Pengantin Kecilku

Keesokan paginya Kenan terbangun di karena kan ponsel nya terus berdering, karena tidak ingin mengganggu tidur sang istri, Kenan langsung mengambil Hp untuk melihat siapa yang menghubunginya pagi buta seperti ini.

Mengucek matanya, Kenan menatap tajam kelayar pipih yang saat ini ada di tangan nya, tampak nama Pras disana, membuat Kenan mengernyit bingung, ada apa sang Asisten menghubunginya pagi-pagi sekali.

Dengan sangat malas Kenan menggeser menu hijau untuk menjawab panggilan dari Pras.

“Halo Pras, ada apa kau menghubungi ku pagi-pagi sekali ??” dengan sangat kesal Kenan berbicara seperti itu.

“Maafkan saya tuan, tapi saya ingin mengabarkan kalau pagi ini kita harus keluar negeri”

“Ngapain ??”

“Sedang ada masalah dengan cabang perusahaan disana tuan”

“Baiklah, jemput saya sebentar lagi, saya mandi dulu”

“Saya sudah di depan rumah anda Tuan”

“Apa ??”

“Iya tuan, saya di depan”

Tanpa mengucapkan satu katapun Kenan langsung mematikan sambungan telefon nya, Alya yang mendengar suara nyaring sang suami menjadi terbangun.

“Ada apa sih Kak ?? kenapa teriak-teriak ??”

“Tidak apa-apa, oh iya kakak mau keluar negeri, kamu gak papa kan aku tinggal sebentar ??”

Mendengar kata-kata sang Suami, Alya langsung bangun, dia kaget mendengar suaminya akan keluar negeri, pasalnya semalam Kenan tidak bicara apa-apa padanya..

“Kenapa dadakan ??” dengan sorot mata tajam Alya bertanya kepada sang suami.

“Sebenarnya tidak dadakan Yang, aku nya aja yang lupa”

Alya mengerucutkan bibirnya, entah kenapa dia sangat berat untuk melepaskan Kenan pergi, tapi harus bagaimana, suaminya adalah seorang CEO di perusahaan besar, dia mempunyai tanggung jawab dengan para pekerja di bawah naungan nya.

“Hei, jangan bersedih !! kakak janji akan cepat pulang” menarik istrinya untuk dia peluk dan siapa sangka kalau Alya malah menangis.

“Cup Cup Cup, udah jangan nangis !!! kakak kan bukan pergi untuk selamanya” ucap Kenan dengan menenangkan sang istri.

“Kakak berapa hari disana ??” tanya Alya, dia melepaskan pelukan nya dan menatap wajah sang suami.

“Belum tau, jika urusan disana sudah selesai kakak akan cepat pulang”

“Berarti bisa jadi kakak akan lama disana ??”

Dengan ragu Kenan mengangguk, jujur dia juga berat untuk meninggalkan istri kecilnya, tapi harus bagaimana lagi dia punya tanggung jawab yang lain, dulu sebelum menikah Kenan sering bolak balik keluar negeri terkadang dia sampai satu bulan berada disana, namun sekarang semuanya berubah, Kenan sudah punya tanggung jawab yang lain yaitu Alya.

“Aku ikut boleh ya kak ??" tanya Alya ragu, dia benar-benar tidak mau di tinggal oleh Kenan.

Perlahan Kenan berpikir, mengajak sang istri tidak ada salahnya kan ?? anggap saja mereka berbulan madu.

“Tapi disana kamu akan sering sendiri sayang, Kakak gak bisa ada di rumah terus, apa kamu betah jika di rumah sendirian terus ??”

“Tapi Alya gak mau di tinggal Kak”

“Kakak mau saja ngajakin kamu kesana, tapi ya itu tadi kakak akan sering ninggalin kamu sendiri disana, masalah di perusahaan terkadang membuat kakak harus lembur, kakak hanya takut kamu kesepian”

Alya tampak berpikir, benar perkataan sang suami, disana Alya akan sering sendiri, apalagi Alya belum pernah keluar negeri, pastinya dia tidak tau apa-apa disana.

Dengan menghembuskan nafas pelan akhirnya Alya memutuskan untuk tidak ikut.

“Ya sudah Alya gak ikut deh kak, tapi kakak harus cepat pulang ya !!”

