Sampahmu Adalah Hartaku

Apa yang ada dalam otaknya? Entahlah, dirinya benar-benar melakukan hal gila kali ini. Pada akhirnya memiliki alasan tanpa takut Fishya pergi meninggalkannya.

Menarik tengkuk Fishya, benar-benar menciumnya. Tidak mengetahui bagaimana caranya. Yang jelas bibir harus bertemu bukan? Otaknya seperti tidak dapat berfungsi lagi.

Perlahan dirinya menikmati ini. Kala Fishya memasukkan sedikit lidahnya ke dalam mulut Virgo. Hanya sekedar insting untuk membalasnya. Merasakan lidah mereka bertemu. Ini menjijikkan... tidak! Ini membuatnya gila.

Seorang pelayan menabrak tamu undangan hingga menjatuhkan gelas. Akibat kurang konsentrasi menatap adegan panas.

Tapi, ada cinta yang harus dipisahkan bukan? Hanya ciuman singkat sementara ini. Perlahan bibir mereka terpisah, oleh keadaan. Virgo menelan ludah, menatap Fishya dengan sedikit takut. Bagaimana jika Fishya meninggalkannya karena mengira dirinya akan menghalangi Fishya untuk bersama dengan Andika?

Tidak! Fishya tidak boleh bersama dengan Andika.

"Pangeran polos menciumku? Sungguh! Perkembangan yang bagus! Sudah pasti sampah Erlina akan menjadi milikku. Tinggal dipermak sedikit, maka akan menjadi suami idaman." Batin Fishya ingin rasanya berteriak. Mengingat sebelum waktu terulang Erlina dimanjakan bak ratu.

Namun, tetap saja, jika Virgo mengetahui rencananya untuk memanfaatkan pangeran maka...sudah pasti pangeran katak ini akan kembali mengemis cinta pada Erlina. Karena itu ekspresi wajah datar, seperti sedikit takut. Menyembunyikan rasa gembiranya.

"Kalian..." Andika mengepalkan tangannya memendam kekesalan.

"Kalian hanya berniat mengacaukan pesta pertunanganku. Aku mengganti EO karena merasa kalian tidak kompeten sama sekali. Berbeda dengan EO ini, walaupun budget lebih tinggi tapi kwalitas premium." Ejek Erlina, terang-terangan mengatakan alasannya.

Fishya perlahan bangkit dibantu oleh Virgo. Kemudian mengucapkan kalimat."Aku kira karena sentimen pribadi. Mengingat aku adalah mantan pacar Andika, dan Virgo adalah mantan pacarmu. Aku sepenuhnya minta maaf. Karena kamu berkata konsepnya semewah mungkin dengan perpaduan putih gold."

"Tapi karena dekorasi EO lain yang lebih bagus dan makanannya yang berkualitas." Fishya tertunduk berucap pelan.

Virgo mengambil handphonenya, melangkah mengambil gambar sekitar tempat ini, beserta hidangannya.

"Kami minta maaf sebelumnya. Karena sudah membuat keributan. Kami akan introspeksi diri dan lebih memperbaiki diri lagi. Omong ngomong berapa budgetnya untuk jasa EO ini?" Fishya menunduk meminta maaf.

"Pada akhirnya tau diri juga. High quality jadi cuma 225 juta." Komat-kamit Erlina mengomel.

"Tapi, aku juga ingin minta maaf. Jika perusahaan YL Zan (perusahaan milik orang tua Erlina) ingin mengadakan event lagi. Kami mungkin tidak akan menyanggupi permintaan. Dikarenakan perusahaan tidak memiliki integritas. Aku harap ini akan menjadi pengalaman kita bersama." Ucap Fishya tersenyum dengan air mata mengalir. Bagaikan wanita tidak bersalah, kemudian melangkah pergi.

"Tidak tau malu! Usahanya akan hancur dan dia akan kembali menjadi budakku." Senyuman menyungging di wajah Erlina.

"Sayang, ayo kita mulai acara pertunangannya." Andika berucap pelan, mengandeng tangan Erlina. Wanita yang tersenyum padanya.

Andika membalas senyumannya. Namun dalam fikirannya berkata lain. Wanita ini benar-benar memuakan. Tuan putri yang menggunakan kekuasaannya seenaknya. Bahkan Erlina semalam memaksa Andika mengkonsumsi alkohol. Pemuda yang membenci alkohol, r*kok dan sejenisnya.

Mengepalkan tangannya, harus bersabar melayani tuan putri agar perlahan mendapatkan kekuasaannya.

***

Sementara itu kala melangkah keluar, Fishya mengedit video dirinya berciuman dengan Virgo. Kemudian memposting apa yang terjadi dalam akun media sosial dan website Mentari EO.

"Apa yang kamu lakukan?" Tanya Virgo di tempat parkir.

"Kekuatan netizen, kamu lihat saja. Lima menit posting sudah ada banyak komentar." Ucap Fishya menunjukkan kolom komentar di akun media sosial EO.

