Terlahir kembali sebagai Tian Feng di Desa Batu Angin yang terpencil, ia merasakan keputusasaan total.
Mantan Dewa Langit, kini terperangkap dalam tubuh lemah tanpa Dou Qi, menjadi sasaran cemoohan.
Titik baliknya adalah penemuan batu hitam misterius yang ternyata menjadi wadah bagi Yao Ling, seorang ahli Dou Zun yang disegel.
Di bawah bimbingannya, Tian Feng tidak hanya melatih Dou Qi dari nol, tetapi juga melatih kembali jiwanya untuk menerima kondisi fananya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 26
Pintu perunggu menara yang tertutup rapat menjadi sebuah batas yang memisahkan dua dunia. Di luar, desas-desus tentang 'Murid Pribadi Misterius Tetua Huo' menyebar seperti api, menjadi topik terpanas di seluruh Sekte Langit Senja. Di dalam, Tian Feng memulai pelatihan paling intensif dalam kehidupan fananya.
Dunia luar tidak lagi ada baginya. Menara itu adalah alam semesta barunya.
Ia dengan cepat menetapkan rutinitas yang mengerikan bagi siapa pun, apalagi seorang anak berusia delapan tahun.
Malam hari, saat energi Yin paling murni, ia akan duduk di ruang kultivasi di puncak menara. Di hadapannya terbentang gulungan Sutra Hati Api Neraka. Teknik kultivasi Tingkat Di ini seratus kali lebih rumit dan berbahaya daripada teknik dasar sekte. Ia tidak hanya mengedarkan Dou Qi, tetapi juga menuntut praktisinya untuk menyalakan 'Api Hati'—api konseptual yang lahir dari esensi kehidupan dan kekuatan jiwa untuk membakar dan memurnikan setiap tetes Dou Qi secara terus-menerus.
Bagi orang lain, memahami tingkat pertamanya saja mungkin butuh waktu bertahun-tahun. Bagi Tian Feng, dengan pemahaman seorang dewa, ia mengerti seluruh konsepnya dalam satu malam. Rasa sakit dari Api Hati yang membakar meridiannya terasa seperti air hangat jika dibandingkan dengan penderitaan saat menempa tulangnya.
Dalam waktu tiga hari, ia berhasil mengedarkan siklus pertama Sutra Hati Api Neraka. Dou Qi cair berwarna keemasan di dalam tubuhnya mulai diwarnai dengan semburat merah tua yang berbahaya, menjadi lebih padat dan jauh lebih dahsyat.
Siang hari, ia mendedikasikan waktunya untuk alkimia.
Ia berdiri di hadapan Tungku Hati Naga yang megah. Di bawah bimbingan Yao Ling dan dengan teori dari perpustakaan Tetua Huo, ia tidak lagi hanya sekadar mengikuti resep. Ia mulai memahami interaksi antar herbal, harmoni antara panas dan esensi.
Ia melahap semua resep pil Tingkat 1. Pil Pengumpul Qi, Pil Penambah Kekuatan, Pil Roh Penenang... Dalam waktu satu minggu, ia telah menguasai semuanya, dengan tingkat keberhasilan 100% dan menghasilkan pil berkualitas puncak setiap saat.
Setelah itu, ia beralih ke tantangan sebenarnya: Pil Tingkat 2. Ia memilih resep untuk Pil Esensi Api, sebuah pil yang bisa meningkatkan kemurnian Dou Qi berelemen api. Resep ini sepuluh kali lebih kompleks, membutuhkan 27 jenis bahan herbal dan kontrol suhu yang berubah-ubah.
Percobaan pertamanya berakhir dengan ledakan kecil yang tertahan, memenuhi ruangan dengan asap hitam.
Percobaan keduanya menghasilkan bahan yang hangus.
Ia tidak frustrasi. Ia hanya dengan tenang menganalisis kesalahannya. Pada percobaan ketiga, ia berhasil. Tiga butir Pil Esensi Api berwarna merah menyala, dengan aura panas yang pekat, terbentuk dengan tenang di dasar tungku.
Hari-hari berlalu menjadi minggu. Kehidupan Tian Feng adalah sebuah siklus penempaan tanpa akhir. Malam untuk kultivasi, siang untuk alkimia. Di sela-sela itu, ia akan melahap pengetahuan di perpustakaan atau berlatih Tinju Api Roh Langit di halaman puncak menara, pukulannya kini mampu melelehkan batu dari jarak lima meter.
Di luar menara, legendanya tumbuh dalam ketidakhadiran nya. Tidak ada yang pernah melihatnya. Ling Yue dan Han Xue beberapa kali mencoba berkunjung, tetapi selalu dihalangi oleh formasi pelindung menara. Zhao Kang dan musuh-musuh lamanya bahkan tidak berani mendekati Puncak Pemurnian Pil. Tian Feng telah menjadi hantu, sebuah mitos.
Tepat satu bulan setelah ia memasuki menara.
Di dalam ruang kultivasi, sebuah aura yang kuat tiba-tiba meledak dari tubuh Tian Feng. Dou Qi di dalam tubuhnya, yang telah dipadatkan dan dimurnikan tanpa henti, akhirnya mencapai titik kritis dan menerobos ke tingkat selanjutnya.
Dou Zhe, Bintang Dua.
Menerobos satu tingkat dalam satu bulan adalah kecepatan yang sangat cepat, bahkan untuk seorang murid inti.
Pada siang harinya, di depan Tungku Hati Naga, ia melemparkan set bahan terakhir ke dalam api. Gerakannya kini penuh dengan keindahan ritmis seorang grandmaster. Dengan ledakan energi jiwa yang terkontrol sempurna, ia menyelesaikan langkah penyatuan.
Saat ia membuka tungku, aroma obat yang kaya menyebar. Di dalamnya tergeletak enam butir Pil Esensi Api yang sempurna. Dengan ini, ia telah secara konsisten berhasil memurnikan pil Tingkat 2. Ia telah memenuhi syarat untuk menjadi seorang Alkemis Tingkat 2.
Tujuan yang Tetua Huo berikan untuk tiga bulan, telah ia capai dalam waktu satu bulan.
Tian Feng mengambil salah satu Pil Esensi Api yang masih hangat. Tanpa ragu, ia menelannya. Energi api yang murni dan dahsyat meledak di dalam tubuhnya, langsung diserap dan diubah menjadi kekuatan oleh Sutra Hati Api Neraka. Ranah Dou Zhe Bintang Dua miliknya yang baru saja tercapai langsung menjadi stabil.
Ia berdiri di puncak menara yang sunyi, memandang ke bawah ke seluruh sekte yang terbentang di bawahnya. Semua murid tampak seperti semut yang sibuk, berjuang untuk setiap kemajuan kecil.
Satu bulan. Ini adalah hasil dari satu bulan, pikirnya, merasakan kekuatan baru yang berdenyut di nadinya.
Di jalan ini, berhenti bahkan untuk satu tarikan napas pun adalah sebuah kemewahan yang tidak kumiliki.