NovelToon NovelToon
Transmigrasi Aziya

Transmigrasi Aziya

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Transmigrasi / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: lailararista

Aziya terbangun di tubuh gadis cupu setelah di khianati kekasihnya.

Untuk kembali ke raganya. Aziya mempunyai misi menyelesaikan dendam tubuh yang di tempatinya.

Aziya pikir tidak akan sulit, ternyata banyak rahasia yang selama ini tidak di ketahuinya terkuak.

Mampukah Aziya membalaskan dendam tubuh ini dan kembali ke raga aslinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lailararista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tempat yang sama

Ruangan yang tadinya tegang kini seolah pecah oleh detak jam dinding. Semua mata masih tertuju pada Rina. Namun tiba-tiba, Aziya melangkah maju. Aziya menepuk tangan.

Lotte menancapkan flashdisk ke laptop, layar proyektor kembali menyala. Beberapa file muncul video rekaman lama, catatan rumah sakit, bahkan foto-foto bayi.

Dan di salah satu video buram, terlihat jelas Ronald berbicara dengan seorang bidan dan Rina yang masih muda.

“Pisahkan bayi itu. Yang satu bawa ke Brianna, yang satu buang. Jangan ada yang tahu. Salah satu anak Brianna tidak boleh tumbuh di rumah ini, ganti dengan anak Rina.”

Tamu-tamu ternganga. Suara Ronald di masa muda itu tak bisa disangkal.

Brianna menjerit, hampir terjatuh. “PAPA?! APA YANG PAPA LAKUKAN?! Itu… itu bayi aku!!!”

Ronald masih berusaha tenang, walau wajahnya memucat. “Aku… aku punya alasan.”

Aziya melangkah mendekat, tatapannya tajam menusuk. “Alasan? Kakek nyiksa hidup aku selama bertahun-tahun cuma karena alasan konyol?!”

Ronald menatapnya dengan sorot penuh dendam lama. “Aku benci ayahmu, Brianna. Aku benci kau menikah dengan Arion. Semua yang kau punya harus hancur. Jadi aku tukar bayi kalian dengan anak Rina. Biar hidupmu sengsara, biar keturunanmu tidak pernah sempurna.”

Brianna menutup mulutnya, tangisnya pecah. Jonatan dan Evan berteriak marah, hampir maju memukul kakek mereka.

Namun Aziya mengangkat tangan, menahan semuanya. Tatapannya dingin menusuk Ronald.

“Jadi jelas. Aku bukan Azira. Aku bukan Azira yang dulu kalian kenal. Aku… Aziya. Jiwa Aziya yang kembali, masuk ke tubuh kembarnya. Tuhan ngasih aku kesempatan kedua buat ngungkap semua kebohongan lo.”

Semua orang tercekat.

Layar menampilkan bukti terakhir dokumen asli rumah sakit dengan cap tanda tangan Ronald dan surat keterangan lahir yang dipalsukan.

Ruangan riuh. Semua orang menatap Ronald penuh amarah.

Aziya maju selangkah lagi, suaranya tajam.

“Anda berhasil ngancurin hidup saya, Kek. Tapi anda lupa satu hal. Kebenaran gak bisa ditutupin selamanya. Dan malam ini… semua orang udah lihat wajah asli anda.”

Ruangan berubah jadi lautan amarah. Semua orang berteriak, sebagian tamu menutup mulut mereka tak percaya.

Brianna menatap Ronald dengan wajah penuh kebencian, air matanya jatuh deras.

“PAPA!!! Kenapa harus anakku?! Apa salahku sampai Papa tega menukar darah dagingku dengan anak pembantu?!”

Ronald menatap Brianna dengan mata merah. “Salahmu? Salahmu karena kau menikahi Arion! Aku benci lelaki itu! Sejak awal dia rebut semua yang harusnya jadi milikku. Jadi aku pastikan, keluarga kalian tidak akan pernah bahagia!”

“DASAR GILA!!!” Jonatan berteriak. Dia maju, tapi Evan cepat menahannya. Wajahnya memerah, urat di pelipisnya menegang.

“Kalau bukan karena umurmu, Kek, udah dari tadi aku bikin kamu nyesel lahir ke dunia!”

Evan sendiri menatap kakeknya dengan dingin. “Jadi selama ini kami hidup dengan kebohongan, karena dendam bodoh lo? Keluarga ini hancur gara-gara lo sendiri.”

Brianna jatuh terduduk, menangis histeris. “Anakku… aku kehilangan anakku belasan tahun… Azira… Aziya…”

Semua mata lalu beralih ke Arion yang sejak tadi diam. Wajahnya tenang, tapi sorot matanya menusuk.

“Aku sudah tahu,” ucapnya datar.

Semua terdiam.

