NovelToon NovelToon
Seputih Cinta Melati

Seputih Cinta Melati

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Angst
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Kuswara

Tidak ada rumah tangga yang berjalan mulus, semua memiliki cerita dan ujiannya masing-masing. Semuanya sedang berjuang, bertahan atau jutsru harus melepaskan.

Seperti perjalanan rumah tangga Melati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kuswara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Rencana yang sudah disusun rapi dan perasaan yang sudah ditata sedemikian rupa untuk menghadapi perpisahan harus berbenturan dengan kenyataan hidup yang harus dijalaninya sekarang. Perpisahan yang sudah berusaha disiapkannya dari dua tahun lalu sejak Ibu mertuanya meminta anak laki-laki yang tidak dipenuhinya kini harus dia pikir ulang.

Tiba-tiba saja si bungsu Sakura jatuh sakit menghadapi perpisahan kedua orang tua yang sangat dicintainya. Berbeda dengan si sulung yang lebih peka akan situasi Mama dan Papanya. Ikut mengamati setiap gerak gerik sang Mama yang berusaha menyiapkan hati, pikiran dan mentalnya.

Sakura justru tetap ingin berada di antara Mama dan Papanya tinggal dalam satu rumah yang sama. Dengan kata lain tidak boleh ada perpisahan.

"Aku mau ikut Papa, tapi Mama juga harus ada sama kita dan Kak Lili juga, Papa."

Sebenarnya bukan tanpa sebab Sakura jatuh sakit, tubuh kecilnya tidak sanggup menerima pikiran-pikiran se-menyedihkan sekarang ini. Tekanan kecil yang diberikan Nini yang dilakukan dari tahun lalu lambat laun sering membuat daya tahun tubuh Sakura jauh lebih rentan untuk sakit.

Masa di mana seharusnya Sakura merasa bahagia hidup bersama keluarga secara utuh bukan untuk bercerai-berai.

"Kita akan tetap tinggal bersama, sayang." Mas Kalingga mencium kening Sakura.

Suhu tubuh Sakura normal hanya saja anak kecil itu begitu lemah tak berdaya di atas tempat tidur.

"Dokter keluarga sudah datang," Nini begitu ceria datang bersama seorang Dokter cantik.

"Mas, Ibu yang menghubungiku." Dokter cantik itu bersuara lembut bicara pada Mas Kalingga.

"Tidak apa-apa, Viola." Mas Kalingga menatap berbeda Dokter itu.

Lili memegangi tangan sang Mama, seolah anak itu tahu siapa Dokter wanita yang datang bersama Nininya. Melati tersenyum sambil mengeratkan pegangan tangannya pada Lili. Tangan kecil namun memiliki kekuatan besar untuk tetap membuatnya sanggup berdiri tegak di antara mereka.

Dan memang benar, Dokter cantik bernama Viola itu calon istri Mas Kalingga sekaligus mantan terindah Mas Kalingga yang sampai saat ini sangat sulit dilupakan Mas Kalingga.

"Apa yang dirasa sakit, bunga Sakura?."

Sakura menggeleng.

"Apa di sini?," sambil tersenyum memeriksa bagian dada atas Sakura. Anak itu masih menggeleng.

"Apa di sini?," kemudian memeriksa bagian perut Sakura dan lagi anak itu menggeleng.

"Lalu apa yang membuatmu sakit, Sakura cantik?." Sambil memasukkan alat pemeriksaannya ke dalam saku baju kebesarannya sebagai seorang Dokter yang berwarna putih.

"Aku tidak mau Mama dan Papa berpisah." Mata bulat Sakura sudah dipenuhi air.

Senyum Viola perlahan memudar, dia ikut merasakan kesedihan anak kecil itu. Lalu dia menghela napas, memutus tatapan matanya pada Sakura beralih menatap Melati yang tersenyum begitu tulus padanya.

Viola bangkit lalu mendekati Melati supaya bisa bicara pelan pada wanita itu.

"Kamu tahu dampak jangka panjangnya apa membicarakan perpisahan pada anak kecil?," tanya Viola sambil menuduh.

Melati tidak termakan tuduhan Viola karena sudah terbiasa dengan tuduhan yang selalu didapat dari Ibu mertuanya.

"Tapi sayangnya aku bukan tipe orang tua yang mau membagi kesedihannya pada anak. Sakura hanya korban dari keegoisan seseorang hanya untuk mendapatkan keturunan seorang putra. Bukan hanya Sakura tapi Lili juga. Anak itu terlihat begitu tegar padahal hatinya lebih hancur dari pada aku."

Viola terdiam kemudian menjauh dari Melati dan dia menuju keluar kamar Sakura yang disusul oleh Ibu mertuanya.

"Ibu harap kamu tidak terpengaruh oleh Melati." Ibu mertua Melati begitu khawatir melihat perubahan raut wajah Viola sejak keluar dari kamar Sakura.

"Aku memang sangat menginginkan Kalingga tapi tidak mau kalau harus menghancurkan wajah tak berdosa itu." Hati nuraninya melarang Viola untuk melakukan hal tidak terpuji itu.

Ibu mengajak Viola duduk, kemudian Ibu bicara lagi untuk meyakinkan calon menantunya.

"Demi gelar Dokter spesialis kamu rela kehilangan Kalingga. Dan sekarang kesempatan emas ini datang lagi padamu, masa mau kamu lepas begitu saja?. Kamu masih sangat mencintainya dan berharap masih bisa mewujudkan hidup bersama sampai rela belum mau menikah sampai detik ini hanya demi Kalingga. Asal kamu tahu, Viola, Kalingga masih menyimpan namamu di hatinya. Melati tidak bisa menggantikan posisimu dalam hati Kalingga meski sudah memiliki dua orang anak perempuan."

