NovelToon NovelToon
Kodasih, Nyi Ratu Kelam

Kodasih, Nyi Ratu Kelam

Status: tamat
Genre:Misteri / Horor / Hantu / Iblis / Era Kolonial / Tamat
Popularitas:42.6k
Nilai: 5
Nama Author: Arias Binerkah

Kodasih perempuan pribumi menjadi gundik Tuan Hendrik Van Der Vliet. Dia hidup bahagia karena dengan menjadi gundik status ekonomi dan sosialnya meningkat. Apalagi dia menjadi gundik kesayangan.

Akan tetapi keadaan berubah setelah Tuan Hendrik Van Der Vliet, ditangkap dan dihukum mati.. Jiwa Tuan Hendrik tidak bisa lepas dari Kodasih yang menjeratnya.

Kodasih ketakutan masih ditambah munculnya Nyonya Wilhelmina isteri sah Tuan Hendrik yang ingin menjual seluruh harta kekayaan Tuan Hendrik


Tak ingin lagi hidup sengsara Kodasih pergi ke dukun yang menawarkan cinta, kekayaan dan hidup abadi namun dengan syarat yang berat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arias Binerkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 23.

“Mbok, kita bilang Nyi Kodasih..” ucap Tiyem dengan suara bergetar tangannya menggenggam erat erat kain kain jemuran.

Tiyem segera menyelinap melangkah masuk ke dalam loji. Meninggalkan Mbok Piyah yang masih berdiri terpaku dengan tubuh gemetar.

“Goedemiddag , Selamat siang Mbok,” ucap Nyonya Wihelmina dalam bahasa Belanda yang kaku, lalu berpindah ke Melayu.

“Cepat buka pintu dan panggil perempuan itu!” Ucapnya lagi sambil terus melangkah menuju pintu utama loji.

“Ba.. baik.. Nyonya.. “ ucap Mbok Piyah terbata bata dengan tubuh masih gemetar. Dia pun segera melangkah untuk membukakan pintu loji, “ Nyi Kodasih ada tamu Nyonya Wihelmina!”

Kodasih keluar dari kamar dengan langkah pelan. Gemetar memang, tapi ada ketegasan yang tak bisa disamarkan dari wajahnya.

“Sekarang kau sudah kembali lagi Nyonya?”

Nyonya Wihelmina yang sudah duduk di kursi jati, tersenyum tipis. “Saya datang sudah tahu berita kegagalan ritual kamu , Nona. Dan saya datang membawa dokumen lengkap. Saya tahu siapa kamu, orang yang licik, penuh ambisi dan tipu daya.”

“Kamu selir yang dibangun dalam kesunyian. Tapi hukum tetap hukum. Loji ini milik keluarga Van Der Vliet , bukan milik perempuan yang ingin menguasai dengan cara tak wajar.” Ucap Nyonya Wihelmina lagi sambil menatap tajam Nyi Kodasih.

Ia lalu menoleh ke asisten prianya, memberi isyarat. “Tunjukkan suratnya.”

Asisten membuka map tebal dari kulit. Mengeluarkan lembaran lembaran stempel dan tulisan dari pemerintah Hindia Belanda. Tapi ketika ia membentangkan kertas itu, angin dingin tiba tiba meluncur dari salah satu ruang loji.

Lembar kertas itu menyala dari tengah, seolah ada bara dalam seratnya.

“Ya Tuhan...!” Andrean yang sedari tadi diam terpekik.

Asisten meraup kertas untuk memadamkan api, tapi kobaran padam sendiri. Yang tersisa hanyalah abu, serbuk halus yang menempel di lantai, membentuk simbol simbol jawa kuno, serpihan huruf seperti mantra pengusiran.

Kodasih masih berdiri diam, bibirnya tersenyum tipis.

“Tempat ini tidak bisa dijual, Nyonya. Tidak bisa diwariskan. Sudah ada yang memilikinya, dan tidak mengenal hukum manusia.”

Nyonya Wihelmina bangkit berdiri . Tapi ia keras kepala. “Saya akan lapor ke Residen. Saya akan kirim pasukan. Loji ini tetap milik Van der Vliet!”

