NovelToon NovelToon
AKU HANYA ISTRI WASIAT

AKU HANYA ISTRI WASIAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa / Menikah Karena Anak / Ibu Mertua Kejam / Naik ranjang/turun ranjang
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Hare Ra

Aluna ditinggal mati suaminya dalam sebuah kecelakaan. Meninggalkan dia dengan bayi yang masih berada dalam kandungan. Dunianya hancur, di dunia ini dia hanya sebatang kara.
Demi menjaga warisan sang suami, ibu mertuanya memaksa adik iparnya, Adam, menikahi Aluna, padahal Adam memiliki kekasih yang bernama Laras.
Akankah Aluna dan Adam bahagia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hare Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

“Mas Adam…” ALuna tergagap.

“Kamu ada masalah?” tanya Adam menatap lekat manik bening milik Aluna.

Aluna ingin menggeleng, tapi ibu mertuanya telah menjawab lebih dahulu. “Dia ini, saat kamu gak ada sibuk mengurusi rumah orang tuanya yang sudah reyot itu. Berebut rumah itu dengan Pak Narto. Dan sekarang, dia menuntut Pak Narto di kades!”

“Benarkah, Aluna? Kenapa kamu gak beri tahu aku?” tanya Adam.

“Mas, aku…”

“Malu-maluin saja, nanti di sangka orang menjadi menantu keluarga Dimas tidak bisa makan, sehingga harus berebut harta!” potong Ratna.

Aluna menggelengkan kepalanya, dia tidak pernah berpikir untuk mempermalukan keluarga dari suaminya. Dia hanya ingin mempertahankan apa yang memang menjadi hak nya.

“Ma, aku ingin dengar dari Aluna,” ucap Adam yang membuat Ratna terdiam.

“Uwak ingin menjual rumah itu, dan ternyata uwak telah berhasil mencuri sertifikatnya dariku. Aku hanya mempertahankan peninggalan orang tuaku, Mas. Uang asuransi dulu dihabiskan oleh uwak, sekarang dia mau merebut rumah itu,” jawab Aluna sambil menahan tangisnya.

“Kenapa kamu gak cerita?”

“Aku tidak mau merepotkan Mas Adam.”

“Kamu istriku, urusanmu akan menjadi urusanku.”

Aluna menunduk, kata-kata yang diucapkan Adam cukup menenangkan. Tapi, jika kembali teringat dengan pesan yang diterimanya dari Lara situ membuatnya seolah tersadar. Dia sebentar lagi mungkin akan terbuang. Dan kata-kata itu tidak akan cocok lagi dengannya.

Kiya yang sedang digendong Adam merengek. Terganggu dengan keributan dari neneknya.

“Kiya kenapa? Sini gendong nenek,” ujar Ratna baru sadar kalau sedari tadi dia mengabaikan cucunya.

“Kiya demam, Ma,” jawab Adam memberikan Kiya kepada sang ibu, namun Kiya menggeleng, memegang leher Adam dengan erat. Dia tidak mau digendong oleh neneknya.

Ratna mendekat dan menempelkan tangannya di kening Adam. Suhu tubuh Kiya memang kembali naik pagi ini.

“Kapan kamu pulang?” tanya Ratna kepada Adam. Sebab, kemarin dia menelpon, Adam mengatakan sedang di kota bersama Laras. Dan pagi ini tahu-tahu Adam sudah di rumah.

Padahal Ratna sengaja datang ke rumah Aluna pagi-pagi ingin meluapkan kekesalannya kepada ALuna. Justru ada Adam.

“Baru pagi tadi sampai. Khawatir dengar Kiya demam, aku pulang cepat,” jawab Adam.

“Kiya ini demam karena dibawa Aluna kemarin panas-panasan. Sudah tahu anak masih kecil, dibawa naik motor kesana kemari demi mengejar warisan yang gak guna itu. Dan akhirnya ya Kiya demam, dia pasti capek!” ujar Ratna.

Aluna menghela nafas berat, dia tahu dia salah. Tapi, dia juga tidak punya pilihan lain. Tidak ada orang yang bisa dititipkan untuk menjaga Kiya, untuk menitipkan pada mertuanya dia takut. Dan pilihannya ya terpaksa Aluna harus membawa Kiya.

Sejak semalam dia sudah merasa bersalah karena telah membuat Kiya sakit. Pagi ini ditambah lagi perkataan sang ibu mertua yang membuat Aluna merasa gagal menjadi ibu.

“Sudahlah, gapapa. Sebentar lagi kita bawa Kiya berobat, setelah itu urusan ini serahkan padaku,” ujar Adam menatap Aluna.

“Kamu mau apa, Adam?” tanya Ratna.

Tatapan mata Ratna begitu tajam seolah ingin mengoyak hati Adam. Dia tidak senang Adam ingin membantu Aluna. Baginya, itu memalukan.

“Membantu Aluna menyelesaikan permasalah dengan Uwak Narto. Dan merebut kembali sertifikatnya, karena itu memang hak Aluna,” jawab Adam.

Ratna mendengus kesal. “Apa kau kekurangan harta sampai mau ikutan mengambil rumah reyot itu?”

Adam menggeleng, dia menatap ibunya memohon pengertian.