Viola menatap Ibu. Perjuangannya selama ini jangan sampai sia-sia hanya karena rasa kasihannya pada anak-anak Melati. Toh nanti juga dia bisa memberikan keturunan yang diinginkannya keluarga.

Ini pasti hanya perasaan sesaatnya, nanti juga akan hilang dengan sendirinya. Jadi dia harus tetap fokus pada Kalingga dan rencana mereka yang akan menikah dalam waktu dekat.

"Sederhana saja, Bu, untuk pernikahan aku dan Kalingga."

"Iya, hanya untuk keluarga kita saja."

Viola mengangguk setuju.

*

Kesehatan Sakura semakin membaik seiring tidak ada lagi yang membicarakan rencana pernikahan Papanya dan Papanya tidak jadi pergi ke kota di mana Nininya tinggal. Jutsru sekarang Nini malah memilih tinggal satu rumah dengan mereka.

Entah apa rencananya wanita itu setelah Mas Kalingga meminta waktu sampai Sakura benar-benar sembuh. Dan juga Mas Kalingga meminta tidak ada lagi yang bicara tentang rencana pernikahannya.

"Kamu pasti sangat tidak nyaman Ibu di sini," sebelum masuk ke mobil.

"Ya, mau bagaimana lagi, Mas?. Ibu hanya tinggal seorang diri, kamu putra satu-satunya dan sudah menjadi kewajiban kamu untuk bertanggung jawab terhadap Ibu. Merawat, mengurus dan menemaninya."

"Katakan saja padaku kalau kamu tidak nyaman dengan sikap dan perkataan Ibu."

Melati hanya mengangguk. Kemudian Mas Kalingga masuk ke mobil setelah mencium kening istrinya. Melati yang kembali masuk ke rumah melewati di mana Ibu sedang duduk memainkan ponselnya.

"Jangan suka mengadu domba Ibu dan Kalingga."

Melati menghentikan langkahnya lalu menoleh Ibu mertuanya yang masih sibuk dengan ponselnya.

"Ibu bicara padaku?."

"Bukan, pada tembok. Ya, iya lah sama kamu terus sama siapa lagi?." Kini Ibu menatap Melati.

Senyum tulus selalu terlihat dari wajah Melati.

"Terkadang aku tidak mengerti bahasa sindiran begitu, Bu. Jadi lebih baik Ibu bicara saja langsung padaku. Dulu, kalau ada apa-apa Ibu selalu Melati ini Melati itu. Apa karena sekarang sudah ada calon menantu yang lain?. Tapi, aku tidak pernah mengadu domba Ibu dan Mas Kalingga, ya, untuk apa?."

"Apa namanya kalau apa-apa itu kamu suka mengadu pada Kalingga?."

Melati tersenyum, selalu berusaha tidak terprovokasi tuduhan-tuduhan Ibu.

"Itu namanya keterbukaan di antara suami istri supaya memperkecil masalah yang timbul karena kurangnya komunikasi yang baik."

"Itu pintar-pintar kamu saja mencari muka pada Kalingga."

Senyum Melati semakin melebar.

"Aku tidak perlu menjadi siapa pun atau melakukan apapun yang menurutku tidak baik untuk menarik perhatian Mas Kalingga. Mas Kalingga mencintaiku karena apa adanya aku."

"Heh.." sinis Ibu.

"Kamu lupa Kalingga sampai detik ini masih mencintai Viola dan Viola kembali hanya untuk Kalingga."

Nyesss

Bersambung

1
R⁸
paling perceraian nya pun hasil rekayasa c viola.. biar aja dy kena azab.. mati saat melahirkan.. n sebelum mati dy mengakui dosa2nya
Daulat Pasaribu
suami gk ada otak,uda berhianat bisa bisa nya diceraikannya istrinya yg berkorban banyak
Mumtaz Zaky
jangan lupa viola akan ada balasan dari setiap perbuatan mu, cepat atau lambat...
R⁸
semoga yg kesuntik c ibu dajjal nya tuh.. udah lumpuh pun ga ada tobat nya.. masih aja mo jahatin menantu sah nya😒😤😤😤
Mumtaz Zaky
gila semua tu orang,, si ibu jg udah tinggal nunggu waktu mati doang geh, masih aja ngelakuin dosa,,, naudzubillah
Siti Sarifah
aku tegang bacanya
R⁸
sumpah ya.. ini valakor nya bener2 ga tau malu, ga punya hati n perasaan, n ga punya otak juga
R⁸
aiiihhh knp mau di anu2 siiihh
R⁸
Luar biasa
R⁸
semoga c lumpuh ga bakal hidup normal lagi, n sampai akhir hayat hatinya akan selalu sepi n tersia2
R⁸
laahhh c setaannn.. ga mikir apa, laki2 yg lo ributin itu sebelum nya milik anak istri sah nya.. bukan milik pribadi lo taaann😒
R⁸
perempuan jika sakit hati mungkin masih bisa memaafkan, tapi bila udah kecewa, seumur hidup pun luka itu masih akan tetap ada n terasa pedih nya
R⁸
othor typo🤭🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
R⁸: masama thor
total 2 replies
R⁸
pede amat 😒
Kaylaa
lama2 njelehi si Kalingga
R⁸
ibu mertua jihiniim.. semoga azab mu dibenci anak cucu mu di masa tua mu
Mumtaz Zaky
kurang tegas
Mumtaz Zaky
sesuatu yg di dapat dari yg tdk baik,, hasil nya pun gak bakal baik jeng...
Linda Yohana
Bagus novelnya
Kaylaa
awas..nnt malah melati yg disebut...🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!