NovelToon NovelToon
The Royals

The Royals

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Pernikahan Kilat / Crazy Rich/Konglomerat / Keluarga / Roman-Angst Mafia / Dark Romance
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Four

Ketika mimpi tidak sesuai dengan realita!

Kaira, seorang gadis sederhana, tak pernah membayangkan hidupnya akan berubah drastis ketika dinikahi oleh pria kaya keturunan bangsawan terhormat, Kairo Archipelago Attar. Pria yang selama ini tampak ramah dan penuh pesona justru menunjukkan wajah aslinya setelah mereka menikah.

Bagi Kairo, Kaira bukanlah istri—melainkan pion. Tujuannya hanya satu: membuka kedok para pengkhianat dalam keluarga bangsawan Archipelago Attar, meski harus mempertaruhkan nyawanya sendiri.

Namun, pernikahan itu menyeret Kaira ke dalam pusaran intrik, politik, dan dendam. Ia menerima penghinaan dan perlakuan kasar dari keluarga bangsawan yang membencinya. Di tengah kekacauan itu, hanya satu pertanyaan yang terus menghantui:
Apakah Kairo akhirnya akan membuka mata dan melindungi istrinya?
Atau tetap memilih mengorbankannya demi rencana yang sudah ia bangun?

“Aku menikahi mu untuk menghancurkan mereka… tapi justru aku yang hancur karena mencinta mu.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

The Royals — BAB 26

SEMUANYA SALAH KALINDI??

Melihat keberadaan Kalindi yang nampak menahan marah, penjaga tadi menunduk penuh hormat. “Maaf Nyonya. Saya permisi.” Pamitnya yang kembali ke tempat dia berjaga.

Sementara Kalindi menatap Kaira yang nampak kesal. “Ada apa denganmu sebenarnya? Apa kau tidak bisa hidup tenang dan bersantai saja di sini huh? Kenapa kau selalu membuat masalah baru?”

“Aku tidak membuat masalah baru. Aku menemukan ruangan lain dari pintu lain di sini. Apa kau sedang menyembunyikan sesuatu?” mata Kaira yang semakin membuat Kalindi waspada.

Wanita paruh baya itu melipat kedua tangannya di depan perut dengan tatapan santai. “Sepertinya kau memiliki masalah denganku. Kau selalu saja menyudutkan ku Kaira! Apa aku seburuk itu di matamu, hisss?”

“Dulu aku berpikir tinggal bersama kalian di mansion ini akan menyenangkan, tapi ternyata tempat ini lebih buruk dari penjara.” Ucap Kaira yang terus terang.

“Tutup mulutmu dan pergilah. Bagaimana bisa kau berada di sini tanpa izin dariku ataupun Raziq. Apa kau tidak tahu malu berada di sini berdua dengan seorang penjaga yang masih muda pula.”

Kaira menyeringai tak percaya hingga dia berjalan maju menatap lekat Kalindi. “Aku bisa melihat kelicikan di mata mu. Dan aku yakin surat yang kau ambil tadi salah satu kuncinya, tapi kau merebutnya dari ku agar Kairo tidak membacanya.”

“Lalu?”

Kairo berkerut alis sata Kalindi balik menatap nya lekat. “Apa yang mau kau lakukan? Tidak ada yang berpihak kepadamu, suamimu itu... Aku tahu dia hanya main-main denganmu dan jangan membuatku mempermalukan mu di sini gadis miskin. Enyahlah dari urusanku dan pergilah dari sini.” Tegas Kalindi di akhir kalimatnya.

Kaira menarik napas dalam-dalam meski ucapan Kalindi mengenai Kairo itu benar, namun dia tak akan menyerah untuk memperbaiki nama baiknya.

Wanita itu bergegas keluar dari ruang bawah tanah. Sedangkan Kalindi memejamkan mata seraya menatap lekat ke dinding depannya. “Astaga.... Wanita sialan itu benar-benar membuatku tidak bisa tenang. Bagaimana dia bisa tahu?” Gumamnya terlihat marah dan segera keluar lewat pintu pertama, bukan pintu rahasia miliknya.

“Nyonya Kalindi!” panggil penjaga yang sama yang membuat Kalindi berbalik menatapnya.

“Tolong maafkan saya, jangan salah faham mengenai keberadaan saya dan nyonya Kaira tadi.” Ucapnya dengan senyuman tipis penuh harapan agar tidak dipecat dan tidak timbul fitnah.

“Aku tahu. Lupakan soal ini dan jangan bicarakan dengan siapapun jika kau ingin aman.” Ucap Kalindi yang kembali berbalik hendak pergi.

“Ada sesuatu yang ingin saya katakan,”

Kalindi kembali menoleh dengan tatapan tajam.

“Sebenarnya... Saya dan nyonya Kaira mendengar adanya suara ketukan dinding di ujung lorong. Jika Anda memperbolehkan, saya akan membobol dan memeriksanya untuk keamanan— ”

“Jadi kau dan Kaira mendengar suara?”