“Kamu masih memakai ilmu sihir untuk menghanguskan dokumen dokumen!”

Tiba-tiba, dari arah loteng terdengar suara nyaring nada piano mulai dimainkan. Padahal piano sudah bertahun tahun rusak.

Melodi yang dimainkan… lagu pengiring dansa yang biasa dimainkan Tuan Menir saat pesta.

Mata Nyonya Wihelmina membeku. Airmata samar muncul di sudut matanya. “Itu… itu lagu… Hendrik…”

Nada berhenti. Keheningan menempel sebentar, lalu sebuah suara. Suara yang sangat Nyonya Wihelmina kenal, bergema, bukan dari mulut siapa pun, tapi di dalam kepala nya.

“Wihelmina … aku sudah mati. Jangan ganggu rumah ini lagi.”

Nyonya Wihelmina gemetar. Matanya membelalak.

Lalu, dari balik jendela, muncul bayangan pucat seorang pria tinggi, gagah berjas kolonial. Wajahnya kabur, tapi semua tahu: itulah Tuan Menir, Hendrik Van Der Vliet.

Asisten Nyonya Wihelmina pingsan di tempat. Nyonya Wihelmina sendiri menggigil dan jatuh terduduk lagi di kursi. Andrean berdiri terpaku, hatinya bergejolak antara takut dan tak percaya.

Kodasih menatap tajam pada Andrean, suaranya dingin. “Pergilah, sebelum kau tak bisa keluar dari sini dalam keadaan utuh.”

Andrean terhuyung mundur, menoleh seolah berharap simpati, lalu melesat keluar. Pintu menutup dengan bunyi kayu dan udara dingin yang seakan mengunci rahasia loji itu kembali.

Andrean terus melangkah keluar menuju mobil, dengan napas berat. Meninggalkan keheningan di dalam loji.

Nyonya Wihelmina masih terduduk lemas di kursi jati. Tangan bergetar memegang ujung gaunnya sendiri, seperti anak kecil yang ketakutan. Tubuhnya gemetar bukan hanya karena dingin, tapi karena sesuatu yang lebih dalam: kebenaran yang ia tolak selama ini telah berdiri di hadapannya dan menatap balik.

Asistennya masih tergeletak di lantai. Nafasnya dangkal. Tubuhnya pucat seperti mayat.

Mbok Piyah berlari tunggang langgang ke belakang..

Wihelmina mencoba berdiri. Satu tangannya menyentuh lengan kursi untuk menopang tubuhnya, tapi kakinya lemas. Matanya menatap Kodasih dengan ketakutan yang berubah menjadi kemarahan, lalu menjadi… kehancuran.

“Kau… kau sihir apa ini? Rumah ini milik keluarga kami. Aku… aku berhak atasnya… aku masih punya salinan dokumen.” Ucap Nyonya Wihelmina sekuat tenaga.

Kodasih menatapnya dengan pandangan kosong, lalu berkata pelan, “Suamimu yang sudah memilih.”

Perempuan paruh baya Belanda itu terisak, bukan karena takut, tapi karena satu hal yang tak bisa ditolak: kesendirian. Ia menyadari bahwa Hendrik Van der Vliet, suaminya, benar-benar telah memilih tidak bersamanya. Bahkan dalam kematian.

Tiba-tiba, suara piano terdengar sekali lagi. Satu nada panjang… lalu berhenti.

Wihelmina menoleh ke arah tangga loteng, dan di sana, di ujung pandangan matanya, ia melihat sepasang kaki lelaki bersepatu kulit berdiri di anak tangga paling atas. Tak bergerak. Tak mendekat.

Ia membuka mulut, ingin memanggil, tapi yang keluar hanya isakan.

Kodasih bicara tanpa mendekat. “Kalau kau tetap memaksa, kau tidak akan meninggalkan tempat ini dengan jiwa utuh. Rumah ini bukan milikmu. Tidak pernah. Tuan Menir sudah memilih.”

Isak Wihelmina berubah menjadi raungan. Tapi tak ada yang datang menolong. Tak ada pasukan. Tak ada hukum.

Akhirnya, dengan susah payah, ia menyeret tubuhnya berdiri, memanggil pelan, “Bantu dia…” menunjuk asistennya yang masih pingsan.

