Anya adalah seorang ibu rumah tangga, dia menjalani hidupnya penuh penderitaan karena laki - laki yang dulu menyayanginya tiba - tiba berubah, tidak peduli kepadanya karena dia belum memberikan nya keturunan. tiba - tiba suaminya menceraikan nya dengan kejam, namun tiba - tiba ada orang asing yang mentransfer uang sejumlah 800 dolar kepadanya dan uang itulah yang membuat dia menjadi wanita berjaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Duna Dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5
Tin!! Tin!!
Suara Klakson Mobil Travel, keluarga Tono sudah pulang dari liburan mereka dan sekarang mereka sedang menunggu pagar di buka oleh Anya yang tidak kunjung keluar.
"Si Anya pasti belum bangun nih, pasti lagi enak - enakkan tidur. Udah siang begini masih belum bangun emang dasar benalu" kesal Wini
"Kak kamu turun deh bukain pager" kesal Devia kepada Tono
"Ck!! Dasar istri yang gak berguna, udah di suruh jaga rumah malah enak - enak tidur sampe siang" gerutu Tono sambil keluar dari mobil.
Tono meraba gembok pagar, namun ternyata tidak di kunci dan saat Tono melihat halaman yang penuh dengan dedaunan yang ada di mana - mana membuat dia semakin marah.
"Memang Istri yang gak berguna, pasti dia lagi santai di dalam rumah" kesal Tono
Dia membuka pagar dengan kesal, mobil pun masuk ke dalam halaman rumah mereka.
"Apa - apaan ini?" kaget Ratna karena melihat halaman rumahnya yang kotor dan daun daun kering ada di mana - mana.
"Berantakan banget" ujar Devia.
"Memang menantu tak berguna, seharunya aku tak memperbolehkan dia menikah dengan anakku. Awas saja" kesal Ratna
Ratna berjalan menuju pintu rumah dengan emosi.
Brakk!! Brakk!! Brakk!!
"Anya buka, dasar menantu gak berguna. anyaaa" teriak Ratna emosi
Teriakan Ratna mengundang para tetangga nya keluar dari dalam rumah, dan menyaksikan apa yang sedang di lakukan Ratna.
"Bu Ratna kenapa?" tanya tetangga
"Palingan si Anya buat masalah lagi" jawab tetangga lain
Ratna terus mengamuk berteriak kedalam rumah agar Anya keluar dari dalam rumah.
Namun sudah lebih 10 menit Anya tak ada tanda - tanda akan membukakan pintu.
"Telpon istri pembawa sial mu itu Tono. Kau malah diam saja" emosi Ratna
"ck!! Awas kau Anya" ucap dalam hatinya karena kesal dia di marahi oleh ibunya karena Anya.
Saat Tono ingin menelpon Anya, tiba - tiba ada salah satu tetangga mereka mendekati mereka.
"Bu Ratna cari Anya ya!" ucap pak Rasyid tetangga ratna
"Ngga pak, dia ada di dalam tapi kayanya dia lagi leha - leha karena kita gak ada di rumah. Emang menantu pemalas" ujar kesal Ratna
"Anya gak ada di rumah Bu, kemarin saya lihat dia pergi" ucap pak Rasyid
"APA? Pergi? Pergi ke mana?" tanya Tono karena terkejut
Mereka semua terkejut dengan ucapan dari pak Rasyid karena ini pertama kalinya, Anya pergi dari rumah.
Karena dulu juga pernah beberapa kali mereka meninggalkan Anya namun Anya tidak Bernai untuk pergi dari rumah ini.
"Pak Rasyid mungkin salah liat kali" ujar bila
"Iya pak gak mungkin Anya pergi dari sini, dia aja gak punya keluarga" lanjut Wini
"Ya saya gak tau, tapi kemarin saya liat jelas kalo Anya keluar bawa tas gede dari rumah terus naik taksi pergi dari sini" penjelasan pak Rasyid
"Nih kalo Anya gak pergi, halaman Bu Ratna gak bakalan kaya gini kan" lanjut pak Rasyid
Vian yang sedang duduk di bawah dekat pintu bunga, dia melihat kunci rumah terselip di bawa pot bunga.
"Mah ini kunci rumah kan" ujar Vian sambil memperlihatkan kunci rumah dari bawah pot bunga.