“Apa?!” Brianna menatapnya tak percaya. “Arion… kamu tau?!”

Arion mengangguk pelan. “Aku tauu Papa menukar bayi kita. Aku tauu sejak lama.”

Suasana meledak lagi. Jonatan hampir melempar kursi ke arah ayahnya, Evan berteriak marah, bahkan Brianna menampar Arion keras-keras.

“KAMU BISA DIAM SELAMA INI?! Kamu biarkan aku hidup dengan kebohongan, Kamu biarkan aku menyiksa anak yang bukan salahnya?!”

Arion menunduk, wajahnya pahit. “Aku lakukan itu untuk melindungi kalian. Kalau kebenaran terbongkar waktu itu, keluarga kita sudah hancur lebih cepat.”

“OMONG KOSONG!!!” Brianna meraung, suaranya pecah. “Yang hancur justru anakku sendiri!!!”

Aziya, yang berdiri di tengah pusaran itu, menatap semuanya dengan mata berkilat. Dia sudah terlalu muak.

“Cukup.”

Suaranya rendah tapi tegas. Semua orang terdiam.

Tatapan Aziya lalu beralih ke Ronald.

“Lo pikir dendam lo bisa bikin hidup gue hancur? Enggak, Kek. Justru gue balik dengan kekuatan lebih besar. Tuhan kasih gue kesempatan kedua. Gue, Aziya, yang kalian kira mati. Dan sekarang gue hidup di tubuh saudara kembar gue, Azira.”

Ronald menatapnya terkejut, wajahnya kaku.

Aziya mendekat, jarak mereka hanya beberapa langkah. Tatapannya tajam, penuh bara.

“Lo udah rampas masa kecil gue, lo udah bikin gue sengsara. Tapi malam ini… semua kebohongan lo berakhir. Semua orang udah lihat bukti. Lo gak akan bisa kabur lagi.”

Suara tamu-tamu mulai riuh, ada yang berseru minta polisi dipanggil, ada yang memandang jijik pada Ronald.

Ronald gemetar, untuk pertama kalinya wajahnya menunjukkan ketakutan.

Aziya melipat tangan di dada, senyum dingin tersungging.

“Selamat tinggal, Kek. Hidup lo yang penuh sandiwara udah selesai.”

Aziya menatap Brianna."buat mama sama papa walaupun aku bukan Azira, tapi mama sama papa tetap orang tua kandung aku. Aku nemuin sendiri kalung Azira, waktu aku sadar kalau kalung kita sama, aku langsung cari tau."Aziya terdiam sejenak.

"Banyak persamaan antara kita yang buat aku curiga, mulai dari wajah Azira yang sangat mirip dengan aku. Hingga aku nemuin kalung itu. Mama sama papa udah dibodohi selama belasan tahun. Yang anak kandung kalian, Azira dan Aziya bukan Azura."Aziya menatap Azura penuh permusuhan beda hal dengan Azura yang masih Tidak percaya dengan ucapan Aziya.

"Lo jangan asal ngomong? Lo udah gila ya, yang lo omongin sama sekali gak masuk akal."Aziya mengedipkan bahunya acuh.

"Terserah mau percaya atau gak, yang jelas gue udah berkata jujur. Gue juga udah muak berada diantara kalian, setelah semua ini selesai gue bisa kembali ke tubuh asli gue."ujar Aziya enteng.

"Ini diluar nalar, Zira pasti stres. Jangan percaya ma, pa."Azura menatap Arion dan Brianna. Brianna sedari tadi sudah meraung-raung, bahkan hampir pingsan.

"Gue gak bohong. Ibu kandung lo bi Rina, Berharap anaknya bisa hidup enak. Harapan dia terkabul tapi dia gak sadar ada anak lain yang menderita. Gue dibuang! satu-satunya tanda buat gue nemuin orang tua gue, ya kalung ini."ujar Aziya sambil melirik Rina.

"Benar kan bi?"pelayan yang bernama Rina itu hanya menunduk

Aziya menghela nafas sejenak lalu beralih menatap Gabriel yang juga menatap dirinya. Ia menghampiri Gabriel dan langsung memeluknya."Lo harus percaya kalau gue bukan Azira. Lo orang yang paling tau gimana sikap Azira, Lo pasti sadar selama ini."Aziya melepas dekapannya lalu, menatap Gabriel lembut.

Gabriel mengangguk."aku udah lama tau."ucap Gabriel yang membuat Aziya terbelalak kaget.

"Sejak kapan?"tanya Aziya.

"Sejak aku tau Azura berubah, dan aku sudah tebak kalau itu bukan dia.." Aziya tersenyum lembut.

"Terus? Kenapa masih bersikap layaknya orang pacaran?"

"Aku menyayangi Azira. Tapi aku mencintaimu."

1
lailararista
selamat membacaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!