Kodasih berjalan perlahan ke arah asisten. Ia menyentuh kening pria muda itu dengan dua jari. Mata asisten terbuka tiba tiba.. kosong, seperti bangun dari mimpi buruk yang tak bisa diingat.

“Kau akan hidup. Tapi kau akan selalu ingat. Dan itu akan menyiksamu.”

Asisten hanya mengangguk lemah. Mereka berdua, perlahan, tertatih keluar dari loji.

Begitu kaki mereka melewati ambang pintu, angin berhenti. Seolah rumah tua itu menarik kembali napasnya sendiri.

Pintu tertutup. Kali ini tanpa bunyi.

Di dalam, Kodasih berdiri sendirian, “Tuan kamu menolongku..” ucap lirih Kodasih dengan bibir tersenyum namun ada air mata yang mengalir.

Di luar, tiga orang meninggalkan loji Tuan Menir: satu dalam trauma, satu dalam ketakutan, dan satu dalam keheningan. Entah apa mereka akan datang lagi...

Sementara itu di dinding luar loji, di halaman samping.. Tiyem berdiri lemas bersandar di dinding tembok...

“Ya Allah.. Nyi Kodasih pakai ilmu sihir mengusir Nyonya...” gumam lirih Tiyem dengan kedua tangan nya yang dingin dan gemetar saling menggenggam.

“Aku harus katakan ini pada Kang Pono dan Arjo..” gumam Tiyem di dalam hati.

Tiyem segera menegakkan tubuhnya, dia pun melangkah cepat cepat...

Akan tetapi di saat langkah kaki Tiyem baru sampai di halaman depan terdengar suara memanggil namanya..

“Tiyem...!”

....