'180 juta melawan 225 juta? Tapi kenapa lebih bagus yang 180 juta ya? Hiasan patung angsa es, bahkan ada Piramida gelas minuman.'

'Sudah pasti ini karena alasan pribadi.'

'Mereka tidak memakainya kan? Boleh aku minta potongan harga. Biar aku nanti bayar penuh untuk melamar pacarku.'

Virgo menipiskan bibir menahan tawanya. Langsung ada yang ingin menggunakan dekorasi mereka.

Fishya duduk di atas sepeda motor sudah menggunakan helm tabung LPG. Kemudian mengirim postingan berisikan video dekorasi mereka yang sudah rampung 90%.

'Aku harus membayar uang tambahan untuk menyewa ballroom. Ini hanya untuk menutup kerugian. Kami memutuskan untuk menurunkan harga ke 170 juta. Untuk persiapan pesta besok, paling lama diundur lusa.'

Postingan yang langsung disambut banyak komentar dari orang-orang yang iba dan tertarik untuk mengadakan pesta. Mulai dari arisan kalangan atas, sampai acara reuni. Tinggal pilih yang mana akan disetujui maka uang kembali.

"Pintar." Celetuk Virgo tertawa.

"Mereka tidak mau bayar, maka orang lain yang akan bayar. Lagipula kita tetap untung besar. Deposit Erlina 90juta, ditambah dengan 170 juta. Untungnya masih lumayan." Fishya tersenyum menyalakan mesin motornya.

Kala motor melaju, Virgo memeluknya erat. Jika memiliki istri, maka istrinya harus seperti ini. Seperti ibunya yang selalu pintar mengendalikan situasi. Hanya Fishya yang pantas untuknya... Fishya adalah miliknya.

Mungkin satu hal yang tidak disadari Erlina. Nama baik perusahaan ayahnya yang hancur akibat postingan Fishya. Mengatakan perusahaan YL Zan tidak memiliki integritas.

EO kecil ditipu oleh perusahaan YL Zan. Apalagi perusahaan lain, semakin sedikit perusahaan yang bersedia bekerjasama maka akan semakin hancur. Itulah pentingnya integritas.

***

"Bagaimana?" Tanya Ghana kala motor mereka berhenti di tempat parkir lobby hotel.

"Mereka tidak mau ganti rugi..." Fishya menunduk.

"Tidak apa-apa, mungkin ini---" Kalimat Ghana yang patah hati karena kehilangan uang, tapi berusaha menghibur adiknya disela.

"Tapi ada orang yang mau membayar! Acara arisan sosialita, bertema keluarga. Dekorasi tinggal dirombak sedikit." Fishya menunjukkan handphonenya.

"Aaaa! Kamu memang kuntilanak berkualitas." Teriak sang kakak, memeluk handphone saking semangatnya.

"Karena ada budget lebih dan ini acara arisan. Kita harus menunjukkan kwalitas terbaik. Siapa tau setiap bulan mereka akan menggunakan jasa kita. Atau para ibu-ibu itu akan menjadikan kita bahan pembicaraan. Ini dapat menjadi marketing dari mulut ke mulut." Tegas Fishya.

"Aku akan mulai untuk mengatur jadwal makanan." Ucap Virgo mulai menghubungi pihak catering, mungkin akan terkena sedikit denda, tapi itu sepadan.

"Dekorasi dan pihak hotel biar aku dan ayah yang tangani." Ghana melangkah masuk kembali ke dalam hotel.

Sementara Fishya mengikuti menghela napas. Jalan ini tidak mudah, tapi kehidupannya sebelum waktu terulang lebih sulit. Bagaimana hingga kuliah tetap menjadi budak Erlina. Menikah pun, tetap tidak mendapatkan kebahagiaan, berjuang dari nol, hingga Andika menjadi sukses. Setelah sukses maka belasan gundik menanti.

Kala Virgo usai menghubungi pihak catering guna membuat kesepakatan. Langkahnya terhenti, menatap ke arah seorang pria.

Troy menunduk memberi hormat."Tuan muda, karena tuan muda telah memiliki minat yang besar untuk mengumpulkan uang. Sebaiknya tuan muda berhenti bermain-main dengan bisnis kecil."

"Ada apa?" Tanya Virgo tidak mengerti.

"Saya sudah menyampaikan pada tuan besar. Melihat ketekunan tuan muda, tuan besar akan segera pulang. Tapi bukan untuk tinggal, untuk menjemput tuan muda. Lebih baik belajar berbisnis dari awal. Selagi tuan muda berminat..."

Sang butler tersenyum, inilah tujuannya. Agar Virgo berhenti bermain-main di dunia yang dipenuhi kuda poni. Dimana uang hanya sekedar kertas. Tapi uang juga dapat dijadikan rantai kekuasaan itulah yang harus dipelajari Virgo.