“Iya sayang, kakak janji akan cepat pulang, kamu jaga diri baik-baik ya disini”

Alya mengangguk sekali lagi dia memeluk tubuh sang suami dengan sangat erat, Kenan tersenyum, dia juga membalas memeluk sang istri menciumi kepala Alya dengan penuh kasih sayang.

“Kakak mandi dulu, tolong masukin baju kakak ke koper ya !!”

“Iya kak”

Kenan masuk kedalam kamar mandi, sementara Alya langsung menyiapkan perlengkapan untuk suaminya bawah.

“Baju sudah, celana sudah, apalagi ya ??” berpikir sejenak sembari memandang pakaian sang suami yang ia letakan di dalam koper.

“Oh iya celana dalam” Alya terkekeh geli saat menyebutkan benda itu.

“Ok selesai semuanya”

Sreeeet.

Alya menarik resleting koper itu hingga tertutup sempurna.

Tidak lama Kenan keluar hanya memakai handuk saja, rambutnya yang masih basah membuat Kenan semakin tampan, Alya sampai tak berkedip memandang sosok di depan nya itu yang berstatus suaminya.

“Lap iler nya, sampai netes karena melihat ke tampanan ku”

Dengan Refleks Alya mengelap mulutnya, Kenan terkekeh dengan tingkah sang istri, sadar karena di kerjai sang suami Alya langsung memukul dada Kenan.

“Aaaww, kenapa memukul Kakak ??”

“Habis kakak jahat, bilangnya ada iler Alya, tapi mana gak ada kok"

“Hahahhaaha”

“Jangan ketawa !!”

“Abis kamu lucu sayang !!”

Dengan kesal Alya meninggalkan Kenan yang masih terus tertawa, turun kebawah untuk menyiapkan sarapan sang suami, ternyata disana sudah ada Pras yang menunggu Kenan.

“Loh Kak Pras sudah disini rupanya ??” tanya Alya sambil mendekati Pras.

“Selamat pagi nona Alya" Pras berdiri dan membungkukan badan nya memberi hormat kepada istri tuan nya.

“Pagi kak” Alya sedikit risih dengan perilaku Pras, sudah berulang kali Alya meminta supaya Pras tidak perlu bersikap seperti itu, tapi Pras selalu mengabaikan permintaan Alya.

“Aku mau bikin sarapan dulu ya Kak”

“Iya nona”

Alya pamit kembali ke dapur untuk menyiapkan sarapan.

Alya memasak nasi goreng, setelah lama akhirnya nasi goreng itu jadi, Alya meletakkan nya di atas piring.

“Bi tolong bawah ke meja !!” pinta nya kepada salah-satu Art disana.

“Baik non”

Tidak lama Kenan turun, Pras yang melihat Tuan nya turun langsung mendekat, membungkukan badan nya sama seperti dia berhadapan dengan Alya.

“Selamat pagi tuan”

“Pagi Pras”

Kenan menjawab sambil tersenyum.

“Kak sarapan dulu, itu Alya sudah masak nasi goreng” ucap Alya.

Kenan langsung melihat hidangan nasi goreng di atas meja, dengan segera dia langsung menuju kesana.

“Ayo kak Pras ikut sarapan" Alya mengajak Pras untuk bergabung

“Tidak perlu nona"

“Ayolah kak Pras, Alya sudah masak banyak”

Pras kemudian melirik Kenan guna meminta persetujuan, Kenan hanya membalas dengan anggukan, akhir nya Pras ikut bergabung sarapan bersama.

Setelah selesai sarapan Alya mengantar Suaminya ke depan, dia tampak begitu sedih karena akan di tinggalkan oleh Kenan.

Pras segera memasukan koper Kenan kedalam bagasi mobil, sementara Kenan sedang berpamitan kepada sang istri.

“Jaga diri baik-baik ya !! kabari kakak kalau ada apa-apa”

Dengan air mata yang sudah menggenang Alya langsung memeluk tubuh suaminya, seakan tak mau berpisah Alya sudah menangis.

“Kakak janji akan cepat pulang”

“Janji”

“Iya janji”

Kenan menautkan jari kelingkingnya di jari kelingking Alya.

*

*

...**LIKE DAN KOMEN...

KASIH HADIAH APA SAJA, MAU BUNGA, KOPI ATAU APALAH YANG PENTING IKHLAS** .