NovelToon NovelToon
SANTET PEMBUNUH KELUARGA

SANTET PEMBUNUH KELUARGA

Status: sedang berlangsung
Genre:Kutukan / Misteri / Horor / Tumbal / Mata Batin / Iblis
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: janda#hot

"Teganya kau membunuh keluargaku mas, salah apa keluargaku sama kamu mas," tangis ibu pun pecah.
keluarga yang hangat harus hancur di tangan keluarga itu sendiri, hubungan yang terjalin dengan baik harus hancur karena iri hati seorang saudara kepada adiknya sendiri.
"Santetmu akan kembali padamu,"
"Karma akan menghampirimu,"
"Tidak habis pikir kamu bisa membuh keluargaku dengan ilmu hitammu itu,"
"Kau akan mati di tanganku durjana,"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon janda#hot, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Kini acara yasinan tujuh harian di laksanakan, selama tujuh hari ini di rumah mereka tampak ramai orang-orang yang ikutan yasinan dan berdoa serta ada pun yang hanya bergosip membicarakan tentang kematian Setia.

"Yang sabar yah Bu Wati dan keluarga," ucap Bu Juwita dan beberapa warga desa yang datang ke rumah mereka.

"Iya yang tabah ya Bu," ucap warga lainnya.

"Kok bisa yah Bu matinya mengerikan kaya gitu?" tanya Bu Juwita.

"Iya ini pasti kena santet nih, aku yakin itu," lanjut bu Juwita.

"Husss kalian ini datang bukannya mendoakan malah bergosip sih!" tegur Bu nur istri dari pak ustad Abidin.

Mereka pun terdiam setelah mendapat teguran dari Bu Nur.

Sorak sorai perbincangan warga desa yang merasa kematian Setia sangat janggal dan aneh, tapi keluarga pak Bimo dan anak-anak nya tidak menghiraukan ucapan yang mereka lontarkan mereka tetap mendoakan orang tercintanya yang telah pergi untuk selamanya.

"Bu, bapak sudah pergi selama tujuh hari semenjak mas Setia pergi sampai saat ini belum kembali juga?" tanya Dinda sambil membereskan bekas piring yang di pakai warga desa saat yasinan tadi.

"Entahlah nak ibu juga ndak tau tapi yang pasti bapak sedang mencari penangkal santet itu," jawab Bu Wati.

"Santet ini masih akan terus berlanjut bu? Sampai kapan? Apa kah sampai semua dari kita meninggal?" tanya Intan dengan wajah ketakutan.

"Ibu juga ndak tau nak, berharap saja bapak kalian bisa menangani masalh ini agar kita tidak hidup dalam ketakutan lagi karena teror ini," jawab Bu Wati.

"Iya Bu," ucap Intan dan Dinda

"Kakak kalian kemana nak?" tanya Bu Wati.

"Mas Rizky maksud nya Bu?" tanya Dinda.

"Iy lah, masa ibu nanya tentang mas Setia!" ucap Bu Wati.

"Owh, di kamar kaya nya Bu lagi main handphone," jawab Intan.

"Oalah ya sudah kalau kaya gitu, kita lanjut kan beres-beres biar cepat istirahatnya," ucap Bu Wati kepada kedua putrinya.

Sedang asik beres-beres terdengar teriakan keras dari dalam kamar Rizky yang membuat semuanya berlari menghampirinya.

"Arghh...uhuk..uhuk..pergi kau..pergi!" ucap Rizky sambil tangannya mengibas ngibas di udara.

Rizky! ya Allah nak kamu kenapa?" tanya Bu Wati panik.

"Mas Rizky bangun mas!" ucap Intan membangunkan kakaknya.

Semuanya tampak terkejut melihat tubuh Rizky mulai di penuhi bintik-bintik merah dan terasa dingin seperti tubuh Setia sebelum meninggal.

"Bangun nak, ini ibu!" ucap Bu Wati.

"Arghhh..ibu aku mimpi buruk bu, aku bertemu dengan seorang pria berkepala kuda seperti yang di bicarakan oleh Intan Bu, menyeramkan sekali Rizky takut Bu!. Di mimpiku makhluk itu mencekik ku dan bilang sekarang giliran ku karena waktu tenggangnya hanya tujuh hari saja. Hiks ibu, adek, aku takut Bu," ucap Rizky mulai menangis.

Semuanya terkejut mereka tidak menyangka makhluk itu kembali sesuai janji nya bahwa akan membinasakan seluruh keturunan keluarga itu, sekarang Rizky yang di incarnya.

"Tenang yah nak, kamu yang tenang bapak kalian saat ini sedang mencari penangkalnya. Dia akan cepat kembali menyelamat kan kita semua, kalian tidak akan seperti mas Setia karena ibu tidak akan membiarkannya," ucap Bu Wati sambil menangis memeluk anak-anaknya.