1
YuniSetyowati 1999
Pertondo opo maneh to ki?
YuniSetyowati 1999
Dalem banget ini Mak othor maknanya.
‎"Dalam setiap kendi air yg dibawa nyi Kodasih, selalu ada daun Bidara dan bunga kantil"
‎Dimulai dari kendi yg berisi air yg menyimbolkan kesederhanaan, kerendahan hati dan tidak sombong.Air didalam kendi ~ tetap tenang jaga keseimbangan.Air menyimbolkan kejernihan.Pembersihan diri dari aura negatif.Daun bidara sendiri sebagai simbol kesabaran, kemurnian, perlindungan dan kesederhanaan.Sering digunakan untuk acara keagamaan dan spiritual untuk memohon perlindungan, keselamatan dan keberkahan kepada sang pencipta.Bunga kantil sendiri menyimbolkan kesetiaan, kemesraan, kedekatan hati (kantilaning ati), hubungan erat walau berbeda alam, serta usaha dan ketundukan pada Tuhan (kanti laku).
YuniSetyowati 1999
"Nyi Pangruwating" bagus juga lho julukan ini.
Pangruwat - Pemelihara
Pangruwating - Seorang pemelihara/perawat/bisa juga diartikan penjaga kebaikan.
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ
aseekkkk ada cerita wind wind sendiri.. yeaaaayyy 🥳🥳🥳😚😚
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ: ookeeeh Ceu /Ok/😍
total 5 replies
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Ceritanya seru, juga menegangkan. Yg kepo yuk buruan dibaca, dijamin gak akan kecewa🥰
Arias Binerkah: 🤗🤗🤗🤗🤗🥰🥰🥰🥰🥰
total 3 replies
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Eh, tamat ini mbak?
Arias Binerkah: ♥️♥️♥️♥️♥️
total 3 replies
Its just a lunch
tamat ini thor?? ceyius??
Arias Binerkah: tamat sesi 1 Kak, karena era berubah di era kemerdekaan saran editor dipisah
total 1 replies
❤️⃟Wᵃf☘𝓡𝓳•§͜¢•🍒⃞⃟🦅💜⃞⃟𝓛
hore ada windy lagi
Ai Emy Ningrum: haok iki opo 🤔 aku tau'e yaa hoak gess
total 7 replies
❤️⃟Wᵃf☘𝓡𝓳•§͜¢•🍒⃞⃟🦅💜⃞⃟𝓛
lhaa gono yoo yyoo wis lah sih saiki arep kpiye maneh jal
Its just a lunch
kak othor bonusin visual nyi kodasih yg sekarang donk,atau before-after nya😄,bagus kak karyamu...aku berasa di ajak kembali ke masa lalu negri ini...💪
Ai Emy Ningrum: iya jg 🤔🤔🤔 nti ga sesuai ekspektasi 😌 kuciwa jd nya
total 2 replies
❤️⃟Wᵃf☘𝓡𝓳•§͜¢•🍒⃞⃟🦅💜⃞⃟𝓛
hayooo iye rasne jall
❤️⃟Wᵃf☘𝓡𝓳•§͜¢•🍒⃞⃟🦅💜⃞⃟𝓛: yaa kena dd pula 🤭🤭🤣🤣
total 4 replies
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ
mungkin part2 ini adalah saat terbaik nya nyai kudasi, lagi eling, mau nolong orang dengan tulus, sifat serakahnya lagi mati suri dulu 😴😴
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ: mending juga jadi bibit cabe 🌶️🌶️🌶️ bermanfaat 😚
total 13 replies
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ
laah Warastri piyeee Jo..?😱 kalau nyai kudasi pergi sendiri sih gapapa, ini bawa anak orang looh bukan anak ayam 🙈
Ai Emy Ningrum: bayangin nya Nyai Kodasih ini kek tokoh dipilem fantasi ... Maleficent yg jln bajunya sampe nyapu lantai agak2 melayang ,mata nya tajam ,lirikan nya pun menohok pandangan 🧐🧐
total 5 replies
❤️⃟Wᵃf☘𝓡𝓳•§͜¢•🍒⃞⃟🦅💜⃞⃟𝓛
mana ada dia tau jalan pulang yg ada malh mengadaikan hidup nya pada bendoro gusti batoro kolo
ora malh eling kro kang moho pengeran tp mlh yembah sing dadi musryik tp ben wae kui dalane wong kang apes ora entuk hidayah lan karomah
mulo yo lur tansah iling lan waspodo
kbeh mau wis di taker ora bakal kleru nrimo ing pandum
mugo seko tulisan e author mbk yu arias iki iso gae pelajaran supoyo iso mbedakne
❤️⃟Wᵃf☘𝓡𝓳•§͜¢•🍒⃞⃟🦅💜⃞⃟𝓛: wahh betul bget kui
total 5 replies
YuniSetyowati 1999
Dan seperti aku yang akhirnya bisa bersembunyi dibalik selimut setelah seharian bergelut dengan indahnya hidup 😁
Ai Emy Ningrum: aduh ..aduh...aduh....
hoooo mana mungkiiin 💃🏻🕺🏻🎶🎶🎶
total 5 replies
* bunda alin *
❤️
❤️⃟Wᵃf☘𝓡𝓳•§͜¢•🍒⃞⃟🦅💜⃞⃟𝓛
lahhh mboh ngetik dowo2 ilang mergo iklan sing njengkel ne
iklan gantek bolak balik wae sepet tenan aku
❤️⃟Wᵃf☘𝓡𝓳•§͜¢•🍒⃞⃟🦅💜⃞⃟𝓛: ota lhoo padahal 🤣🤣🤣
total 9 replies
❤️⃟Wᵃf☘𝓡𝓳•§͜¢•🍒⃞⃟🦅💜⃞⃟𝓛
oalah iseg getun mergo elek rupo manungso yen serakah mestu wae ora bakal nrimo enek e kurang kari kurang ora eling kbeh mau mung sak dermo titipan ing Gusti Pengeran
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ: 🤣🤣🤣 nyari kata2 yg pass nya berapa jam Ceu? 😆
total 6 replies
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Jangan menunggu sesuatu yg belum pasti, Nyi. Lanjutkan saja hidupmu dan sembuhkan juga luka hatimu
❤️⃟Wᵃf☘𝓡𝓳•§͜¢•🍒⃞⃟🦅💜⃞⃟𝓛
nahh kan benar kan yg dtg serdadu jeoang itu
❤️⃟Wᵃf☘𝓡𝓳•§͜¢•🍒⃞⃟🦅💜⃞⃟𝓛: hadep emg yaa klo koreksi suka tepat
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!