“Ma, kami tidak kekurangan apapun. Tapi, rumah itu memang milik Aluna, itu hak Aluna. Warisan itu untuk Aluna, dan uwak Narto tidak berhak atas harta itu. Ini hanya mempertahankan hak Aluna, bukan aku inginkan harta itu,” jawab Adam.

“Sudahlah, melawan Pak Narto itu mempermalukan diri sendiri saja, dia gak bakal mengalah.”

“Ini bukan soal mengalah atau kalah, Ma. Ini soal hak Aluna, dan beliau juga melakukan aksi pencurian. Kalau mau malu, ya kita buat dia yang malu.” Adam menjawab dengan tenang.

“Kamu akan keluar uang banyak hanya untuk ini. Jangan mau rugi lah.”

“Yang penting hak Aluna kembali.”

Bu Ratna tidak bisa berkata-kata lagi, beliau segera pergi berdecak pelan kepada menantunya itu. Bahkan. Beliau pun lupa kepada Kiya.

“Yaudah, kamu siap-siap, kita ke dokter. Panas Kiya naik lagi,” ucap Adam kepada sang istri.

Aluna menyentuh kulit Kiya, dia menjadi panik.

Setelah sarapan, Adam dan Aluna membawa Kiya untuk berobat ke dokter. Adam berjanji dia akan menangani masalah yang dihadapi Aluna. Mereka menuju ke kota kabupaten untuk mencari dokter spesialis anak.

“Kalau memang Kiya gapapa, setelah itu kita mampir sebentar ke kantor hukum,” ujar Adam dalam perjalanan menuju ke kabupaten.

Aluna menatap Adam tidak percaya. “Kamu mau apa, Mas?”

“Biar langsung dipegang oleh kuasa hukum, jadi uwak Narto tidak akan bisa berkutik,” jawab Adam.

“Tapi, kuasa hukum mahal, Mas…”

Adam menggeleng. “Ake kenal. Dan juga, kamu tidak perlu memikirkan biayanya. Rumah itu kan peninggalan orang tua kamu, pastinya banyak kenangan yang tersimpan disana. Kamu berhak mempertahankannya.”

“Terima kasih, Mas.”

Sepanjang perjalanan Kiya tidak mau duduk di car seat, dia hanya mau di pelukan Aluna sambil memeluk Aluna.

Akhirnya mereka tiba di sebuah rumah sakit daerah, ternyata antrian untuk dokter spesialis anak sudah cukup banyak. Kiya mendapatkan nomor urut dua puluh. Masih cukup lama, sedangkan saat ini baru masuk ke ruangan nomor antrian satu.

“Biar aku yang peluk Kiya, kamu istirahat saja,” ujar Adam mengambil alih Kiya dari gendongan Aluna.

Aluna ingin mengangguk, namun dia melihat Adam menguap dan matanya terlihat sangat mengantuk. Adam tampak masih kurang tidur, karena memang sejak pukul tiga dia sudah mengendarai mobil.

“Aku gapapa, Mas. Kamu aja yang istirahat, kamu pasti capek,” jawab Alkuna.

Adam menggeleng, sehingga mau tidak mau Aluna akhirnya menyerahkan Kiya kepada Adam. Mereka duduk menunggu dengan tenang.

Adam mengecup pucuk kepala Kiya dengan penuh kasih. “Sayang, cepat sehat ya. Setelah berobat kita belikan mainan ya. Kiya mau, kan?” tanya adam.

“Iya,” jawab Kiya sambil mengangguk.

Anak kecil tetaplah anak kecil, sekalipun dia sedang sakit ketika mendengar mainan dia pasti akan menjawab.

Adam tersenyum. “Baiklah, sekarang Kiya tidur aja gapapa di peluk Papa. Nanti nama Kiya akan dipanggil.

“Mas, aku ke toilet sebentar ya,” ujar Aluna setelah beberapa saat menunggu, dan giliran Kiya masih jauh.

“Iya.”

Aluna berjalan ke belakang, tas dan semua perlengkapan yang dibawa itu ditinggalkan di kurdi. Pada saat itu, ponsel Aluna bergetar.

Drrrt! Drrt!

Penasaran, Adam meraih ponsel dari dalam tas Aluna. Dan saat melihat nomor penelepon Adam merasa familiar dengan nomor itu sehingga dia menggeser tombol jawab.

“[Hei, Jalang! Kemana Adam? Pasti karena kau ya ponselnya gak aktif? Dia sengaja menghindar dariku saat bersama denganmu. Dasar pelakor!]” teriak suara Laras diujung sana. 

1
Iin Wahyuni
pusing aku kok lemah banget pemeran utamanya,tolong Thor bt pemeran utamanya aluna lebih tegas lagi SM suami dan keluarga nya jgn kyk gini Thor JD nggk berdebar bacanya,JD gregetan sorry Thor sblmnya menurut aku sih heee
Hare Ra: siap kak. terima kasih sudah mampir, setelah ini dia akan bangkit kak.
total 1 replies
Haris Saputra
Baper mode on. 😭💔
Hare Ra: Terima kasih kak sudah mampir..
total 1 replies
Alucard
Kagum banget! 😍
Hare Ra: Hai kak, terima kasih sudah mampir..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!