Pria itu langsung tegang dan bingung saat ucapannya dipotong oleh Kalindi dna kini ia ditatap seperti tersangka saat Kalindi berjalan menghampirinya.

“I-iya, Nyonya. Ap-apa ada sesuatu di dalam sana?”

“Tidak ada.” Jawab singkat Kalindi yang kembali menegapkan tubuhnya dan menatap Dnegan kepala sedikit mendongak. “Anggap saja itu yang terakhir kali kau mendengarnya.” Ucap Kalindi yang membuat pria itu berkerut alis.

.

.

.

Melihat Kairo yang baru masuk kamar. Kaira langsung berdiri dari kursi meja riasnya dan saling beradu pandang dengan suaminya.

“Apa yang ingin kau katakan?” kata Kairo yang akhirnya membuka suara lebih dulu, meski dia kini menatap nya dengan datar sembari memasukkan kedua tangannya ke saku celana.

Sungguh, pria itu nampak lebih tampan dengan kemeja biru, lengan terlingkis dan rambut rapi sedikit berantakan

“Aku akan mencari bukti. Aku ingin keluar dari sini dengan terhormat dan membersihkan nama baikku.” Ucap Kaira dengan tegas.

“Bagus. Kau sudah menemukan buktinya?” tanya pria itu yang masih dingin.

Kaira terdiam beberapa saat. “Aku belum menemukannya, tapi aku sudah menemukan orang yang bertanggung jawab atas buruknya nama baikku. Dan aku sangat yakin tebakan ku tidak pernah salah.”

“Siapa dia?” tanya Kairo.

“Nyonya Kalindi.” Jawab Kaira yang membuat alis tebal suaminya berkerut dan sedikit menyipitkan matanya.

Pria itu berjalan mendekatinya, menyentuh dagu Kaira dan sedikit membuat kepala Kaira mendongak dan ditatap lekat oleh Kairo.

Ya, pria itu melihat adanya memar di pipi kiri istrinya. Dengan cepat Kaira langsung berpaling hingga tangan Kairo kembali ke saku celana.

“Siapa yang melakukannya?” tanya Kairo membuat jantung Kaira berdegup saat ia merasa suaminya bertanya bak kekasih-kekasih lainnya bila melihat luka di wajah wanita mereka.

Namun Kaira tak ingin besar kepala. Karena dia ingat akan realita kehidupannya.

“Nyonya Kalindi.” Jawabnya dengan jujur.

Pria itu menatapnya lekat, tatapan yang sedikit merespon bukan datar. “Anggap saja itu balasan dari apa yang kau katakan kepadanya. Kau akan mendapatkan banyak luka yang sama jika kau menuduh orang tanpa bukti. Mungkin lebih dari luka.” Jelas Kairo yang malah sama sekali tidak memperdulikan keadaan Kaira.

“Aku tidak kaget lagi. Terima kasih ulasannya!” balas Kaira yang pergi ke kamar mandi.

Sementara Kairo hanya menoleh ke arah perginya istrinya. Pria itu menarik napas panjang dengan wajah yang serius seolah menahan emosinya akan sesuatu, tapi bukan tentang Kaira. -‘Bersabarlah dulu. Itu lebih baik untuk hubungan ini.’ Batin Kairo.

Sementara di jet pribadi dalam keadaan menuju ke Indonesia. Raziq duduk santai dengan mantel hitam panjangnya sembari membaca sebuah majalah meski dengan serius.

“Apa Archipelago baik-baik saja?” tanya Raziq saat dia tahu seorang anak buah baru saja menghadap kepadanya.

“Iya Tuan. Satu hari ini tidak ada masalah yang besar.” Ucap pengawal tadi dengan serius.

Raziq menutup majalah itu, menatap ke arah jendela dengan tatapan datar penuh makna.

“Apa yang wanita itu lakukan? Dia berulah lagi? Apa dia melakukan sesuatu yang mencurigakan?” tanya Raziq dengan serius.

“Pulau milik nyonya Kalindi, saya belum sempat mengerahkan seseorang untuk mengeceknya, Tuan. Ada orang lain yang juga mengintai bisnis nyonya Kalindi.” Jelas pria berjas hitam yang membuat Raziq berkerut alis.

Ya, dia tersenyum kecil saat sadar bahwa Kairo lah orang yang pasti mengintai.

“Biarkan saja. Aku ingin melihat seberapa jauh dan hebat Kalindi mengatasi pria itu nanti. Jika dia melawan Kaira tidak bisa, maka dia sendiri yang akan hancur.” Ujar Raziq menyeringai dan menyeruput kopinya dengan santai.

...***...

Lagi, Kairo malam ini tidak tidur di kamar lain— pria itu memilih tidur di satu ranjang yang sama bersama istrinya. Kaira yang sadar akan dirinya yang memeluk Kairo, ia meletakkan guling di tengah-tengah.

