagi beliin sama pak Asep. Tunggu bentar lah yah sambil istirahat." ucap Rey membuat Fina mengangguk kecil. Lain dengan Arkan yang diam dan hanya berdiri.

Fina menatap tumpukan barang di halaman dengan heran. sedikit penasaran dengan apa yang ada di sana.

"Itu apaan?" tanya Fina menunjuk tumpukan barang yang Arkan pesan tadi.

"Barang barang lo. Ada kasur, lemari juga trus kek nya baju deh." ucap Rey membuat Fina langsung melotot kaget.

"loh?!! Kok barang gue?! Gue gak pesan apa apa woi!" jawab nya panik.

Dari mana barang itu bisa bisa muncul kalo diri nya sendiri saja tak pernah memesan hal tersebut.

Rey terkikik. "Hayo loh...bayar dah tu." ucap Rey malah menakut nakuti Fina.

"Ih sumpah kek nya itu barang nyasar deh rey...gue gak ada duit anjir buat itu." jawab Fina dengan panik.

"Gimana caranya ih..kok lu terima terima aja barang nya? Emang orang nya gak minta duit gitu?!" tanya Fina lagi.

"Lah? Orang nya bilang itu pakai pay later gitu. Makanya gue terima aja. Gue pikir lo yang pesen." jawab Rey dengan berbohong.

Semakin mendramatisir keadaan yang membuat Fina panik. Sedangan Arkan diam diam tertawa pelan menyaksikan Rey yang tengah menjahili Fina.

"Woi?!! Gila lo rey..gimana nihh??" ucap Fina semakin panik.

Fina berlari kecil mendekati tumpukan barang bersegel itu, dan memperhatikan satu persatu. Dia yakin sekali bukan dia lah yang memesan barang sebanyak ini.

Uang dari mana bagi nya untuk bisa nekat membeli barang begini.

"Balikin aja rey..lo punya nomor bapak nya gak sih?! Ihh...Woi arkan bantuin gue kek." ucap nya lagi.

Arkan hanya membalas dengan gerakan bahu yang dia angkat sambil tersenyum tengil. "Gak tau gue." jawab nya dengan cuek.

Fina mendengus, wajah nya tampak begitu panik dan gadis itu terdiam sebentar. Dia menghela nafas, dan reaksi alami itu langsung membuat Rey dan Arkan tertawa puas.

"HAHAHAHA" tawa kedua laki laki itu terdengar begitu menggelegar. Rey bahkan sampai terpingkal pingkal melihat reaksi dari Fina.

Sedangkan Fina? Dia terdiam dalam kebingungan nya sendiri. Malah dia heran mendengar 2 laki laki di depan nya tertawa. "Kalian kenapa ketawa?"

rey dan arkan sama sekali tak menjawab, mereka berdua hanya tertawa terbahak bahak tanpa mengindahkan pertanyaan Fina yang masih dalam kebingungan nya.

"Pada ketawa kenapa sih?! Yang bener lah woi." ucap Fina.

arkan menyudahi tertawa nya, menghela nafas nya sebentar dan menatap Fina dengan sisa sisa wajah girang nya. "Gue yang pesan itu. Sengaja beliin kasur, lemari platik yang muat di dalam lemari lo. sama ada baju juga beberapa lembar. Trus ada baju sekolah juga untuk lo sekolah. Semua nya udah gue bayar kok, jadi tenang aja." jelas Arkan.

tak mau lagi menjahili Fina. Sungguh perut nya terasa keram karna terlalu banyak tertawa.

"Jadi lo yang beliin?" tanya Fina memastikan lagi. Wajah nya cengo seperti orang bodoh.

Arkan mengangguk. "Iya, kasur nya cuma kasur biasa kok. Yang cuma muat buat lo doang. Soal nya kan kamar di sini gak gede gede amat." ucap Arkan lagi.

"Tapi sumpah lo, ini..."

"Stttt" sela Arkan dengan cepat. Dia tak ingin lagi mendengarkan penolakan Fina untuk kesekian kali nya.

"Lo terima aja lah."

Fina tak lagi berkutik, sungguh kali ini dia hanya berdoa kepada tuhan agar di masa depan fina bisa membalas budi untuk Rey dan Arkan bagaimana pun cara nya.

Fina terlalu banyak menerima bantuan dari kedua orang ini.

"Makasih Arkan." ucap Fina yang di jawab senyuman manis oleh arkan.

"Urwell cantik." jawab Arkan sambil mengedipkan mata nya sebelah.

"hah?"

1
Nick and Judy
Baper banget sama ceritanya.
Linda Ruiz Owo
Terharu, ada momen-momen yang bikin aku ngerasa dekat banget dengan tokoh-tokohnya.
Dark Dynamix
Ceritanya asik banget thor, jangan lupa update terus ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!