"Iya mah itu kunci rumah, cepat buka" ucap Devia
Vian langsung memberikan kunci rumah kepada ibunya, dan Ratna pun langsung membuka pintu.
Cklek....
Pintu terbuka, terlihat oleh mereka rumah Tampak rapih tidak ada tanda - tanda kehidupan di dalamnya.
"Anya" teriak Tono
Tono berjalan masuk ke dalam rumah mencari Anya yang tak kunjung keluar.
Tono berjalan ke kamar Anya yang ada di dekat dapur.
Cklek...
"Anya ka-" ucapnya terpotong karena tidak melihat anya di dalam kamar.
"Ck! Kemana wanita si*lan itu, tak tau diri" emosi Tono
Tono berjalan kembali ke ruang keluarga dan berkumpul lagi bersama mereka.
"Gimana si Anya ada kan? Dia pasti lagi enak - enak tidur ya. Wanita pembawa sialan itu awas saja" emosi Ratna ingin bejalan ke arah kamar Anya dengan emosi
"Dia gak ada Bu" ujar Tono
"Gak ada? Terus dia kemana? apa dia kabur?" tanya Ratna
"Kabur? Gak mungkin lah Bu. Dia mau jadi gembel emang di luar, gak punya duit mau tinggal di mana dia" ejek Devia
"Kalo kabur juga paling pulang lagi dia ke sini, kan dia gak mau Tono marah. Dia kan cinta mati sama Tono, jadi gak mungkin. Percaya deh besok juga dia balik" ucap Wini dengan percaya diri.
Lalu mereka pun masuk ke dalam kamar mereka masing masing.
Sedangkan Tono dia malah diam di ruang keluarga dengan Ratna.
"Cari dia Tono, jangan sampai kita kehilangan pembantu gratis kita. Ibu gak mau ya harus cape - cape ngurus rumah" ucap Ratna
"Bu bukannya bagus dia gak ada, aku bisa langsung nikah sama Sasa Bu. Nanti aku cari orang buat kerja jadi pembantu di sini" balas Tono
"Gak mau, kalo kamu nyuruh orang buat kerja di sini. nanti uang bulanan rumah pasti di potong kan. Lebih baik cari si Anya buat jadi pembantu gratis di rumah ini. Sasa jadi istri kedua kamu, gitu aja ko repot" ucap Ratna
"Bu Sasa gak mau jadi istri ke dua, dia mau istri aku satu - satunya" frustasi Tono
"Yaudah terserah kamu, tapi inget uang bulanan gak boleh di kurangin" tegas Ratna langsung berjalan masuk ke dalam kamarnya.
Tono dengan Frustasi mengacak acak rambutnya karena pusing dengan ocehan seluruh keluarga nya.
Drett!! Drett!! Drett!!
Ponsel Tono bergetar.
Sayangku ❤️
"Halo yang?" ucap Tono
"Halo, kamu udah pulang mas?" tanya Sasa
"Udah, baru nyampe" jawab Tono
"Oh. mas aku barusan ngobrol sama ibu dan ayah. Katanya kita mau nikah di gedung mana? Ibu sama ayah mau kita segera menikah gak mau nunda - nudah lagi" tanya Sasa.
"Ya nanti aku kabarin ya, aku masih pusing ini" ucap Tono yang langsung kepalanya pening Setalah Sasa meminta pernikahan mereka di adakan di gedung.
"Kamu marah mas?" tanya Sasa
"Ngga sayang, kan aku baru pulang. aku cape terus pusing juga kayanya masuk angin, aku istirahat dulu ya" lembut Tono
"Oh, yaudah kalo gitu. Kita bicarakan ini nanti setelah kamu Istirahat ya. selamat istirahat sayang" ujar Sasa
"Iya sayang bye"
Sambungan telepon pun terputus......
Tono langsung duduk di kursi dia memijat keningnya karena pusing memikirkan semuanya sekaligus, Anya menghilang, ibunya tidak rugi, pacarnya ingin menikah dengan mewah pusing lah kepalanya...
***
Sedangkan Anya yang sedari tadi sedang di bicarakan dia sedang tidur dengan lelap di tempat tidur hotel yang empuk dan nyaman...
tetap semangat terus,,,,,,, 💪💪👍👍