Seketika Kairo menoleh dan menatapnya dengan kerutan alis penuh tanya.

“Ti-tidak jangan salah faham. Aku .. Aku hanya menghindari sesuatu yang tidak diinginkan oleh satu sama lain dari kita. Siapa tahu, kau akan bertindak jauh kepadaku, atau tidur tanpa jarak..” Jelas Kaira Dnegan suara pelan karena dia tahu, dilalah yang tidak bisa mengontrol dirinya untuk tidur lebih tenang.

1
YuWie
lha.apa jawaban kaira ketika ditanya wartawan..ini live lho critanya
YuWie
sing pas krungu rahasia besar iok ya caesar bukan kairo atupjn kaira ya..makanya protagonisnya masih lemah2
YuWie
mulai hawa2 jengkel ini yg baca ya
YuWie
lemah nih pasti si kair
YuWie
kusuma kie memang bawaan sakit ataudi racun itu?
Four.: mungkin aja keduanya
total 1 replies
YuWie
kusuma sdh ringkih..malah gak ada yg melindungi..dimn kau kairo, cerdas dikit lah
Four.: Kairo masih di rumahku 😌
total 1 replies
YuWie
iya banyak rahasianya
Four.: ho, oh. kalau GK ada rahasianya, bukan intrik bangsawan dongg
total 1 replies
vnablu
Kairo sok" an ngak peduli padahal dia kasian ngeliat pipi Kaira ada bekas tamparan
Four.: tau tuhh, malu² 🐈
total 1 replies
Tiara Bella
gpp kali kaira tidur sm suami ini....mw peluk jg boleh ko....
Tiara Bella: gpp bikin anak sekalian /Facepalm/
total 2 replies
YuWie
apakah caesar anak Raziq dan kaliandi
Four.: mungkin aja, yang penting bukan anakku kok
total 1 replies
YuWie
kok tiba2 mati aja tuh sultan... kupikir dg garang mau ngasih tau istri pertama kenapa anaknya tdk jadi sang pewaris..ehhh malah tiba2 kena jantung.
Trus u Kaira jg dibiat menye2 lah karakternya. Calon istri sultan harus badas dan cerdik bukan malah senyum2 sendiri blm2 bayangin anak sultan
Four.: kalau langsung dikasih tahu, auto tamat ceritanya kan 😌
total 1 replies
YuWie
kaira katanya wartawan tapi pengetahuannya zonk. sama wajah bangsawan aja lupa2 ingatan.. mana terbata2 dan gumunan lagi... wahhh krg badas sepertinya untuk protagonis women nya.
Four.: kan masih pertama atuhh, kalau diposisi Kaira pastinya kita juga akan terkejut dengan sikap² mereka kann. pembalasan ada di akhir
total 1 replies
mery harwati
Jadi teringat film Jodda Akbar, kehidupan istana banyak intrik banyak persaingan banyak manipulasi banyak pembunuhan sekaligus banyak yang dikambing hitamkan demi tercapai tujuan diri sendiri dengan menghalakan segala cara
Four.: yapp, benar sekali
total 1 replies
Tiara Bella
sri kali itu pelayan Kusuma yg disuruh nganterin surat ke Kairo tp gk sampe²
Four.: ho,oh
total 1 replies
Makaristi
kairo blum sampai di situ mlh kaira udh menjelajah sampai di situ bawah tanah..
apakah kalindi memenjarakan seseorang..
jd musuh yg sebenarnya kalindi & raziq anggota keraja,an sendirikah???
kaira mencari tahu krn merasa di sudutkan oleh kelg suaminya & bahkan suami nya jg menyuruh nya mencari dalang kematian ibu nya ..
Four.: yakinnn Kairo GK tahu nihhh, awas meleset lohh ya
total 1 replies
Nita Nita
ah gregetan
Four.: santai saja /Chuckle//Proud/
total 1 replies
Makaristi
wasiat apa yg ada di amplop merah itu hingga jd rebutan..
kaira itu sebenarnya tegas & pemberani..
cuman dia kesal karena merasa kairo memanfa,atkan nya 🙂🤣😂😍🫢🤭
Four.: iya, bukan Kaira. kalau wanita lain pun juga akan sama kannn
total 1 replies
Tiara Bella
kalindi bener² licik dia pura² sakit Ampe amplop merah berpindah tangan....
Four.: sulap kan bia pindah tangan lohh/Chuckle//Grin/
total 1 replies
Makaristi
hahahaha...amlop merah yg di cari2 kalindi malah sama yoona menantu yg tdk di anggap nya 😀😁😂🫢🤭
isi amlop nya masih teka-teki yah guys 🤣😄
apakah kairo tahu klu caesar itu anak raziq..
Four.: belum deh, nanti aja dikasih tahu
total 1 replies
Tiara Bella
amplop merahnya malah sm yoona....rahasia apa ya yg ada di amplop merah itu ya
Four.: mungkin kejelasan dari pada musuhnya /Slight/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!