"Ak...aku takut Bu, manusia berkepala kuda itu kini berada di samping tempat tidur mas Rizky Bu!" ucap Intan ketakutan.

"Kamu tenanglah nak, ibu dan bapak akan menyelamatkan kalian!" ucap Bu Wati mencoba menenangkan mereka.

"Iya Bu," jawab mereka.

"Jangan di garuk nak nanti luka nya makin melebar," ucap Bu Wati menahan tangan Rizky

"Tapi gatal Bu! Ternyata ini yang di rasakan mas Setia saat itu. Rizky Ndak mau meninggal Bu hiks..hiks!" ucap Rizky sambil menangis.

"Rizky tenang nak tidak akan ada yang berani mengambil kamu dari ibu!" ucap Bu Wati tegas.

Tentu hal itu tidak bisa membuat Rizky tenang karena ia yakin bahwa dirinya saat ini menjadi incaran makhluk tersebut, ia hanya bisa menangis meratapi nasib nya jika bapak nya tidak mendapat penangkalnya maka ia akan segera menyusul Setia.

Ketika malam hari menjelang keadaan Rizky makin parah, ia terus mengeluh gatal dan sakit.

"Tok...tok..tok...Bu, buka pintunya bapak pulang," ucap suara dari balik pintu itu

Mendengar hal itu Intan segera berlari membuka pintu.

"Bapak!" ucap Intan terkejut melihat kondisi bapaknya.

"Ayo masuk pak, Intan ko malah bengong depan pintu sih!" tegur Dinda.

Mereka semua tertegun melihat kondisi pak Bimo dimana tubuhnya kurus dan wajahnya pucat berbeda saat sebelum pak Bimo pergi meninggalkan rumah.

"Bapak dari mana saja?" tanya Dinda.

"Bapak pergi mencari penangkal yang bisa menyelamatkan kalian dari santet tersebut dan bapak berhasil mendapatkan nya," ucap pak Bimo.

"yang benar pak? Berarti mas Rizky bisa selamat pak?" tanya Intan senang.

"iya nak, mas mu dan kalian semua akan selamat," ucap pak Bimo.

Kini semuanya tersenyum bahagia setelah mendengar ucapan dari pak Bimo , akhirnya penderitaan mereka karena santet berakhir sudah. Namun ada yang terlihat aneh dari wajah Bu Wati bukannya ikut berbahagia melainkan ia tampak sedih.

"Ibu kenapa bersedih? malahan Intan rasa ibu ndak senang, kenapa Bu? keluarga kita akhirnya bisa terbebas dari kutukan santet ini?" tanya Intan yang merasa aneh dengan sikap ibunya.

"Kata siapa ibu ndak senang? ibu senang kok, ini air mata kebahagiaan ibu!" ucap Bu Wati singkat.

"Ya sudah, mulai besok bapak harap kalian bisa kembali menjalani aktifitas seperti biasanya, jangan ada yang ketakutan lagi ya karena kita akan terbebas dari santet tersebut. Kalian bertiga besok kembalilah ke sekolah dan kampus sudah lama kalian tidak bersekolah dan kuliah," ucap pak Bimo.

"Apa ndak apa-apa pak besok Intan kembali bersekolah karena keadaan mas Rizky seperti itu dan juga mas Setia yang baru saja meninggal?" tanya Intan.

"Ndak apa-apa nak, semuanya akan kembali normal seperti sedia kala," jawab pak Bimo.

"Baik lah pak," ucap Intan.

"Sekarang kalian beristirahat lah karena besok harus kembali melakukan aktifitas di kampus dan sekolah," ucap Bu Wati.

"Iya Bu," jawab mereka.

Intan memilih untuk tidur lebih cepat karena besok ia akan kembali bersekolah seperti biasanya, tak menunggu lama Intan terbuai dalam mimpinya.

"Arghkkk!" teriak Intan panik ketika membuka mata semuanya tampak gelap.

Intan bangun dan mulai meraba-raba dinding kamarnya untuk mencari saklar lampu yang ada di sekitarnya namun nihil tempat itu sangat kosong tak ada satu benda pun hanya tempat tidur yang tadi ia tiduri.

Udara dingin menerpa kulit tubuhnya, Intan baru menyadari saat ini ia tidak berada di kamarnya. Dengan jantung yang berdegup kencang, Intan nekat berjalan dengan tertatih tatih menerobos kegelapan itu, keringat dingin sudah mengucur deras membasahi pelipis nya dan nafasnya pun mulai sesak.

"Ibb-uu-too-long Intan bu!" Intan berusaha berteriak dengan sekuat tenaganya akan tetapi hanya keheningan yang menyapanya.

1
Mericy Setyaningrum
santet emang serem Kak
janda#hot: dah lama terjadi kakak,,waktu masih SMA,om ku sendiri yang nyante aku dan keluarga. aku di buatnya jadi kaya orang gila
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!