NovelToon NovelToon
THE LAZY SOVEREIGN: I JUST WANT TO SLEEP, BUT THE SYSTEM MAKES ME OMNIPOTENT

THE LAZY SOVEREIGN: I JUST WANT TO SLEEP, BUT THE SYSTEM MAKES ME OMNIPOTENT

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam
Popularitas:335
Nilai: 5
Nama Author: Yenbi Author

Kematiannya sia-sia. Hidup barunya menyebalkan. Tapi semuanya berubah saat dia mendapatkan Sistem yang aneh.

Kang Ji-Ho, seorang karyawan lelah yang mati secara mengenaskan, bangkit di tubuh Ling Feng, seorang bangsawan muda pemalas dari klan yang terhina. Dunia Murim yang kejam menertawakannya. Namun, Ji-Ho datang dibekali sebuah sistem unik yang memberinya kekuatan dengan satu syarat: Jangan kerja keras!

[Tugas: Tidur Siang 4 jam. Reward: +10 Qi Murni] [Tugas: Nikmati Semangkuk Sup. Reward: Seni Beladiri 'Telapak Tidur Berdarah']

Dengan kekuatan barunya dan sifat aslinya yang kejam dan tak kenal ampun, Ji-Ho memutuskan untuk mengubah segalanya. Aturannya sederhana:

1. Klan ini tidak tunduk pada siapa pun.
2. Langgar perintahku, mati.
3. Bersekongkol dengan musuh, mati bersamaan mereka.

Dia merekrut orang-orang terbuang yang ditakuti dunia—seorang pembunuh gila, seorang gadis racun, seorang pandai besi penghancur—dan membangun kekuatan yang membuat seluruh dunia Murim gemetar ket

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenbi Author, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 : Konsekuensi yang Berbunga - Trauma dan Loyalitas yang Terpahat

Pelajaran dari hukuman Ling Rong terukir dalam di benak setiap anggota Klan Ling. Itu bukan lagi sekadar ketakutan akan kematian, tetapi ketakutan akan kehilangan jati diri, akan menjadi bukan siapa-siapa, akan diambil segala sesuatu yang membuat mereka "ada" dan diberikan kepada orang lain.

Si Ling Fei sekarang menjadi pusat perhatian yang tidak nyaman. Dia berjalan dengan kekuatan yang bukan miliknya, kenangan orang lain yang mengganggu pikirannya, dan tatapan dari setiap anggota klan yang penuh dengan campuran rasa kasihan, ketakutan, dan peringatan. Dia adalah monumen hidup dari harga pengkhianatan.

Ibu Ji-Ho, yang awalnya murka atas kematian Ling Mei, kini diam. Hukuman Ji-Ho begitu efektif hingga bahkan kemarahannya teredam oleh kengerian yang ditimbulkannya. Dia melanjutkan tugasnya dengan lebih kejam lagi, memastikan tidak ada celah sekecil apa pun untuk penyimpangan. Setiap laporan, setiap patroli, setiap alokasi sumber daya diawasi dengan kewaspadaan paranoid.

Para monster dari dimensi lain, yang biasanya haus kekacauan, bahkan tampak sedikit terpana oleh tindakan Ji-Ho kali ini. Mereka, yang memahami kekuatan melalui penghancuran fisik, kini menyaksikan sebuah bentuk kekuasaan yang lebih halus dan dalam: kekuasaan atas esensi diri seseorang.

Klan Ling menjadi lebih sunyi dari sebelumnya. Percakapan dilakukan dengan bisikan, bahkan di antara keluarga dekat. Tatapan saling mengawasi. Setiap anggota menjadi polisi bagi yang lain, karena kegagalan melaporkan kecurigaan bisa berarti berbagi dalam hukuman yang tak terbayangkan.

Ji-Ho sendiri kembali ke kediamannya. Dia tidak menunjukkan penyesalan atau kepuasan. Baginya, itu adalah tindakan yang diperlukan. Seperti memotong anggota tubuh yang busuk untuk menyelamatkan seluruh tubuh. Efisiensi murni.

Namun, dampaknya terasa bahkan olehnya. Qi Purba yang menghubungkannya dengan seluruh klan sekarang membawa getaran ketakutan yang lebih dalam, hampir seperti rasa sakit yang konstan. Itu adalah pengingat bahwa stabilitas yang dia ciptakan dibangun di atas fondasi trauma kolektif.

Dia memberi perintah baru melalui Xiao Mei: "Tingkatkan pelatihan meditasi untuk semua anggota. Fokuskan pada pengendalian emosi dan pemurnian pikiran. Aku tidak ingin ketakutan mereka menjadi kelemahan."

Perintah itu paradoks. Dia meminta mereka untuk mengendalikan ketakutan yang sengaja dia tanam begitu dalam. Tapi itu juga strategis. Klan yang terlalu diliputi ketakutan bisa menjadi tidak stabil, bisa melakukan kesalahan karena panik.

Pelatihan meditasi dimulai. Di bawah bimbingan Xiao Mei dan beberapa master kultivasi jiwa, anggota klan belajar untuk mengubur ketakutan mereka lebih dalam, untuk mengubahnya menjadi kewaspadaan dingin yang tajam, bukan kepanikan yang melumpuhkan.

Ling Fei yang baru, dengan Kultivasi barunya yang tidak dia pahami sepenuhnya, menjadi subjek pelatihan paling intensif. Dia harus belajar menguasai kekuatan Ling Rong yang tidak diinginkan dan menekan kenangan asing yang menginvasi pikirannya. Prosesnya menyakitkan, tetapi itu adalah satu-satunya cara agar dia tidak menjadi gila.

Secara bertahap, Klan Ling mulai menemukan keseimbangan baru. Ketakutan tidak hilang, tetapi itu dikelola, diarahkan, dan diubah menjadi disiplin besi yang bahkan lebih halus. Mereka menjadi seperti pisau bermata dua: sangat loyal tetapi juga sangat mudah dipicu oleh kecurigaan sekecil apa pun.

Ji-Ho mengamati perubahan ini dengan puas. Klan-nya sekali lagi telah beradaptasi. Mereka telah belajar pelajaran terberatnya, dan muncul lebih kuat—atau setidaknya, lebih tahan lama—karenanya.

Dia berbaring di sofanya, memejamkan mata. Getaran ketakutan dalam Qi Purba kini lebih tenang, lebih teratur, seperti mesin yang berdetak dengan stabil.

Dunia luar mungkin masih menganggapnya monster. Tapi di dalam tembok Klan Ling, dia adalah pencipta dan penjaga sebuah kenyataan yang hanya bisa dipahami oleh mereka yang hidup di dalamnya: sebuah kenyataan dimana kesetiaan mutlak dibeli dengan harga trauma mutlak, dan kedamaian dijaga dengan kewaspadaan abadi.

Dan untuk Ji-Ho, itu adalah harga yang layak dibayar untuk kesunyiannya

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!